Anda di halaman 1dari 50

INSTALASI LISTRIK

TATAP MUKA KE 8
Penggunaan listrik sangat luas, diantaranya untuk:
- Penerangan rumah dan jalan
- Peralatan rumah tangga
- Keperluan industri
- Sarana komunikasi, dll
PEMANFAATAN LISTRIK YANG DIPERGUNAKAN UNTUK
PENERANGAN LISTRIK
Sarana dan prasarana listrik yang
diperlukan dalam pekerjaan
instalasi listrik :
- bahan-bahan listrik
- komponen listrik
Bahan-bahan listrik:
Bahan konduktor atau bahan penghantar adalah bahan yang
dapat dengan mudah menghantarkan arus listrik.
Beberapa bahan konduktor, yaitu: bahan logam, benda cair, tubuh
manusia dan tanah basah.
Klasifikasi penghantar listrik sebagai berikut:
- Klasifikasi menurut kekerasan
- bare cooper conductor half (BBC 1/2H)
- bare cooper conductor half (BBC)
- all aluminium conductor (AAC)
- all aluminium alloy condustor (AAAC)
- Klasifikasi menurut bentuk (konstruksi)
- penghantar listrik bentuk pejal (solid), banyak dipasang
pada jaringan instalasi rumah, contoh: NGA, NYA
- penghantar listrik bentuk berlilit, banyak digunakan sebagai
kabel arus ynag dipakai menhubungkan satu unit ke unit
lainnya
- penghantar listrik kawat serabut, banyak digunakan pada
bagian-bagian yang sulit dan sempit seperti pada rangkaian
listrik kendaraan bermotor
- Klasifikasi menurut jumlah penghantar, maksudnya adalah
kabel yang digunakan dapat dipakai untuk satu, dua atau beberapa
macam penghantar, misalnya untuk bagian fasa saja , untuk fasa
dengan netral atau fasa R, S, T dan netral. Terdiri dari:
- penghantar listrik Simplex adalah kabel yang berfungsi untuk
menghantarkan satu aliran listrik saja, sebagai contoh bagian fasa saja
atau netral saja. Contoh NYA, NYM, NYY
- penghantar listrik Duplex adalah penghantar atau kabel yang
dapat menghantarkan dua macam aliran listrik, misal fasa dengan fasa
atau fasa dengan netral. Contoh NYM, NYY
- Penghantar listrik Tripex adalah kabel yang dapat
menhantarkan 3 macam aliran lintrik seperto R, S, T atau fasa dengan
netral dan hubungan tanah. Contoh NYM, NYY, NYMHY.
- penghantar listrik Quadruplex adalah kabel yang dapat
menghantarkan 4 macam aliran seperti fasa R, S, T dan hubungan tanah
atau 2 aliran fasa dengan netral dan hubungan tanah. Contoh NYM,NYY
dan NYMHY
Pengertian Listrik 1 Phase dan 3 Phase
Listrik 1 Phase adalah jaringan listrik yang
hanya menggunakan 2 kawat penghantar yang
kesatu sebagai kawat phase (L) dan yang
kedua sebagai kawat neutral (N). Umumnya
listrik 1 phase bertegangan 220-240 volt yang
digunakan banyak orang.
Biasanya listrik 1 phase digunakan untuk listrik
perumahan, namun listrik PLN di jalanan
memiliki 3 phase, tetapi yang masuk ke rumah
kita hanya 1 phase karena kita tidak
memerlukan daya besar dan untuk peralatan
dirumah kita hanya menggunakan listik 1
phase dengan 220-240 volt.
Misalnya yang ke rumah kita adalah Phase
R, tetangga kita mungkin Phase S, dan
tetangga yang lain Phase T.
Listrik 3 Phase adalah jaringan listrik
yang menggunakan tiga kawat Phase
(R,S,T) dan satu kawat neutral (N) atau
sering dibilang kawat ground. Menurut
istilah Listrik 3 Phase terdiri dari 3 kabel
bertegangan listrik dan 1 kabel neutral.
Umumnya listrik 3 Phase bertegangan
380 volt yang banyak digunakan Industri
atau pabrik.

Listrik 3 fasa adalah listrik AC


(Alternating Current) yang menggunakan
3 kawat penghantar yang mempunyai
tegangan pada masing-masing Phasenya
sama, tetapi berbeda dalam sudut
curvenya sebesar 120 derajat
Nomenklatur Kabel menurut SPLN
- Klasifikasi menurut jenis isolasi
Isolasi yang banyak digunakan di
pasaran adalah yang terbuat dari
karet maupun plastik.
Contoh.
Sebuah penghantar/ kabel mempunyai spesifikasi
NYHGbY 4 x 100 mm² / 0.6 / 1 KV
Artinya kabel tersebut memilki ketentuan :
N : kabel jenis standar dengan penghantar tembaga
Y : mempunyai isolasi PVC
H : kebel untuk alat bergerak
Gb : kawat pita baja perisai
Y : berisolasi PVC bagian luar
4x : mempunyai 4 saluran merah – kuning – biru – hitam
100 mm ² : tiap saluran berpenampang masing-masing 100
mm ²
0.6 / KV : arus yang diijinkan 600 volt
arus maksimum 1000 volt
Kabel NYA adalah jenis kabel yang banyak digunakan dalam
pemasangan instalasi karena selain berharga murah juga mdah
dalam pengerjaan. Istilah NYA memilik arti sebagai berikut:
N : normal artinya penghantar terbuat dari tembaga
Y : isolasi PVC yaitu Pollyvinyl Chlorida
A : Arder artinya terdiri dari satu penghantar

Pemasangan NYA , berdasarkan ketentuan yang berlaku:


