MODUL 1
DISUSUN OLEH:
UNIVERSITAS UDAYANA
2019
BAB I
LANDASAN TEORI
Semua operasi logika dalam suatu rangkaian logika tergantung pada ada atau tidaknya
sinyal, suatu variabel logika hanya dapat memiliki satu dari dua nilai yang mungkin terjadi
yaitu 0 atau 1. Matematika dengan dua nilai itu disebut dengan Aljabar Boolean dua nilai.
Aljabar Boolean dapat didefinisikan dengan suatu himpunan unsur dan sejumlah
aturan - aturan untuk menentukan logika digital, atau “switching algebra”, yaitu berupa
aksioma - aksioma dan teorema - teorema. Operator - operator yang digunakan pada Aljabar
Boolean seperti : { • , + , ‘ , }. Aksioma - aksioma dan teorema - teorema digunakan untuk
membantu atau mereduksi logika kompleks menjadi logika lebih sederhana serta
meningkatkan “area dan kecepatan” dari rangkaian digital.
Aksioma merupakan kumpulan definisi dasar minimal yang diasumsikan benar dan
secara menyeluruh mendefinisikan aljabar switching dan dapat digunakan untuk
membuktikan teorema - teorema aljabar switching lainnya.
Berikut aksioma - aksioma dan teorema - teorema dalam aljabar boolean :
Contoh manipulasi ekspresi Boolean :
Bagaimana menyatakan (A · B + C)?
A·B+C = ( ( A · B + C )’ )’
= ( ( A · B )’ · C’ )’
= ( ( A’ + B’ ) · C’ )’
( A · B + C )’ = ( A’ + B’ ) · C’
Term perkalian:
Z’, (W · X · Y), (X · Y’ · Z), (W’ · Y’ · Z)
Term penjumlahan:
Z’, (W + X + Y), (X + Y’ + Z), (W’ + Y’ + Z)
Ekspresi sum-of-products (SOP):
Z’ + (W · X · Y) + (X · Y’ · Z) + (W’ · Y’ · Z)
Ekspresi product-of-sums (POS) :
Z’ · (W + X + Y) · (X + Y’ + Z) · (W’ + Y’ + Z)
Term normal: term perkalian atau penjumlahan yang di dalamnya tidak ada variabel
yang muncul lebih dari sekali.
Contoh term - term non - normal: W·X·X·Y’ W+W+X’+Y X·X’·Y
Minterm
- Sebuah minterm n-variabel merupakan sebuah term perkalian normal dengan literals.
- Dapat didefinisikan sebagai sebuah term perkalian yang = 1 pada benar-benar satu
baris dari tabel kebenaran
Maxterm
- Dapat didefiniskan sebagai sebuah term penjumlahan yang = 0 pada benar satu baris
dari tabel kebenaran.
- Penjumlahan Kanonis (Canonical sum): Jumlah dari seluruh minterms untuk suatu
fungsi yang diberikan pada (tabel kebenaran).
F = ∑ X,Y,Z (0, 3, 4, 6, 7)
= X’·Y’·Z’ + X’·Y·Z + X·Y’·Z’ + X·Y·Z’ + X·Y·Z
- Perkalian kanonis: Perkalian dari maxterm untuk suatu fungsi yang diberikan pada (tabel
kebenaran).
- Notasi untuk fungsi Maxterm adalah : π
Row XYZ F
0 0 0 0 1
1 0 0 1 0
2 0 1 0 0
3 0 1 1 1
4 1 0 0 1
5 1 0 1 0
6 1 1 0 1
7 1 1 1 1
F = π X,Y,Z (1,2,5)
= (X + Y + Z’) · (X + Y’ + Z) · (X’ + Y + Z’)
BAB II
PEMBAHASAN
= x’ ( y + y’) + xy → (T8)
= x’ + xy → (T5)
= (x’ + x) (x’ + y) → (T8’)
= x’ + y → (T5)
b) abc + ac +bc
= c (ab + a + b) → (T8)
= c (a + b) → (T9)
= ac + bc → (T8’)
c) (x + y) (x + y’)
=x → (T10’)
d) (x’y + y’x)’ + xy
= ab + a’b’d → (T5)
2. Apa yang dimaksud dengan bentuk perkalian kanonis dan bentuk penjumlahan
kanonis?
