GEOMETRI
Transformasi & Analitik Ruang
M M
Refleksi
2011
M Saleh AF
LKPP
UNIVERSITAS HASANUDDIN
BAB II
TRANSFORMASI GEOMETRI DI
A. Pendahuluan
B. Sasaran Umum
C. Sasaran Khusus
km km km
1 2 3
0 1 2 3 4 5 0 1 2 3 4 5 0 1 2 3 4 5
km km km
4 5 6
0 1 2 3 4 5 0 1 2 3 4 5 0 1 2 3 4 5
Gambar 2.0
Sumbu X : waktu dalam jam (t) ; Sumbu Y : Jarak dalam km.
Kegiatan Belajar 1
M M
= , jika
D adalah mediatris (garis tengah) segmen [MM] jika
1 1
Hal ini diperoleh dari (e1 ) = ([ ]) = [ ]
0 0
0 0
dan (e2 ) = ([ ]) = [ ]
1 1
dimana (e1 ) merupakan kolom pertama matrik A, dan (e2 )
0
merupakan kolom kedua dari matriks A, dimana 1 = [ ] dan
1
0
2 = [ ] adalah basis standar untuk 2 .
1
y (, ) y
2 F
x x
0 1
F
(, )
1 0
[ ]=[ ][ ] (2.2a)
0 1
atau disingkat
= (2.2b)
1 0
= [ ] (2.3)
0 1
1 1 0 0
Karena (e1 ) = ([ ]) = [ ] dan (e2 ) = ([ ]) = [ ]
0 0 1 1
y y
(, ) (, ) F F
x x
Gambar 2.3
Refleksi terhadap sumbu y
1 0
[ ]=[ ][ ] (2.4a)
0 1
atau disingkat
= (2.4b)
1 0
= [ ] (2.5a)
0 1
Sehingga
= 0 atau
1 0
[ ]=[ ][ ] (2.5b)
0 1
(, )
O O
1 0 0 1
Karena (e1 ) = ([ ]) = [ ] dan (e2 ) = ([ ]) = [ ]
0 1 1 0
maka matriks stnadar untuk adalah :
0 1
=[ ] (2.6a)
1 0
Sehingga =
0 1
[ ]=[ ][ ] (2.6b)
1 0
y
y
=
(, ) =
F
(, )
F
x x
Gambar 2.4
Refleksi terhadap garis y=x
0 1
=[ ] (2.7a)
1 0
Sehingga
0 1
[ ]=[ ][ ] (2.7b)
1 0
1 0 2
[ ]=[ ][ ] + [ ] (2.8)
0 1 0
1 0 0
[ ]=[ ][ ] + [ ] (2.9)
0 1 2
y x=h y
(, )
(, )
(, 2 )
(, ) (2 , ) 2
y=k
(, )
x
2 x
1 0 2
[ ]=[ ] [] + [ ] (2.10)
0 1 2
y
(, )
(, )
2 (, ) = (2 , 2 )
x
2a x
2.5.
M
Gambar 2.8
Trnaslasi = ( ) memetakan titik M(x, y) ke titik M( , ),
dimana = + dan = + , dinotasikan sebagai
= ( ): M(x, y) M(x + h, y + k) (2.11a)
Dalam bntuk matriks, bayangan diperoleh dengan rumus
[ ] = [] + [ ] (2.11b)
disingkat
= + (2.11c)
Langkah-langkah translasi
y
y y
F
x
F O
0 x O x
Gambar 2.9a : Gambar 2.9b :
sebelum translasi setelah translasi
M = M jika M = I
IM = IM dan
; ) = , jika M
sudut (
M
I
Gambar 2.10 : Rotasi
cos sin
= [ ] (2.12)
sin cos
Secara geometrik ,jika = [] sembarang vector di 2 , maka
( sin , cos ) (0,1)
(cos , sin )
(1,0)
cos sin
[ ]=[ ] [ ] disingkat = A (2.13)
sin cos
y ( , )
( , )
y r (, )
r (, ) r
r
(, )
x x
Gambar 2.11 O
Gambar 2.12
= ( ) cos ( ) sin
= ( ) sin + ( ) cos
cos sin
[ ]=[ ] [ ] + [ ] (2.14)
sin cos
Gambar 2.13a : ekspansi, k=1.5
Gambar
semula
"
O
"
0
[ ]. (2.19a)
0 1
1 0
[0 ] (2.19b)
Geseran
Jika sebuah transformasi menggerakkan setiap titik (, ) sejajar
sumbu x sebesar . ke posisi yang baru ( , ) = ( + . , ),
transformasi seperti ini disebut geseran (shear) ke arah x, dengan
matriks standar
1
=[ ] , (2.20a)
0 1
Demikian juga bila setiap titik (, ) sejajar sumbu y sebesar ke
posisi yang baru ( , ) = ( , + . ), transformasi seperti ini
disebut geseran ke arah y dengan matriks standar
1 0
= [ 1] , (2.20b)
17 Bentuk umum (, ) ( , )
transformasi = + [ ]
Geometri = +
Sumber : Modul Geometri transformasi H12SA
Jika 1 = [ ] adalah matriks yang bersesuaian dengan
trnasformasi 1 dan 2 = [ ] adalah matriks yang
bersesuaian dengan trnasformasi 2 , dengan 1 dan 2 matriks-
matriks yang dapat dibalik. Maka komposisi transformasi
menghasilkan perkalian matriks berikut :
(a) 2 1 = 2 1 = [ ][ ] (2.21)
(b) 1 2 = 1 2 = [ ][ ] (2.22)
dimana 2 1 1 2
Rumus ini dapat diperluas untuk berhingga banyaknya
transformasi, dengan memperhatikan urutan trnasformasinya.
