Anda di halaman 1dari 23

INVENTARISASI ASET TETAP PADA SMP NEGERI 2 SALUPUTTI KABUPATEN

TANA TORAJA

Irene Yiswi Bara’padang


Program Studi D3 Akuntansi Jurusan Akuntansi
Politeknik Negeri Ujung Pandang
Email : ireneyiswibarapadang08@gmail.com

ABSTRACT

SMP Negeri 2 Saluputti, Tana Toraja Regency is a school that uses Regional Property
in the form of fixed assets, so it is required to manage assets properly. This school has not
carried out an inventory of fixed assets properly and has not recorded all of its fixed assets.
The purpose of this activity is to make an inventory of fixed assets at SMP Negeri 2
Saluputti, Tana Toraja Regency.
The method used in this activity is a quantitative descriptive method, while the initial
data was obtained directly from SMPN 2 Saluputti, Tana Toraja Regency. Data collection
techniques used are document analysis and observation.
The results of this activity indicate that there is a discrepancy in the initial data of SMPN
2 Saluputti, Tana Toraja Regency with the physical checks carried out by the author. This is
because the number of goods and the condition of the goods contained in the initial data are
different from the results of physical checks that have been carried out by the author.

Keyword : Inventory, Fixed Assets, Regional Property

ABSTRAK

SMP Negeri 2 Saluputti Kabupaten Tana Toraja merupakan sekolah yang menggunakan
Barang Milik Daerah berupa aset tetap, sehingga dituntut untuk mengelola aset dengan baik.
Sekolah ini belum melakukan inventarisasi aset tetap dengan baik dan belum mencatat
keseluruhan aset tetap yang dimiliki. Tujuan kegiatan ini adalah menginventarisasi aset tetap
pada SMP Negeri 2 Saluputti Kabupaten Tana Toraja.
Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode deskriptif kuantitatif, adapun
data awal diperoleh langsung dari pihak SMPN 2 Saluputti Kabupaten Tana Toraja. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah analisis dokumen dan observasi.
Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa terdapat ketidaksesuaian data awal SMPN 2
Saluputti Kabupaten Tana Toraja dengan pengecekan fisik yang dilakukan oleh penulis. Hal
ini disebabkan karena jumlah barang dan kondisi barang yang terdapat pada data awal
berbeda dengan hasil pengecekan fisik yang telah dilakukan oleh penulis.

Kata Kunci : Inventarisasi, Aset Tetap, Barang Milik Daerah


1. PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Perusahaan maupun instansi pemerintah pasti menggunakan aset tetap untuk menunjang

kegiatan operasionalnya. Aset tetap merupakan bagian utama yang sangat berpengaruh

terhadap kegiatan perusahaan atau instansi pemerintah. Aset ini digunakan untuk

menjalankan kegiatan operasional perusahaan ataupun instansi pemerintah. Pengelolaan aset

tetap yang baik akan membantu mewujudkan laporan kauangan pemerintah yang baik pula.

Hal ini disebabkan karena pihak instansi menggunakan aset tetap yang merupakan Barang

Milik Daerah disingkat BMD sehingga pemakaiannya harus dipertanggungjawabkan oleh

instansi yang bersangkutan.

BMD adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan

dan Belanja Negara/Daerah atau berasal dari perolehan lainnya yang sah. Instansi pemerintah

harus melakukan penatausahaan BMD berupa inventarisasi. Inventarisasi aset tetap perlu

dilakukan oleh perusahaan atau instansi dalam melaksanakan penatausahaan, pengendalian,

dan pengawasan terhadap aset tetap yang dimiliki. Hal ini bertujuan agar aset tetap yang

dimiliki dapat diketahui dan tercatat dengan baik.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2020 tentang Pengelolaan

Barang Milik Negara/Daerah menyatakan bahwa Kuasa Pengguna Barang memiliki

tanggungjawab untuk menggunakan BMD yang berada dalam penguasaannya dengan sebaik-

baiknya. Kuasa Pengguna Barang yang dimaksud adalah kepala unit kerja atau pemegang

kuasa dalam suatu entitas. Salah satu entitas yang memiliki BMD adalah sekolah, dalam hal

ini kepala unit kerjanya adalah kepala sekolah. Kepala unit kerja harus melakukan

inventarisasi BMD dengan baik.

Berdasarkan Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016 menyatakan bahwa

“Inventarisasi adalah kegiatan melakukan pendataan, pencatatan, dan pelaporan hasil


pendataan barang milik daerah”. Pendataan adalah mendata atau mengumpulkan data awal

dan melakukan perhitungan fisik. Setelah melakukan pendataan maka dilakukan pencatatan,

yaitu mencatat aset tetap yang dimiliki sekaligus menyesuaikan data awal dengan kondisi

yang sebenarnya (melakukan pengecekan fisik). Kegiatan selanjutnya ialah pelaporan yaitu

membuat laporan inventarisasi aset tetap. Perusahaan atau instansi dapat lebih mudah dalam

mengidentifikasi tiap aset yang ada dan mudah mengontrol aset yang dimiliki dengan proses

inventarisasi, sehingga aset-aset tersebut dapat diketahui dan dapat mencegah tindak

kejahatan atau pencurian.

SMP Negeri 2 Saluputti Kabupaten Tana Toraja adalah sekolah yang menggunakan

BMD berupa aset tetap, sehingga sekolah ini dituntut untuk mengelola dengan baik barang

yang diterima dari pemerintah. Sekolah ini telah mencatat aset tetap yang dimiliki ke dalam

daftar aset tetap. Berdasarkan catatan yang diperoleh dari SMPN 2 Saluputti Kabupaten Tana

Toraja, aset tetap yang dimiliki oleh sekolah ini berupa tanah senilai Rp 4.547.475.000 yang

diperoleh dari hibah, bangunan senilai Rp 2.141.508.029 yang diperoleh dari pembelian

maupun hibah yang kondisinya baik, kurang baik, dan rusak berat, peralatan seperti

komputer, kursi, meja, alat laboratorium, dan aset tetap lainnya.

