Anda di halaman 1dari 10

MATEMATIKA EKONOMI

Dosen Pengampu: Rukmana Sari SE.,MM

Disusun Oleh:

Nama : Aslin Amir

NIM : 221612010143

Kelas :D

SEKOLAH TINGGI ILMU MANAJEMEN YAPMI


MAKASSAR
TAHUN 2021/2021

1
Kata pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan
karunia-Nya saya dapat menyelesaikan penyusunan tugas makalah dengan judul
“Barisan dan Deret” dengan baik tanpa adanya kendala apapun yang berarti.

Tugas makalah ini saya susun agar dapat memenuhi salah satu tugas pada mata
kuliah matematika ekonomi. Tujuan lain penyusunan tugas ini adalah supaya para
pembacanya dapat memahami tentang matematika terapan dalam bisnis dan
ekonomi.

Materi pada makalah ini saya buat dengan menggunakan bahasa yang sederhana
supaya dapat dimengerti oleh pembaca.

Akhirnya, saya ucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang telah
memberikan kontribusinya dalam penyelesaian makalah ini. Saran dan kritik dari
berbagai pihak saya harapkan untuk menyempurnakan makalah ini.

Demikian, terimakasih

Senin, 27 juni 2022

2
Daftar isi

SAMPUL HALAMAN............................................................................................1

KATA PENGANTAR.............................................................................................2

BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................3

1.1 Latar Belakang.......................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah..................................................................................5

1.3 Tujuan ...................................................................................................6

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................7

2.1 Baris dan Deret.......................................................................................8

2.2 Baris Aritmatika.....................................................................................9

2.3 Deret Aritmatika..................................................................................10

BAB III PENUTUP...............................................................................................11

3.1 Kesimpulan..........................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................13

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang


Matematika adalah salah satu ilmu dasar, yang semakin dirasakan interkasinya
dengan bidang-bidang ilmu lainnya seperti ekonomi dan teknologi. Peran
matematika dalam interaksi ini terletak pada struktur ilmu dan perlatan yang
digunakan. Ilmu matematika sekarang ini masih banyak digunakan dalam
berbagai bidang seperti bidang industri, asuransi, ekonomi, pertanian, dan di
banyak bidang sosial maupun teknik.

Oleh karena itu pembuatan makalah yang berjudul Baris dan Deret ini dilatar
belakangi untuk mempermudah proses belajar mengajar mata kuliah matematika
dasar serta untuk melatih pembaca agar berfikir dalam menentukan pola bilangan,
notasi sigma, jumlah baris aritmatika serta dapat menghitung jumlah deret
aritmatika.

1.2  Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang permasalahan yang dipaparkan di atas, pemakalah
dapat merumuskan pembahasan sebagai berikut :
1.      Apa yang dimaksud dengan barisan dan deret ?
2.      Bagaimana menghitung dan menentukan jumlah baris?
3.      Bagaimana menghitung dan menentukan jumlah deret?

1.3  Tujuan
1.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pola bilangan, barisan dan deret
2.      Untuk mengetahui cara menghitung barisan aritmatika
3.      Untuk mengetahui cara menghitung deret aritmatika

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Barisan dan Deret

Barisan merupakan suatu runtutan angka atau bilangan dari kiri ke kanan dengan
pola serta aturan tertentu. Barisan berkaitan erat dengan deret. Jika barisan adalah
kelompok angka atau bilangan yang berurutan, deret merupakan jumlah dari suku-
suku pada barisan. Barisan dan deret terbagi menjadi beberapa macam. Namun,
kali ini kita hanya akan membahas mengenai barisan dan deret Aritmetika serta
Geometri.
Barisan bilangan atau barisan, seperti telah dikemukakan di atas adalah suatu
urutan bilangan dengan aturan tertentu. Setiap bilangan dalam suatu barisan
disebut dengan suku yang disimbolkan dengan U dan setiap suku digabungkan
dengan tanda koma ( , ).
Bentuk umum sebuah barisan dapat ditulis :
U1, U2, U3, U4, ..., Un                                                                                                    Un  = suku ke-n
Contoh :
Tentukan lima buah suku pertama dari barisan yang memiliki rumus suku ke-
n  sebagai berikut :
a)   Un = 2n – 1
Jawab :
Un = 2n – 1
U1 = 2(1) – 1 = 1
U2 = 2(2) – 1 = 3
U3 = 2(3) – 1 = 5
U4 = 2(4) – 1 = 7
U5 = 2(5) – 1 = 9
Jadi lima suku pertama barisan diatas adalah : 1, 3, 5, 7, 9

5
Deret (bahasa Inggris: series) adalah jumlah suku-suku dari suatu barisan.
Barisan dan deret hingga mempunyai elemen pertama dan terakhir yang
terdefinisi, sedangkan barisan dan deret tak terhingga berlangsung terus menerus
tak terbatas. Dalam matematika, jika ada suatu barisan bilangan tak hingga , maka
suatu deret secara mudahnya adalah hasil dari penambahan semua elemen-elemen
itu