Teorema 2.1
Bukti
1 , 2 1 = (2.25)
1 1
Dengan mengalikan dari kiri 11 21 1 pada (2.25),
diperoleh
1 1 1 1
11 21 1 1 , 2 1 = 11 21 1
1 1
atau = 11 21 1 (2.26)
Teorema 2.2
Dengan kedua teorema ini, dapat dijelaskan efek geometrik dari suatu
transformasi oleh perkalian matrik yang dapat dibalik.
|| = |
| =
Penyelesaian
0 1 1 1
Bayangan titik (1,1) adalah 4 = [ ] = [ ][ ] = [ ]
1 0 1 1
0 1 2 3
Bayangan titik (2,3) adalah 4 = [ ] = [ ][ ] = [ ]
1 0 3 2
1 0 1 0 1
6 = [ ] = [ ][ ] + [ ]=[ ]
0 1 1 2(3) 5
Bayangan titik (2,3) adalah
1 0 2 0 2
6 = [ ] = [ ][ ]+[ ]=[ ]
0 1 3 2(3) 3
=
6
= (2,2) B(2,3)
=3
2
(3,2)
(1,1)
4
A(1,1)
(1, 1) O (1, 1)
5
(3, 2)
3 1
(2, 3) (2, 3)
1 4 5 3 4 7
[ ]=[ ]+[ ]=[ ] ; [ ]=[ ]+[ ]=[ ] ;
0 3 3 1 3 4
3 4 7
[ ] =[ ]+[ ] =[ ]
1 3 2
Sehingga diperoleh titik-titik (5,3), (7,4) dan (7,2) ,
Gambar 2.15
y
B(7,4)
y
A
B(3,1) (5,3)
A
C(7,2)
x
0
(1,0)
C(3, 1) 0 x
(a). sebelum translasi
(b). setelah translasi
Gambar 2.15
A (1,3) B(2,3)
B (3,2) A(3,1)
O
Gambar 2.16
cos 90 sin 90
[ ]=[ ] [ ] + [ ]
sin 90 cos 90
0 1 2 2
=[ ][ ]+[ ]
1 0 + 1 1
1 2 + 1
=[ ]+[ ]=[ ]
2 1 3
diperoleh persamaan
= + 1 atau = 1
dan = 3 atau = + 3
Subtitusi pada parabola = 2 + 1, diperoleh
1 = ( + 3)2 + 1
1 = 2 + 6 + 9 + 1 atau = 2 6 9
Jadi bayangan dari parabola = 2 + 1 akibat rotsi 900
berpusat di (2, 1) adalah
= 2 6 9 = ( + 3)2
Penyelesaian
Berdasarkan rumus dilatasi (2.16) untuk = 1/2 dan = 3/2
masing-masing adalah
1 3
2
0 2
0
[ 1 ] dan [ 3 ].
0 2 0 2
Untuk = 1/2,
1
0 2 4 4 1 2 2
[ ] = [2 1] [ ] = [0 1 1 ]
0 2 0 1 1 2 2
Untuk = 3/2,
3
0 2 4 4 3 6 6
[ ] = [2 3] [ ] = [0 3 3 ]
0 2 0 1 1 2 2
B(2, 1/2) B(4,1)
A
A
0 (1,0)
0 (2,0)
C(2, 1/2)
C(4, 1)
(b).Kontraksi, = 1/2 (a).Gambar semula
B"(6, 32)
A"
0
(3,0)
C"(6, 32
and Reflection)
(c). Berikan sebuah contoh figur untuk soal (a) dan (b)
untuk memperlihatkan efek transformasi tersebut.
