Anda di halaman 1dari 21

BOLA

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Geometri Ruang
Dosen Pengampu : Pipit Pratiwi Rahayu, S.Si, M.Sc

Disusun oleh:
1. Idrookuttafkiroh
2. M. Aufar Himdani
3. Rafi Atun Nasikah
4. Fitri Alfianti
5. Suryadi Febrianto
6. Lisda Meilinda
7. Nurul Saputro
8. Nur Fauziyah
9. Arif Suwanda
10. Tiara Andyni
11. Nur Muslihah Hamidah

(13610023)
(13610024)
(13610025)
(13610026)
(13610027)
(13610028)
(13610029)
(13610030)
(13610031)
(13610032)
(13610033)

MATEMATIKA
Sains dan Teknologi
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
2014
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kita tahu bahwa dikehidupan ini tidak lepas yang namanya Matematika, karena
dimana pun dan kapan pun kita pasti menggunakan ilmu Matematika. Dalam matematika
dikenal beberapa bangun tiga dimensi yang memiliki panjang, lebar dan tinggi.
Dalam makalah ini yang dibahas adalah mengenai bangun ruang. Yang akan di bahas
dalam makalah ini adalah tentang bangun ruang Bola.
Dalam kehidupan sehari-hari juga sering kita temui benda-benda yang memiliki
bentuk berupa bola, sebagai contoh bola digunakan pada berbagai cabang olahraga, seperti
pada sepakbola, bola basket, baseball, bilyard, voli, dan sebagainya. Atau bahkan digunakan
sebagai sarana bermain anak-anak seperti mandi bola. Sehingga bola merupakan bangun
ruang sisi lengkung yang dekat dengan kehidupan kita.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi Bola?
2. Apa bagian-bagian dari bola?
3. Apa hubungan garis dengan bola, bidang dengan bola, dan bola dengan bola?
4. Apa dan bagaimana bola terpancung?
5. Bagaimana pembuktian rumus volume dan luas permukaan bola?
6. Bagaimana aplikasi bola dalam kehidupan sehari-hari?

BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Bola
Bidang bola adalah bidang lengkung yang terjadi jika sebuah setengah lingkaran diputar
sekeliling garis tengahnya. Bidang bola juga didefinisikan sebagai himpunan semua titik yang
mempunyai jarak tetap terhadap sebuah titik. Titik ini disebut titik pusat. Jarak antara titik pusat
dan sebuah titik pada bidang bola disebut jari-jari. Bola adalah bangun ruang yang dibatasi oleh
bidang bola. Ruas garis penghubung antara dua titik pada bidang bola disebut tali busur. Tali
busur yang melalui titik pusat disebut garis tengah atau diameter.
Dua titik pada sebuah bidang bola yang merupakan ujung-ujung sebuah diameter disebut
titik-titik diametral. Pada sebuah bola terdapat banyak sekali lingkaran besar dan setiap dua
lingkaran besar berpotongan sepanjang garis tengah bola. Lingkaran besar itu sendiri adalah
bidang datar yang melalui pusat bola memotong bola menurut sebuah lingkaran yang titik
pusatnya berimpit dengan titik pusat bola dan jari-jarinya sama dengan jari-jari bola.
Volume Bola
3

atau

Luas Permukaan
2

B. Bagian-bagian Bola
Bola mempunyai 1 sisi dan 1 titik pusat.
Sisi bola disebut dinding bola.
Bola tidak mempunyai titik sudut dan rusuk.

Jarak dinding ke titik pusat bola disebut jari-jari.


Jarak dinding ke dinding dan melewati titik pusat disebut diameter.
C. Hubungan Garis dengan Bola, Bidang dengan Bola, dan Bola dengan Bola
I. Letak Garis Terhadap Bola

Untuk menentukan letak sebuah garis g terhadap sebuah bola (M, r), melalui g dan titik
pusat bola, dibuat sebuah bidang yang akan memotong bola itu menurut sebuah lingkaran
besar. Karena dengan demikian garis g dan lingkaran besar itu bersama-sama terletak pada
sebuah bidang, sehingga dapat diterangkan kemungkinan-kemungkinan sebagai berikut :

Garis g memotong didua titik yang berlainan, yang berarti bahwa garis g menembus bola
didua buah titik.