SMP Negeri 2 Saluputti Kabupaten Tana Toraja melakukan pencatatan daftar aset tetap

pada saat selesainya dilakukan pembelian dan jarang melakukan pengecekan ulang terhadap

barang inventarisnya dalam beberapa tahun belakangan ini, sehingga terdapat perbedaan

antara daftar aset tetap dengan kondisi yang sebenarnya. Penilaian Kinerja atau Perfomance

Appraisal telah dilakukan di SMPN 2 Saluputti Kabupaten Tana Toraja, tetapi sudah

beberapa tahun yang lalu sehingga masih terdapat beberapa aset yang tidak ada dalam

laporan inventaris. Selain itu, sekolah belum menghitung dan mencatat nilai buku aset

tetapnya.
Sekolah perlu mencatat nilai buku aset tetapnya sehingga total dari nilai aset tetap yang

dimiliki secara riil dapat dihitung dengan mudah. Hal ini dilakukan sebagai bentuk

pertanggungjawaban pihak sekolah atas BMD yang berada di bawah pengawasannya. Oleh

karena itu, perlu dilakukan pendataan, pencatatan, dan pelaporan ulang sehingga total nilai

dari aset tetap SMPN 2 Saluputti Kabupaten Tana Toraja yang sebenarnya dapat diketahui.

Selain menghitung nilai penyusutan aset, penulis juga akan membuat Kartu Inventaris

Ruangan (KIR), Kartu Inventaris Barang (KIB), membuat kodefikasi barang atas aset tetap,

dan membuat daftar aset tetap yang disarankan untuk dihapuskan. Hal ini desebabkan karena

penulis melihat keadaan di SMPN 2 Saluputti Kabupaten Tana Toraja yang belum membuat

Kartu Inventaris Ruangan dan terdapat aset yang kondisinya sudah rusak berat namun masih

ada di dalam daftar aset tetap.

Berdasarkan permasalahan di atas, penulis akan membantu pihak SMPN 2 Saluputti

Kabupaten Tana Toraja untuk melakukan inventarisasi aset tetap sehingga pihak sekolah

dapat menyajikan informasi yang lengkap dan yang sebenarnya pada buku inventaris. Hal ini

dapat mambantu sekolah dalam melakukan pengendalian dan pengawasan terhadap aset

tetap yang dimiliki. Oleh karena itu, penulis memutuskan untuk mengambil tugas akhir

dengan judul “Inventarisasi Aset Tetap pada SMP Negeri 2 Saluputti Kabupaten Tana

Toraja”.

b. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka rumusan masalah

dalam kegiatan ini yaitu “bagaimana penginventarisasian aset tetap pada SMP Negeri 2

Saluputti Kabupaten Tana Toraja?”.

c. Ruang Lingkup Kegiatan

Ruang lingkup kegiatan ini membahas mengenai inventarisasi aset tetap berupa
pendataan barang, pembuatan KIR, KIB, penyusutan aset tetap, laporan inventarisasi, dan
daftar penghapusan barang.
d. Tujuan dan Manfaat Kegiatan

Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk menginventarisasi aset tetap pada SMP Negeri 2

Saluputti Kabupaten Tana Toraja.

2. TINJAUAN TEORITIS

a. Pengertian Aset Tetap

Menurut Baridwan (2013:271), “Aset tetap adalah aset-aset yang berwujud yang sifatnya

relatif permanen yang digunakan dalam kegiatan perusahaan yang normal”. Istilah permanen

menunjukkan sifat dimana aset tersebut dapat digunakan dalam waktu yang relatif lama.

Sejalan dengan pernyataan diatas, (Kieso dkk, 2017:631) menyatakan bahwa “Aset tetap

adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam kegiatan produksi atau

penyediaan barang dan jasa, untuk disewaan kepada orang lain, atau untuk tujuan

administratif, aset-aset tersebut diharapkan dapat digunakan selama lebih dari satu periode”.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010, “Aset tetap adalah aset

berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan

dalam kegiataan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum.”

Berdasarkan beberapa pengertian aset tetap yang telah dibahas maka kesimpulannya, aset

tetap adalah barang berwujud yang digunakan untuk kegiatan perusahaan/instansi pemerintah

berguna untuk kegiatan masyarakat umum dan memiliki masa manfaat lebih dari 12 (dua

belas) bulan atau lebih dari satu periode.

b. Klasifikasi Aset Tetap

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntasi

Pemerintahan menyatakan bahwa aset tetap diklasifikasikan meliputi: tanah, gedung dan

bangunan, peralatan dan mesin, jalan, irigasi, dan jaringan, Konstruksi dalam pengerjaan, aset

tetap yang tidak digunakan untuk keperluan operasional pemerintah tidak memenuhi definisi

aset tetap.
c. Pengakuan dan Pengukuran Aset Tetap

Berdasarkan peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntasi

Pemerintahan menyatakan bahwa aset tetap diakui pada saat manfaat ekonomi masa depan

dapat diperoleh dan nilainya dapat diukur dengan handal. Untuk dapat diakui sebagai aset

tetap harus dipenuhi kriteria sebagai berikut: mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua

belas) bulan atau satu periode, biaya perolehan aset dapat diukur secara andal dan optimal,

tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas, dan diperoleh atau dibangun

dengan maksud untuk digunakan dalam kegiatan suatu perusahaan atau instansi pemerintah.

d. Penyusutan Aset Tetap

Menurut Kieso dkk, (2017:697) “Penyusutan adalah proses pengalokasian biaya untuk

membebankan biaya perolehan aset tetap selama umur manfaatnya secara rasional dan

sistematis”. Proses penyusutan pada aset tetap disebabkan oleh penurunan fisik yang terjadi

akibat pemakaian aset, pengaruh alam, dan ketinggalan zaman/usang. Harga dan nilai aset

yang sudah ketinggalan zaman akan mengalami penurunan.

e. Pengertian Inventarisasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia inventarisasi adalah pencatatan atau pendaftaran

barang-barang milik kantor, sekolah, rumah tangga, dsb yang digunakan dalam melaksanakan

tugas.

