Anda di halaman 1dari 10

Menghitung Momen Inersia Segitiga

Setelah membahas perhitungan momen inersia bentuk persegi, kali ini kita akan coba hitung
sendiri momen inersia segitiga, soalnya bentuk ini juga merupakan bentuk geometri dasar
yang banyak digunakan.

Khusus untuk structural engineering, bentuk penampang segitiga mungkin sangat jarang
digunakan untuk dijadikan penampang elemen struktur. Bentuk trapesium sendiri bisa
dikatakan gabungan dari lebih dari satu penampang persegi dan atau penampang segitiga.

Penampang balok jembatan biasanya paling banyak menggunakan bentuk-bentuk gabungan


persegi dan segitiga.

Sementara bentuk segitiga terpancung, bisa kita lihat pada salah satu pondasi tipe minipile
(pondasi tiang pancang yang ukurannya penampangnya relatif kecil).
Pondasi minipile penampang segitiga

Momen Inersia Segitiga

Bentuk dasar segitiga secara umum bisa digambarkan sebagai segitiga siku-siku. Bentuk-
bentuk segitiga yang lain bisa diturunkan dari penggabungan atau pengurangan dua atau lebih
segitiga siku-siku.

Kembali ke bentuk dasar, segitiga siku-siku dapat dikatakan mempunyai dua variabel utama,
panjang alas , dan tinggi .

Ada dua cara menentukan persamaan momen inersia segitiga, yang pertama dengan cara
menentukan momen inersia langsung di sumbu titik berat segitiga, dan yang kedua melalui
transformasi momen inersia dari luar sumbu titik berat.

A. Cara I
Kami rasa kita tidak perlu bersusah payah mencari lokasi titik berat segitiga, soalnya sudah
jadi rahasia umum kalau titik berat segitiga selalu berada pada sepertiga lebar alas dan
sepertiga tinggi.

Kita akan menentukan formula momen inersia terhadap sumbu x ( ).


Selanjutnya kita ikuti prosedur di bawah:

1. Tentukan lokasi garis berat sejajar sumbu x.


2. Buat elemen pada jarak tertentu dari sumbu x, katakanlah jaraknya adalah .
Elemen tersebut mempunyai lebar dan tinggi

3.
4. Besarnya berbeda-beda untuk setiap nilai .

Jika , maka .

Jika , maka .
Sehingga bisa dituliskan,

5. Momen inersia

Jadi, momen inersia segitiga terhadap garis beratnya adalah

B. Cara II
Cara kedua ini relatif lebih mudah daripada cara yang pertama. Jika cara pertama
menggunakan garis berat sebagai sumbu acuan, kali ini kita akan menggunakan alas segitiga
sebagai sumbu acuan.

Kita hitung dulu momen inersia terhadap alas segitiga di atas.

1. Prosedurnya hampir sama dengan cara I, namun yang membedakan adalah batas atas
dan batas bawah pengintegralan. Pada cara yang kedua ini, batas atasnya adalah
, dan batas bawahnya adalah .
2. Menentukan .

3. Hitung momen inersia

4. Momen inersia di atas bukan momen inersia terhadap sumbu penampang. Jika ingin
menentukan momen inersia pada sumbu penampang, , maka kita gunakan formula
transformasi momen inersia:
, dimana
5. Menghitung momen inersia terhadap sumbu netral:

So,.. kesimpulannya.. untuk segitiga, .[]

Contoh Perhitungan Momen Inersia

Contoh perhitungan momen inersia balok girder jembatan.

Diketahui penampang balok girder jembatan seperti gambar di bawah ini.


Kita akan mencoba menghitung momen inersia penampang balok tersebut.

Penampang balok girder

Ayo kita simak langkah-langkahnya.


1. Membagi bentuk penampang. Penampang bentuknya menyerupai huruf I tersebut kita
bagi menjadi bagian-bagian kecil yang berbentuk persegi atau segitiga. Kenapa harus persegi
atau segitiga? Karena bentuk persegi dan segitiga adalah bentuk dasar yang formula momen
inersianya mudah diingat dan letak titik beratnya juga sudah diketahui.

Sekedar pengingat saja, untuk persegi, momen inersia -nya adalah = , dan lokasi titik
beratnya ada pada seperdua lebar dan seperdua tinggi persegi.

Sementara untuk segitiga (siku-siku), momen inersia , dan lokasi titik beratnya ada
pada sepertiga lebar dan sepertiga tinggi segitiga.

Pembagian penampang

2. Menentukan sumbu koordinat. Sumbu koordinat di sini bukanlah titik berat penampang.
Sumbu koordinat adalah titik acuan untuk memudahkan kita menentukan lokasi titik berat
nantinya. Lokasi yang umum digunakan adalah pojok kiri bawah penampang.

Ada juga yang kadang menggunakan pojok kiri atas sebagai pusat sumbu koordinat.

Dari sumbu koordinat ini, kita dapat menarik garis-garis titik berat masing-masing sub bagian
penampang.
Posisi titik berat sub penampang

3. Menghitung dengan tabel.


Cara perhitungan yang paling efektif adalah dengan menggunakan tabel. Tabel pertama untuk
menentukan letak garis netral .

1
2
3

Sehingga,
Posisi titik berat penampang

Tabel berikutnya perhitungan momen inersia.

Sehingga,

.
Jika kita menggunakan MS Excel, kita dapat menyusun tabel kedua di sebelah kiri tabel
pertama. Di sini kami tulis terpisah karena keterbatasan ruang. Kira-kira seperti ini bentuk
tabel jika dihitung menggunakan MS Excel.

Tabel perhitungan momen inersia pada MS Excel

Bagaimana dengan momen inersia terhadap sumbu y? Silahkan mencoba sendiri. Kalau
perhitungan saya tidak salah, hasilnya adalah .

Anda mungkin juga menyukai