Penyelesaian
0 1
2 = [ ]
1 0
Sehingga matriks standar untuk geseran yang di ikuti oleh
refleksi adalah
0 1 1 2 0 1
2 1 = [][ ]=[ ]
1 0 0 1 1 2
Contoh, bayangan dari titik (3,1) yang digeser ke arah x,
kemudian direfleksikan terhadap garis = adalah
0 1 3 1
[ ] = 2 1 [] = [ ] [ ] = [ ].
1 2 1 5
(b) dengan cara serupa, maka matriks standar untuk refleksi
yang di ikuti oleh geseran adalah
1 2 0 1 2 1
1 2 = [
][ ]=[ ]
0 1 1 0 1 0
Contoh, bayangan dari titik (3,1) yang direfleksikan terhadap
garis = , kemudian digeser ke arah x, dengan skala = 2
2 1 3 7
adalah [ ] = 1 2 [] = [ ][ ] = [ ]
1 0 1 3
Jika di kehendaki mencari titik semula, maka dapat dicari
0 1 7 3
dengan rumus [] = [1 2 ]1 [ ] = [ ][ ] = [ ]
1 2 3 1
yang merupakan titik semula
=
(0,3)
(3,1) (2,1) (5,1) (1,2)
(0,1)
(0,0) (3,0)
(0,0) (3,0)
(0,0)
Figur semula Geseran pada arah Refleksi terhadap
, = 2 =
Gambar 2.18
(1,3) = (6,3)
(0,3) (7,3)
(3,1)
(3,0) (0,0) (1,0)
Cara lain
2 4
7. (a) Tentukan hasil transformasi matriks = [ ] terhadap
3 5
titik (2, 3) dan
(b) Kemudian cari efek geometrinya yang merupakan urutan
transformasinya
Penyelesaian
2 2 4 2 8
(a). Bayangan dari [ ] adalah [ ]=[ ] [ ]=[ ]
3 3 5 3 9
1
2 4 1 2 1 2 2 31 1 2 2 (1) 1 2 1 22 1 0
[ ] [ ] [ ] [ ] [ ]
3 5 3 5 0 1 0 1 0 1
dengan
1
0 1 0 1 0 1 2
1 = [ 2 ], 2 = [ ], 3 = [ ], 4 = [ ],
0 1 3 1 0 1 0 1
dan
2 0 1 0 1 0 1 2
11 = [ ] , 21 = [ ], 31 = [ ], 1 = [ ]
0 1 3 1 0 1 4 0 1
sehingga
2 0 1 0 1 0 1 2 2 4
= 11 21 31 41 = [ ][ ][ ][ ]=[ ]
0 1 3 1 0 1 0 1 3 5
1 2 2 4 1 0 4 4 1 0 4 4
[ ][ ] = [ ] [ ][ ] = [ ] [ ][ ] = [ ]
0 1 3 3 0 1 3 3 3 1 3 9
2 0 4 8
[ ][ ] = [ ]
0 1 9 9
1 2
8. Nyatakan matriks = [ ] sebagai hasil kali matriks-
3 4
matriks elementer dan jelaskan efek geometric dari perkalian
oleh A dalam geseran, dilasi dan refleksi.
Penyelesaian
1
( )
1 2 2 31 1 2 2 2 1 2 1 22 1 0
[ ] [ ] [ ] [ ]
3 4 0 2 0 1 0 1
1 0 1 0 1 2
1 = [ ] , 2 = [0 1] , 3 = [ ]
3 1 2 0 1
1 0 1 0 1 2
11 = [ ] , 21 = [ ] , 31 = [ ]
3 1 0 2 0 1
1 0 1 0 1 2
= 11 21 31 = [ ][ ][ ]
3 1 0 2 0 1
1 0 1 0 1 0
Tetapi [ ]=[ ][ ] , maka A dapat dituliskan dalam
0 2 0 1 0 2
bentuk
1 0 1 0 1 0 1 2
=[ ][ ][ ][ ]
3 1 0 1 0 2 0 1
3 1
= atau [ ]=[ ][ ]
2 1
1
Karena A dapat dibalik, yaitu 1 = . () =
1 1 1 1 1
[ ]=[ ] , maka
32 2 3 2 3
1 1
= A1 atau [ ] = [ ] [ ] , diperoleh
2 3
=
{ ()
= 2 + 3
2 + 3 = 2( ) + 1
4 1
5 = 4 + 1 atau = +
5 5
4 1
Jadi ( , ) memenuhi persamaan garis = 5 + 5 yang
diminta.
