Anda di halaman 1dari 20

1.

MENENTUKAN JENIS DAN JUMBLAH LAMPU DALAM RUANGAN

Tingkat pencahayaan memiliki nilai yang berbeda-beda sesuai dengan jenis dan
fungsi ruangan tersebut. Dibawah ini dapat anda lihat beberapa nilai standar
pencahayaan pada suatu ruangan tertentu.

Seberapa besar Pencahayaan yang dibutuhkan suatu ruangan?


Maka, jika kita bicara mengenai pencahayaan atau cahaya, maka sebelumnya kita
perlu mengetahui beberapa satuan cahaya yang biasa digunakan, yaitu:

CANDELA
Candela adalah salah satu satuan pencahayaan. Dari bahasanya Candela bisa
diartikan sama dengan besar pencahayaan lilin.

LUMEN
Lumen adalah salah satu satuan Pencahayaan. Pada satuan pencahayaan LUMEN,
menyatakan seberapa besar pencahayaan yang dihasilkan dari satu sumber cahaya.

LUX
Lux adalah salah satu satuan Pencahayaan. Lux menyatakan nilai besaran
Pencahayaan yang ada dalam suatu ruangan yang mendapatkan Pencahayaan dari
suatu sumber cahaya.

Setelah kita mengetahui beberapa satuan pencahayaan, selanjutnya


bagaimana cara menentukan jumlah lampu untuk menerangi suatu ruangan.
Untuk menentukan jumlah lampu penerangan suatu ruangan, ada beberapa
hal yang harus kita ketahui, antara lain:

A. Ruangan yang ada di dalam Rumah Tinggal

TERAS Standar pencahayannya adalah 60 LUX


RUANG TAMU Standar pencahayannya adalah 120 – 150 LUX
RUANG MAKAN Standar pencahayannya adalah 120 – 250 LUX
RUANG KERJA Standar pencahayannya adalah 120 – 250 LUX
KAMAR TIDUR Standar pencahayannya adalah 120 – 250 LUX
KAMAR MANDI Standar pencahayannya adalah 250 LUX
DAPUR Standar pencahayannya adalah 250 LUX
GARASI Standar pencahayannya adalah 60 LUX

B. Ruangan yang ada di dalam perkantoran


RUANG DIREKTUR Standar pencahayannya adalah 350 LUX
RUANG KERJA Standar pencahayannya adalah 350 LUX
RUANG KOMPUTER Standar pencahayannya adalah 350 LUX
RUANG RAPAT Standar pencahayannya adalah 300 LUX
RUANG GAMBAR Standar pencahayannya adalah 750 LUX
GUDANG ARSIP Standar pencahayannya adalah 150 LUX
RUANGAN ARSIP AKTIF Standar pencahayannya adalah 300 LUX
D. Ruangan yang ada di dalam Sekolahan

RUANG KELAS Standar pencahayannya adalah 250 LUX


PERPUSTAKAAN Standar pencahayannya adalah 300 LUX
LABORATORIUM Standar pencahayannya adalah 500 LUX
RUANG GAMBAR Standar pencahayannya adalah 750 LUX
KANTIN Standar pencahayannya adalah 200 LUX

F. Ruangan yang ada di dalam Hotel dan Restoran

LOBBY & KORIDOR Standar pencahayannya adalah 100 LUX


RUANG SERBA GUNA Standar pencahayannya adalah 200 LUX
RUANG MAKAN Standar pencahayannya adalah 250 LUX
KAFETARIA Standar pencahayannya adalah 250 LUX
KAMAR TIDUR Standar pencahayannya adalah 150 LUX
DAPUR Standar pencahayannya adalah 300 LUX

2. Jenis-jenis kabel dan Spesifikasinya

Kabel Listrik adalah hal yang paling utama dalam suatu Instalasi Listrik, dan terdapat
berbagai jenis kabel listrik yang dapat kita gunakan untuk instalasi listrik.
Namun perlu diingat bahwa jenis kabel yang akan kita gunakan harus sesuai dengan
spesifikasi kabel tersebut.
Penggunaan Kabel listrik yang tidak sesuai dengan pemakaian di lapangan, dapat
menyebabkan berbagai kerugian, bahkan dapat menyebabkan kerusakan yang fatal Oleh
karena itu, penggunaan kabel listrik harus benar-benar diperhatikan, dalam memilih jenis
kabel dan untuk apa kabel tersebut digunakan.

