BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari hari kita sering diperhadapkan kepada banyak masalah yang
berhubungan dengan geometri. Yang berhubungan dengan titik, benda- benda ruang, garis dan
bidang - bidang. Sangat diperlukan pemahaman terhadap hal hal yang berhubungan dengan
Geometri agar dengan itu kita dapat menghadapi berbagai persoalan yang kita hadapi.
Dalam makalah ini saya membahas beberapa materi yang berhubungan dengan Geometri.
Materi yang saya bahas yaitu persamaan bidang putar, luasan berderajat dua, garis lengkung,
bidang rata, persamaan bidang Atur, elipssoida, hiperboloida, Paraboloida, Persamaan Bidang
Kerucut dan Persaman Bidang Silinder.
Untuk lebih mengenal lagi bagaimana geometri itu dan materi materi yang saya bahas,
maka mari kita bersama sama melihat makalah ini dan mencoba memahaminya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana menentukan persamaan bidang putar dari garis lurus yang di putar pada garis
bersilangan?
2. Bagaimana menyusun persamaan luasan yang terjadi dari elips, Hiperbola dan parabola?
3. Bagaimana mengidentifikasi persamaan syarat bidang atur dan menentukan persamaan bidang
atur yang memenuhi kriteria tertentu?
4. Bagaimana menyusun persamaan bidang singgung sebuah titik pada elipsoida dan persamaan
bidang kutub dari sebuah titik terhadap elipsoida?
5. Bagaimana cara menyusun sifat-sifat hiperbola daun satu dan daun dua?
6. Bagaimana cara menentukan sifat-sifat paraboloida eliptik dan sifat-sifat paraboloida hiperbolik?
7. Bagaimana cara menyusun persamaan bidang kerucut dan persamaan bidang silinder dengan
memenuhi syarat tertentu ?
C. TUJUAN PENULISAN
Ada pun tujuan penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa mampu :
1. Menentukan persamaan bidang putar dari garis lurus yang di putar pada garis bersilangan.
2. Menyusun persamaan luasan yang terjadi dari Elips,Hiperbola dan parabola.
3. Mengidentifikasi persamaan syarat bidang atur dan menentukan persamaan bidang atur yang
memenuhi kriteria tertentu.
4. Menyusun persamaan bidang singgung sebuah titik pada elipsoida dan persamaan bidang kutub
dari sebuah titik terhadap elipsoida.
5. Menentukan sifat-sifat hiperboloida daun satu dan hiperboloida daun dua.
6. Menentukan sifat-sifat paraboloida eliptik dan paraboloida hiperbolik.
7. Menyusun persamaan bidang kerucut dan bidang silinder yang memenuhi syarat tertentu.
BAB II
PEMBAHASAN
PERSAMAAN BIDANG PUTAR DARI GARIS LURUS YANG DIPUTAR PADA GARIS
BERSILANGAN
A. BIDANG PUTAR
Bidang putar adalah terjadi bila suatu garis lurus/lengkung diputar sekeliling sebuah garis lurus
tertentu (yang disebut sumbu putar). Tiap-tiap titik dari garis yang berputar tadi akan melalui
sebuah lingkaran,yang mana bidang lingkaran tersebut tegak lurus sumbu putar.
Contohnya : kita hendak mencari persamaan bidang putar yang terjadi apabila sebuah garis lurus
: y = 0,x/a + z/0 = 1 diputar sekeliling sumbu z.ambil titik sembarang (x 0,0,zo) pada garis tersebut
maka terpenuhi : x0/a + z0/b = 1(*)
Persamaan lingkaran yang oleh perputarab titik (x0,0,zo) sekeliling sumbu z adalah perpotongan
silinder x2 + y2 = x02 dan bidang z = z0 atau
x2 + y2 = x02
z = z0
Misalkan T (x0,y0,z0) sebarang titik pada garis yang diputar, maka harus memenuhi
Dengan mengeliminasi x0,y0, dan z0 dari persamaan (1), (2),(3), (4), kita memperoleh persamaan
Kedua elips di atas mempunyai puncak puncak yang sama pada sumbu y.
Selanjutnya, elips yang terletak pada bidang XOY digerakkan dengan aturan sebagai berikut.
a. Bidangnya selalu sejajar dengan bidang XOY
b. Titik pusatnya tetep pada sumbu z
c. Dua dari puncaknya selalu terletak pada elips yang terletak pada bidang XOY
d. Elips tetap sebangun dengan elips yang digerakkan.
Berarti elips pada bidang YOZ merupakan garis arah dari elips yang bergerak. Adapun
persamaan luasan sebagai berikut.
Misalkan elips z=0 digerakkan sehingga terletak pada
Bidang z = dan setengah sumbu sumbunya adalah x0 dan y0 berturut turut sumbu yang
sejajar sumbu x dan sumbu y.
Karena memenuhi aturan a, b, c maka, titik (0, y0, ) terletak pada elips
x=0
z=
1
Dengan mengeliminasi dan persamaan elips ini, kita peroleh persamaan
1
Persamaan ini merupakan persamaan hiperboloida berdaun satu dengan titik pusat O dan sumbu
sumbunya berimpit dengan sumbu sumbu koordinat.