1 3 0 0 1 3 1 1
[ ]=[ ][ ] = [ ] [ ]=[ ][ ] = [ ]
3 1 0 0 3 1 0 3
1 3 0 3 1 3 1 2
[ ]=[ ][ ] = [ ] [ ] = [ ][ ] = [ ]
3 1 1 1 3 1 1 2
(1,3)
(2,2)
(0,1) (1,1)
O (1,0) O
(3, 1)
Gambar 2.19
Penyelsaian
1 0 3 1 2 0
[ ] = [0 ][ ]
1 2 11 4 5
3 1 2 0
=[ ]
2 11 4 5
1 0 3 1 2 0
[ ] = [ 0 1] [2 11 ]
4 5
3 1 2 0
=[ ]
2 11 4 5
1 0 3 1 2 0
[ ] = [ 0 1] [ 2 11 ]
4 5
3 1 2 0
=[ ]
2 11 4 5
1 0 3 1 2 0
[ ] = [0 1] [2 11 ]
4 5
3 1 2 0
=[ ]
2 11 4 5
1 0 1 0 3 1 2 0
[
] = [0 1] [ 0 1] [ 2 11 4 5]
1 0 3 1 2 0 3 1 2 0
=[ ][ ]=[ ]
0 1 2 11 4 5 2 11 4 5
Tampak bahwa hasil (a) sama dengan hasil (b). Hal ini disebabkan
karena dua refleksi berurutan terhadap sumbu-sumbu yang saling tegak
lurus, adalah bersifat komutatif.
RANGKUMAN GAMBAR
TRANSLASI ROTASI
900
O
(x + sy, y) (x , y) (x + sy, y)
(b). Geseran, > 0 (a). Gambar semula (c). Geseran, < 0
A B D E
C F
Gambar 2.30
80 80 80
20 20 20
0 0 0
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3
80 80 80
20 20 20
0 0 0
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
4 5 6
Gambar 2.31
Referensi
1. David W Hnderson, 1995, Experiencing Geometry on plan and sphere, Ithaca
2. Nathalie Nakatani et Francis Nassiet, 1994, DIMATHEME 2 ,Didier, Paris
3. P.A. Surjadi, 1979, Aljabar Linier dan Ilmu Ukur Analitik, Jambatan
4. Rawuh, 1988, GEOMETRI, Karunika Jakarta
5. Shanti Narayan, 2007, Analytical Solid Geometry, S.Chand & Company LTD. New
Delhi.
6. Suryadi, 1984, Ilmu Ukur Analitik Ruang, Ghalia Indonesia, Jakarta
7. Varberg Purcell, 2000, Calculus and Geometry, Prentice-Hall, Inc, New Jersey
Contoh
C(3,1)
D(0,1)
A(0,0) B(3,0)
Solusi
0 3 3 0
[ ] = [0 0 ]
1 1
[ ] = 1 2 [ ]
2 1 0 3 3 0 0 6 7 1
=[ ][ ]=[ ]
1 0 0 0 1 1 0 3 3 0
Dalam hal ini bisa juga dicari bayangan satu persatu dari titik
sudutnya, misalnya
Bayangan titik A(0,0) adalah
2 1 0 0
[] = 1 2 [ ] = [ ][ ] = [ ]
1 0 0 0
Bayangan titik B(3,0) adalah
2 1 3 6
[ ] = 1 2 [ ] = [ ][ ] = [ ]
1 0 0 3
Bayangan titik C(3,1) adalah
2 1 3 7
[ ] = 1 2 [ ] = [ ][ ] = [ ]
1 0 1 3
Bayangan titik D(0,1) adalah
2 1 0 1
[ ] = 1 2 [ ] = [ ][ ] = [ ]
1 0 1 0
(1,5)
=
(0,3)
(3,1) (2,1) (5,1) (1,2)
(0,1)
(0,0) (3,0)
(0,0) (3,0)
(0,0)
Figur semula Geseran pada arah Refleksi terhadap
, = 2 =
Gambar 2.18
(1,3) = (6,3)
(0,3) (7,3)
(3,1)
(3,0) (0,0) (1,0)
Cara lain
+ 1
[ ] = [ ] atau matriks standar [ ]
0 1
1 0
[ ] = [ + ] atau matriks standar [ 1]