Kabel listrik adalah suatu bahan jenis penghantar yang digunakan sebagai wadah untuk
menghantarkan listrik pada suatu jaringan listrik dari satu tempat ke tempat lain.

3. Klasifikasi besar tegangan Listrik


LV (Low Voltage)
Kabel listrik (Low Voltage) sekitar 50 volt – 1000 volt (1 KV)

MV (Medium Voltage)

Kabel listrik tegangan menengah (Medium Voltage) sekitar 1000 Volt (1 KV) – 36.000 Volt
(36 KV)
HV (High Voltage)

Kabel listrik tegangan Tinggi (High Voltage) sekitar 36.000 Volt (36 KV) – 150.000 Volt (150
KV)
Kabel listrik LV.
Tegangan yang paling banyak kita gunakan adalah jaringan listrik dengan tegangan rendah
atau LV (Low Voltage) dengan kisaran tegangan 50 Volt sampai dengan 1000 Volt (1 KV).

Secara umum beberapa jenis kabel yang paling sering kita gunakan dalam suatu instalasi
listrik khususnya untuk jaringan listrik bertegangan rendah (Low Voltage) adalah sebagai
berikut :

Jenis Kabel Listrik dengan Spesifikasi LV (Low Votage)

Berikut beberapa jenis Kabel listrik untuk Tegangan rendah atau Low Voltage (LV), baik kabel
yang berbahan tembaga dan yang berbahan Aluminium.

Kabel Listrik tipe NYA


Spesifikasi :

● Kabel NYA terbuat dari bahan Tembaga


● Kabel jenis ini biasa digunakan untuk instalasi rumah.
● dipakai untuk instalasi jaringan udara (bukan untuk kabel tanah).
● Dipasang didalam pipa conduit atau bisa juga dipasang terbuka
● Berbahan isolasi PVC (Poly Vinyl Chloride) satu lapis.
● Penghantar berbahan tembaga tunggal.

Kabel Listrik tipe NYM


Spesifikasi :

● Kabel NYM terbuat dari bahan Tembaga


● Kabel ini sering dipakai untuk instalasi rumah.
● Dapat dipakai untuk pemasangan kabel di dalam beton kering (Plasteran).
● Pemasangan menggunakan pipa conduit atau bisa juga dipasang terbuka
● Berbahan isolasi PVC (Poly Vinyl Chloride) tiga lapisan.
● Penghantar berbahan tembaga tunggal.
Kabel Listrik tipe NYAF
Spesifikasi :

● Kabel NYAF terbuat dari bahan Tembaga.


● Kabel ini sering dipakai juga untuk instalasi rumah.
● Pemasangan kabel di dalam pipa PVC untuk kabel di dalam beton
● Pemasangan menggunakan pipa conduit atau bisa juga dipasang terbuka
● Berbahan isolasi PVC (Poly Vinyl Chloride) satu lapis.
● Penghantar berbahan tembaga serabut fleksibel.

Kabel Listrik tipe NYMHY


Spesifikasi :

● Kabel NYMHY terbuat dari bahan Tembaga


● Kabel ini sering juga digunakan untuk instalasi rumah.
● Pemasangan dapat digunakan untuk kabel tanah.
● Dapat digunakan di tempat yang kering maupun tempat lembab / basah.
● Berbahan isolasi PVC (Poly Vinyl Chloride) dua lapis.
● Penghantar berbahan tembaga serabut fleksibel.

Kabel Listrik tipe NYY


Spesifikasi :
● Kabel NYY terbuat dari bahan Tembaga.
● Dapat dipakai untuk di dalam ruangan maupun diluar ruangan.
● Pemasangan dapat digunakan untuk kabel tanah.
● Dapat digunakan di tempat yang kering maupun tempat lembab / basah.
● Berbahan isolasi PVC (Poly Vinyl Chloride) dua lapis.
● Penghantar berbahan tembaga tunggal atau lilitan tembaga keras.