Garis g menyinggung lingkaran, yang berarti garis g dengan bola mempunyai tepat
sebuah titik persekutuan. Dalam kedudukan seperti ini g disebut garis singgung pada bola
itu.
Garis g tidak memotong lingkaran, yang berarti garis g tidak memotong bola dan
dikatakan garis g ada diluar bola.
II. Letak Sebuah Bidang Terhadap Bola

Jika jarak (d) antara pusat bola dan bidang H sama dengan jari-jari bola, maka bidang H
dan bola (M, r) bersekutu tepat sebuah titik. Dalam keadaan demikian dikatakan bahwa
bidang H dan bola (M, r) bersinggungan, misalnya dititik P, dan dikatakan juga bahwa bidang
H menyinggung bola (M, r) dititik P.

Jika jarak dari pusat bola kebidang H lebih besar dari jari-jari bola, maka dikatakan bahwa
bidang H tidak memotong bola dan bidang itu tidak berpotongan.
III. Letak Dua Buah Bola Satu Sama Lain

Jika diketahui dua buah bola (M, r1) dan (M, r2) maka garis penghubung antara kedua
pusat bola disebut garis perpusatan atau central. Jika MN = d dan r1 < r2, maka kita dapatkan
beberapa kemungkinan tentang letak kedua bola itu :
a) d > r1 + r2 : kedua bola tidak saling memotong, bola yang satu berada diluar bola yang
lain.
b) d = r1 + r2 : kedua bola saling bersinggungan diluar, dan mempunyai sebuah titik
persekutuan.
c) r1 r2 < d < r2 + r1 : kedua bola saling memotong menurut sebuah lingkaran.
d) d = r2 r1 : kedua bola saling bersinggungan didalam.
e) d < r2 r1 : bola yang satu terletak didalam bola yang lain.
f)

d = 0 : kedua bola sepusat (concentris)

D. Bola Terpancung
1. Tembereng Bola
Tembereng bola adalah bangun ruang yang dibatasi oleh sebagian bidang bola dan sebuah
daerah lingkaran. Daerah lingkaran itu disebut alas, bagian bolanya disebut bidang lengkung,
dan anak panahnya disebut tinggi tembereng.

V= 1/3t2(3r-t)
L= 2rt
Dengan: r=jari-jari Bola
t= tinggi tembereng

(Gambar Tembereng Bola)


Pembuktian Volume Tembereng Bola:

v ( r 2 x 2 )2 dx
a

(r 2 x 2 ) dx
a

1
r x x 3
3

1
1

r 3 r 3 r 2 a a 3
3
3

r 2 (r a ) (r 3 a 3 )
3

r 2 (r a ) (r a )((r a ) 2 3ar )
3

r 2t t (t 2 3ar )
3

r 2t t 3 art
3

rt (r a ) t 3
3

1
1

rtt t 3 (rt 2 t 3 )
3
3

1
t 2 (3r t )
3
Terbukti bahwa V tembereng = 1/3t2(3r-t) .
Pembuktian Luas Permukaan Tembereng
Luas Permukaan tembereng = Luas alas x Tinggi
= 2rt
2. Juring Bola
Juring bola adalah benda yang dibatasi oleh sebuah tembereng bola dan kerucut yang
mempunyai bidang alas sama dengan tembereng bola dan yang berpuncak pada pusat bola.

V = 2/3 R2 s
L = 2 Rs + rR

Dengan :

(Gambar Juring Bola)

R = jari-jari bola
t = tinggi tembereng
r = jari-jari dasar tembereng bola
La = luas alas tembereng

3. Keratan Bola
Keratan bola adalah bagian dari bola yang dibatasi oleh dua bidang sejajar. Bidangbidang sejajar tadi disebut bidang alas dan bidang atas, sedang jarak antara kedua bidang itu
disebut tinggi dari keratan bola.

4. Cincin Bola
Kulit bola atau cincin bola adalah benda yang dibatasi oleh sebagian bidang bola
dan selimut tabung atau selimut kerucut terpancung yang dibuat oleh bola
(lingkaran alas dan atas dari tabung atau kerucut terpancung itu merupakan
lingkaran yang merupakan bagian dari bidang lengkung bolanya). Jarak antara
bidang alas dan bidang atas tabung atau kerucut terpancungnya disebut tinggi dari
bola tersebut.