- Untuk pemasangan tetap dalam jangkauan tangan, kabel NYA harus
dimasukkan dalam pipa pelindung
- Pada ruang lembab, kabel NYS harusdipasang dalam pipa PVC
- Kalau dipasang dengan jangkauan tangan, kabel NY boleh dipasang dengan
menggunakan isolator dengan cara pemasangan diusahakan ada jarak bebas
minimum 1 cm terhadap dinding dan bagian lain dari bangunan konstruksi
- Kabel NYA tidak boleh dipasang di ruang basah, di alam terbuka serta di
tempat dengan resiko bahaya kebakaran.
- Kebel NYA tidak boleh dipasang langsung menempel pada plesteran atau
kayu. Jika ditanam langsung ke dalam tanhan harus dilindungi denhgan pipa
pelindung
Kabel NYM 3 x 2.5 mm ², pada umumnya terdiri dari beberapa buah kabel yang
banyaknya disesuaikan dengan kebutuhan, misal berisi dua atau tiga kabel jenis
NYA. Istilah NYM memiliki arti:
N : normal artinya penghantar terbuat dari tembaga
Y : isolasi PVC yaitu Pollyvinyl Chlorida
M : artinya selubung kabel terbuat dari PVC
3 x 2.5 mm² : artinyan kabel tersebut mempunyai 3 penghantar yang masing-
masing berukuran 2.5 mm² .
Ketentuan pemasagan kabel NYM adalah:
- Kabel NYM boleh dipasang langsung menempel pada tembok atau diding
lain, juga di ruang lembab serta di tempat dengan resiko bahaya kebakaran
- Kabel NYM boleh dipasang langsung
pada bagian-bagian lain dari bangunan
dengan menggunakan klem, asalkan cara
pemasangannyatidak merusak selubung
luar kabel
- Kabel NYM tidak boleh dipasang atau
ditanam di dalam tanah
Kabel NYY merupakan kabel yang memiliki lebih dari satu inti
tembaga dengan isolasi PVC dan selubung luar berbahan PVC.
Kabel NYY bisa dibilang penyempurnaan dari kabel NYA dan
NYM. Kabel ini cocok digunakan untuk instalasi listrik tetap
seperti di bawah tanah ataupun tempat outdorr lain namun
tetap harus diberikan perlindungan khusus seperti pipa.
Kabel NYY memiliki jumlah inti tembaga 2 , 3 atau 4 dengan
lapisan isolasi PVC berwarna hitam. Bahan isolator untuk jenis
kabel ini memiliki konstruksi yang lebih kuat dan kaku karena
terdapat selubung tambahan dan berbahan anti gigitan tikus.
Kelebihan : kabel ini memiliki ketahanan yang sangat tinggi
dan lebih aman, serta kabel bisa ditanam dibawah tanah.