Kabel Listrik tipe NYFGbY


Spesifikasi :
● Kabel NYFGbY terbuat dari bahan Tembaga
● Dapat dipakai untuk di dalam ruangan maupun diluar ruangan.
● Pemasangan khusus digunakan untuk kabel tanah (kabel tanam).
● Dapat digunakan di tempat yang kering maupun tempat lembab / basah.
● Berbahan isolasi PVC (Poly Vinyl Chloride) berlapis, dan satu lapisan dilindungi plat
logam atau lilitan kawat baja sebagai pelindung dari tekanan atau benturan.

● Penghantar berbahan tembaga tunggal atau lilitan tembaga keras.

Kabel Listrik tipe NFA2X


Spesifikasi :
● Kabel NFA2X terbuat dari bahan Aluminium.
● Khusus digunakan untuk pemakaian diruangan terbuka (Outdoor)
● Pemakaian kabel ini didesain khusus untuk jaringan udara (Kabel gantung)
● Berbahan isolasi XLPE (crosslinked polyethylene) satu lapis.
● Penghantar berbahan aluminium berlilit.

Kabel Listrik tipe NFA2X-T


Spesifikasi :
● Kabel NFA2X-T terbuat dari bahan Aluminium.
● Khusus digunakan untuk pemakaian diruangan terbuka (Outdoor)
● Pemakaian kabel ini didesain khusus untuk jaringan udara (kabel gantung)
● Berbahan isolasi XLPE (crosslinked polyethylene) satu lapis.
● Penghantar berbahan aluminium berlilit
● Kabel NFA2X dengan Kabel NFA2X-T memiliki perbedaan, yaitu kabel NFA2X-T memiliki
kabel netral dengan inti yang khusus didesain sebagai penggantung kabel tersebut.
4. Cara Menghitung Daya Listrik yang diperlukan Rumah
Cara Menghitung Daya Listrik yang diperlukan Rumah – Setiap rumah yang
sudah dialiri listrik pasti dilengkapi dengan Meter Listrik dan MCB (Miniature
Circuit Breaker) yang dipasang oleh PLN. Fungsi Meter Listrik tentunya adalah
mengukur seberapa besar Arus Listrik yang digunakan agar dapat menghitung
tagihan listrik. Sedangkan MCB yang merupakan singkatan dari Miniature Circuit
Breaker atau sering disebut dengan Breaker adalah alat yang berfungsi untuk
membatasi arus listrik yang digunakan dan juga sebagai pengaman dalam
Instalasi Listrik. Sebagai pengaman, MCB akan secara otomatis akan
memutuskan arus listrik jika terjadi hubungan singkat (Short Circuit) dan juga
memutuskan aliran listrik jika penggunaan daya listrik melebihi batas yang telah
ditentukan.

PLN akan memasangkan Kapasitas MCB sesuai dengan batas Daya Listrik
yang diminta oleh pelanggan. Kita dapat melihatnya melalui tulisan Ampere
(Satuan Arus Listrik) yang tertera di MCB tersebut. Contohnya 2A, 4A, 6A, 10A,
16A, 20A dan lain sebagainya. Untuk meng-konversi Arus Listrik tersebut ke
Daya Listrik, kita perlu sedikit perhitungan berdasarkan Rumus dibawah ini :

Umumnya PLN hanya menyediakan beberapa pilihan standar Daya Listrik yaitu 220VA (1A),
450VA (2A), 900VA (4A), 1300VA (6A), 2200VA (10A), 3500VA (16A), 4400VA (20A), 5500VA
(25A) dan seterusnya.
Hal yang perlu diperhatikan adalah makin tinggi Daya Listrik yang dipasangkan, makin tinggi
pula biaya beban yang dikenakan. Oleh karena itu, kita perlu memilih pemasangan daya
A. PERHITUNGAN KAPASITAS LAMPU DAN DAYA LISTRIK