E. Pembuktian Rumus Volume dan Luas Permukaan


Rumus Volume
V = 4/3 r3 atau V= 1/6 d3
= 3,14 atau 22/7
r = jari-jari bola (lihat gambar)

(Gambar Bola)
Rumus Volume bola bisa dibuktikan dengan beberapa cara diantaranya dengan menggunakan
prinsip cavalieri dan menggunakan integral.
1.

Pembuktian Rumus Volume Bola dengan Prinsip Cavalieri


Bonaventura Cavalieri, seorang ahli matematika dari Itali mengatakan, Jika dua bangun ruang
memiliki luas bidang irisan yang sama jika diiris pada ketinggian yang sama, kedua bangun ruang
tersebut memiliki volume yang sama.
Perhatikan gambar berikut ini.

Selanjutnya kita potong bangun ruang tersebut menjadi setengah tabung dan setengah bola.
Terdapat suatu bidang yang berjarak t dari alas setengah bola sekaligus alas setengah tabung.
Bidang tersebut memotong bola membentuk bidang lingkaran dan memotong tabung membentuk
bidang seperti cincin (lihat gambar).

Gambar Kiri : gambar tabung dengan tinggi r dan jari-jari r yang dipotong oleh kerucut dengan
tinggi r dan jari-jari r
Gambar Kanan : setengah bola dengan jari-jari r
Akan dibuktikan apakah volume dari tabung yang telah dipotong dengan kerucut (gambar
kiri) sama dengan volume setengah bola (gambar kanan), dengan menggunakan prinsip cavalieri.

Pertama, coba potong masing-masing bangun ruang pada tinggi yang sama untuk mendapatkan
dua bidang iris. Misal kita ambil 9 cm, maka

Luas 1 = Luas Lingkaran Besar (r=15) Luas Lingkaran Kecil (r = a)


karena tinggi silinder dan jari-jari silinder sama, maka antar tinggi silinder, jari-jari, bidang
miring irisan kerucut membentuk segitiga sama kaki,
Jadi dengan prinsip kesebangunan maka didapat nilai a = 9
Luas 1 = (152) (92) = (225 81) = 144
Luas 2 = Luas Lingkaran dengan jari-jari b, b dapat dicari dengan phytagoras,
b2 + 92 = 152
b2= 225 - 81

b2= 144
b = 12
Luas 2 = (122) = 144 (terbukti)

Volume Setengah Bola = Volume Silinder Volume Kerucut (Prinsip Cavalieri)


Volume Bola = 2 (Volume Silinder Volume Kerucut)
Volume Bola = 2 (r3 1/3 r3)
Volume Bola = 2. 2/3 r3 = 4/3 r3 (rumus volume bola)

2.

Pembuktian Rumus Volume Bola dengan Integral


Pembuktian rumus volume Bola bisa menggunakan integral untuk menentukan volume dari benda
(luasan) yang diputar menurut sumbu tertentu. Lingkaran punya persamaan x2 + y2 = r2 atau y =
(r2- x2). Kita ambil luasan di bawah kurva setengah lingkaran, seperti gambar di bawah, lalu putar
(dengan integral) untuk mendapatkan volum bola.

fungsi

kontinu pada interval

. Jika setengah lingkaran tersebut

diputar, akan didapatkan bola. Gunakan metode cakram untuk memperoleh volumenya.

Terbukti.
Rumus Luas Permukaan
L = 4 r 2
Dengan: = 22/7 atau 3,14
r = jari-jari bola
Pembuktian luas permukaan bola dengan menggunakan sumbu kompor.

Prinsip dalam praktek ini adalah sumbu kompor dililitkan ke sepanjang permukaan bola. Ujung
awal kita tandai demikian pula ujung akhir saat sumbu kompor tepat melilit sepanjang permukaan
bola.
Sumbu kompor yang dililitkan ke sepanjang permukaan bola tadi kemudian kita lepas untuk
selanjutnya kita lilitkan sepanjang permukaan selimut tabung (lihat gambar 14).
Hasil praktek menunjukkan bahwa panjang tali yang dililitkan sama. Hal itu berarti bahwa luas
permukaan bola sama dengan luas selimut tabung, atau
L permukaan bola = L selimut tabung
= panjang lingkaran alas tabung x tinggi tabung

2 r 2r
4 r 2
Atau dengan cara lain Bayangkan sebuah bola dengan jari-jari
tersusun dari potongan-potongan berbentuk limas sebanyak n.