Berdasarkan Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016 menyatakan bahwa

“Inventarisasi adalah kegiatan untuk melakukan pendataan, pencatatan, dan pelaporan hasil

pendataan BMD.” Inventarisasi merupakan kegiatan atau tindakan untuk melakukan

perhitungan fisik BMD, meyakinkan kebenaran pemilikan, serta menilai kewajaran sesuai

kondisi barang.
f. Tujuan Inventarisasi

Tujuan Inventarisasi, menurut Arsyad dan Ahmad Zubair Sultan (2018:39) untuk

memberi tanda pengenal terhadap semua fasilitas yang dimiliki oleh perusahaan atau instansi

sehingga fasilitas-fasilitas tersebut diketahui kondisi dan keberadaannya.

Berdasarkan Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016 “Inventarisasi

adalah kegiatan untuk melakukan pendataan, pencatatan, dan pelaporan hasil pendataan

BMD.”

g. Manfaat Inventarisasi

Manfaat Inventarisasi, menurut Alfarisi dan Hade Afriansyah (2019:2):

1) Mencatat dan menghimpun data aset yang dikuasai unit organisasi/departemen;

2) Menyiapkan dan menyediakan bahan laporan pertanggungjawaban atas penguasaan dan

pengelolaan aset organisasi/negara;

3) Menyiapkan dan menyediakan bahan acuan untuk pengawasan aset organisasi atau

negara;

4) Menyediakan informasi mengenai aset organisasi/Negara yang dikuasai departemen

sebagai bahan untuk perencanaan kebutuhan, pengadaan dan pengelolaan perlengkapan

departemen;

5) Menyediakan informasi tentang aset yang dikuasai departemen untuk menunjang

perencanaan dan pelaksanaan tugas departemen.

h. Kartu Inventaris

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Pedoman

Teknis Pengelolaan BMD, menyatakan bahwa kartu inventaris dibagi menjadi dua jenis

yaitu:

1) Kartu Inventaris Ruangan (KIR) adalah kartu untuk mencatat barang-barang Inventaris

yang ada dalam ruangan kerja. Kartu Inventaris Ruangan ini harus dipasang disetiap
ruangan kerja, pemasangan maupun pencatatan ruangan menjadi tanggung jawab pengurus

barang dan Kepala Ruangan disetiap SKPD.

2) Kartu Inventaris Barang (KIB) adalah kartu untuk mencatat barang-barang Inventaris

secara tersendiri atau kumpulan/kolektif dilengkapi data asal, volume, kapasitas, merk,

type, nilai/harga dan data lain mengenai barang tersebut. Kartu Inventaris Barang terdiri

atas :

a) Kartu Inventaris Barang (Tanah);

b) Kartu Inventaris Barang (Mesin dan Peralatan);

c) Kartu Inventaris Barang (Gedung dan Bangunan);

d) Kartu Inventaris Barang (Jalan, Irigasi, dan Bangunan);

e) Kartu Inventaris Barang (Aset Tetap Lainnya);

f) Kartu Inventaris Barang (Konstruksi dalam pengerjaan).

i. Pelaksanaan Inventarisasi Aset Tetap

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 118 PMK.06 Tahun 2017 Tentang Pedoman

Pelaksaaan Penilai Kembali Barang Milik Negara menetapkan bahwa pelaksanaan

Inventarisasi sebagai berikut:

1. Pendataan BMN:

a. Menghitung jumlah barang; dan

b. Meneliti kondisi (baik, rusak ringan atau rusak berat).

2. Identifikasi BMN:

a. Mengelompokkan barang dan memberikan kode barang sesuai penggolongan dan

kodefikasi.

b. Memisahkan baraang-barang berdasarkan kategori kondisi:

1) Baik;

2) Rusak Ringan; dan


3) Rusak Berat.

j. Pengertian Barang Milik Daerah

Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2020 menyatakan bahwa Barang Milik

Negara/Daerah adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran

Pendapatan Dan Belanja Negara (APBN) atau berasal dari perolehan lainya yang sah.

Berdasarkan Peraturan Menteri dalam Negeri (Permendagri) Nomor 17 Tahun 2007

Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengelolaan BMD menyatakan bahwa “BMD adalah

semua kekayaan daerah baik yang dimiliki maupun yang dikuasai yang berwujud, baik yang

bergerak maupun tidak bergerak serta bagian-bagiannya ataupun yang merupakan satuan

tertentu yang dapat dinilai, dihitung, diukur, atau ditimbang termasuk hewan dan tumbuh-

tumbuhan kecuali uang dan surat berharga lainnya”.

Adapun pengertian dari Pengelolaan Barang berdasarkan Peraturan Pemerintah

Nomor 28 Tahun 2020 Tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah menyatakan

bahwa pengelola barang adalah pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab menetapkan

kebijakan dan pedoman serta melakukan pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah.

k. Jenis Barang Milik Negara/Daerah

Berdasarkan pengertian yang terdapat di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun

2020 mengenai Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah, Barang Milik Negara/Daerah

meliputi:

1) Barang yang dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara/Daerah.

