2. Resistor yang Nilainya dapat diatur, Resistor Jenis ini sering disebut juga dengan Variable
Resistor ataupun Potensiometer.
3. Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan intensitas cahaya, Resistor jenis ini
disebut dengan LDR atau Light Dependent Resistor
4. Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan perubahan suhu, Resistor jenis ini
disebut dengan PTC (Positive Temperature Coefficient) dan NTC (Negative Temperature
Coefficient)
Gambar dan Simbol Resistor :
B. Kapasitor (Capacitor)
Kapasitor atau disebut juga dengan Kondensator adalah Komponen Elektronika Pasif yang dapat
menyimpan energi atau muatan listrik dalam sementara waktu. Fungsi-fungsi Kapasitor
(Kondensator) diantaranya adalah dapat memilih gelombang radio pada rangkaian Tuner, sebagai
perata arus pada rectifier dan juga sebagai Filter di dalam Rangkaian Power Supply (Catu Daya).
C. Induktor (Inductor)
Induktor atau disebut juga dengan Coil (Kumparan) adalah Komponen Elektronika Pasif yang
berfungsi sebagai Pengatur Frekuensi, Filter dan juga sebagai alat kopel (Penyambung). Induktor
atau Coil banyak ditemukan pada Peralatan atau Rangkaian Elektronika yang berkaitan dengan
Frekuensi seperti Tuner untuk pesawat Radio. Satuan Induktansi untuk Induktor adalah Henry
(H).
Jenis-jenis Induktor diantaranya adalah :
D. Dioda (Diode)
Diode adalah Komponen Elektronika Aktif yang berfungsi untuk menghantarkan arus listrik ke
satu arah dan menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Diode terdiri dari 2 Elektroda yaitu
Anoda dan Katoda.
Berdasarkan Fungsi Dioda terdiri dari :
1. Dioda Biasa atau Dioda Penyearah yang umumnya terbuat dari Silikon dan berfungsi
sebagai penyearah arus bolak balik (AC) ke arus searah (DC).
2. Dioda Zener (Zener Diode) yang berfungsi sebagai pengamanan rangkaian setelah
tegangan yang ditentukan oleh Dioda Zener yang bersangkutan. Tegangan tersebut sering
disebut dengan Tegangan Zener.
3. LED (Light Emitting Diode) atau Diode Emisi Cahaya yaitu Dioda yang dapat
memancarkan cahaya monokromatik.
4. Dioda Foto (Photo Diode) yaitu Dioda yang peka dengan cahaya sehingga sering
digunakan sebagai Sensor.
5. Dioda Schottky (SCR atau Silicon Control Rectifier) adalah Dioda yang berfungsi
sebagai pengendali .
6. Dioda Laser (Laser Diode) yaitu Dioda yang dapat memancar cahaya Laser. Dioda Laser
sering disingkat dengan LD.
E. Transistor
Transistor merupakan Komponen Elektronika Aktif yang memiliki banyak fungsi dan merupakan
Komponen yang memegang peranan yang sangat penting dalam dunia Elektronik modern ini.
Beberapa fungsi Transistor diantaranya adalah sebagai Penguat arus, sebagai Switch (Pemutus
dan penghubung), Stabilitasi Tegangan, Modulasi Sinyal, Penyearah dan lain sebagainya.
Transistor terdiri dari 3 Terminal (kaki) yaitu Base/Basis (B), Emitor (E) dan Collector/Kolektor
(K). Berdasarkan strukturnya, Transistor terdiri dari 2 Tipe Struktur yaitu PNP dan NPN. UJT
(Uni Junction Transistor), FET (Field Effect Transistor) dan MOSFET (Metal Oxide
Semiconductor FET) juga merupakan keluarga dari Transistor.
F. IC (Integrated Circuit)
IC (Integrated Circuit) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terdiri dari gabungan ratusan
bahkan jutaan Transistor, Resistor dan komponen lainnya yang diintegrasi menjadi sebuah
Rangkaian Elektronika dalam sebuah kemasan kecil. Bentuk IC (Integrated Circuit) juga
bermacam-macam, mulai dari yang berkaki 3 (tiga) hingga ratusan kaki (terminal). Fungsi IC
juga beraneka ragam, mulai dari penguat, Switching, pengontrol hingga media penyimpanan.