Jika a = b, maka kita memperoleh hiperboloida putaran.
x=0
dan garis arahnya berupa ellips pada bidang XOY dengan persamaan
z=0
dan garis arahnya berupa ellips pada bidang XOY dengan persamaan
z=0
dan garis arahnya berupa ellips pada bidang YOZ dengan persamaan
x=0
L(-p, y) P (x , y)
F (p, 0)
x = -p
Koordinat-koordinat titik-titik potong garis ini dengan elipsoida di atas, diperoleh sebagai
berikut:
=1
Setelah dijabarkan, persamaan di atas akan menjadi
( +( +
Salah satu akar dari persamaan kuadrat ini adalah
Agar garis menyinggung elipsoida maka haruslah
Hal ini hanya terjadi untuk
+ =0 ..(**)
Dari persamaan (*) dan (**) kita mengeliminasi p, q dan r sehingga kita memperoleh
=0
Persamaan ini merupakan persamaan garis yang menyinggung elipsoida di T.
Jadi persamaan bidang singgung di T pada elipsoida adalah
B. PERSAMAAN BIDANG KUTUB DI SEBUAH TITIK TERHADAP ELIPSOIDA
Misalkan T (x1,y1,z1) suatu titik diluar elipsoida. Dari titik T dibuat bidang-bidang yang
menyinggung elipsoida.
Misalkan P(x0,yo,z0) suatu titik singgung yang melalui titik T. Berdasarkan uraian di atas
persamaan bidang singgung di titik P adalah
+ + 1
Karena bidang singgung melalui T, maka dipenuhi
+ + =1
Ini berarti setiap titik singgung dari bidang singgung pada elipsoida yang melalui titik T, terletak
pada bidang dengan persamaan
Persamaan ini merupakan persamaan bidang kutub dari titik T terhadap elipsoida
+ + =1
Tampak bahwa, jika T terletak pada elipsoida maka persamaan bidang kutub dari T merupakan
persamaan bidang singgung di T. Persamaan batas bayangan elipsoida oleh sinar-sinar yang
melalui T (x1,y1,z1) adalah
+ + =1
Contoh
Carilah m sehingga bidang x 2y 2z + m = 0 menyinggung elipsoida + + =1
Penyelesaian
Misalkan T(x0,y0,z0) suatu titik singgung elipsoida
Maka dipenuhi + + =1
Persamaan bidang singgung elipsoida di T adalah + + = 1
Atau x0x + 4y0y + 16z0z 144 = 0
Bidang singgung ini harus berimpit dengan bidang dengan persamaan x 2y2z+ m = 0
Ini berarti harus dipenuhi = = = =
Atau = 8
Untuk = 8 kita memperoleh m = - 18 dan untuk = -8 kita memperoleh m = 18.
Jadi nilai m yang ditanyakan adalah m = 18
I. ( - ) = (1 - )
( +)= (1+)
II. ( - ) = (1 + )
( + ) = (1 - )
dengan , , , parameter
Akan dibuktikan bahwa garis-garis dalam satu susunan saling bersilangan. Misalkan persamaan
garis-garis dalam satu susunan itu adalah
( - ) = (1 - )
( +)= (1+)
dan ( - ) = (1 - )
( +)= (1+)
Andaikan kedua garis tersebut berpotongan, maka terdapat harga x, y dan z sehingga
1) - = (1 - ) = (1 - ) dengan
Berarti ( - ) (1 - ) = 0 atau y = b
2) + = ( 1 + ) = ( 1 + ) dengan
Berarti ( - ) ( 1 + ) = 0 atau y = -b
Dari (1) dan (2) kita memperoleh suatu kontradiksi yaitu b = y = -b (karena b 0). Jadi
pengandaian salah dan haruslah kedua garis dalam satu susunan adalah bersilangan.
Selanjutnya, kita akan membuktikan juga bahwa garis garis dalam susunan garis yang
berlainan adalah bersilangan.
Misalnya persamaan garis garis dalam susunan garis yang berlainan itu adalah
( - ) = (1 - ) dan
( +)= (1+)
( - ) = (1 + )
( + ) = (1 - )
dari empat persamaan ini kita memperoleh harga x dan z.
Akan ditunjukkan bahwa untuk harga x dan z yang kita peroleh akan memberikan hanya satu
harga y sehingga x, y, dan z memennuhi keempa persamaan tersebut.
Dari empat persamaan di atas, kita mempunyai
dan
Karena (1+ ) ekivalen dengan
Maka kita hanya memperoleh satu harga y.
Jadi terdapat nilai x,y dan z yang memenuhi keempat persamaan di atas,yang berarti bahwa
kedua garis tersebut berpotongan.