2) Barang yang berasal dari perolehan lainnya yang sah.

Barang yang berasal dari perolehan lainnya yang sah meliputi:

1) Barang yang diperoleh dari hibah/sumbangan atau yang sejenis.

2) Barang yang diperoleh sebagai pelaksanaan dari perjanjian/kontrak.


3) Barang yang diperoleh sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan

4) Barang yang diperoleh berdasarkan putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum

tetap.

l. Penghapusan Barang Milik Negara/Daerah

Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2020 Tentang Pengelolaan Barang Milik

Negara/Daerah menyatakan bahwa “Penghapusan adalah tindakan menghapus BMD dari

daftar barang dengan menerbitkan keputusan dari pejabat yang berwenang untuk

membebaskan pengelola barang, pengguna barang dan/atau kuasa pengguna parang dari

tanggungjawab administratif dan fisik atas barang yang berada dalam penguasaannya”.

3. METODE KEGIATAN

a. Tempat dan Waktu Kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan pada SMP Negeri 2 Saluputti Kecamatan Rembon, Kabupaten

Tana Toraja. Waktu kegiatan dimulai pada bulan Maret sampai Agustus 2021.

b. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis dalam melakukan kegiatan yaitu :

1. Analisis dokumen, yaitu melakukan analisis terhadap dokumen yang diperoleh dari pihak

sekolah yang berupa buku inventaris. Hal ini dilakukan untuk menganalisis kelengkapan

data barang inventaris pada buku inventaris milik sekolah.

2. Observasi merupakan teknik pengumpulan data awal yang dilakukan dengan melakukan

pengamatan langsung atas aset tetap SMPN 2 Saluputti Kabupaten Tana Toraja dengan

menggunakan dokumen pengecekan fisik.

c. Tipe Kegiatan

Tipe kegiatan yang digunakan dalam penelitian ini untuk memperoleh informasi yang
diperlukan adalah penelitian lapangan. Penelitian lapangan itu sendiri adalah peneliti
langsung ke objek yaitu SMPN 2 Saluputti Kabupaten Tana Toraja untuk mengumpulkan
data penelitian.
d. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif. Kegiatan ini dilakukan

dengan cara mengolah data yang menjadi dasar dalam penyusunan laporan inventarisasi aset

tetap pada SMPN 2 Saluputti Kabupaten Tana Toraja. Adapun tahapan yang dilakukan sesuai

dengan tata cara inventarisasi yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 109

Tahun 2009 yaitu:

1. Mengumpulkan data awal yaitu daftar aset tetap SMPN 2 Saluputti Kabupaten Tana

Toraja;

2. Menyesuaikan daftar aset tetap milik sekolah dengan kondisi yang sebenarnya /

melakukan pengecekan fisik;

3. Membuat Kartu Inventaris Ruangan (KIR) ;

4. Membuat Kartu Inventaris Barang (KIB) ;

5. Menghitung penyusutan aset tetap yang dimiliki SMPN 2 Saluputti Kabupaten Tana

Toraja dengan menggunakan metode garis lurus;

6. Membuat laporan inventarisasi aset tetap secara keseluruhan dengan menyajikan nilai

penyusutan untuk mengetahui nilai buku dari aset tetap yang dimiliki SMPN 2 Saluputti

Kabupaten Tana Toraja;

7. Membuat daftar aset tetap yang disarankan untuk dihapuskan di SMPN 2 Saluputti

Kabupaten Tana Toraja.


4. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

a. Data Awal

Data awal merupakan data yang diperoleh dari pihak sekolah yang kemudian dilakukan

pengecekan fisik. Berikut ini adalah data awal dan hasil pengecekan fisik :

