Anda di halaman 1dari 25

TRANSFORMASI SISTEM

KOORDINAT 2D

Dr. Ir. DWI LESTARI, S.T, M.E, IPM


Pertanyaan:

• Apakah transformasi sistem koordinat 2D itu?


• Bagaimana tahapan pelaksanaan transformasi
koordinat?
• Bagaimana model matematikanya?
TRANSFORMASI SISTEM KOORDINAT

• Transformasi SK atau sering disebut transformasi


koordinat adalah : memindah atau mengubah data titik-
titik dalam suatu sistem koordinat ke sistem koordinat
lainnya
• Pada transformasi koordinat berarti ada dua SK (atau
lebih) yang digunakan untuk menentukan koordinat titik-
titik yang sama
• Tahapan pelaksanaan transformasi koordinat?
1. Menentukan model matematik
2. Mencari koefisien maupun konstanta model matematik
3. Menghitung koordinat titik-titik pada sistem yang baru dengan
model matematik yang ditentukan
TRANSFORMASI SK KARTESI KE KARTESI (2D)

• Translasi
• Rotasi
• Rotasi dan translasi
• Transformasi sebangun
• Transformasi Affine
• Transformasi proyektif
• Transformasi polinomial
1. TRANSLASI (titik)
1. TRANSLASI (sistem)
2. ROTASI (titik)
2. ROTASI (SISTEM)
2. ROTASI DAN TRANSLASI
4. Transformasi sebangun 2D

1. Biasa dikenal dengan four parameter similarity


transformation
2. Pada transformasi ini bentuk bangun dipertahankan (tetap)
3. Biasanya digunakan untuk konversi survei yang berbeda ke
dalam sistem referensi koordinat yang sama
4. Ada 3 tahapan proses transformasinya, yi:
– Scalling
– Rotation
– Translation
Y

X
(1)

x
(2)
Proses
1. Scalling :
x’ = Sx ; y’ = Sy
2. Rotation : ( dengan θ adalah sudut antara y’ dan Y)
X’ = x’ cosθ – y’ sinθ
Y’ = x’ sinθ + y’ cosθ
3. Translation:
X = X’ + Tx
Y = Y’ + Ty
4. X = (S cosθ)x – (S sinθ)y + Tx
Y = (S sinθ)x + (S cosθ)y + Ty
Θ = tan -1(b/a)
5. X = ax – by + c
Y = bx + ay + d S = a/ cosθ
Contoh

Titik E (m) N (m) x (m) y (m)


A 1049422,40 51089,20 121,622 -128,066
B 1049413,95 49659,30 141.228 187,718
C 1049244,95 49884,95 175,802 135,728
1 174,148 -120,262
2 513,520 -192,130

3 754,444 -67,706

4 972,788 120,994

sumber: Ghilani, 2010, p. 372


Proses hitungan dengan HKT

Berdasarkan posisi titik sekutu (common points)


• Tentukan model persamaan ; L + V = A X
• Tentukan matriks A, X, L dan V
• Hitung varian aposteriori, parameter transformasi dan ketelitiannya

Menentukan posisi titik lain: ?


4. Transformasi affine 2D
• Juga dikenal sebagai transformasi 6 parameter
• Sekilas mirip dengan dengan transformasi sebangun
hanya saja pada transformasi Affine faktor skala
dibedakan untuk sumbu x dan sumbu y
• Transformasi ini biasa digunakan untuk orientasi dalam
pada fotogrametri, yaitu untuk transformasi koordinat
foto dari sistem koordinat foto ke sistem koordinat
fidusial kamera
• Bentuk persamaan :
 ax + by + c = X
 dx + ey + f = Y
Contoh:
Koordinat foto yang diukur/ditentukan dengan digitizer (x,y)
harus ditransformasi ke sistem koordinat fidusial kamera
(X,Y). Data seperti tabel berikut.

Titik X (m) Y (m) x (m) y (m) Sx (m) Sy (m)

1 113,000 0,003 0,764 5,960 0,104 0,112

3 0,001 112,993 5,062 10,541 0,096 0,120

5 112,998 0,003 9,663 6,243 0,112 0,088

7 0,001 -112,999 5,350 1,654 0,096 0,104

306 1,746 9,354

307 5,329 9,463

Sumber: Ghilani, 2010, p.375


5. Transformasi proyektif 2D

• Dikenal dengan sebutan transformasi delapan parameter


• Cocok digunakan jika suatu sistem koordinat 2D diproyeksikan
ke sistem lain yang tidak sejajar
• Transformasi ini umum digunakan di fotogrametri, yaitu pada
rektifikasi analitik, misal untuk menghitung koordinat titik-titik
foto yang mengalami kemiringan (condong / sendeng) dalam
bidang foto yang terektifikasi.
• Bentuk persamaan:
a1 x  b1 y  c1
X 
a3 x  b3 y  1
a2 x  b2 y  c2
Y 
a3 x  b3 y  1
5. Transformasi proyektif 2D (lanjutan)

• Persamaan transformasi dengan 8 parameter, dapat


diselesaikan minimal dengan 4 titik sekutu (kontrol)
• Apabila titik kontrol lebih dari 4, maka solusi
digunakan metode kuadrat terkecil.
• Bagaimana bentuk persamaan matrik-matriknya?
Contoh
Titik X (m) Y (m) x (m) y (m) Sx (m) Sy (m)

1 1420,407 895,362 90,0 90,0 0,3 0,3

2 895,887 351,398 50,0 40,0 0,3 0,3

3 -944,926 641,434 -30,0 20,0 0,3 0,3

4 968,084 -1384,138 50,0 -40,0 0,3 0,3

5 1993,262 -2367,511 110,0 -80,0 0,3 0,3

6 -3382,284 3487,762 -100,0 80,0 0,3 0,3

7 -60,0 20,0 0,3 0,3

8 -100,0 -100,0 0,3 0,3

Sumber: Ghilani, 2010, p.378


6. Transformasi polinomial

• Merupakan transformasi umum yang hubungan geometrisnya


tidak bisa divisualisasikan, karena langsung menggunakan
rumus polinomial
• Jumlah parameter yang digunakan tergantung tingkat
(derajat) polinomial yang digunakan, semakin tinggi
tingkatnya maka jumlah parameter semakin banyak.
• Model ini cocok digunakan apabila hubungan titik-titik pada
dua sistem koordinat kartesi sangat komplek dan sulit
divisualisasikan.

X  a0  a1 x  a2 y  a3 xy  a4 x 2  a5 y 2  a6 x 2 y  a7 xy 2  ...
Y  b0  b1 x  b2 y  b3 xy  b4 x  b5 y  b6 x y  b7 xy  ...
2 2 2 2
6. Transformasi polinomial konformal
• Model transformasi dimana sudut yang terbentuk oleh garis-
garis yang sesuai di bidang sebelum transformasi dan
setelahnya adalah sama
• Untuk mendapatkan model tersebut, persamaan transformasi
polinomial diturunkan dengan dibuat:

X Y x y
 dan  
x y y x

Sehingga persamaannya menjadi:

X  a0  a1 x  a2 y  a3 ( x 2  y 2 )  a4 (2 xy )  ...
Y  b0  b1 x  b2 y  b3 ( x  y )  b4 (2 xy )  ..
2 2
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai