Anda di halaman 1dari 3

Nama : Aryudi Indra Perdana

NPM : 2103021056

ANALISIS “PERTEMPURAN SURABAYA 1945”

Kesan :

Setelah menonton vidio “Pertempuran Surabaya 1945”, saya dibuat


merinding mendengar pidato Bung Tomo, seolah-olah saya dapat
merasakannya. Pada bagian pidato ini “sodara-sodara, di dalam pertempuran
yang lampau, kita sekalian telah menunjukan, bahwa rakyat indonesia telah
bersuara. Pemuda-pemuda yang berasal dari Maluku, Pemuda-pemuda yang
berasal dari Sulawesi, Pemuda-pemuda yang berasal dari Pulau Mas, Pemuda-
pemuda yang berasal dari pulau Kalimantan, Pemuda-pemuda dari seluruh
Sumatera, Pemuda Aceh, Pemuda Tapanuli, dan seluruh pemuda Indonesia
yang ada di Surabaya ini. Pasukan-pasukan mereka masing-masing , dengan
pasukan rakyat yang dibentuk di kampung-kampung, telah menunjukan satu
pertahanan yang tidak bisa dijebol, telah menunjukan suatu kekuatan, sehingga
mereka terjepit dimana-mana.” SALAM SATU NYALI WANI....

Pesan :

Bangsa yang besar adalah bangsa yang mengingat sejarahnnya, namun


kini bangsa kita seakan lupa jati dirinya, hingga penjajah masih menguasai
negeri ini dari segi ekonomi hingga politik. Tugas kita sebagai generasi muda,
generasi penerus bangsa. Kita tidak boleh lupa akan peerjuangan para
pahlawan dan kita jaga bangsa ini, supaya kita menghargai perjuangan
pahlawan kita.
Nomor 2

1. Kuasa Materialis (Asal mula bahan)


2. Kausa Formalis (Asal mula bentuk)
3. Kausa Efisien (Asal mula karya)
4. Kausa Finalis (Asal mula tujuan)

Analisis dari ke empat kausa tersebut:


Pancasila dalam kepribadian dan pandangan hidup bangsa Indonesia yang diperkasai oleh Ir. Soekarno
bersama Muh. Hatta serta anggota BPUPKI lainnya merumuskan dan membahas Pacasila terutama dalam
hal bentuk, rumusan serta nama Pancasila, kemudian, setelah dilakukan pembahasan, baik dalam sidang
BPUPKI maupun panitia Sembilan yang menentukan tujuan dirmuskannya Pancasila setelah ditetapkan
oleh PPKI sebagai dasar negara yang sah.

Nomor 3

Jadi tiap-tiap sila harus saling berkaitan satu sama lain, contoh sila pertama menjiwai sila
kedua hingga sila kelima, dan begitu seterusnya.
contohnya
sila pertama : Ketuhanan yang maha esa
cara mengapikasikannya : Kita harus saling menghargai setiap agama yang ada di
Indonesia
dari sila pertama itu dapat menjiwai sila kedua hingga sila kelima
sila kedua : sesama rakyat Indoesia walaupun berbeda agama harus bersikap adil
sila ketiga : sesama rakyat Indoesia walaupun berbeda agama harus tetap bersatu dalam
satu kesatuan bangsa
sila keempat : sesama rakyat Indoesia walaupun berbeda agama menyelesaikan masalah
harus  secara musyawarah atau secara bijaksana.
sila kelima : sesama rakyat Indoesia walaupun berbeda agama harus bersikap adil dan
beradab demi kepentingan bersama.
Jadi kesimpulannya, Pancasila memiliki sifat sebagai satu kesatuan yang utuh dan bulat,
maknanya bahwa setiap sila yang terkandung didalamnya saling berkaitan dan tidak dapat
dipisahkan. 

Nomor 1

1. Masalah Korupsi
pancasila mengajarkan jika kita diemban sebagai wakil atau pemimpin rakyat harus bersikap
adil terhadap rakyatnya dan jangan sekali-sekali untuk korupsi.
2. Masalah Kesadaran Membayar Pajak
kita sebagai warga atau rakyat Indonesia wajib hukumnya membayar pajak, karena pajak
adalah salah satu kewajibann setiap rakyat Indonesia (contoh pajak kendaraan). Bagaimana
bangsa mau memberi hak kepada rakyat, kalau rakyatnya tidak mau melaksanakan
kewajibanya.
3. Masalah Lingkungan
karena Indonesia di juluki sebagai paru-paru dunia, jadi sudah tugas kita sebagai rakyat
indonesia untuk menjaganya bukan merusaknya.
4. Masalah Disintegrasi Bangsa
Sebagai contoh acapkali mengemuka dalam wacana publik bahwa ada segelintir elit politik
di daerah yang memiliki pemahaman yang sempit tentang otonomi daerah. Mereka
terkadang memahami otonomi daerah sebagai bentuk keleluasaan pemerintah daerah untuk
membentuk kerajaan-kerajaan kecil. Implikasinya mereka menghendaki daerahnya
diistimewakan dengan berbagai alasan
5. Masalah Narkoba
Dilihat dari segi letak geografis, Indonesia merupakan negara yang strategis. Namun, letak
strategis tersebut tidak hanya memiliki dampak positif, tetapi juga memiliki dampak negatif.
Sebagai contoh, dampak negatif dari letak geografis, dilihat dari kacamata bandar narkoba,
Indonesia strategis dalam hal pemasaran obat-obatan terlarang. Tidak sedikit bandar
narkoba warga negara asing yang tertangkap membawa zat terlarang ke negeri ini. Namun
sayangnya, sanksi yang diberikan terkesan kurang tegas sehingga tidak menimbulkan efek
jera. Akibatnya, banyak generasi muda yang masa depannya suram karena kecanduan
narkoba.

Anda mungkin juga menyukai