dari
luas yang sama terhadap sumbu x. Kita akan mempelajari cara menghitung
momen inersia , pelbagai bidang terhadap sumbu x dan y. Kita juga akan
mempelajari momen inersia kutub
(9.2)
Menghitung Ix
dan I
y
dari pita elementer yang sama. Rumusan yang baru
saja diturunkan dapat dipakai untuk menentukan momen kelembaman dI
x
terhadap sumbu x dri suatu pita persegi panjang yang sejajar dengan sumbu y
seperti terlihat pada Gambar 9.3c. Dengan memasukkan b = dx dan h = y dalam
rumusan (9.2), kita tulis
dI
x
=
y
3
dx
Di pihak lain, kita peroleh
dI
y
= x
2
dA = x
2
y dx
Jadi elemen yang sama dipakai untuk menghitung momen kelembaman I
x
dan I
y
dari suatu bidang yang diketahui (Gambar 9.5)
9.4. Momen Kelembaman Kutub. Integral yang sangat penting dalm
persoalan yang menyangkut perputaran poros silindris dan dalam persoalan yang
menyangkut perputaran pelat adalah
J
0
= r
2
dA (9.3)
Dengan r menyatakan jarak dari elemen luas dA ke kutub 0 (Gambar 9.6).
Integral ini ialah momen kelembaman kutub bidang luas A terhadap 0.
Momen kelembaman (inersia) kutub dari suatu bidang dapat dihitung dari
momen kelembaman tegak lurus I
x
dan I
y
dari bidang tersebut jika integral ini
telah diketahui. Dengan memperhatikan bahwa r
2
= x
2
+ y
2
, kita tulis
J
0
= r
2
dA = (x
2
+ y
2
) = y
2
dA + x
2
dA
Jadi,
J
0
= I
x
+ I
y
(9.4)
9.5. Jari-jari Girasi suatu Bidang. Tinjau suatu bidang luas A yang
bermomen kelembaman
dari sumbu
x yang didefinisikan melalui hubungan
Cari kx kita dapatkan
Jarak
dikenal sebagai jari-jari girasi dari bidang itu terhadap sumbu x. Kita
dapat mendefinisikan dengan cara yang sama pada jari-jari girasi
dan
(Gambar 9.7c dan d), kita tulis
(9.6)
A k =
(9.7)
Dengan mensubtitusikan J , I , dan I dinyatakan dalam jari-jari dalam
hubungan (9.4), kita lihat bahwa
(9.8)
Contoh. Sebagai contoh marilah kita hitung jari-jari girasi k dari
persegipanjang yang terlihat pada Gambar 9.8. Dengan menggunakan rumus (9.5)
dan (9.2), kita menuliskan
Jari-jari girasi k dari persegiempat yang diperlihatkan pada gambar 9.8.
Kita tidak boleh mengacaukannya dengan ordinat = dari titik berat bidang
tersebut. Kita mengetahui bahwa k bergantung pada momen kedua, atau momen
kelembaman bidang tersebut, sedangkan berhubungan dengan momen pertama
dari bidang yang bersangkutan.
CONTOH SOAL 9.1
Tentukan momen kelembaman (inersia) segitiga terhadap alasnya.
Jawaban. Segitiga yang alasnya b dan tingginya h terlihat pada gambar; sumbu x
diambil berimpit dengan alas. Dipilih pita diferensial yang sejajar dengan sumbu
x. Karena setiap bagian bidang berjarak sama terhadap sumbu x, kita tulis
Dari segitiga yang sebangun (sama) kita memeperoleh
Integrasi dl dari y = 0 hingga y = h diperoleh
CONTOH SOAL 9.2
(a) Tentukan momen kelembaman kutub terhadap titik berat suatu bidang
lingkaran dengan integrasi langsung.
(b) Dengan memakai hasil bagian a, tentukan momen kelembaman (inersia)
bidang lingkaran terhadap diameter.
a. Momen Kelembaman Kutub. Dipilih suatu elemen diferensial berbentuk
cincin. Karena setiap bagian elemen diferensial ini berjarak sama ketitik asalnya,
kita tulis
b. Momen kelembaman terhadap diameter. Karena simetri bidang lingkaran,
kita peroleh
CONTOH SOAL 9.3
(a) Tentukan momen kelembaman bidang yang
dihitami pada gambar di sebelah ini terhadap masing-
masing sumbu koordinat. Bidang semacam ini telah
ditinjau dalam Contoh Soal 5.4.(b) Dengan memakai
bagian a, tentukan girasi bidang yang dihitami
terhadap masing-masing sumbu koordinat.
Jawaban. Mengacu pada Contoh soal 5.4, kita peroleh persamaan berikut ini
untuk menyatakan persamaan kurva itu dan luas totalnya.
Momen kelembaman
. Elemen diferensial
vertikal dari bidang ini kita pilih. Karena setiap
bagian dari elemen ini tidak berjarak sama dari
sumbu x, kita harus memperlakukannya sebagai
persegiempat tipis. Momen kelembaman elemen ini
terhadap sumbu x, adalah
Momen kelembaman
( )
Jari-jari girasi
dan