Penanaman kabel NYY pada tanah harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1) Minimum 0,8 m di bawah permukaan tanah pada jalan yang dilewati kendaraan,
2) Minimum 0,6 m di bawah permukaan tanah pada jalan yang tidak dilewati
kendaraan, dan
3) Kabel NYY jika diperlakukan seperti kabel tanah, maka kabel tersebut harus
diletakkan di dalam pasir atau tanah lembut, bebas dari batu batuan. Tebal
lapisan pasir atau tanah halus tidak kurang dari 5 cm di sekeliling kabel. Untuk
menambah perlindungan di atas urukan pasir dapat dipasang beton, batu atau
bata pelindung.
ISOLATOR LISTRIK
Bahan isolator disebut juga bahan penyekat yaitu bahan
yang tidak dapat menghantarkan listrik.
Bahan yang banyak digunakan sebagai isolator : porselin,
mika,kaca, kertas, keramik, dll.
Isolasi listrik berfungsi sebagai:
- isolator pada penghantar listrik
- rol isolator untuk menghantarkan listrik
Jika kita ke toko bahan bangunan atau toko perlengkapan listrik, kita akan menemui
berbagai macam jenis kabel listrik dijual di sana.
Kabel digunakan untuk menghantarkan aliran listrik dari sumber listrik menuju ke
perangkat pengguna listrik, sehingga perangkat tersebut dapat bekerja dengan baik
sesuai fungsinya.
Dari berbagai jenis kabel listrik yang dijual, berdasarkan tegangannya, dapat
dikelompokkan menjadi:
• Kabel listrik tegangan rendah
• Kabel listrik tegangan menengah
• Kabel listrik tegangan tinggi
Kita dapat melihat bahwa kabel listrik ada yang memiliki pembungkus, ada yang
telanjang tanpa pembungkus. Kali ini kita akan membahas kabel listrik dengan
pembungkus yang umum digunakan di dalam rumah tinggal.
Secara umum, bentuk fisik kabel listrik yang terbungkus terbagi menjadi dua
bagian, yaitu:
• Isolator: ini adalah bagian pembungkus kabel yang tidak menghantarkan
listrik. Isolator umumnya dibuat dari bahan termoplastik. Fungsinya adalah
untuk melindungi kabel supaya tidak terpapar oleh pengaruh alam di
sekelilingnya. Isolator juga berfungsi melindungi perangkat agar tidak
mengalami hubungan pendek. Pembungkus ini juga melindungi kita dari
tersengat aliran listrik yang mengalir dalam kabel. Semakin baik kualitas
isolatornya, biasanya semakin baik kualitas kabel dalam menghantarkan
listrik dan semakin panjang pula usia pakainya.
• Konduktor: ini adalah bagian kabel yang berfungsi menghantarkan aliran
listrik. Biasanya bagian ini dibuat dari tembaga ataupun aluminum.
Kemampuan setiap jenis konduktor dalam menghantarkan listrik tergantung
dari jenis konduktornya dan nilai ini disebut dengan Kemampuan Hantar
Arus atau disingkat menjadi KHA.
enis-jenis kabel listrik berisolator adalah:
• Kabel NYA. Kabel listrik hanya memiliki satu inti kabel yang terdiri dari
kabel tembaga tunggal ini berdiameter 1.5 – 2.5 mm dan memiliki isolator
berbahan PVC. Biasa digunakan di dalam instalasi listrik rumah tinggal.
Isolator pembungkus kabel NYA diberi warna merah, kuning, biru dan
hitam untuk memudahkan pemasangan jalur jaringan instalasi listrik.
Karena pembungkus ini hanya satu lapisan tipis, maka kabel ini mudah
rusak karena faktor cuaca maupun karena digerogoti oleh tikus. Untuk
menghindari kerusakan tersebut sebaiknya jalur jaringan listrik dilindungi
dengan pipa PVC. Tegangan nominalnya sekitar 400 - 690 (600) V.
• Kabel NYM. Kabel ini memiliki konduktor atau inti kabel tunggal lebih dari
satu dan masing-masing dilapisi dengan isolator dengan warna berbeda.
Inti-inti kabel ini kemudian bersama-sama dibungkus dengan serat PVC dan
bagian luarnya dilapisi dengan selubung PVC. Karena perlindungan berlapis
ini, kabel NYM cukup kuat untuk digunakan pada lingkungan yang lembab
dan basah. Tegangan nominalnya 230 - 400 (300) V.
• Kabel NYY. Kabel ini memiliki inti kabel serabut lebih dari satu dan masing-
masing dilapisi dengan isolator dengan warna berbeda. Lapisan
selubungnya tebal dan kuat serta diberi lapisan anti gigitan tikus. Karena
itu kabel ini dapat dipendam di dalam tanah. Jika terdapat risiko terkena
gangguan mekanis, sebaiknya jaringan jalur kabel dilindungi dengan pipa.
• Kabel NYAF. Kabel ini secara awam mirip dengan kabel NYA, hanya memiliki satu
inti kabel, tetapi berupa serabut bukan tunggal. Isolasinya tipis dan juga diberi
warna berbeda. Kabel NYAF ini lebih fleksibel dibandingkan kabel NYA, sehingga
cocok digunakan pada belokan-belokan jaringan listrik. Seperti kabel NYA, kabel
NYAF ini perlu diberi pelindung pipa. Tegangan nominal 300 – 500 V.
• Kabel NYMHY. Kabel ini memiliki beberapa inti kabel serabut yang masing-
masing dilapisi isolator dengan warna berbeda. Kabel ini memiliki selubung
dalam dan luar dari PVC. Cukup fleksibel dan kuat untuk tegangan listrik
nominal 300 – 500 V.
• Kabel NYYHY. Kabel ini juga memiliki beberapa inti kabel serabut yang masing-
masing dilapisi isolator dengan warna berbeda. Kabel ini hanya memiliki
selubung luar PVC dan sangat fleksibel. Cocok untuk digunakan pada perangkat
listrik portabel seperti mesin bor, mesin las, mesin gerinda, dan sebagainya.
Tegangan nominal berkisar antara 450 – 750 V.
• Kabel NYRGbY/NYBY. Kabel dengan insulator yang cukup kuat dan memiliki
lapisan pita serat baja galvanis di antara selubung dalam dan selubung luarnya
yang terbuat dari PVC. Kabel ini dapat dipendam tanpa perlindungan tambahan.
Tegangan nominalnya 0.6 - 1 (1.2) kV.
• Kabel NYCY. Kabel yang dirancang untuk digunakan dipendam dalam tanah
ataupun jaringan di luar ruangan atau outdoor installation. Memiliki lapisan pita
serabut tembaga yang kuat di antara selubung dalam dan selubung luarnya yang
terbuat dari PVC.
Isolator yang dipergunakan pada penghantar listrik berfungsi untuk
mencegah kebocoran/ mengalirnya arus listrik dari penghantar tersebut
ke benda lain.
Bahan-bahan yang bias digunakan sebagai isolator adalah:
- Bahan isolator berserat
Yang biasa digunakan adalah
- Isolator kain
- Isolator kertas
- Isolator goni
- Bahan isolator karet, kurang memiliki daya tahan yang lama, sehingga
pada pemasangannya masih membutuhkan pelindung
- Bahan isolator PVC, termasuk bahan yang dapat diandalkan
penggunaannya. Kelebihan dari bahan isolasi yang lain adlah bahan
PVC mempunyai daya sekat yang tinggi, ringan, tahan air dan
murah,Tetpi kurang tahan terhadap panas dan kurang kuata menahan
beban berat.
SEKRING
Pengaman atau sekring digunakan untuk mengamankan kabel
instalasi dari gangguan. Besarnya pengaman yang digunakan
untuk penampang penghantar (q) = 1,5 mm2 adalah 16A. Jika
beban pada kelompok hanya sebesar 9 Ampere maka dapat
digunakan pengaman 10 A, kecuali jika pengaman tersebut putus
dapat diganti tetapi maksimal 16 A.
Bagian dari rumah sekring terdiri dari tempat sekring, sekrup,
terminal, isolasi, kotak sekring dan tempat sekring serta tutup
sekring
FITTING
Kapasitas arus pada fiting lampu
minimal 6 Amper. Jenis dan kegunaan
fiting lampu antara lain adalah: (1) fiting
plafon, digunakan pada pemasangan
lampu yang menempel ada plafon; (2)
fiting gantung, digunakan untuk
memasang lampu yang digantung
dengan ketinggian tertentu; (3) fiting
menyudut, fiting yang dipakai untuk
memasang lampu yang membentuk
sudut atau kemiringan tertentu.
Lampu
Lampu yang digunakan untuk instalasi penerangan bentuk dan
jenisnya bermacam-macam, termasuk merek produksi. Konstruksi
dan jenis lampu bermacam-macam.
STOP KONTAK
Stop kontak berfungsi untuk penyedia sumber listrik yang
sumber utamanya berasal dari sumber listri PLN atau sumber
lainnya. Jenis stop kontak bermacam-macam, ada stop kontak
dengan konstruksi terbuka dan tertutup. Pemasangannya juga
dapat ditanam pada tembok dan ditempelkan pada dinding
atau kayu.
SAKELAR
Saklar dipergunakan untuk menghubung dan memutuskan
rangkaian listrik.
Saklar harus dipasang sedemikian rupa sehingga:
• Bagian yang bergerak tidak bertegangan pada waktu saklar
dalam keadaan terbuka,
• Kedudukan semua saklar di dalam suatu instalasi harus
seragam misalnya semua saklar dalam keadaan terhubung
jika tungkai didorong ke atas atau jika tungkai bagian atas
di tekan, dan
• Terminal penghubung pada saklar dan kotak kontak, tidak
boleh digunakan untuk lebih dari 1 inti, kecuali terminal
penghubung tersebut khusus dibuat juga untuk
menyambung.
MINIATUR CIRCUIT BREAKER (MCB)