Hasil Pengecekan
Tahun Data Awal Fisik
Nama Keterangan
Perolehan
B RR RB B RR RB
Tanah 1988 1 1
Bangunan Gedung Laboratorium Permanen 2020 1 1
Bangunan Gedung Pendidikan Permanen 2007 1 1
Bangunan Gedung Pendidikan Permanen 1983 1 1
Bangunan Gedung Pendidikan Permanen 1983 1 1
Bangunan Gedung Pendidikan Permanen 2006 1 1
Bangunan Gedung Pendidikan Permanen 1983 1 1
Bangunan Gedung Pendidikan Permanen 2011 1 1
Bangunan Gedung Pendidikan Permanen 2006 1 1
Bangunan Gedung Pendidikan Permanen 2004 1 1
Bangunan Gedung Pendidikan Permanen 2015 1 1
Bangunan Gedung Pendidikan Permanen 2012 1 1
Bangunan Gedung Pendidikan Permanen 2019 1 1
Bangunan Tmpt Pendidikan Lain-lain (dst) 1983 1 1
Bangunan Tmpt Pendidikan Lain-lain (dst) 2011 1 1
Bangunan Tmpt Pendidikan Lain-lain (dst) 2011 1 1
Bangunan Gedung Perpustakaan Permanen 2019 1 1
Bangunan Fasilitas Umum lainnya 2011 1 1
Rumah Negara Golongan I Tipe C Darurat 1980 1 1
Pagar Permanen 2008 1 1
Rol Meter 2007 1 1
Mesin Ketik 2017 1 1
Mesin Stensil Manual Folio 2016 2 1 1
Rak 2016 2 4 2 aset tidak dicatat
Filling Besi/Metal 2004 1 1
Brand Kas 1986 1 1
1 1
Lemari Kaca 2018 0 0
Lemari Kayu 2011 2 3 1 aset tidak dicatat
Papan Pengumuman 2016 2 2
Papan Pengumuman 2018 1 1
Papan Tulis 2016 2 2
Globe 2011 2 1 1
Alat Kantor Lainnya 2011 60 15 45
Hasil Pengecekan
Tahun Data Awal Fisik
Nama Keterangan
Perolehan R
B RR RB B R RB
Mesin Pompa Air 2018 1 1
Perlengkapan lain-lain 2016 4 4
Meja Panjang 2017 10 32 22 aset tidak dicatat
Meja 2016 226 310 1 85 aset tidak dicatat
Kursi Tamu 2018 1 set 1 set
Kasur 2016 1 1
Kursi Plastik 2018 6 10 4 aset tidak dicatat
Kursi Kerja 2018 22 25 3 aset tidak dicatat
Kursi 2018 230 381 2 153 aset tidak dicatat
Dispenser 2018 1 1
Radio 2007 1 1
1 aset tidak ada
Televisi 2010 1 1 1
fisiknya
Amplifier 2010 1 1
Wireless 2017 1 1
Megaphone 2016 1 1
Microphone 2016 1 1
Laptop 2016 2 2
Printer Epson 2009 1 1
Printer Canon 2018 3 3
Monitor 2009 5 8 5 8
Meja Kerja 2018 25 25
LCD Proyektor + Attachment 2018 3 3
Unintemuptible Power Supply (UPS) 2011 4 2 4 2
Recalver HF/LF 2007 1 1
VCD/DVD Player 2011 2 2
Antena SHF/Parabola Portable 2007 1 1
Alat Lab Mekanik tanah Lain-Lain 2011 1 set 1 set
Tunnel Klin (Listrik) 2011 2 2
Alat Peraga Matematika 2014 2 2 2 2
13
Alat Peraga Matematika Lain-lain 2016 13 set
set
Alat Peraga IPA 2016 1 set 1 set
Gitar 2010 1 1
Bola Pasil 2018 7 11 7 11
Alat Peraga Olahraga 2015 168 99 168 99
Meja Tenis 2017 1 1
Tenda Pramuka 2018 1 1
6
Alat Peraga/Praktek Sekolah 2 set 6set 6 set 4 aset tidak tercatat
2018 set
Set Komputer 2018 36 35 1
Gorden 2018 10 10 aset tidak dicatat
Bunga Hias 2018 15 15 aset tidak dicatat
Cermin 2018 1 1 aset tidak dicatat
Jam Dinding 2018 20 20 aset tidak dicatat
Kipas Angin 2018 1 1 aset tidak dicatat
Pianika 2019 10 10 aset tidak dicatat
Gitar 2019 1 1 aset tidak dicatat
Alat Peraga Olahraga 2019 10 10 aset tidak dicatat
Papan Tulis 2019 9 9 aset tidak dicatat
Laptop 2019 1 1 aset tidak dicatat
Hasil Pengecekan
Tahun Data Awal Fisik
Nama Keterangan
Perolehan R R
B R RB B R RB
Personal Komputer (Keyboard) 2019 3 3 aset tidak dicatat
LCD Proyektor 2019 1 1 aset tidak dicatat
Printer 2019 1 1 aset tidak dicatat
Alat Peraga IPA 2019 2 2 aset tidak dicatat
Papan Motivasi 2019 5 5 aset tidak dicatat
Gambar Garuda Pancasila 2019 20 20 aset tidak dicatat
Gambar Presiden 2019 20 20 aset tidak dicatat
Gambar Wakil Presiden 2019 20 20 aset tidak dicatat
Lemari Kayu 2019 13 13 aset tidak dicatat
Kursi Tamu 2019 1 set 1 aset tidak dicatat
Kasur 2019 1 1 aset tidak dicatat
Papan Tulis 2020 9 9 aset tidak dicatat
Set Komputer 2020 3 3 aset tidak dicatat
Laptop 2020 3 3 aset tidak dicatat
LCD Proyektor 2020 1 1 aset tidak dicatat
Meja Kayu 2020 169 169 aset tidak dicatat
Kursi Kayu 2020 171 171 aset tidak dicatat
Gambar Bupati Tana Toraja 2021 5 5 aset tidak dicatat
Gambar Wakil Bupati 2021 5 5 aset tidak dicatat
Ensyclopedia, Kamus, Buku Referensi 2016 13 13
Ensyclopedia, Kamus, Buku Referensi 2018 8 8
Buku Umum Lain-lain 2018 265 265
Buku Pengayaan 2018 1.190 1.190
Buku Referensi 2018 1.084 1.084
Buku Panduan Pendidikan 2018 953 953
Agama Islam 2018 119 119
Agama Kristen 2018 518 518
Ekonomi 2018 114 114
Pendidikan Kewarganegaraan 2018 59 59
IPS 2018 532 532
Pengetahuan Bahasa Indonesia 2017 826 826
Pengetahuan Bahasa Inggris 2017 421 421
Matematika 2018 988 988
Fisika dan Mekanika 2018 325 325
Kimia 2016 290 290
Biologi 2017 310 310
Buku Matematika & Pengetahuan Alam
2018 5 5
Lain-lain
Sains/IPA 2018 1.143 1.143
Buku Seni Budaya dan Keterampilan 2017 1.576 1.576
Buku Pendidikan Jasmani dan Kesehatan 2016 711 711
Biografi 2018 90 90
Sejarah 2018 40 40
Buku Geografi, Biografi , Sejarah Lain-lain 2018 64 64
Buku Peta (Atlas) 2017 78 78
Buku Umum Lain-lain 2018 2.083 2.083 aset tidak dicatat
Buku Pendidikan Kurikulum 2013 2019 857 857 aset tidak dicatat
Buku Fokus UN 2020 10 10 aset tidak dicatat
Buku Literasi 2020 110 110 aset tidak dicatat
Buku Lain-Lain Kamus Bhs Inggris 2020 15 15 aset tidak dicatat
130 175
12.52 16.398
& &
JUMLAH 9& 65 & 25
6se 6se
18 set 23 set
t t
Data diatas menunjukkan ketidaksesuaian data awal dan hasil pengecekan fisik karena

sekolah mencatat aset tetap pada beberapa ruangan. Data awal menunjukkan bahwa ada

