Anda di halaman 1dari 6

STUDI TENTANG MASALAH KABUT ASAP KEBAKARAN

HUTAN DI PROPINSI RIAU

Masalahasapkebakaranhutan di Indonesia adalahmasalah yang pelik. Propinsi Riau yang


letaknyaberdekatandengan Malaysia danSingapuramenjadisumbertransboundary haze pollution
bagikeduanegaratersebut. Dari sejumlahtitikapi yang terdeteksiterbanyakditemukan di Riau dan
Kalimantan Barat. Dalamperiode 1-30 Juli 2006, berdasarkan Data Moderate Resolution Imaging
Spectroradiometer, di Provinsi Riau terdeteksisejumlah 1.419 titikapi, yang terdiridari:
lahanmasyarakat (55,39%), kawasan HTI (23,82%) danperkebunan (20,79%).

Dampaklangsungdarikebakaranhutan di Riau tersebutantaralain :Pertama,


timbulnyapenyakitinfeksisaluranpernafasanakutbagimasyarakat. Kedua,
berkurangnyaefesiensikerjakarenasaatterjadikebakaranhutandalamskalabesar, sekolah-
sekolahdankantor-kantorakandiliburkan. Ketiga, terancamnya habitat asliMacan Sumatera dan
Gajah karenakebakaranhutanjugamembakar habitat mereka.Keempat,
timbulnyapersoalaninternasionalasapdarikebakaranhutan di Riau
menimbulkankerugianmateriildanimateriil di negara-negaratetangga, seperti Malaysia
danSingapura.

Penyebabdarimasalahkebakaranhutanadalahkarenakesalahansistemikdalampengelolaanhu
tansecaranasional.Dalamhalini, adapengusahaperkebunansawit yang lebihmemilihmetodeland
clearing dengancaramembakardaripadametodelain, pekerja-pekerjapembukalahan yang
berasaldarimasyarakatsetempat. Pemerintahmemberikanhakpenguasaanhutan (HPH)
kepadapengusaha-pengusahaperkebunansawit.Tidakterlaksananyamekanismepembukaanlahan
yang seharusnyainilah yang menjadiintipermasalahan.Ketidaktersediaanteknologi yang
memadaimembuatmetodeland clearing dengancaramembakardinilaiefisien. Dampak yang
ditimbulkandaripenerapanmetodeiniterhadaplingkungantidaksebandingdenganhasilnya.Faktorek
onomimenjadilatarbelakangkenapametodeinilazimdilakukan di Riau.

Penerapanmetodeland clearing
denganpembakaranhutaninibertentangandenganhukumnasional Indonesia sendiri.Undang-
UndangNomor 23 Tahun 1997 Bab III Pasal 5 ayat (1) menyatakanbahwa ”Setiap orang
mempunyaihak yang samaataslingkunganhidup yang baikdansehat”.Selainitu, Undang-
UndangDasar 1945 Pasal 28 H ayat (1) UUD 1945 pascaAmandemenmenyatakanbahwa ”Setiap
orang berhakhidupsejahteralahirdanbatin, bertempattinggaldanmendapatkanlingkunganhidup
yang baikdansehatsertaberhakmemperolehpelayanankesehatan”. Perludiperhatikanjugamengenai
status Riau sebagaipropinsi di bawah Negara KesatuanRepublik Indonesia
karenaberkaitandengankewenanganpropinsi Riau terhadaphutan yang berada di wilayahnya. Ada
beberapakelemahandalam UU No. 32 tahun 2004 dimana basis
otonomidiberikankepadakabupatendanbukanpropinsisehinggajikaterjadikebakaranhutan di
suatukabupatenpencemarannyadapatmencakupdaerahlainnya. Penyebabkebakaranhutan di Riau
jikaditarikgarislurusmakaakanmelibatkanpengusaha-
pengusahakertasdanpengelolaperkebunansawit.
Produsenkertasmembutuhkankayusebagaibahanbakuproduksi.
Hutanmembutuhkanpemeliharaaandanperawatan yang berkelanjutan agar
tetaplestari.Karenamengejarkeuntunganpengusahakertasdankebunsawitdalammengelolakertasdan
minyaksawitseringkalimengabaikankonsepkonservasi.