A. Pengertian MCB atau pemutus tenaga berfungsi untuk memutuskan suatu rangkaian
apabila ada arus yamg mengalir dalam rangkaian atau beban listrik yang melebihi
kemampuan. Misalnya adanya konsleting dan lainnya. Pemutus tenaga ini ada yang untuk
satu phase dan ada yang untuk 3 phase. Untuk 3 phase terdiri dari tiga buah pemutus tenaga
1 phase yang disusun menjadi satu kesatuan. Pemutus tenaga mempunyai 2 posisi, saat
menghubungkan maka antara terminal masukan dan terminal keluaran MCB akan kontak.
Pada posisi saat ini MCB pada kedudukan 1 (ON), dan saat ada gangguan MCB dengan
sendirinya akan melepas rangkaian secara otomatis kedudukan saklarnya 0 (OFF), saat ini
posisi terminal masukan dan keluaran MCB tidak sambung.
TATAP MUKA KE 10
KENALI JENIS LAMPU
umumnya ada tiga jenis lampu yang kerap digunakan. Ketiga jenis lampu tersebut
ialah lampu TL (Fluorescent Lamp), LED (Light Emitting Diode), dan lampu Halogen
1. Lampu TL (Fluorescent Lamp)
Lampu TL dikenal juga dengan sebutan lampu Pendar,
termasuk lampu dengan harga ekonomis dan banyak
digunakan orang. Jenis lampu ini memanfaatkan gas NEON
dan lapisan Fluorescent sebagai pemendar cahaya pada saat
dialiri arus listrik.
2. Lampu LED (Light Emitting Diode)
menghasilkan cahaya dengan cara mengubah energi listrik menjadi
energi cahaya (transduser). Dengan cara kerja ini, maka lampu
LED dapat langsung memancarkan cahaya secara maksimal, tidak
memerlukan waktu pemanasan seperti bohlam, dan juga tidak
menimbulkan panas seperti pada bohlam ataupun neon.Dibandingkan
lampu pijar umumnya, lampu LED bisa menghemat energi mencapai
90%. Hal ini membuat lampu LED merupakan lampu paling hemat
energi untuk saat ini.
3. Lampu Halogen
Lampu Halogen memiliki cara kerja yang sama dengan lampu pijar yaitu dengan
memijarkan filament. Hal ini membuat kualitas cahaya dan warna cahaya lampu halogen
menyerupai lampu pijar. Lampu ini dibuat untuk mengatasi masalah ukuran yang dimiliki
lampu pijar yang relatif besar. Dengan harga yang relatif mahal, jenis bola lampu satu ini
biasanya dijadikan sebagai lampu hias dekoratif seperti untuk table lamp atau lampu sorot.
Instalasi listrik yang baik dan aman harus terdisi dari 3 kabel, yaitu:
1. Kabel Phase, disebut juga kabel Fasa, Kabel Positif (+) atau Kabel Api
2. Kabel Netral, biasa disebut juga kabel Negatif (-) atau Kabel Badan
3. Kabel Arde, biasa disebut juga dengan kabel Pertanahan atau Grounding
Cara membedakan kabel Fasa, Netral dan Arde pada instalasi listrik di rumah, dibagi menjadi 2:
1. Cara membedakan kabel Fasa, Netral dan Arde, pada pemasangan instalasi listrik di rumah, yaitu
dengan membedakan warna kabel dengan benar.
 Standar new cable code
o Kabel Fasa, menggunakan kabel warna Merah, Hitam, Coklat, Abu-abu atau selain warna
Biru, Hijau atau Kuning – Hijau
o Kabel Netral, menggunakan warna Biru
o Kabel Arde, menggunakan warna Kuning-Hijau
 Standar old cable code
o Kabel Fasa, menggunakan warna Merah, Kuning atau Biru
o Kabel Netral, menggunakan kabel Hitam
o Kabel Arde, menggunakan kabel Kuning-Hijau
2. Cara membedakan kabel Fasa, Netral dan Arde, pada instalasi
listrik yang sudah terpasang di rumah, yaitu berdasarkan
perbedaan warna seperti penjelasan di atas atau menggunakan
Testpen.
Langkah yang dilakukan untk membedakan jenis kabel
menggunakan testpen, yaitu:
Pastikan posisi MCB utama menyala
Kabel Fasa, jika ditestpen maka testpen akan menyala
Kabel Netral, jika ditestpen maka testpen tidak menyala
Kabel Arde, jika ditestpen maka testpen tidak menyala

Jika kabel netral dan arde sama-sama tidak menyala saat


ditestpen, maka
Cara membedakan kabel Netral dan Arde yaitu:
1. Melalui penelusuran asal mula kabel masing-masing
 kabel netral berasal dari sumber listrik (PLN)
atau Genset
 Kabel Arde adalah jalur tersendiri yang pangkal
kabelnyadihubungkan ke dalam tanah, dan
ujungnya dipasang ke terminal Arde pada setiap
stop kontak
2. Menggunakan alat ukur Multi
tester (AVO-meter), melalui langkah:
 Pastikan MCB Utama sudah dimatikan
dan tidak ada lagi listrik yang mengalir
pada seluruh instalasi.
 Atur penggunaan pada selektor
pengukuran x1 Ohm (tahanan),
kemudian salah satu ujung probe
dihubungkan ke ujung kabel dan probe
yang lain dihubungkan ke tanah
 Jika jarum ukur multitester bergerak ke
kanan, maka kabel tersebut adalah
Arde, namun jika jarum tidak bergerak
berarti kabel adalah Netral.
ISTILAH YANG DIGUNAKAN DALAM PENCAHAYAAN
Candela
Candela adalah satuan cahaya yang dianggap sama dengan cahaya lilin. Cahaya
lilin mempunyai sifat menyebar. Karena itu semakin besar angka Candela maka
semakin kuat cahaya tersebut menyebar.
Candela yang merupakan perhitungan satuan cahaya lilin dianggap sebagai
angka satuan cahaya dari lampu. Candela dihitung dari kekuatan sinar cahaya
seluruhnya. Tidak peduli dengan hasil angka arah cahaya dan hasil akhir
kekuatan cahaya di suatu tempat.