12.724 barang dan 24 set barang. 12.529 barang dan 18 set dengan kondisi baik, 65 barang

dengan kondisi rusak ringan, dan 130 barang dan 6 set dengan kondisi rusak berat, sedangkan

hasil pengecekan fisik terdapat 16598 barang dan 29 set, 16398 barang dan 23 set dengan

kondisi baik, 25 barang dengan kondisi rusak ringan, 175 barang dan 6 set dengan kondisi

rusak berat. Hal tersebut menunjukkan bahwa SMPN 2 Saluputti belum melakukan
inventarisasi dengan baik karena terdapat perbedaan antara data awal dengan hasil

pengecekan fisik.

b. Pembuatan Kartu Inventaris Ruangan (KIR)

Berikut salah satu contoh Kartu Inventaris Ruangan (KIR 7A)


KARTU INVENTARIS RUANGAN
(KIR)
Provinsi : Sulawesi Selatan
Kabupaten : Tana Toraja
Satuan Kerja : SMPN 2 Saluputti
Ruangan : Kelas 7A Kode Lokasi
Tahun
Nama Barang/Jenis Merek/ Nomor Nomor Kode Jumlah Harga Beli Keadaan Barang
No Ukuran Bahan Pembuatan/ Ket
Barang Model Seri Barang Barang Perolehan (Rp)
Pembelian B RR RB
1 Kursi Kayu 2020 02.06.02.01.078 28 Rp 8.400.000 28
2 Meja Kayu 2020 02.06.02.01.011 28 Rp 9.800.000 28
3 Lemari Kayu 2011 02.06.01.04.014 1 Rp 2.450.000 1
4 Papan White Board Kayu 2020 02.06.01.05.008 1 Rp 130.000 1
5 Jam Dinding Plastik 2018 02 09 02 02 022 1 Rp 45.000 1
6 Gambar garuda pancasila Kertas 2019 02 05 02 06 029 1 Rp 55.000 1
7 Gambar Presiden Kertas 2019 02 05 02 06 029 1 Rp 55.000 1
8 Gambar Wakil Presiden Kertas 2019 02 05 02 06 029 1 Rp 55.000 1
MENGETAHUI Makassar, 2021
KEPALA SEKOLAH PENGURUS BARANG

ALEXANDER, S.Pd. VERONIKA


NIP. 19681128 199303 1 008 NIP.

c. Pembuatan Kartu Inventaris Barang (KIB)

Berikut salah satu contoh Kartu Inventaris Barang (KIB A - Tanah)


Kartu Inventaris Barang (KIB)
A. Tanah
Tahun S tatus Tanah
Jenis Barang / Nomor Luas Letak/Ala
No Pengada S erifikat Penggunaan Asal usul Harga ( Rp) Keterangan
Nama Barang (M2) mat Hak
an
Kode Barang Register Tanggal Nomor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Tanah Bangunan
Banga Kec. SM PN 2
1 Pendidikan dan 01.01.11.04.002 0001 20.211,00 1988 Hak Pakai 24/11/1988 01/1988 Hibah 4.547.475.000
Saluputti Saluputti
Latihan (Sekolah)
Jumlah Harga 4.547.475.000

MENGETAHUI Makale, 31 Desember 2018


KEPALA SEKOLAH PENGURUS BARANG

ALEXANDER, S.Pd. VERONIKA


NIP. 19681128 199303 1 008 NIP.

KIB-A Tanah terdiri atas 14 kolom. Sebelum mengisi kolom-kolom tersebut, terlebih

dahulu mengisi nomor kode lokasi yang berada pada sudut kiri atas.

Kolom 1 : Nomor urut pencatatan;

Kolom 2 : Nomor kode barang diisi sesuai dengan kode barang yang sudah ditetapkan;
Kolom 3 : Nomor/kode registrasi diisi sesuai dengan nomor registrasi yang telah

ditetapkan;

Kolom 4 : Nama barang diisi sesuai dengan nama barang yang termasuk golongan

Tanah;

Kolom 5 : Luas tanah;

Kolom 6 : Tahun pengadaan;

Kolom 7 : Letak/alamat diisi sesuai dengan lokasi dari tanah tersebut berada.

Misalnya Jl. Bontorea, Bonto Marannu.

Kolom 8 : Kolom 8 diisi sesuai dengan status/hak dari tanah hak pakai atau hak

pengelolaan.

Kolom 9 : Tanggal sertifikat, tanggal dikeluarkan sertifikat dari tanah tersebut. Kolom

10 : Nomor sertifikat diisi berdasarkan nomor dari sertifikat tersebut.

Kolom 11 : Penggunaan diisi dengan jelas peruntukan dari tanah tersebut. Misalnya:

tempat pendidikan, taman, dll.

Kolom 12 : Asal-usul diisi berdasarkan asal-usul perolehan tanah tersebut

Kolom 13 : Harga diisi sesuai dengan harga beli dari tanah atau harga perkiraan apabila

tanah tersebut apabila berasal dari sumbangan/hibah, pembukaan, dll.

Kolom 14 : Keterangan diisi apabila ada informasi tambahan yang dianggap perlu

terhadap tanah tersebut.