1 KAPASITAS LAMPU LANTAI 1


Rumus Menentukan Kapasitas Lampu :

K.Lampu = 𝟓 𝑾𝒂𝒕𝒕 ×𝑳𝒖𝒂𝒔 𝑴�

1 Kamar Tidur I
K.Lampu = 5 wat x ( 4 m x 4 m)
K.Lampu = 80 Wat

Kamar Tidur I = 26 Ruangan

2 Kamar Tidur II
K.Lampu = 5 wat x ( 4 m x 4 m)
K.Lampu = 80 Wat
Kamar Tidur II = 20 Ruangan

K.Lampu = 5 wat x ( 3 m x 4 m)
K.Lampu = 60 Wat
Kamar Tidur II = 6 Ruangan

3 Ruang Keluarga/Dapur
K.Lampu = 5 wat x ( 3 m x 6 m)
K.Lampu = 90 Wat
Ruang
Keluarga/Dapu = 25 Ruangan
r

4 Toilet
K.Lampu = 5 wat x ( 4.5 m x 6 m)
K.Lampu = 135 Wat
Toilet = 8 Ruangan

5 WC/Kamar Mandi
K.Lampu = 5 wat x ( 1.5 m x 2 m)
K.Lampu = 15 Wat
WC/Kamar = 24 Ruangan
Mandi

6 LOBI
K.Lampu = 5 wat x ( 15 m x 6 m )
K.Lampu = 450 Wat ( 5 Mata lampu )
LOBI = 1 Ruangan
2 KAPASITAS LAMPU LANTAI 2
Rumus Menentukan Kapasitas Lampu :

K.Lampu = 𝟓 𝑾𝒂𝒕𝒕 ×𝑳𝒖𝒂𝒔 𝑴�

1 Kamar Tidur I
K.Lampu = 5 wat x ( 4 m x 4 m)
K.Lampu = 80 Wat
Kamar Tidur I = 26 Ruangan

2 Kamar Tidur II
K.Lampu = 5 wat x ( 4 m x 4 m)
K.Lampu = 80 Wat
Kamar Tidur II = 20 Ruangan

K.Lampu = 5 wat x ( 3 m x 4 m)
K.Lampu = 60 Wat
Kamar Tidur II = 6 Ruangan

3 Ruang Keluarga/Dapur
K.Lampu = 5 wat x ( 3 m x 6 m)
K.Lampu = 90 Wat
Ruang
Keluarga/Dapu = 25 Ruangan
r

4 Toilet
K.Lampu = 5 wat x ( 4.5 m x 6 m)
K.Lampu = 135 Wat
Toilet = 8 Ruangan

5 WC/Kamar Mandi
K.Lampu = 5 wat x ( 1.5 m x 2 m)
K.Lampu = 15 Wat
WC/Kamar = 24 Ruangan
Mandi

6 LOBI
K.Lampu = 5 wat x ( 15 m x 6 m )
K.Lampu = 450 Wat ( 5 Mata lampu )

LOBI = 1 Ruangan
3 KAPASITAS LAMPU LANTAI 3
Rumus Menentukan Kapasitas Lampu :

K.Lampu = 𝟓 𝑾𝒂𝒕𝒕 ×𝑳𝒖𝒂𝒔 𝑴�


1 Kamar Tidur I
K.Lampu = 5 wat x ( 4 m x 4 m)
K.Lampu = 80 Wat
Kamar Tidur I = 26 Ruangan

2 Kamar Tidur II
K.Lampu = 5 wat x ( 4 m x 4 m)
K.Lampu = 80 Wat
Kamar Tidur II = 20 Ruangan

K.Lampu = 5 wat x ( 3 m x 4 m)
K.Lampu = 60 Wat
Kamar Tidur II = 6 Ruangan

3 Ruang Keluarga/Dapur
K.Lampu = 5 wat x ( 3 m x 6 m)
K.Lampu = 90 Wat
Ruang
Keluarga/Dapu = 25 Ruangan
r
4 Toilet
K.Lampu = 5 wat x ( 4.5 m x 6 m)
K.Lampu = 135 Wat
Toilet = 8 Ruangan

