12 Replies
Setelah membahas perhitungan momen inersia bentuk persegi, kali ini kita akan coba hitung
sendiri momen inersia segitiga, soalnya bentuk ini juga merupakan bentuk geometri dasar
yang banyak digunakan.
Khusus untuk structural engineering, bentuk penampang segitiga mungkin sangat jarang
digunakan untuk dijadikan penampang elemen struktur. Bentuk trapesium sendiri bisa
dikatakan gabungan dari lebih dari satu penampang persegi dan atau penampang segitiga.
Sementara bentuk segitiga terpancung, bisa kita lihat pada salah satu pondasi tipe minipile
(pondasi tiang pancang yang ukurannya penampangnya relatif kecil).
Pondasi minipile penampang segitiga
Bentuk dasar segitiga secara umum bisa digambarkan sebagai segitiga siku-siku. Bentuk-
bentuk segitiga yang lain bisa diturunkan dari penggabungan atau pengurangan dua atau lebih
segitiga siku-siku.
Kembali ke bentuk dasar, segitiga siku-siku dapat dikatakan mempunyai dua variabel utama,
panjang alas , dan tinggi .
Ada dua cara menentukan persamaan momen inersia segitiga, yang pertama dengan cara
menentukan momen inersia langsung di sumbu titik berat segitiga, dan yang kedua melalui
transformasi momen inersia dari luar sumbu titik berat.
A. Cara I
Kami rasa kita tidak perlu bersusah payah mencari lokasi titik berat segitiga, soalnya sudah
jadi rahasia umum kalau titik berat segitiga selalu berada pada sepertiga lebar alas dan
sepertiga tinggi.
3.
4. Besarnya berbeda-beda untuk setiap nilai .
Jika , maka .
Jika , maka .
Sehingga bisa dituliskan,
5. Momen inersia
B. Cara II
Cara kedua ini relatif lebih mudah daripada cara yang pertama. Jika cara pertama
menggunakan garis berat sebagai sumbu acuan, kali ini kita akan menggunakan alas segitiga
sebagai sumbu acuan.
Kita hitung dulu momen inersia terhadap alas segitiga di atas.
1. Prosedurnya hampir sama dengan cara I, namun yang membedakan adalah batas atas
dan batas bawah pengintegralan. Pada cara yang kedua ini, batas atasnya adalah
, dan batas bawahnya adalah .
2. Menentukan .