Lumen
Lumen adalah satuan yang menyatakan kekuatan dari total sumber cahaya,
misalnya lampu. Karena itu pada lampu selalu dicantumkan nilai lumen-nya.
Nilai Lumen ini tidak menghitung faktor intensitas cahaya lainnya, tetapi hanya
yang ada di sumber cahayanya saja dengan arah cahaya yang mengarah kesatu
sisi.

Tidak peduli apakah lampunya berbentuk spot-beam sehingga terlihat lebih


terang atau dibuat menyebar sehingga terlihat tidak terlalu terang. Tetap saja
nilai yang digunakan adalah lumen sebagai angka kecerahan cahaya pada suatu
bidang yang di sinari.
Lux
Lux adalah nilai yang dihitung sebagai penyebaran penerangan dari sebuah cahaya
lampu, dengan memperhitungkan tingkat rata-rata cahaya paling kuat dan
mengabaikan cahaya rendah yang bias.
Lux digunakan sebagai hasil akhir yang diberikan cahaya lampu di titik tersebut.
Bukan dilihat dari kekuatan cahaya di titik lampu. Karena itu Lux umumnya digunakan
sebagai satuan standar untuk tingkat pencahayaan lampu di rumah.
Contohnya bila dihitung nilai 100 Lux di satu titik kecil maka akan terlihat cahaya yang
sangat terang. Tetapi bila titik tersebut dibuat lebih lebar atau dibias lebih lebar maka
nilai Lux akan menurun karena hasil akhir dari intensitas pencahayaan lebih redup
dengan pembiasan.
Untuk satuan yang akan dipakai pada perhitungan nanti adalah Lux dan Lumen. Jadi
secara mudahnya, lumen adalah tingkat pencahayaan yang dihasilkan oleh lampu,
sedangkan lux adalah tingkat pencahayaan pada bidang yang disinari.
APA ITU WATT PADA LAMPU
Watt adalah jumlah energi yang digunakan oleh lampu atau bohlam. Jika kamu
memilih lampu dengan watt yang rendah, sudah bisa dipastikan cahaya yang
dihasilkan tidak akan lebih terang dari lampu yang memiliki watt yang lebih tinggi.
Umumnya, 1 Watt Lampu menghasilkan 75 Lumen.
1. Intensitas Penerangan (E)
Dasar Perhitungan Lampu
Intensitas penerangan adalah kuat cahaya (fluk cahaya) yang jatuh pada bidang kerja. Satuan
untuk itensitas penerangan adalah lux.
Persamaan adalah:
L = I/As (cd/cm2).........................................................................................(1.1)
Keterangan :
L = Luminansi (cd/cm2)
I = Intensitas Cahaya (cd)
As = Luas semu permukaan (cm2)
Intensitas penerangan harus ditentukan di tempat dimana kerjanya dilakukan. Bidang kerja
umumnya di ambil 80 cm diatas lantai. Bidang kerja ini mungkin sebuah meja atau bangku kerja,
atau juga suatu bidang horizontal khayalan, 80 cm diatas lantai. Intensitas penerangan yang
diperlukan ikut ditentukan oleh berat pekerjaan yang harus dilakukan. Juga panjangnya waktu
kerja mempengaruhi intesitas penerangan yang diperlukan.
2. Flux Cahaya
Sumber cahaya yang memancarkan sama kuat ke setiap jurusan dinamakan sumber cahaya
seragam. Fluk cahaya dapat didefenisikan sebagai intensitas cahaya pada setiap sudut ruang
yang dipancarakan ke suatau arah tertentu, atau dalam bentuk rumus:
ɸo = (ExA)/n...................................................................................................(1.2)
Keterangan:
ɸo = Flux cahaya yang dipancarkan oleh semua sumber cahay yang ada dalam ruangan (lumen)
E = Intensitas penerangan yang diperlukan di bidang kerja (lux)
A = Luas ruangan (m2)
n = efIsiensi penerangan
3. Flux Cahaya
Sumber cahaya yang memancarkan sama kuat ke setiap jurusan dinamakan sumber cahaya
seragam. Fluk cahaya dapat didefenisikan sebagai intensitas cahaya pada setiap sudut ruang
yang dipancarakan ke suatau arah tertentu, atau dalam rumus:
ɸo = (ExA)/n................................................................................(1.3)
Keterangan:
ɸo = Flux cahaya yang dipancarkan oleh semua sumber cahay yang ada dalam ruangan (lumen)
E = Intensitas penerangan yang diperlukan di bidang kerja (lux)
A = Luas ruangan (m2)
n = efesiensi penerangan
4. Luminansi
Luminansi adalah suatu ukuran untuk terang suatu benda. Luminansi yang terlalu besar
akan menyilaukan mata, seperti misalnya sebuah lampu pijar tanpa armatur. Luminansi (L)
suatu sumber cahaya atau suatu permukaan yang memantulkan cahaya ialah intensitas
cahayanya di bagi dengan luas semu permukaan.
5. Efisiensi Penerangan
Efisiensi penerangan ditentukan dari tabel. Setiap tabel efisiensi peneranganya hanya
berlaku untuk satu armatur tertentu dengan jenis lampu tertentu dan dalam ruangan tertentu
pula. Untuk armatur yang tidak memiliki tabel efisiensi penerangan maka efisiensi penerangan
yang diambil adalah efisiensi tabel sifat/sistem penerangan.
Untuk menentukan efisiensi penerangan harus diperhatikan:
1. Faktor refleksi dinding (rw), faktor refleksi langit-langit (rp) dan faktor refleksi bidang