5 WC/Kamar Mandi
K.Lampu = 5 wat x ( 1.5 m x 2 m)
K.Lampu = 15 Wat
WC/Kamar = 24 Ruangan
Mandi

6 LOBI
K.Lampu = 5 wat x ( 15 m x 6 m )
K.Lampu = 450 Wat ( 5 Mata lampu )

LOBI = 1 Ruangan
B. PERHITUNGAN JUMBLAH LAMPU DALAM RUANGAN
1. JUMBLAH LAMPU
1. PERHITUNGAN JUMBLAH LAMPU Rumus Menentuka
Rumus Menentukan Jumblah Lampu :

N = (𝐸 ×𝐿 ×𝑊)/(∅
×𝐿𝐿𝐹 ×𝐶𝑢 ×𝑛)
Diketahui :
Penjelasan Rumus diatas, adalah : W
L
N = Jumlah titik lampu D
E = Kuat penerangan (Lux), E
L = Panjang (Length) ruangan dalam satuan Meter Ø
W = Lebar (Width) ruangan dalam satuan Meter. LLF
Ø = Total nilai pencahayaan lampu dalam satuan LUMEN Cu
LLF = (Light Loss Factor) atau Faktor kehilangan atau kerugian cahaya, biasa n
nilainya antara 0,7–0,8
Cu = (Coeffesien of Utillization)
N
n = Jumlah Lampu dalam 1 titik

Tambahan :
N


Lumens adalah satuan terang gelapnya cahaya. Semakin besar lumens maka Dalam Ruangan Dip
semakin terang cahayanya. Satuan flux cahaya; flux dipancarkan didalam satuan
unit sudut padatan oleh suatu sumber dengan intensitas cahaya yang seragam
satu candela. 2. JUMBLAH LAMPU
1 Wat lampu = 75 Lumen pencahayaan Rumus Menentuka

● Untuk sistem penerangan langsung dengan warna plafon dan dinding terang, Nilai
Koefisien atau CU ( coeffesien of utilization ) adalah : 50-65 %.
Untuk Hal ini, kita bisa ambil nilai terendah yaitu 50 % atau 0,5 Diketahui :

● Light loss factor ( LLF ) = 0,7-0,8. LLF tergantung ; kebersihan sumber cahaya, tipe W
kap lampu, penyusutan cahaya dari permukaan lampu, dan lainnya L
Nilai LLF kita ambil nilai sebesar = 0,7 D
E
Ø
LLF
Cu
n

Dalam Ruangan Dip


Diketahui :
W
L
D
E
Ø
LLF
Cu
n

Dalam Ruangan Dip

3. JUMBLAH LAMPU
Rumus Menentuka

Diketahui :
W
L
D
E
Ø
LLF
Cu
n

Dalam Ruangan Dip


4. JUMBLAH LAMPU
Rumus Menentuka

Diketahui :
W
L
D
E
Ø
LLF
Cu
n

Dalam Ruangan Dip

5. JUMBLAH LAMPU
Rumus Menentuka

Diketahui :
W
L
D
E
Ø
LLF
Cu
n

N
N

Dalam Ruangan Dip

6. JUMBLAH LAMPU
Diketahui :
W
L
D
E
Ø
LLF
Cu
n

Dalam Ruangan Dip


7. JUMBLAH LAMPU



JUMBLAH LAMPU RUANG KAMAR TIDUR 1
Rumus Menentukan Jumblah Lampu :
N = (𝐸 ×𝐿 ×𝑊)/
(∅ ×𝐿𝐿𝐹 ×𝐶𝑢
×𝑛)
Diketahui :
= 4 m
= 4 m
= 80 Wat
= 150 lux
= 80 x 75 = 6000 lumen
= 0.7
= 50 %
= 1 bh