Setelah semua dari kolom sudah diisi maka pada sebelah kanan bawah dicantumkan tanggal

pencatatan dan ditandatangani oleh Pengurus Barang dan diketahui oleh kepala sekolah

berada di sebelah kiri.

d. Perhitungan Penyusutan Aset Tetap SMPN 2 Saluputti Kabupaten Tana Toraja

Diasumsikan bahwa seluruh aset diperoleh pada awal tahun atau per 1 januari. Untuk
menghitung nilai penyusutan atas aset tetap digunakan metode garis lurus, dilakukan dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
Harga Perolehan – Nilai Sisa
Penyusutan =
Umur Ekonomis
Berikut salah satu contoh perhitungan penyusutan aset tetap :

e. Laporan Inventarisasi SMPN 2 Saluputti Kabupaten Tana Toraja


Berikut laporan inventarisasi aset tetap SMPN 2 Saluputti per Agustus 2021:
Akumulasi Nilai Buku per
Penyusutan per
No Aset Tetap Harga Perolehan (Rp) Penyusutan per Agustus 2021
Tahun (Rp)
Agustus 2021 (Rp) (Rp)
1 Tanah 4.547.475.000 - - 4.547.475.000
2 Peralatan dan Mesin 1.036.586.800 258.890.450 445.054.539 153.071.961
3 Gedung dan Bangunan 2.141.508.029 109.515.911 899.456.185 889.177.093
4 Jalan, Irigasi dan Jaringan - - - -
5 Aset Tetap Lainnya 340.472.389 85.118.097 252.468.184 27.427.435
TOTAL 8.066.042.218 453.524.458 1.596.978.908 5.617.151.489

f. Aset Tetap yang disarankan untuk dihapuskan


Berikut daftar aset tetap yang disarankan untuk dihapuskan:
Tahun
No Kode Barang Nama Barang Unit Keterangan
Perolehan
1 2 3 4 5 6
1 03.04.01.04.001 Pagar Permanen 2008 1 Rusak Berat
2 02.06.01.05.040 Alat Kantor Lainnya 2011 45 Rusak Berat
3 02.06.02.06.005 Amplifier 2010 1 Rusak Berat
4 02.06.02.06.013 Megaphone 2016 1 Rusak Berat
5 02.06.03.04.006 Printer Epson 2009 1 Rusak Berat
6 02.06.03.05.002 Monitor 2009 8 Rusak Berat
7 02.07.01.01.052 Unintemuptible Power Supplay (UPS) 2011 2 Rusak Berat
8 02.07.01.01.074 Recalver HF/LF 2007 1 Rusak Berat
9 02.07.01.01.088 VCD/DVD Player 2011 2 Rusak Berat
10 02.09.02.02.069 Alat Peraga Matematika 2014 2 Rusak Berat
11 02.09.02.10.001 Gitar 2010 1 Rusak Berat
12 02.09.02.11.006 Bola Pas il 2018 11 Rusak Berat
13 02.09.02.11.008 Alat Peraga Olahraga 2015 99 Rusak Berat
14 02.09.02.13.002 Alat Peraga/Praktek Sekolah 2018 6 set Rusak Berat
JUMLAH 175 & 6 set
B. Deskripsi Kegiatan

a. Data Awal dan Pengecekan Fisik

Proses inventarisasi dimulai dari tahap pendataan. Pada tahap ini dilakukan

pengumpulan data awal dari sekolah dan pengumpulan data aset saat melakukan

pengecekan fisik. Pengecekan fisik dilakukan untuk mencatat aset yang belum dicatat

oleh sekolah dan untuk mengetahui apakah aset tetap yang dicatat oleh sekolah telah

sesuai dengan kondisi yang sebenarnya, kemudian mencatat aset-aset tersebut ke

dalam Kartu Inventaris Ruangan untuk aset yang berada dalam ruangan dan Kartu

Inventaris Barang untuk seluruh aset berdaskan kelompok masing-masing aset tetap.

b. Kartu Inventaris Ruangan (KIR)

Kartu Inventaris Ruangan adalah kartu untuk mencatat seluruh aset yang berada di

dalam setiap ruangan. Kartu Inventaris Ruangan harus dipasang pada setiap ruangan

kelas, ruang laboratorium, dan ruangan lainnya, hal ini merupakan bentuk

pengontrolan dan pertanggungjawaban pengguna barang terhadap aset yang berada di

SMPN 2 Saluputti Kabupaten Tana Toraja.

c. Kartu Inventaris Barang (KIB)

Kartu Inventaris Barang merupakan kartu yang menyajikan informasi dari setiap aset

tetap yang dimiliki oleh sekolah untuk mengetahui keadaan barang atau aset tetap

seperti data asal usul, tahun perolehan, harga perolehan, jumlah barang, dan lain- lain.

KIB ini dibuat berdasarkan jenis aset tetap yang terdiri atas: KIB A tanah, KIB B

peralatan dan mesin, KIB C gedung dan bangunan, KIB D jalan, irigasi dan jaringan,

dan KIB E aset tetap lainnya.

d. Penyusutan Aset Tetap

Selain tanah, segala jenis aset akan semakin berkurang nilai masa manfaat atau umur

ekonomis yang dimilikinya. Berkurangnya nilai aset tetap ini perlu dicatat dan di
inventarisasikan dengan baik agar nilai wajar aset tetap yang dimiliki dapat diketahui

kemudian dilaporkan. Penyusutan digunakan untuk mengakumulasi nilai masa

manfaat asset tetap sesuai dengan jumlah penyusutan disetiap aset tetap. Selisih antara

harga perolehan dengan nilai akumulasi penyusutan disebut nilai buku asset tetap.