Suku-suku dalam suatu deret sering ditentukan menurut kaidah tertentu, misalnya
dengan suatu rumus, atau melalui suatu algoritma. Mengingat tidak terbatasnya jumlah
suku, hasilnya sering disebut deret tak terhingga atau deret takhingga (bahasa Inggris:
infinite series). Berbeda dengan penjumlahan hingga, deret tak terhingga memerlukan
bantuan dari analisis matematika, dan secara khusus limit, untuk dapat dipahami dan
dimanipulasi secara penuh. Selain jumlahnya yang banyak dalam matematika, deret tak
terhingga juga sering digunakan dalam bidang-bidang kuantitatif lain seperti fisika, sains
komputer, dan finansial.
Perhatikan kembali barisan U1, U2, U3, U4, ..., Un. Jika suku-suku tersebut
dijumlahkan dalam bentuk U1 + U2 + U3  + U4 + ... + Un maka penjumlahan
barisan tersebut dinamakan dengan Deret. Jumlah suku-suku pada barisan hingga
n suku pertama dinyatakan dengan Sn. Misalnya jumlah 5 suku pertama
ditulis S5 = U1 + U2 + U3  + U4 + U5.
Contoh :
Diketahui suatu deret : 1 + 3 + 5 + ... hitunglah jumlah lima suku yang pertama !
Jawab :
S5 = 1 + 3 + 5 + 7 + 9 = 25

2.2 Barisan Aritmatika


Barisan Aritmetika yaitu barisan yang suku-sukunya diperoleh dengan
menambahkan suatu bilangan tetap ke suku sebelumnya. Bilangan tetap itu
disebut beda atau selisih dan dilambangkan dengan b, sedangkan suku yang
pertama (U1) dilambangkan dengan a. 
b  = beda yang atau selisih
a  = suku pertama

6
n  = banyaknya suku
Un= suku ke-n= f(n)
Dengan notasi tersebut, bentuk barisan aritmatika secara umum sebagai berikut:
Nilai Un : a, a+b, a+2b, a+3b, a+4b, a+5b,…
Nilai n   : 1    2      3       4         5        6
dengan b = Un – Un  – 1  
Contoh Soal :
1.      Diketahui barisan aritmetika  3, 8, 13, …
a.             Tentukan suku ke-10 dan rumus suku ke-n barisan tersebut!
Jawab :
a.       Dari barisan aritmetika 3, 8, 13, … diperoleh suku pertama a = 3 dan beda b = 8
– 3 = 5.
Un   = a + (n – 1)b
U10  = 3 + (10 – 1)5
 = 3 + 9 x 5
 = 3 + 45
 = 48
       Un   = a + (n – 1)b
              = 3 + (n – 1)5
              = 3 + 5n – 5
              = 5n – 2
2.  Suku ketiga sebuah barisan aritmatika adalah 11 dan suku ketujuh adalah 19.
Tentukan :
1)      Beda dan suku pertama
2)      Suku ke-n
3)      Suku ke-20
Jawab :
a.       U3 = 11 , U7 = 17
Un = a + ( n – 1 )b
U7 = a + 6b = 19
U3 = a + 2b = 11    -

7
4b = 8           b = 2
a + 2b = 11
a + 2(2)=11
a = 11-4 = 7
Jadi beda barisan aritmatika tersebut adalah 2 dan suku pertama adalah 7.
b.      Un = a + (n – 1)b
      = 7 + (n – 1)2
      = 7 + 2n – 2
      = 2n + 5
c.       Un = 2n + 5
U20 =2(20) + 5
       = 45        
2.3.Deret Aritmatika
Deret aritmatika adalah penjumlahan suku-suku pada barisan aritmatika.
Jumlah nsuku pertama dari deret aritmatika dilambangkan dengan Sn. Jumlah n
suku pertama dari deret aritmatika ditentukan dengan rumus sebagai berikut :
Hubungan Un dan Sn, Un = Sn  – Sn – 1
Contoh :
Carilah jumlah 50 suku yang pertama dari deret aritmetika
2+3+4+…
Jawab:
a = 2 , b = 3 – 2 = 1 dan n = 50

S = .50 {2.2 + (50 - 1)1}


     = 25 (4 + 49)
     = 25(53)
     = 1325

8
BAB III
PENUTUP

3.1.Kesimpulan
1.      Barisan bilangan adalah suatu urutan bilangan dengan aturan tertentu yang
masing-masing bilangan dalam urutan tersebut disebut suku dan setiap suku
digabungkan dengan tanda koma ( , ). Bentuk umum barisan bilangan U1, U2, U3,
U4, ..., Un
2.      Deret bilangan adalah penjumlahan dari suku-suku suatu barisan, bentuk umum
deret yaitu U1 + U2 + U3 + U4 + ... + Un
3.      Baris aritmetika adalah suatu barisan bilangan yang memiliki selisih dua suku
yang berurutan selalu tetap. Rumus suku ke-n baris aritmetika Un = a + (n – 1)

4.      Deret aritmatika memiliki rumus jumlah suku pertama Sn =  n {2a + (n – 1)b}

9
DAFTAR PUSTAKA

http://pajarpamuji.blogspot.com/2013/02/v-behaviorurldefaultvmlo.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Deret_(matematika)

http://ratnasari15.blogspot.co.id/2014/11/barisan-dan-deret-aritmatika.html

10

Anda mungkin juga menyukai