150 X 4 X 4
=
6000 X 0.7 X 50 % X 1

2400
= = 1.14
2100 dibulatkan = 1 Titik Lampu

Dalam Ruangan Diperlukan 1 Titik Lampu

JUMBLAH LAMPU RUANG KAMAR TIDUR 2


Rumus Menentukan Jumblah Lampu :
N = (𝐸 ×𝐿 ×𝑊)/
(∅ ×𝐿𝐿𝐹 ×𝐶𝑢
×𝑛)
Diketahui :
= 4 m
= 4 m
= 80 Wat
= 150 lux
= 80 x 75 = 6000 lumen
= 0.7
= 50 %
= 1 bh

150 X 4 X 4
=
6000 X 0.7 X 50 % X 1

2400
= = 1.14
2100 dibulatkan = 1 Titik Lampu

Dalam Ruangan Diperlukan 1 Titik Lampu


Diketahui :
= 3 m
= 4 m
= 60 Wat
= 150 lux
= 60 x 75 = 4500 lumen
= 0.7
= 50 %
= 1 bh

150 X 4 X 3
=
4500 X 0.7 X 50 % X 1

1800
= = 1.14
1575 dibulatkan = 1 Titik Lampu

Dalam Ruangan Diperlukan 1 Titik Lampu

JUMBLAH LAMPU RUANG KELUARGA/DAPUR


Rumus Menentukan Jumblah Lampu :
N = (𝐸 ×𝐿 ×𝑊)/
(∅ ×𝐿𝐿𝐹 ×𝐶𝑢
×𝑛)
Diketahui :
= 3 m
= 6 m
= 90 Wat
= 200 lux
= 90 x 75 = 6750 lumen
= 0.7
= 50 %
= 1 bh

200 X 6 X 3
=
6750 X 0.7 X 50 % X 1

3600
= = 1.52
2362.5 dibulatkan = 2 Titik Lampu

Dalam Ruangan Diperlukan 2 Titik Lampu


JUMBLAH LAMPU TOILET
Rumus Menentukan Jumblah Lampu :
N = (𝐸 ×𝐿 ×𝑊)/
(∅ ×𝐿𝐿𝐹 ×𝐶𝑢
×𝑛)
Diketahui :
= 4.5 m
= 6 m
= 135 Wat
= 200 lux
= 135 x 75 = 10125 lumen
= 0.7
= 50 %
= 1 bh

200 X 6 X 4.5
=
10125 X 0.7 X 50 % X 1

5400
= = 1.52
3543.75 dibulatkan = 2 Titik Lampu

Dalam Ruangan Diperlukan 2 Titik Lampu

JUMBLAH LAMPU WC/KAMAR MANDI


Rumus Menentukan Jumblah Lampu :
N = (𝐸 ×𝐿 ×𝑊)/
(∅ ×𝐿𝐿𝐹 ×𝐶𝑢
Diketahui :
×𝑛)
= 1.5 m
= 2 m
= 15 Wat
= 250 lux
= 15 x 75 = 1125 lumen
= 0.7
= 50 %
= 1 bh

250 X 2 X 1.5
=
1125 X 0.7 X 50 % X 1

750
= = 1.90
= = 1.90
393.75 dibulatkan = 2 Titik Lampu

Dalam Ruangan Diperlukan 2 Titik Lampu

JUMBLAH LAMPU LOBI


Diketahui :
= 15 m
= 6 m
= 90 Wat
= 100 lux
= 90 x 75 = 6750 lumen
= 0.7
= 50 %
= 1 bh
100 X 6 X 15
=
6750 X 0.7 X 50 % X 1
9000
= = 3.81
2362.5 dibulatkan = 4 Titik Lampu

Dalam Ruangan Diperlukan 4 Titik Lampu


JUMBLAH LAMPU LANTAI 1
JUMBLAH LAMPU RUANG KAMAR TIDUR 1
26 Ruangan
1 Titik Lampu
Jumblah Lampu = 26 Titik Lampu
JUMBLAH LAMPU RUANG KAMAR TIDUR 2
20 Ruangan
1 Titik Lampu
Jumblah Lampu = 20 Titik Lampu

