Anda di halaman 1dari 33

BAHAN DAN

KOMPONEN
LISTRIK
01
KONDUKTOR
KONDUKTOR
suatu material yang mudah
menghantarkan arus listrik. Sifat
hantarannya adalah memindahkan elektron-
elektron dari satu titik kelistrikan ke titik
kelistrikan lainnya secara mudah.
JENIS BAHAN DAN SIFAT KONDUKTOR
bahan-bahan konduktor adalah bahan yang memiliki
banyak elektron bebas pada kulit terluar orbit. Elektron
bebas ini akan sangat berpengaruh pada sifat bahan
tersebut.
Bahan penghantar memiliki sifat-sifat penting
yaitu:
• Daya hantar listrik.
• Koefisien temperatur tambahan.
• Daya hantar panas.
• Daya tegangan tarik.
• Timbulnya daya elektro-motoris termo.
BAHAN KONDUKTOR YANG SERING
DIGUNAKAN
1. Aluminium (Al)
2. Tembaga (Cu)
3. Seng (Zn)
4. Timah (Sn)

Selain bahan logam yang telah disebutkan di atas, ada juga bahan logam yang
lain yang tergolong sebagai bahan konduktor/penghantar pada jenis logam
mulia, seperti perak, emas dan platina.
SIFAT ATOMIK KONDUKTOR
1. Lebar Celah Pita
Konduktor memiliki celah pita valensi yang sangat kecil dan
tipis. Elektron yang bergerak secara bebas dari satu orbital atom
ke orbital atom yang lainnya secara terus-menerus menyebabkan
hantaran listrik.

2. Jumlah Elektron Valensi


Penghantar listrik dengan daya hantar listrik yang baik memiliki
1 sampai 3 elektron valensi. Semakin banyak elektron bebas di
dalam suatu penghantar listrik, maka nilai hambatan listrik akan
semakin kecil dan konduktivitas listrik akan semakin baik.
SIFAT ELEKTRIS KONDUKTOR
1. Kondisi Medan Listrik
Arus listrik pada permukaan dihasilkan oleh komponen medan yang
menyinggung permukaan akibat adanya gaya pada muatan.

2. Gaya Muatan Listrik


Penghantar listrik dengan daya hantar listrik yang baik memiliki 1
sampai 3 elektron valensi. Semakin banyak elektron bebas di dalam suatu
penghantar listrik, maka nilai hambatan listrik akan semakin kecil dan
konduktivitas listrik akan semakin baik.
3. Hambatan Listrik
Hambatan listrik pada sebagian besar penghantar listrik akan meningkat
seiring meningkatnya suhu.

4. Daya Hantar Listrik


Pengukuran daya hantar listrik dari suatu penghantar listrik dilakukan
dengan kuantisasi. Nilai dari daya hantar listrik mempengaruhi reaksi
kimia, jumlah elektron valensi, dan tingkat pengumpulan ion-ion pada
penghantar listrik dalam larutan.

5. Medan Magnet
Penghantar listrik yang dialiri oleh arus listrik selalu menghasilkan
medan magnet di sekelilingnya.
02
KABEL DAN
PENGHANTAR
PENGERTIAN
Media untuk menghantarkan arus
listrik yang terdiri dari Konduktor dan
Isolator. Pada dasarnya kabel
berfungsi sebagai penghanatar listrik.
INFORMASI PENTING YANG
TERCETAK DI KABEL LISTRIK
• Ukuran Kabel (Cable Size)
• Tegangan Nominal
• Kode bahan dan jumlah wire pada kabel
JENIS KABEL BERDASARKAN BENTUKNYA

1. Kabel Berpasangan 2. Kabel Twin Lead


(Paired Cable)
JENIS KABEL BERDASARKAN BENTUKNYA

3. Kabel Shilded Twin 4. Kabel Multi


Lead Konduktor (Multiple
Conductor Cable)
JENIS KABEL BERDASARKAN BENTUKNYA

5. Kabel Koaksial 6. Kabel Pita (Ribbon)


(Coaxial Cable)
JENIS KABEL BERDASARKAN BENTUKNYA

7. Kabel Serat Optik 8. Kabel pasangan


(Fiber Optic Cable) berpilin (Twisted Pair
Cable)
JENIS KABEL BERDASARKAN FUNGSINYA
1. Kabel NYM
Jenis kabel ini sering digunakan di rumah
dan gedung, dengan inti kabel yang
terdiri dari satu sampai empat inti dan
dilengkapi dengan lapisan isolasi PVC.