pengukuran (rm).
2. Indeks ruang.
6. Faktor Refleksi
Refleksi adalah pemantulan cahaya sejajar yang mengenai permukaan suatu medium pantul.
Medium pantul dalam sistem penerangan suatu ruang adalah dinding (rw), langit-langit (rp)
lantai (rm). Faktor refleksi dipengaruhi oleh warna dinding, langit-langit dan lantai.
Nilai faktor refleksi berdasarkan warna ruangan:
1. Warna putih dan warna sangat muda : 0,7
2. Warna muda : 0,5
3. Warna sedang : 0,3
4. Warna gelap : 0,2
7. Indeks Ruangan
Indeks ruangan atau indeks bentuk k menyatakan perbandingan antara ukuran-ukuran utama
suatau ruangan berbentuk bujur sangkar sedangkan besarnya faktor penggunaan dipengaruhi
oleh faktor refleksi dan indeks ruangan. (P. Van. Harten, jilid 2, 2002:40).
K = (pxl) / h (p+l)................................................................................... ............(1.4)
Dimana:
p = panjang ruangan (m).
l = lebar ruangan (m).
h = tinggi sumber cahaya diatas bidang kerja (m).
Bidang lantai adalah suatu bidang horizontal khayalan, umumnya 0,80 m di atas lantai. Kalau
nilai k yang diperoleh tidak terdapat dalam tabel, efesiensi peneranganya dapat ditentukan
dengan interpolasi. Kalau misalnya k = 4,5 maka untuk ᶯ diambil nilai tengah antara nilai-nilai
untuk k = 4 dan k = 5. Untuk k yang melebihi 5, diambil nilai ᶯ untuk k = 5, sebab untuk k diatas
5, efesiensi peneranganya hampir tidak berubah lagi.
7. Faktor Penyusutan atau faktor depresiasi
Faktor penyusutan atau faktor depresiasi d ialah:
Intensitas penerangan E dalam keadaan dipakai ialah intensitas penerangan rata-rata
suatu instalasi dengan lampu-lampu dan armatur-armatur, yang daya gunanya telah berkurang
karena kotor, sudah lama dipakai atau karena sebab-sebab lain.Efisiensi penerangan yang
diberikan dalam tabel 2.2 . Kalau faktor depresiasinya 0,8, suatu instalasi yang dalam keadaan
baru. Memberi 250 lux, akan memberi hanya 200 lux saja dalam keadaan sudah pakai.
Jadi untuk memperoleh efisiensi penerangannya dalam keadaan pakai, nilai rendemen
yang didapat dari tabel dikalikan dengan faktor depresiasinya. Faktor depriasi ini dibagi atas
tiga golongan utama, yaitu untuk:
a. Pengotoran ringan;
b. Pengotoran biasa, dan
c. Pengotoran berat.
Masing-masing golongan utama ini dibagi lagi atas tiga kelompok, tergantung pada masa
pemeliharaan lampu-tampu dan armatur-armaturnya, yaitu setelah 1, 2 atau 3 tahun.
Pengotoran ringan terjadi di toko-toko, kantor-kantor dan gedung-gedung sekolah yang
berada di daerah-daerah yang hampir tidak berdebu. Pengotoran beratakan terjadi di
ruangan-ruangan dengan banyak debu atau pengotoran lain, misalnya di perusahaan-
perusahaan cor, pertambangan, pemintalan dan sebagainya. Pengotoran biasa terjadi di
perusahaan-perusahaan lainnya. Kalau tingkat pengotorannya tidak diketahui, digunakan
faktor depresiasi 0,8. Di samping pengaruh pengotoran, dalam faktor depresiasi telah juga
diper- hitungkan pengaruh usia lampu-lampunya. Pengaruh ini tergantung pada jumlah jam
nyalanya. Untuk tampu-tampu TL diperhitungkan 15000 jam nyala per tahun (harten, tahun
2002 : 41). Angka-angka ini sesuai dengan angka rata-rata di perusahaan- perusahaan.
JENIS RUANG YANG AKAN DIBERI PENERANGAN
Cara menghitung penerangan
Misalnya suatu ruang gambar ukuran 8 x 16 m dan tinggi 3,20 m, harus diberi penerangan.
Berapa jumlah lampu yang dibutuhkan untuk penerangan ruang gambar tersebut.
Penyelesaian:
a. Menentukan jenis lampu dan armatur yang digunakan.
Pada contoh ini dipilih armatur 4xTL40W dengan flux cahaya 4 x 3000 lumen setiap armatur.
b. Menentukan faktor refleksia berdasarkan warna dinding dan langit-langit ruangan, yaitu:
• warna putih dan warna sangat muda : 0,7
• warna muda : 0,5
• warna sedang : 0,3
• warna gelap : 0,1
Untuk menentukan faktor refleksi warna, dalam praktiknya digunakan kipas warna dengan
faktor refleksinya.
• Pada contoh ini ditentukan:
• rp = 0,5 rw = 0,3 dan rm = 0,1

C Menentukan indeks bentuk.


• Karena lampu dipasang pada langit-langit dan bidang kerjanya kira-kira 0,90m di atas lantai,
maka h = 2,30 m.
d. Menentukan efisiensi penerangan
Berdasarkan Tabel dengan nilai k, rp, rw dan rm. diperoleh:

Dengan efisiensi 0,59, berdasarkan Tabel efisiensi armatur 72%,


nilai ini juga belaku untuk armatur yang digunakan di sini. Jadi
efisiensi penerangan tetap 0,59. Jika armatur yang digunakan
memiliki efesiensi lain, misal 55% maka efisiensi penerangannya
menjadi:
e. Intensitas penerangan yang diperlukan, ditentukan berdasarkan Tabel IX.4,
untuk ruang gambar 1250 lux.
f. Flux cahaya yang diperlukan:

Jumlah lampu atau armatur n yang diperlukan dapat


juga ditentukan langsung dari:
Flux cahaya lampu atau armatur dapat dilihat dari buku katalog. Pada contoh ini  lampu =
4 x 3000 = 12000 lumen.
Jumlah armatur yang diperlukan dapat dihitung setelah ditentukan faktor depresiasinya.
Pada contoh diperkirakan hanya terjadi pengotoran ringan. Jika lampu diperbaruhi setiap 2
tahun, d = 0,8, sehingga:

Jumlah ini dapat dibagi menjadi atas 4 deret, masing-masing dengan 7 armatur atau 3 deret
dari 9 armatur. Cara penempatan armatur tergantung pada kontruksi langit-langit ruang dan
penempatan meja-meja gambar. Luas A selalu dihitung dari ukuran bujur sangkar, termasuk
jika sebagaian dari ruangan digunakan untuk keperluan lain. Jika ruangan digunakan
keperluan lain dan tidak dapat diberi armatur maka armatur di tempat itu ditiadakan.
Pada keadaan baru, intensitas penerangan di ruangan lebih tinggi, sekitar 1250/0,8 = 1562,5
lux. Hal ini berlaku, jika setiap tabung TL menghasilkan 3000 lumen dan flux cahaya yang
dihasilkan sebuah tabung TL 40 W selama 100 jam nyala pertama lebih besar dari 3000
lumen.
Tabel . Sistem Penerangan, Efisiensi, dan Depresiasi
Faktor Depresiasi Untuk Masa
Efisiensi Penerangan Untuk Keadaan Baru Depan

rp 0,7 0,5 0,3


v
Sistem penerangan k rw 0,5 0,3 0,1 0,5 0,3 0,1 0,5 0,3 0,1 1 tahun 2 tahun 3 tahun
%
rm 0,1 0,1 0,1
Armatur Penerangan 0,5 0,28 0,23 0,19 0,27 0,23 0,19 0,27 0,22 0,19
Lansung Pengotoran Ringan
TBS 15 0,6 0,33 0,28 0,24 0,32 0,28 0,24 0,32 0,27 0,24
TCS 15 0,42 0,36 0,33 0,41 0,28 0,24 0,40 0,36 0,32
0,8 0,85 0,80 0,70
4 x TL 40 W
kisi lamel 1 0,48 0,43 0,40 0,47 0,43 0,39 0,46 0,42 0,39

1,2 0,52 0,48 0,44 0,51 0,47 0,44 0,50 0,46 0,43 Pengotoran Sedang
1,5 0,56 0,52 0,49 0,55 0,52 0,49 0,54 0,51 0,48
0 2 0,61 0,58 0,55 0,60 0,57 0,54 0,59 0,56 0,54 0,80 0,70 0,65
2,5 0,64 0,61 0,59 0,63 0,60 0,58 0,62 0,59 0,57
72 0,66 0,64 0,61 0,65 0,63 0,61 0,64 0,62 0,60
3 Pengotoran Berat
4 0,69 0,67 0,65 0,68 0,66 0,64 0,66 0,65 0,63
72
5 0,71 0,69 0,67 0,69 0,68 0,66 0,68 0,66 0,65 - - -
Armatur Penerangan 0,5 0,32 0,26 0,22 0,29 0,24 0,21 0,27 0,23 0,20 Pengotoran Ringan
Mayoritas Langsung
GCF 0,6 0,37 0,31 0,27 0,35 0,30 0,26 0,32 0,28 0,25
2 x TLF 65 W 0,46 0,41 0,36 0,43 0,38 0,35 0,40 0,36 0,33
0,8 0,90 0,80 0,75
1 0,53 0,48 0,44 0,49 0,45 0,42 0,46 0,42 0,39

1,2 0,58 0,52 0,48 0,54 0,49 0,46 0,50 0,46 0,43 Pengotoran Sedang
22 1,5 0,62 0,58 0,54 0,58 0,54 0,51 0,54 0,51 0,48

2 0,68 0,64 0,60 0,63 0,59 0,57 0,58 0,55 0,53 0,80 0,75 0,70
2,5 0,71 0,67 0,64 0,66 0,63 0,60 0,61 0,59 0,57
87 0,73 0,70 0,67 0,68 0,65 0,63 0,63 0,61 0,59
3 Pengotoran Berat
4 0,76 0,74 0,71 0,71 0,69 0,67 0,65 0,64 0,62
5 0,78 0,76 0,74 0,72 0,71 0,69 0,67 0,65 0,64 - - -
65
Faktor Depresiasi Untuk Masa Depan
Efisiensi Penerangan Untuk keadaan baru

rp 0,7 0,5 0,3


v
Sistem Penerangan k rw 0,5 0,3 0,1 0,5 0,3 0,1 0,5 0,3 0,1 1 tahun 2 tahun 3 tahun
%
rm 0,1 0,1 0,1
Armatur Langsung tak Langsung GCB 0,5 0,26 0,20 0,17 0,22 0,18 0,15 0,19 0,16 0,14
2 x TL 40 W
rostel sejajar
Pengotoran Ringan
0,6 0,30 0,25 0,21 0,26 0,22 0,19 0,23 0,19 0,17

0,8 0,38 0,32 0,28 0,33 0,29 0,25 0,28 0,25 0,23
0,85 0,80 0,70

1 0,43 0,38 0,34 0,38 0,34 0,30 0,32 0,29 0,27

1,2 0,47 0,42 0,38 0,41 0,37 0,34 0,35 0,32 0,30
Pengotoran Sedang

1,5 0,51 0,47 0,43 0,45 0,41 0,38 0,38 0,36 0,33

2 0,56 0,52 0,49 0,49 0,46 0,43 0,42 0,40, 0,38


0,80 0,70 0,65

2,5 0,59 0,56 0,52 0,52 0,49 0,46 0,44 0,42 0,40

3 0,61 0,58 0,55 0,54 0,51 0,49, 0,46 0,44 0,42


Pengotoran Berat
38
4 0,64 0,62 0,59 0,56 0,54 0,52 0,48 0,47 0,45

81
5 0,66 0,64 0,62 0,58 0,56 0,54 0,50 0,48 0,47 - - -
43

Armatur 0,23 0,18 0,14 0,20 0,16 0,12 0,18 0,14 0,11
NB 64 0,5 Pengotoran Ringan
Lampu Pijar
300 W 0,27 0,21 0,17 0,24 0,19 0,15 0,20 0,16 0,13
0,6