Setiap titik pada hiperbol + =1, tentu memenuhi persamaan susunan garis
(
( + ) = (1 + ) ( + ) = ( 1-
( - ) = (1 - ) dan
( - ) = (1 + )
Setelah disederhanakan diperoleh
( - ) = (1 + )
( + ) = (1 - )
x 2z = 0 dan 3x 4y 6z 12 = 0
y+3=0 3x + 4y 6z 12 = 0
PERSAMAAN PARABOLOIDA HIPERBOLIK & ELEPTIK
A. PARABOLOIDA HIPERBOLIK
Perhatikan persamaan paraboloida hiperbolis
Dengan cara seperti pada ellipsoida, kita memperoleh persamaan bidang singgung di T (x1,y1,z1)
pada paraboloida hiperbolis, yaitu
Persamaan bidang kutub dari titik T (x1,y1,z1) terhadap paraboloida hiperbolis adalah
Jika titik T pada paraboloida hiperbolis, maka bidang kutub menjadi bidang singgung. Seperti
pada hipeboloida berdaun satu, paraboloida hiperbolis mempunyai dua susunan garis yang
diperoleh dari
atau
Persamaan susunan garisnya adalah
= z dan
( +)=
( +) =
( +)=z
Dengan cara seperti pada hiperboloida berdaun satu kita mempunyai sifat sifat :
1. Setiap dua garis dari satu susunan sumbu tentu bersilangan
2. Setiap dua garis dari susunan sumbu yang berlainan tentu berpotongan
3. Setiap titik pada paraboloida hiperbolik dilalui oleh satu garis dari susunan I dan satu garis dari
susunan II.
B. PARABOLOIDA ELIPTIK
Perhatikan persamaan paraboloida elliptis
B. BIDANG SILINDER
Bidang silinder adalah TK garis lurus-lurus yang saling // dan selalu memotong suatu garis
tertentu. Untuk mencari persamaan suatu bidang silinder kita lakukan kombinasi dari (A) dan (B)
di atas
cari persamaan silinder dengan garis lengkung sebuah lingkaran pada bidang z = 0 berpusat di
(0,0,0) dan jari-jari 3, sedangkan garis lukisnya berarah (2,1,1). Maka lingkaran arah silinder
adalah perpotongan bola x2 + y2 + z2 = 9 dan bidang z = 0 atau x2 + y2 + z2 = 9
z2 = 0
Ambil sembarang titik (x0,y0,0) pada lingkaran,berarti terpenuhi x02,y02 = 9 ................(*)
Persamaan garis lukis melalui (x0,y0,0) berarah 2.1.1 adalah [x,y,z] =
[x0,y0,0] + [2,1,1] atau
X = x0 + 2 x0 = x - 2
Y= y0 + y0 = y dan mensubsitusikan ke(*)
Z=
Diperoleh : (x 2z)2 + (y z) = 9 atau x2 + y2 + 5z2 4xz 2yz = 9 adalah persamaan bidang
silinder yang diminta.
BAB III
PENUTUP
I. KESIMPULAN
Dari pembahasan dapat disimpulkan bahwa :
1. Bidang putar adalah bidang yang terjadi bila suatu garis lurus / lengkung diputar sekeliling
sebuah garis lurus tertentu.
2. Jika garis arahnya berupa elips
x=0
+ =1
Maka luas yang terjadi berupa elipssoida dengan persamaan
+ + =1
3. Jika garis arahnya berupa hiperbola
x=0
- =1
Maka luasan yang terjadi berupa hiperbola berdaun satu dengan persamaan
+ =1
4. Jika garis arahnya berupa hiperbola
x=0
-
Maka luasan yang terjadi berupa hiperboloida berdaun dua dengan persaamaan
- - =1
5. Jika garis arahnya berupa parabola
x=0
=2pz
Maka luasan yang terjadi berupa paraboloida elliptis dengan persamaan
=z
6. Jika garis arahnya berupa parabola
x=0
=2pz
Maka diperoleh paraboloida hiperbolis dengan persamaan
-
7. Bidang kerucut adalah TK garis-garis yang melalui sebuah titik tetap tertentu (disebut puncak )
dan selalu memotong sebuah garis lengkung tertentu (disebut garis arah).
8. Bidang silinder adalah TK garis lurus-lurus yang saling // dan selalu memotong suatu garis
tertentu.
II. SARAN
Dalam mempelajari Geometri dibutuhkan ketelitian serta pemahaman terhadap
berbagai hal yang ditemukan dalam Geometri. Oleh karena itu dibutuhkan problem solving /
pemecahan masalah dalam mempelajari geometri. Misalnya dengan mengerjakan soal soal
latihan, agar kita dapat lebih terlatih dalam mengerjakan soal soal yang berhubungan dengan
geometri.
III.
DAFTAR PUSTAKA
Leithold, Louis. 1986. Kalkulus dan Ilmu Ukur Analitik 3. Jakarta : PT Bina Aksara.
Purcell, Edwin J. dan Dale Varberg. 1987.Edisi Kelima Kalkulus dan Geometri Analitis Jilid 2.
Jakarta : Erlangga.
Purcell, Varberg, Rigdon. 2004. Edisi Kedelapan Kalkulus Jilid Dua. Jakarta : Erlangga.
Sukirman, M., Drs.,M.Pd. 1995. Modul Geometri Analitik Bidang dan Ruang. Jakarta:
Universitas Terbuka Jakarta.