Pada umumnya, IC adalah Komponen Elektronika dipergunakan sebagai Otak dalam sebuah
Peralatan Elektronika. IC merupakan komponen Semi konduktor yang sangat sensitif terhadap
ESD (Electro Static Discharge).
Sebagai Contoh, IC yang berfungsi sebagai Otak pada sebuah Komputer yang disebut sebagai
Microprocessor terdiri dari 16 juta Transistor dan jumlah tersebut belum lagi termasuk
komponen-komponen Elektronika lainnya.
G. Saklar (Switch)
Saklar adalah Komponen yang digunakan untuk menghubungkan dan memutuskan aliran listrik.
Dalam Rangkaian Elektronika, Saklar sering digunakan sebagai ON/OFF dalam peralatan
Elektronika.
Gambar dan Simbol Saklar (Switch) :
KABEL N.Y.A
KABEL N.Y.Y
dari ketiga jenis kabel diatas baisa dipakai untuk instalasi listri rumahan. dengan ketahanan dan
juga kwalitas dari kabel itu sendiri. tips saya buat anda yang mungkin ingin memasang instalasi
listrik pilihlah yang sesuai dengan kebutuhan anda dan juga tak kalah petingnya yaitu standart
kabel tersebut karena sekarng ini banyak sekali kabel-kabel yang tidak standart pemakian
beredar dipasaran yang mempunyai mutu kurang baik. jangan pernah tergiyur dengan kemurah
kabel yang ditawarkan namun kualiatas kabel itu sendiri yang kita utamakan, karena kabel
instalasi rumah bersifat jangka panjang, mungkin hanya itu tips yang bisa aku bagikan buat anda.
semoga artikel tentang Jenis-Jenis Kabel Listrik dan Juga kegunaannya bermafaat buat anda.
MCB
(Mini Circuit Braker)
MCB (Miniature Circuit Breaker) adalah saklar atau perangkat elektromekanis yang berfungsi
sebagai pelindung rangkaian instalasi listrik dari arus lebih (over current). Terjadinya arus lebih
ini, mungkin disebabkan oleh beberapa gejala, seperti: hubung singkat (short circuit) dan beban
lebih (overload). MCB sebenarnya memiliki fungsi yang sama dengan sekring (fuse), yaitu akan
memutus aliran arus listrik circuit ketika terjadi gangguan arus lebih. Yang membedakan
keduanya adalah saat terjadi gangguan, MCB akan trip dan ketika rangkaian sudah normal, MCB
bisa di ON-kan lagi (reset) secara manual, sedangkan fuse akan terputus dan tidak bisa
digunakan lagi.
MCB biasa diaplikasikan atau digunakan pada instalasi rumah tinggal, pada instalasi penerangan,
pada instalasi motor listrik di industri dan lain sebagainya.
Prinsip kerja MCB sangat sederhana, ketika ada arus lebih maka arus lebih tersebut akan
menghasilkan panas pada bimetal, saat terkena panas bimetal akan melengkung sehingga
memutuskan kontak MCB (Trip). Selain bimetal, pada MCB biasanya juga terdapat solenoid
yang akan mengtripkan MCB ketika terjadi grounding (ground fault) atau hubung singkat (short
circuit).
KWH Meter
(KiloWatt Hour)
KWH Meter adalah alat penghitung pemakaian energi listrik. Alat ini bekerja
menggunakan metode induksi medan magnet dimana medan magnet tersebut menggerakan
piringan yang terbuat dari alumunium. Pengukur Watt atau Kwatt, yang pada umumnya disebut
Watt-meter/Kwatt meter disusun sedemikian rupa, sehingga kumparan tegangandapat
berputar dengan bebasnya, dengan jalan demikian tenaga listrik dapat diukur, baik dalam satuan
WH (watt Jam) ataupun dalam Kwh (kilowatt Hour).
Pemakaian energi listrik di industri maupun rumah tangga menggunakan satuan
kilowatt- hour (KWH), dimana 1 KWH sama dengan 3.6 MJ. Karena itulah alat yang
digunakan untuk mengukur energi pada industri dan rumah tangga dikenal dengan
watthourmeters. Besar tagihan listrik biasanya berdasarkan pada angka-angka yang
tertera pada KWH meter setiap bulannya Untuk saat ini. KWH meter induksi adalah satusatunya tipe yang digunakan pada perhitungan daya listrik rumah tangga.