e. Laporan Inventarisasi

Laporan Inventarisasi Aset Tetap dibuat untuk mengetahui total kekayaan yang

dimiliki SMPN 2 Saluputti Kabupaten Tana Toraja. Total kekayaan dari aset tetap

didapat dari pengurangan antara harga perolehan dengan akumulasi penyusutan

berdasarkan umur ekonomis dari setiap aset tetap yang ada. Adapun rekapitulasi

keseluruhan aset tetap diperoleh dari masing-masing nilai aset tetap pada masing-

masing penggolongannya dijumlah sehingga diperoleh jumlah nilai buku aset tetap

yang sebenarnya.

f. Aset Tetap yang disarankan untuk dihapuskan

Penghapusan merupakan tindakan menghapus data aset tetap yang kondisinya rusak

berat dari buku inventaris aset tetap. SMPN 2 Saluputti Kabupaten Tana Toraja

memiliki banyak aset yang kondisinya tergolong rusak berat dan tidak layak untuk

digunakan. Aset yang tergolong rusak berat tidak dapat digunakan lagi oleh sekolah.

Oleh karena itu, penulis menyarankan untuk melakukan penghapusan pada aset tetap

tersebut.
5. KESIMPULAN DAN SARAN

a. Kesimpulan

Terdapat ketidaksesuaian data awal SMPN 2 Saluputti Kabupaten Tana Toraja

dengan pengecekan fisik yang dilakukan oleh penulis dikarenakan jumlah barang dan

kondisi barang yang terdapat pada data awal berbeda dengan hasil pengecekan fisik

yang telah dilakukan oleh penulis. Kegiatan ini dimulai dari pendataan dan pencatatan

data awal berupa aset tetap dimana penulis mendata dan mencatat tahun perolehan,

harga perolehan, dan kondisi barang kemudian penulis membuatkan Kartu Inventaris

Ruangan, Kartu Inventaris Barang, menghitung penyusutan aset tetap serta membuat

laporan inventarisasi aset tetap SMP Negeri 2 Saluputti, hal ini dapat membantu

sekolah agar lebih mudah dalam mengidentifikasi tiap aset yang ada dan mudah

mengontrol aset yang dimiliki, sehingga aset-aset tersebut dapat diketahui

keberadaannya dan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Laporan inventarisasi

yang tidak sesuai dengan kondisi yang sebenarnya akan berpengaruh pada keputusan

perencanaan pengadaan barang.

Berdasarkan hasil Inventarisasi Aset Tetap yang telah dilakukan di SMP Negeri 2

Saluputti Kabupaten Tana Toraja, maka dapat disimpulkan pelaksanaan inventarisasi

dimulai dari tahap pendataan, pencatatan, dan pelaporan. Hasil tersebut memberikan

informasi nilai buku dan akumulasi penyusutan aset tetap per agustus 2021. Nilai

buku aset tetap sebesar Rp5.617.151.489 dan akumulasi penyusutan per agustus 2021

sebesar Rp1.596.978.908.
b. Saran

Dari penelitian yang dilakukan di SMPN 2 Saluputti Kabupaten Tana Toraja, penulis

memberikan saran kepada pihak sekolah diantaranya:

1. Sebaiknya pihak SMP Negeri 2 Saluputti Kabupaten Tana Toraja mencatat seluruh

aset tetap yang dimiliki, sehingga data aset yang dimiliki sesuai dengan kondisi yang

sebenarnya

2. Sebaiknya pihak sekolah mengadakan inventarisasi ulang paling sedikit satu kali

dalam lima tahun sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 19 Tahun 2016

3. Sebaiknya pengurus barang SMPN 2 Saluputti Kabupaten Tana Toraja melakukan

penghapusan aset tetap yang tidak dapat digunakan lagi atau dalam kondisi Rusak

Berat sesuai dengan aturan penghapusan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 19

Tahun 2016
DAFTAR PUSTAKA

Alfarisi dan Hade Afriansyah. 2019. Administrasi Sarana Prasarana dan Pengelolaannya.
Jurnal Artikel Universitas Negeri Padang, (Online), 2(1): 2-3,
(https://osf.io/preprints/inarxiv/vrj58), diakses 12 Januari 2021.

Arsyad, Muhammad, dan Ahmad Zubair. 2018. Manajemen Perawatan. Yogyakarta:


Penerbit Deepublish.

Baridwan, Zaki. 2013. Sistem Informasi Akuntansi, edisi kedua. Yogyakarta.

Kieso, dkk. 2017. Akuntansi Keuangan Menengah Edisi IFRS. Jakarta Selatan: Penerbit
Salemba Empat.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Barang Milik Daerah.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Pedoman Pengelolaan
Barang Milik Daerah.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 108 Tahun 2016 Tentang Penggolongan dan
Kodefikasi Barang Milik Daerah

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 29 Tahun 2010 Tentang Penggolongan dan Kodefikasi
Barang Milik Negara.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.06 Tahun 2007 Tentang Tata Cara
Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan, dan Pemindahtanganan
Barang Milik Negara.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 109/PMK.06 Tahun 2009 Tentang Pedoman


Pelaksanaan Inventarisasi, Penilaian, dan Pelaporan Dalam Rangka Penertiban
Barang Milik Negara

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 118 PMK.06 Tahun 2017 Tentang Pelaksanaan
Penilaian Kembali Barang Milik Negara.

Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2020 Tentang Pengelolaan Barang Milik


Negara/Daerah.

Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan

Pura, Rahman. 2019. Pengantar Akuntansi II Pendekatan PSAK Berbasis IFRS. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Samryn, L. 2014. Pengantar Akuntansi: Mudah Membuat Jurnal dengan Pendekatan Siklus
Transaksi Edisi IFRS. Jakarta: Rajawali Pers.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Perubahan Keempat

Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan.

Anda mungkin juga menyukai