Semua limas mempunyai tinggi

dan mempunyai titik puncak di titik

pusat bola perhatikan gambar dibawah

Jadi permukaan bola tersusun dari alas-alas limas. Misalkan luas


permukaan alas limas dari yang pertama sampai ke-n adalah
maka luas permukaan bola adalah penjumlahan semua luas alas limas.
.
Karena bola tersusun dari potongan-potongan limas maka volume bola
adalah hasil penjumlahan semua volume limas.

Telah kita bahas diatas bahwa volume bola adalah

Jadi kita mendapatkan rumus permukaan bola

F. Aplikasi Bola dalam Kehidupan Sehari-hari


Sebuah perusahaan Kue ingin membuat kue inovasi baru dengan bentuk dan ukuran yang
berbeda dari biasanya.

(Bentuk 1)

(Bentuk 2)

(Bentuk 3)

1 adonan dalam 1 wadah akan


dibuat untuk 1 macam bentuk.
Dengan ketentuan untuk 1 adonan
membutuhkan biaya Rp 400.000,00 sedangkan untuk alat cetaknya Rp 10,00 / cm2.
Jika perusahaan kue tersebut akan menjual ketiga jenis kue seharga Rp 10.000,00 per
kuenya, manakah dari ketiga jenis kue tersebut yang memberi keuntungan terbanyak?
Penyelesaian:
Volume adonan dalam 1 wadah
V= /6 h( h2+ 3r12+3r22)
= 3,14/6 . 20(202+3.202+3.152)
= 3,14/6 . 20 (400+1200+675)
= 23811,6667 cm3
Volume kue bentuk 1
V= /6 h( h2+ 3r12+3r22)
= 3,14/6 . 5(52+3.52+3.42)
= 3,14/6 . 5 (25+75+48)
= 387,2667 cm3
Volume kue bentuk 2
V= VTabung + VTembereng
= ( r2 t1)+( 1/3 t22 (3r-t2))

= (3,14. 52.2)+(1/3. 3,14 .32(3.5-3))


= 157 + 113,04 = 270,04 cm3
Volume kue bentuk 3
V= VKerucut Terpancung + VTembereng
= (1/3 t1 (R2+Rr+r2)) + ( 1/3 t22 (3r-t2))
= (1/3. 3,14. 2(52+5.4+42))+(1/3. 3,14 .32(3.5-3))
= 127,6933 + 113,04
= 240,733 cm3
Luas cetakan kue
Luas Kue 1
L= 2Rt
= 2. 3,14. 6 . 5
= 188,4 cm2
Luas Kue 2
L= LTabung tanpa tutup + LTembereng
= (2Rt2 + R2) + (2Rt1)
= (2. 3,14. 5. 2 + 3,14. 52) + (2. 3,14. 5. 3)
= 141,3 + 94,2
= 235,5 cm2
Luas Kue 3
L= LKerucut terpancung tanpa tutup + LTembereng

s=

= {((R+r)s) + r2} + (2Rt1)

= {3,14 (5+4). 2,83 + 3,14. 42} + (2. 3,14. 5. 3)

= 130,2158 + 94,2

=2,83

= 224,4158 cm2
Banyaknya Kue yang dibuat
Kue 1 = Volume Adonan/ Volume Kue 1
= 23811,6667 / 387,2667
= 61,486482

= 61 (dibulatkan)
Kue 2 = Volume Adonan/ Volume Kue 2
= 23811,6667 / 270,04
= 88,178296
= 88 (dibulatkan)
Kue 3 = Volume Adonan/ Volume Kue 3
= 23811,6667 / 240,733
= 98,913182
= 98 (dibulatkan)
Biaya untuk cetakan kue
Kue 1 = Luas kue 1 x Banyaknya kue 1 x harga per cm2
= 188,4 x 61 x 10
= 114924
= Rp 115.000,00 (dibulatkan)
Kue 2 = Luas kue 2 x Banyaknya kue 2 x harga per cm2
= 235,5 x 88 x 10
= 207240
= Rp 210.000,00 (dibulatkan)
Kue 3 = Luas kue 3 x Banyaknya kue 3 x harga per cm2
= 224,4158 x 98 x 10
= 219927,48
= Rp 220.000,00 (dibulatkan)
Keuntungan yang diperoleh
Kue 1 = Penjualan Biaya adonan Biaya cetakan
= (61x10.000) 400.000 115.000
= 610.000 400.000 115.000
= Rp 95.000,00
Kue 2 = Penjualan Biaya adonan Biaya cetakan
= (88x10.000) 400.000 210.000