> Perkalian kanonis / perkalian dari hasil jumlah (product – of – sum atau POS)
merupakan perkalian dari maxterm suatu fungsi dengan cara meninjau kombinasi peubah –
peubah yang menghasilkan nilai 0. Seperti contoh kombinasi 000, 001, 101, dan 110 dapat
ditulis sebagai (x + y + z), (x + y + z’), (x’ + y + z’), (x’ + y’ + z).
> Sedangkan penjumlahan kanonis / penjumlahan dari hasil kali (sum – of – product
atau SOP) merupakan penjumlahan dari minterm suatu fungsi dengan meninjau kombinasi
peubah yang menghasilkan nilai 1. Contohnya kombinasi 001, 100 dan 111 dapat ditulis
sebagai x’y’z, xy’z’, dan xyz.
- (A + B + C)’ = A’B’C’
- (A . B . C)’ = A’ + B’ + C’
(A . B . C)’ = A’ + B’ + C’
A B C A.B.C (A . B . C)’ A’ + B’ + C’
0 0 0 0 1 1
0 0 1 0 1 1
0 1 0 0 1 1
0 1 1 0 1 1
1 0 0 0 1 1
1 0 1 0 1 1
1 1 0 0 1 1
1 1 1 1 0 0
(A + B) • (A + C) = A + B • C
Berikut tabel kebenarannya :
A • B + A • C = A • (B + C)
(A + B) • (A + C) = A + B • C
2. Sederhanakan fungsi berikut ini menjadi bentuk yang paling sederhana dengan
teorema – teorema dan aksioma – aksioma yang ada (tuliskan teorema / aksioma yang
digunakan);
a) xy + x’z + yz
= xy + x’z → (T11)
3. Tentukan fungsi paling sederhana dari fungsi (A1 + B1)’ (tuliskan teorema /
aksioma yang digunakan).
A1 = z + wxy + w’y
B1 = (wx)’ + w’x’ + y’z + w’yz’
(A1 + B1)’
- Teorema De Morgan
= (z + wxy + w’y)’ . ((wx)’ + w’x’ + y’z + w’yz’)’
= (z’ . (wxy)’ . (w’y)’) . (w . x . (w’x’)’ . (y’z)’ . (w’yz’)’)
F (x,y,z) = π (0, 1, 2, 3, 5)
= (x + y + z) . (x + y + z’) . (x + y’ + z) . (x + y’ + z’) . (x’ + y + z’)
b) F = xy’ + z ke dalam bentuk penjumlahan kanonis (Minterm)
= xy’z + xy’z’ + xyz + x’yz + x’y’z (101, 100, 111, 011, 001)
Dengan menggunakan hukum – hukum dan teorema – teorema pada aljabar boolean,
kita dapat mengurangi dan menyederhanakan ekspresi boolean yang kompleks sehingga
dapat mengurangi jumlah gerbang logika yang diperlukan dalam sebuah rangkaian digital
elektronika. Macam – macam teorema atau hukum aljabar boolean antara lain : teorema
komutatif, asosiatif, distributif, dan lain sebagainya.
Dalam beberapa fungsi boolean mungkin mempunyai ekspresi aljabar yang berbeda,
namun sebenarnya nilai fungsinya sama. Seperti contoh f (x,y) = x’y’ dan g (x,y) = (x+y)’ adalah
dua buah fungsi yang sama. F tampil dalam bentuk penjumlahan dari hasil kali (Minterm
/ SOP) sedangkan g tampil sebagai bentuk perkalian dari hasil penjumlahan (Maxterm /
POS). Keduanya disebut sebagai bentuk kanonik.