Terhadapmasalahkebakaranhutaninimasyarakatsebenarnyabisamembelasumberdayaalam
yang berada di sekitarnya. Indonesian Centre for Environmental Law (ICEL)
mengutarakanadahakmasyarakatuntukmengajukangugatankepadaperusahaan-perusahaan yang
kegiatannyaberdampakburukterhadaplingkungan. Hak-hak yang
dapatdigunakanolehseseorangtersebutantaralain :

a. hakmengajukangugatan;

b. pertanggungjawaban (liability),

c. bebanpembuktian, dan

d. penentuangantikerugian.

STUDI KASUS TENTANG PEMANASAN GLOBAL

Pemanasan Global atau global warming adalahsuatu proses meningkatyasuhu rata-rata atsmofer,
lautdandataranbumi.
Suhu rata-rata padapermukaanbumimeningkat 0.74 ± 0.18°C (1.33 ± 0.32°F)
selamaseratustahunterakhir , sebagianbesarpeningkatansuhu rata-rata global
sejakpertengahanabad 20 kemungkinanbesardisebabkanolehmeningkatnyakonsentrasi gas-gas
rumahkacaakibataktivitasmanusi a. Meningkatnyasuhu global
diperkirakanakanterusberlanjutselamalebihdariseributahunwalaupun tingkatemisi gas
rumahkacatelahstabil.
STUDI KASUS 1
GLOBAL WARMING SEBABKAN 2 JUTA TON ES MENCAIR

Menurut data satellite NASA yang baru, menunjukkanbahwaterdapattandaterbaruapa yang


disebutolehilmuwandengan ‘global warming’. Data satellite NASA menunjukkanlebihdari 2 juta
ton daratanes di Greenland, Antartica, dan Alaska telahmencairsejaktahun 2003.
Berdasarkanpengamatan satellite Grace NASA mengenaiboboteskerugian yang terjadi di
Greenland adalahlebihdarisetengahdaratan yang
terkurungesdalamlimatahunterakhirtelahmencair. Air daribekases yang mencair di Greenland
dalamlimatahunterakhirakansemakinmeningkatkira-kiraakanmemenuhi 11 Chesapeake Bays. Es
yang mencairtidaksepertilautes, namunlebihkepenambahankuantitas air secarabertahap. antara
Greenland, Antarticadan Alaska, pencairanestelahmeningkatsekitar 15 inch dalam lima
tahunterakhir. Level ketingian air lautjugasemakinmeningkatseiringdenganpemanasan global.
STUDI KASUS TENTANG TPA