Kesimpulan:

= 880.000 400.000 210.000

Jadi dapat disimpulkan bahwa


keuntungan terbanyak adalah
pada kue bentuk ke 3.

= Rp 270.000,00

Kue 3 = Penjualan Biaya adonan Biaya cetakan


= (98x10.000) 400.000 220.000
= 980.000 400.000 220.000

= Rp 360.000,00

BAB II
PENUTUP
Bola adalah bidang lengkung yang terjadi jika sebuah setengah lingkaran diputar
sekeliling garis tengahnya. Bidang bola juga didefinisikan sebagai himpunan semua titik yang
mempunyai jarak tetap terhadap sebuah titik. Titik ini disebut titik pusat. Jarak antara titik pusat
dan sebuah titik pada bidang bola disebut jari-jari. Bola adalah bangun ruang yang dibatasi oleh
bidang bola. Ruas garis penghubung antara dua titik pada bidang bola disebut tali busur. Tali
busur yang melalui titik pusat disebut garis tengah atau diameter. Bola mempunyai 1 sisi dan 1
titik pusat, sisi bola ini disebut dinding bola, bola tidak mempunyai titik sudut dan rusuk.
Volume Bola

=>

Luas Permukaan

=>

atau

Letak Garis Terhadap Bola, kemungkinan-kemungkinannya adalah sebagai berikut :


a) Garis g memotong didua titik yang berlainan, yang berarti bahwa garis g menembus bola
didua buah titik. b) Garis g menyinggung lingkaran, yang berarti garis g dengan bola mempunyai
tepat sebuah titik persekutuan. Dalam kedudukan seperti ini g disebut garis singgung pada bola
itu. c) Garis g tidak memotong lingkaran, yang berarti garis g tidak memotong bola dan
dikatakan garis g ada diluar bola.
Letak Sebuah Bidang Terhadap Bola
a) Bidang H dan bola (M, r) bersekutu tepat sebuah titik. b) Bidang H tidak memotong
bola dan bidang itu tidak berpotongan.
Letak Dua Buah Bola Satu Sama Lain, kemungkinan tentang letak kedua bola itu :
a) d > r1 + r2 : kedua bola tidak saling memotong, bola yang satu berada diluar bola yang
lain.

b) d = r1 + r2 : kedua bola saling bersinggungan diluar, dan mempunyai sebuah titik

persekutuan. c) r1 r2 < d < r2 + r1 : kedua bola saling memotong menurut sebuah lingkaran.

d) d = r2 r1 : kedua bola saling bersinggungan didalam. e) d < r2 r1 : bola yang satu terletak
didalam bola yang lain. f) d = 0 : kedua bola sepusat (concentris)
Dalam kehidupan sehari-haripun sering kali kita temukan sesuatu yang berbentuk Bola,
seperti mikrofon, bola untuk olahraga dan masih banyak contoh lainnya.

Daftar Pustaka
Murdanu, 2003, GEOMETRI Geometri Euclides secara deduktif-aksiomatik, Yogyakarta: UNY
https://ambarkusuma89.wordpress.com/web-based-lesson/volume-dan-luas-permukaan-tabung/
diakses pada kamis 21 November 2014 pukul 19.53.
https://ariaturns.wordpress.com/2012/10/26/memperoleh-rumus-volume-dan-luas-permukaanbola/ diakses pada kamis 21 November 2014 pukul 19.58.
http://belajar-matematika-mudah.blogspot.com/2012/04/definisi-bola.html diakses pada kamis 21
November 2014 pukul 19.42.
http://rifandy23.blogspot.com/2014/01/pembuktian-rumus-volume-bola-dengan-3.html diakses
pada kamis 21 November 2014 pukul 12.15.

Anda mungkin juga menyukai