2. Kabel NYY
Jenis kabel ini memiliki inti tembaga
berisolasi PVC. Kabel jenis NYY dibuat
untuk instalasi tetap yang ditanam di
dalam tanah, atau kondisi di lingkungan
terbuka dengan tambahan perlindungan
seperti duct, pipa PVC, atau pipa besi.
JENIS KABEL BERDASARKAN FUNGSINYA
3. Kabel NYA
Kabel jenis NYA adalah kabel dengan inti
yang terbuat dari bahan tembaga tunggal dan
dilapisi bahan isolator PVC satu lapis. Kabel
jenis ini biasanya digunakan untuk instalasi di
perumahan dan instalasi kabel udara.

4. Kabel NYAF
Jenis kabel ini memiliki inti tembaga
berserabut, dengan inti tunggal berisolasi
bahan isolator PVC satu lapis.
JENIS KABEL BERDASARKAN FUNGSINYA
5. Kabel NYYHY
Jenis kabel ini memiliki satu atau lebih inti
tembaga berserabut dan memiliki selubung
luar berupa bahan isolator dari PVC.

6. Kabel NYMHY
Jenis kabel ini memiliki lebih dari satu inti
tembaga berserabut dengan bahan isolasi
terluar berupa PVC.

7. Kabel NYMHYO
Jenis kabel ini memiliki lebih dari satu inti
tembaga berserabut yang diisolasi dengan
bahan isolator PVC dan memiliki selubung
luar.
JENIS KABEL BERDASARKAN FUNGSINYA
8. Kabel BC
Kabel BC atau bare core adalah kabel yang
tidak memiliki lapisan isolator, sehingga
lebih sering digunakan pada instalasi
penangkal petir dan dalam
instalasi grounding.

9. Kabel ACSR
Kabel ACSR adalah kabel yang terbuat
dari alumunium dengan inti kawat baja dan
biasanya dipakai pada instalasi arus listrik
skala besar seperti pada perusahaan listrik.

.
JENIS KABEL BERDASARKAN FUNGSINYA

10. Kabel NYRGbY/NYFGbY/NYBY


Jenis kabel ini memiliki satu inti tembaga
atau lebih dengan bahan isolator PVC,
memiliki pelindung kawat baja bulat dan
lilitan plat baja, serta memiliki bahan
isolasi PVC di bagian terluar.
03
STEKER
PENGERTIAN
Steker adalah sebuah alat berupa
ujung suatu kabel listrik yang
digunakan untuk menghubungkan
peralatan listrik ke stop kontak.
FUNGSI
1. Menghubungkan Perangkat Elektronik ke Stop Kontak

2. Melindungi Tangan agar Tidak Tersetrum saat Ingin menyalakan


Perangkat Elektronik
JENIS-JENIS STEKER
MODEL-MODEL STEKER
04
STOP KONTAK
PENGERTIAN
Stop kontak adalah alat yang
berfungsi sebagai penghubung arus
listrik. Alat ini berguna sebagai
terminal yang nantinya akan
mendistribusikan listrik pada
berbagai perangkat elektronik.
FUNGSI
1. Sebagai Terminal Listrik.
Ketika steker dihubungkan pada colokan, maka melalui bantuan kabel listrik nantinya
arus listrik akan didistribusikan dari stop kontak pada perangkat elektronik.

2. Sebagai Pemutus Arus Listrik.


Pada saat dalam sebuah instalasi terdapat kontak dengan arus yang berbeda-beda. Pada
saat itu stop kontak akan memutus arus listrik yang ada.

3. Mempercantik Ruangan.
Sekarang ini, stop kontak memiliki banyak sekali model, varian, dan juga pilihan
bentuk. Anda dapat menyesuaikan model dan warna yang tepat sesuai dengan dekorasi
ruangan.