Padatahun–tahunterakhirinimasalahsampahperkotaan di Indonesia sudahmendapat


perhatiandariberbagaipihakdanupayapenanganannyasemakinnyata.
Penampunganakhir
sampahkotadilakukan di TempatPembuang
anAkhir (TPA) mengalamiberbagaimacam
kendalabaikfisikmaupun non fisik, seper
timasalahsosial, ekonomi, pemeliharaandan
lain–lain. Untukitukinerjasuatu TPA perludikajidalamrangkameningkatkan
kemampuannyadalammengatasimasalahsampahdalamkorelasinyadenganperkemba
ngan
penduduk. Perludiperhatikannyakinerja TPA in
ikarenasejalandenganperkembangansuatu
kota, makakepadatanpenduduksemakinbertam
bahdanterkonsentrasipadasuatuwilayah
tertentu, sehiggatidakmemungkinkanpendudu
kuntukmengelolasampahsecaramandiri.
Dari berbagaikenyataan yang ada di lapangan, di berbagaidaerah, khususnya di
Jawa
Tengah, TPA sampahperkotaan yang umum di
gunakanadalahsistempembuanganterbuka
(open dumping),
dimanasisteminikurangmemperhatikanaspekperlindunganlingkungan.
Kota Surakarta merupakansalahsatukotadiJawa Tengah yang cukupberkembang.
Lajuperkembangankawasanperkotaan Surakarta telahmelampauibatasadministrasi
Kota
Surakarta. Kawasanperkotaan Surakarta
sudahmencapaisebagianwilayahKabupaten
Sukoharjo, sebagianwilayahKabupatenBoyolali, sebagianwilayahKabupaten
Karanganyar,
dansebagianwilayahKabupatenSragen.Perkembangankotatersebutdapat
terlihatdaripeningkatanjumlahpenduduksemakinbanyaknyapembangunanperumaha
n,
perkantoran, kawasanbisnisterpaduyangmembentukwajah Kota Surakarta sendiri.
KarakterperkembangankawasanperkotaanSurakartawalaupunberadapadadaerahadm
inistrasi yang berbeda, tetapimemilikiketerkaitanperkembangan yang erat, sebagian
besarpenduduk yang tinggal di wilayahtersebut, memilikiaktivitas/pekerjaan di
Kota
Surakarta. Tumbuhnyakegiatanjasa, industri, fasilitaspendidikandansebagainya di
wilayah
Kartasura, Pabelan, Palur, Solo Baruadal
ahmerupakanlimpahan/luberankegiatanKotaSurakarta.Secaratidaklangsungfenome
nainiberdampakpadaperubahanpemanfaatanlahan
darilahanpertanianberubahmenjadilahanperumahandanpemanfaata
nlainnya yang bukanuntukkepentinganpertanian. Hal
tersebutmemberikandampakdenganadanyapeningkatanakankebutuhanlahanuntukm
enyediakansega
lafasilitasperkotaan yang dibutuhkanolehpenduduk Kota Surakarta itusendiri.
Khususnyapadapenyediaansebuahfasilitasberupatempatpembuanganakhir (TPA)
sampah.Pene
tapanlokasi TPA sampah yang tepatserta
penataankawasan di sekitarnyaperludilakukansecaraseksama agar
tidakmenimbulkan
permasalahan di kemudianhari, terutama yang terkaitdenganmasalahsosialdan
lingkungan

untuk menunjang keperluan


usahaPerikananterdapatsatuPelabuhanPerikananSamudera
(PPS), dua Pangkalan Armada Perikanandanuntuktransportasimasyarakat.
2. Pariwisata Bahari TelukKendari Obyek wisata bahari meliputi obyek
wisata pantai Nambo di KecamatanPoasia,
pantaiMayariadanwisatadayungBenu
Benua di KecamatanKendari, kawasanagrowisata yang
meliputiperairanTelukKendari
(Kendari Beach di Tipulu) yang merupakanobyekwisata
kulinerseperti cafe, kedainasi, Karaoke danhiburanmalam
lainnya, sertawisatakeindahanpantaiPulau Bungkutoko.
3. Potensi Industri PerikananDi Kota Kendari, saat ini semakin
banyakindustribaik yang bergerak di bidang perikanan maupun jasa
jasalainnya. Berkembangnya perindustrian Kota Kendaritidak
Terlepasdarisemakinterbukanya aksesperdaganganantardaerah,
khususnya industriperikanan atau turunandariindustriperikanan banyak
tersebar di sepanjangpantai Kota Kendari yang terbentang dari Kelurahan
Purirano sampai Kelurahan Tondonggeu.
4. Daerah Penangkapan (Fishing ground) danBudidayaIkan
Data potensi perikanan Laut di wilayahperairan Kota Kendari, sampai saat
ini masih belum memiliki angka yang menunju
kkanbesarnyapotensiikandemersal, ikan
pelagismaupun biota perairanlainnya. Namundem
ikianpotensiperikanannyadiperkirakancukupbesarmengingatpanjanggarispa
ntai yang dimilikitidakkurangdari 45,15 km denganpulauBungkutoko di
mulutteluk yang menghadapkeLaut Banda danrelatifdekatkeLautSeram,
Laut Maluku

Anda mungkin juga menyukai