0,34 0,28 0,23 0,29 0,24 0,20 0,25 0,21 0,18


0,8 0,85 0,80 -

0,39 0,33 0,28 0,34 0,29 0,25 0,29 0,25 0,21


1

0,43 0,37 0,32 0,37 0,32 0,28 0,31 0,27 0,24


1,2 Pengotoran Sedang

0,47 0,41 0,36 0,41 0,36 0,32 0,35 0,31 0,28


1,5

0,52 0,47 0,42 0,45 0,41 0,37 0,39 0,35 0,32


2 0,80 0,70 -

0,56 0,51 0,47 0,48 0,44 0,41 0,41 0,38 0,35


2,5

0,59 0,54 0,50, 0,51 0,47 0,44 0,43 0,41 0,38


35 3 Pengotoran Berat

0,62 0,58 0,55 0,54 0,51 0,48 0,46 0,44 0,42


85 4

5 0,65 0,61 0,58 0,56 0,54 0,51 0,48 0,46 0,44


- - -
48
Faktor Depresiasi Untuk
Masa Depan
Efisiensi Penerangan Untuk Keadaan Baru

rp 0,7 0,5 0,3


v
Sistem penerangan k rw 0,5 0,3 0,1 0,5 0,3 0,1 0,5 0,3 0,1 6 bulan 1 tahun
%
rm 0,1 0,1 0,1
Armatur Penerangan tak 0,13 0,10 0,08 0,08 0,06 0,05 0,04 0,04 0,03
0,5
Langsung
Pengotoran Ringan
Alur dengan TL 0,14 0,11 0,09 0,09 0,07 0,06 0,05 0,04 0,04
0,6
0,18 0,14 0,12 0,11 0,09 0,08 0,06 0,05 0,05
0,8 0,58 0,80
0,20 0,17 0,15 0,13 0,11 0,10 0,07 0,06 0,06
1
0,22 0,19 0,17 0,14 0,13 0,11 0,08 0,07 0,06
1,2 Pengotoran Sedang
0,24 0,21 0,19 0,16 0,14 0,13 0,09 0,08 0,07
1,5
0,27 0,24 0,21 0,18 0,16 0,14 0,10 0,09 0,08
2 - -
70 0,28 0,26 0,24 0,18 0,17 0,16 0,10 0,09 0,09
2,5
0,30 0,27 0,25 0,19 0,18 0,17 011 0,10 0,09
70 3 Pengotoran Berat
0,31 0,29 0,27 0,20 0,19 0,17 0,11 0,11 0,10
4
0 0,33 0,30 0,28 0,21 0,20 0,18 0,12 0,11 0,10
5 - -
Soal latihan
1) Suatu ruangan dengan luas lantai 48m2 diberi penerangan dengan 24 lampu TL
40 W. Masing-masing lampu menghasilkan 2800 lumen. Efisiensi penerangannya
40% dan faktor depresiasinya 0,7. Tentukan intensitas penerangan pada ruangan
tersebut?

2) Ruangan kelas harus diberi penerangan dengan intensitas penerangan 250 lux.
Panjang ruangan 9 m, dan lebarnya 8 m dan tingginya 3,85 m. Untuk
penerangan digunakan armatur lampu TL2x40 W dengan flux cahaya spesifik 65
lumen/watt. Efisiensi penerangannya 50% dan faktor depresiasi 0,7. Tentukan
jumlah armatur yang diperlukan?

3) Sebuah ruangan gambar berukuran 15 x 6 x 3 m. Untuk penerangannya


digunakan lampu TL 2 x 65 W, masing-masing tabung TL memberi 3000 lumen
dengan rp = 0, 7 rw = 0,5 dan rm = 0,1 serta depresiasinya 0,8. Tentukan jumlah
lampu yang diperlukan?
Saklar Tunggal 1 Kutub Yang Dihubungkan Dengan 1 Lampu Pijar

Instalasi Dua Lampu Pijar Dilayani 1 Saklar Deret


Pemasangan Stop Kontak Pada Sumber Listrik
Pemasangan instalasi listrik yang dikehendaki terdiri
dari:
a. R. Tamu : 1 lampu + 1 sakelar + 1 stop kontak
b. Teras Depan: 1 lampu + 1 sakelar
c. R. tidur 2 : 1 lampu + 1 sakelar + 1 stop kontak
d. R. Keluarga : 2 lampu + 1 sakelar + 1 stop kontak
e. R. tidur 1 : 1 lampu + 1 sakelar + 1 stop kontak
f. Km. Mandi : 1 lampu + 1 sakelar
g. Dapur : 1 lampu + 1 sakelar + 1 stop kontak
h. Teras Belakang: 1 lampu + 1 sakelar
Lampu Pijar 40 watt hanya digunakan pada ruang tidur
dan kamar mandi.
Lampu Pijar 75 watt digunakan pada ruang-ruang lain.
Stop kontak 75 watt digunakan pada ruang keluarga
dan dapur.
Stop kontak 35 watt digunakan pada ruang-ruang lain.
Sakelar untuk penerangan teras depan dari ruang
tamu dan teras belakang dipasang di ruang keluarga.
KEL LAMPU PIJAR STOP KONTAK BEBAN TOTAL ALIRAN KEL.
KLPK BEBAN (AMPERE)
Jmlh Watt Total Jmlh Watt Total
a 1 75 75 1 35 35 485 485 : 220 =
b 1 75 75 2.21
Digunakan 3
c 1 40 40 1 35 35 ampere
d 2 75 150 1 75 75
e 1 40 40 1 35 35 340 825 340 : 220 =
f 1 40 40 1.55 Digunakan
2 ampere
g 1 75 75 1 75 75
h 1 75 75

Anda mungkin juga menyukai