4. Memberikan Rasa Aman Pada Penggunanya.


Stop kontak akan memutuskan arus apabila terjadi kontak dengan manusia, sehingga
manusia merasa aman dengan adanya stop kontak ini.
BAGIAN-BAGIAN STOP KONTAK
Jika melihat dari tampilan fisiknya, komponen stop
kontak dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu.

1. Bagian dasar.
sebagai tempat atau dudukan bagi colokan listrik.
Pada bagian dasar colokan listrik, terdapat juga 3 kaki
terminal yang saling terhubung serta berfungsi untuk
mengaktifkan arus listrik yaitu:
• Terminal kabel netral.
• Terminal arde atau ground.
• Terminal kabel fasa.

2. Bagian penutup.
untuk melindungi dasar stop kontak, sebagai
komponen isolator agar aman bagi manusia, serta
sebagai sarana estetika.
JENIS-JENIS STOP KONTAK
Berdasarkan fungsi dan bentuknya, jenis stop kontak dibedakan menjadi
dua yaitu:
1. Stop kontak kecil.
Stop kontak kecil merupakan colokan listrik yang memiliki 2 kanal (lubang).
2. Stop kontak besar.
Jenis yang satu ini didesain untuk peralatan listrik dengan daya besar. Di
dalamnya, stop kontak memiliki kanal AC yang berjumlah 2 buah.

Berdasarkan posisi pemasangannya, stop kontak dibedakan menjadi dua


yaitu:
3. Stop kontak in bow.
metode pemasangannya dipasang di dalam tembok.
2. Stop kontak out bow.
metode pemasangannya dipasang di luar tembok.
CARA KERJA STOP KONTAK
• Pada stop kontak, seharusnya didalam tidak ada perbedaan arus. Karena agar
alat tersebut dapat bekerja normal, maka antara kabel netral dan kabel positif
harus dialiri dengan arus yang setara.
• Oleh karenanya, jumlah arus yang mengalir baik pada kabel positif maupun
netral intensitasnya adalah sama.
• Untuk dapat digunakan, arus listrik yang terdapat pada stop kontak akan
mengalir pada steker dan kabel.
• Lalu akan diteruskan pada perangkat elektronik dan membuatnya dapat
bekerja sesuai dengan fungsinya.
CARA PASANG STOP KONTAK
1. Pertama-tama, siapkan terlebih dahulu alat dan bahan yang dibutuhkan.
Diantaranya seperti kabel, stop kontak, tespen, obeng dan lainnya.
2. Kemudian, pastikan untuk mematikan aliran arus listrik di rumah agar
terhindar dari bahaya kesetrum.
3. Setelah aliran listrik dipastikan mati. Buatlah tempat untuk memasang
colokan listrik.
4. Apabila memasang versi tanam, Anda dapat menyiapkan lubang di tembok
untuk tempat stop kontak terlebih dahulu.
5. Selanjutnya, buat juga jalur kabel yang menuju stop kontak pada tembok.
Anda dapat menggunakan pipa sebagai jalur kabel agar lebih aman.
6. Setelah selesai, Anda tinggal menentukan pemasangan kabel fasa dan netral
sesuai dengan posisi jalur yang sudah disiapkan.
7. Sambungkan kabel fasa dan netral dengan jalur listrik terdekat.
8. Untuk keamanan, sambungan kabel dapat ditutup menggunakan solasi
ataupun media lainnya.
9. Pasang pipa pada jalur kabel yang telah disiapkan sebelumnya. Kemudian
masukkan kabel ke dalam pipa, bersama dengan kabel arde.
10. Pasangkan juga stop kontak pada lubang yang telah Anda buat.
11. Potong sedikit ujung kabel, hingga bagian intinya terkelupas.
12. Pasang kabel fasa, arde dan juga kabel netral pada baut yang terdapat pada
stop kontak. Kabel fasa dan netral posisinya ada di bagian kanan dan kiri,
sedangkan arde posisinya ada di terminal bagian tengah.
13. Setelah semua kabel terpasang pada tempatnya, Anda dapat mengencangkan
baut-baut yang terdapat pada perangkat tersebut.
14. Pastikan baut terpasang dengan benar dan pastikan kabel-kabel yang ada di
dalamnya tidak saling bersentuhan satu sama lain agar tidak terjadi korsleting
listrik.
15. Terakhir, pasang penutupnya.

Anda mungkin juga menyukai