Bagian-bagian utama dari sebuah KWH meter adalah kumparan tegangan, kumparan
arus,sebuah piringan aluminium, sebuah magnet tetap, dan sebuah gir mekanik yang
mencatat banyaknya putaran piringan. Jika meter dihubungkan ke daya satu fasa, maka piringan
mendapat torsi yang membuatnya berputar seperti motor dengan tingkat kepresisian
yang tinggi.
Semakin besar daya yang terpakai, mengakibatkan kecepatan piringan semakin
besar; demikian pula sebaliknya.
B. Jenis-Jenis KWH METER
Apabila dilihat dari cara kerjanya, KWH Meter dibedakan menjadi :
1. KWH meter Analog
2. KWH meter Digital
Adapun bagian-bagian utama dari sebuah KWH meter Analog antara lain, sebagai berikut :
1. kumparan tegangan
2. kumparan arus
3. piringan aluminium
4. magnet tetap
5. gear mekanik yang mencatat jumlah perputaranpiringan aluminium
6. Bendera pengereman berfungsi mengatur piringan pengujian beban nol pada tegangan
normal.
7. Lidah pengereman adalah merupakan pasangan dengan bendera(8).Posisi lidah
pengereman dan bendera pengereman harus tepat sehingga:
Pada beban nol,tegangan norminal piringan berhenti pada saat posisi mereka
berdekatan.
Tetapi arus mula (0,5 % Id) piringan harus dapat berputar > 1 putaran.
2.
KWH Meter digital digunakan untuk mengatasi kelemahan dari KWH Meter analog. Adapun
kelebihan dari KWH Meter Digital antara lain sebagai berikut :
Sistem pembayarannya dengan sistem prabayar, dengan sistem prabayar
menggantikan cara pembayaran umumnya, dengan menggunakan kartu prabayar
elektronik pengganti tagihan bulanan.
KWH meter denan tampilan digital yang menyala dan berukuran cukup besar.
Akurasi perhitungan KWH, tidak adanya tunggakan pembayaran tagihan listrik,
kemudahan memutus sambungan listrik pelanggan yang melakukan tunggakan
tagihan dengan menggunakan alat yang bisa di set up dari jarak maximal 200 meter.
Display Menu
1. Aktif Energy (kWh)
2. V rms ** (V) 2 angka dibelakang koma
3. I rms ** (A) 2 angka dibelakang koma
4. Status Tusbung
bolak balik. Pada alat ini dipasang sebuah cakera alumunium (alumunium disk) yang dapat
berputar, dimuka sebuah kutub magnit listrik (Electro magnet). Magnit llsitrik ini diperkuat oleh
kumparan tegangan dan kumparan arus. Dengan adanya lapangan magnit tukar yang berubahubah maka cakera (Disk) alumunium ditimbulkan suatu arus bolak-balik, yang menyebabkan
cakera tadi mulai berputar dan menggerakkan pesawat hitungnya.
Secara umum perhitungan untuk daya listrik dapat di bedakan menjadi tiga macam, yaitu
1. Daya kompleks S(VA) = V.I
2. Daya reaktif Q(VAR) = V.I sin
3. Daya aktif P(Watt) = V.I cos
Dari ketiga daya tersebut yang terukur pada KWH meter adalah daya aktif, yang dinyatakan
dengan satuan Watt. Sedangkan daya reaktif dapat diketahui besarnya dengan menggunakan alat
ukur Varmeter. Untuk pemakaian pada rumah, biasanya hanya digunakan KWH meter. Pada
pembebanan bebas induksi kecepatan berputarnya cakera sangat tergantung pada hasil kali
tegangan pada hasil kali dari tegangan (E) x Kuat arus (I) dalam satuan watt. Jumlah putaran
tergantung pada kecepatan dan lamanya, dengan demikian dapat kita rumuskan
sebagai berikut :
Tegangan x Kuat Arus x Waktu = E x I x t dalam satuan Watt jam (WH)
Untuk alat pengukur Kilowatt jam (KWH) arus putar, pada umunya mempunyai tiga system
magnit, yang masing masing dengan sebuah kumparan arus dan tegangan yang bekerja pada
sebuah cakera turutan, dimana ketiga cakera itu dipasang pada sumbu yang sama.