6 Ruangan
1 Titik Lampu
Jumblah Lampu = 6 Titik Lampu
JUMBLAH LAMPU RUANG KELUARGA/DAPUR
25 Ruangan
2 Titik Lampu
Jumblah Lampu = 50 Titik Lampu
JUMBLAH LAMPU TOILET
8 Ruangan
2 Titik Lampu
Jumblah Lampu = 16 Titik Lampu
JUMBLAH LAMPU WC/KAMAR MANDI
24 Ruangan
2 Titik Lampu
Jumblah Lampu = 48 Titik Lampu
JUMBLAH LAMPU LOBI
1 Ruangan
4 Titik Lampu
Jumblah Lampu = 4 Mata Lampu

Jumblah Titik lampu Lantai 1 = 170 Titik Lampu


1. MENENTUKAN DAYA LISTRIK MCB 2.

● JUMBLAH LAMPU RUANG KAMAR TIDUR 1


26 Ruangan K. Lampu = 80 wat
1 Titik Lampu
Jumblah titik Lampu = 26 Bh
Daya Listrik = 2080 wat

● JUMBLAH LAMPU RUANG KAMAR TIDUR 2


20 Ruangan K. Lampu = 80 wat
1 Titik Lampu
Jumblah titik Lampu = 20 Bh
Daya Listrik = 1600 wat

6 Ruangan K. Lampu = 60 wat


1 Titik Lampu
Jumblah titik Lampu = 6 Bh
Daya Listrik = 360 wat
● JUMBLAH LAMPU RUANG KELUARGA/DAPUR
25 Ruangan K. Lampu = 90 wat
2 Titik Lampu
Jumblah titik Lampu = 50 Bh
Daya Listrik = 4500 wat

● JUMBLAH LAMPU TOILET


8 Ruangan K. Lampu = 135 wat
2 Titik Lampu
Jumblah titik Lampu = 16 Bh
Daya Listrik = 2160 wat
● JUMBLAH LAMPU WC/KAMAR MANDI
24 Ruangan K. Lampu = 15 wat
2 Titik Lampu
Jumblah titik Lampu = 48 Bh
Daya Listrik = 720 wat

● JUMBLAH LAMPU LOBI


1 Ruangan K. Lampu = 90 wat
4 Titik Lampu ●
Jumblah titik Lampu = 4 Bh
Daya Listrik = 360 wat ●

● Jumblah Total Daya Listrik


Jumblah Total Ruangan Lantai 1 = 110 Ruangan
Jumblah Total Daya Listrik = 11780 wat

Jadi Daya Listrik Listrik yang diperlukan adalah sekitar 11780 wat

Berdasarkan dari tabel standar daya MCB Maka besar daya listrik yang digunakan
adalah MCB 63A (220V/230V) Daya PLN 1 PHASE 13900
MENENTUKAN JENIS KABEL YANG DIPAKAI

1. Besar penampang kabel

Untuk menentukan penampang kabel terlebih


dahulu ditentukan beban arus listrik:

Diketahui :
Daya Listrik = 11780 wat
Voltage Standar = 220 volt
Jenis Kabel = 1 Phase

ARUS = WATT/VOLT
11780
ARUS = = 53.55 Ampere
220

Untuk Menghitung Besar kabel yang dipakai, kuat arus listrik harus di
cari yang lebih besar dan dipakai 125% dari arus listrik yang di dapat

125 % x Arus
125 % x 53.55 Ampere = 66.932 A

Dari tabel diatas Didapat Penampang Kabel yang mampu mengalirkan beban arus
listrik adalah 16 mm2
Tipe Kabel Yang dipakai Adalah Kabel Jenis NYM Dengan spesifikasi :

- Kabel NYM terbuat dari bahan Tembaga


- Kabel ini sering dipakai untuk instalasi rumah.
- Dapat dipakai untuk pemasangan kabel di dalam beton kering (Plasteran).
- Pemasangan menggunakan pipa conduit atau bisa juga dipasang terbuka
namun di tempat yang kering.
- Berbahan isolasi PVC (Poly Vinyl Chloride) tiga lapisan.
- Penghantar berbahan tembaga tunggal.

Anda mungkin juga menyukai