TANA TORAJA
ABSTRACT
SMP Negeri 2 Saluputti, Tana Toraja Regency is a school that uses Regional Property
in the form of fixed assets, so it is required to manage assets properly. This school has not
carried out an inventory of fixed assets properly and has not recorded all of its fixed assets.
The purpose of this activity is to make an inventory of fixed assets at SMP Negeri 2
Saluputti, Tana Toraja Regency.
The method used in this activity is a quantitative descriptive method, while the initial
data was obtained directly from SMPN 2 Saluputti, Tana Toraja Regency. Data collection
techniques used are document analysis and observation.
The results of this activity indicate that there is a discrepancy in the initial data of SMPN
2 Saluputti, Tana Toraja Regency with the physical checks carried out by the author. This is
because the number of goods and the condition of the goods contained in the initial data are
different from the results of physical checks that have been carried out by the author.
ABSTRAK
SMP Negeri 2 Saluputti Kabupaten Tana Toraja merupakan sekolah yang menggunakan
Barang Milik Daerah berupa aset tetap, sehingga dituntut untuk mengelola aset dengan baik.
Sekolah ini belum melakukan inventarisasi aset tetap dengan baik dan belum mencatat
keseluruhan aset tetap yang dimiliki. Tujuan kegiatan ini adalah menginventarisasi aset tetap
pada SMP Negeri 2 Saluputti Kabupaten Tana Toraja.
Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode deskriptif kuantitatif, adapun
data awal diperoleh langsung dari pihak SMPN 2 Saluputti Kabupaten Tana Toraja. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah analisis dokumen dan observasi.
Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa terdapat ketidaksesuaian data awal SMPN 2
Saluputti Kabupaten Tana Toraja dengan pengecekan fisik yang dilakukan oleh penulis. Hal
ini disebabkan karena jumlah barang dan kondisi barang yang terdapat pada data awal
berbeda dengan hasil pengecekan fisik yang telah dilakukan oleh penulis.
a. Latar Belakang
Perusahaan maupun instansi pemerintah pasti menggunakan aset tetap untuk menunjang
kegiatan operasionalnya. Aset tetap merupakan bagian utama yang sangat berpengaruh
terhadap kegiatan perusahaan atau instansi pemerintah. Aset ini digunakan untuk
tetap yang baik akan membantu mewujudkan laporan kauangan pemerintah yang baik pula.
Hal ini disebabkan karena pihak instansi menggunakan aset tetap yang merupakan Barang
BMD adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara/Daerah atau berasal dari perolehan lainnya yang sah. Instansi pemerintah
harus melakukan penatausahaan BMD berupa inventarisasi. Inventarisasi aset tetap perlu
dan pengawasan terhadap aset tetap yang dimiliki. Hal ini bertujuan agar aset tetap yang
tanggungjawab untuk menggunakan BMD yang berada dalam penguasaannya dengan sebaik-
baiknya. Kuasa Pengguna Barang yang dimaksud adalah kepala unit kerja atau pemegang
kuasa dalam suatu entitas. Salah satu entitas yang memiliki BMD adalah sekolah, dalam hal
ini kepala unit kerjanya adalah kepala sekolah. Kepala unit kerja harus melakukan
Berdasarkan Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016 menyatakan bahwa
dan melakukan perhitungan fisik. Setelah melakukan pendataan maka dilakukan pencatatan,
yaitu mencatat aset tetap yang dimiliki sekaligus menyesuaikan data awal dengan kondisi
yang sebenarnya (melakukan pengecekan fisik). Kegiatan selanjutnya ialah pelaporan yaitu
membuat laporan inventarisasi aset tetap. Perusahaan atau instansi dapat lebih mudah dalam
mengidentifikasi tiap aset yang ada dan mudah mengontrol aset yang dimiliki dengan proses
inventarisasi, sehingga aset-aset tersebut dapat diketahui dan dapat mencegah tindak
SMP Negeri 2 Saluputti Kabupaten Tana Toraja adalah sekolah yang menggunakan
BMD berupa aset tetap, sehingga sekolah ini dituntut untuk mengelola dengan baik barang
yang diterima dari pemerintah. Sekolah ini telah mencatat aset tetap yang dimiliki ke dalam
daftar aset tetap. Berdasarkan catatan yang diperoleh dari SMPN 2 Saluputti Kabupaten Tana
Toraja, aset tetap yang dimiliki oleh sekolah ini berupa tanah senilai Rp 4.547.475.000 yang
diperoleh dari hibah, bangunan senilai Rp 2.141.508.029 yang diperoleh dari pembelian
maupun hibah yang kondisinya baik, kurang baik, dan rusak berat, peralatan seperti
SMP Negeri 2 Saluputti Kabupaten Tana Toraja melakukan pencatatan daftar aset tetap
pada saat selesainya dilakukan pembelian dan jarang melakukan pengecekan ulang terhadap
barang inventarisnya dalam beberapa tahun belakangan ini, sehingga terdapat perbedaan
antara daftar aset tetap dengan kondisi yang sebenarnya. Penilaian Kinerja atau Perfomance
Appraisal telah dilakukan di SMPN 2 Saluputti Kabupaten Tana Toraja, tetapi sudah
beberapa tahun yang lalu sehingga masih terdapat beberapa aset yang tidak ada dalam
laporan inventaris. Selain itu, sekolah belum menghitung dan mencatat nilai buku aset
tetapnya.
Sekolah perlu mencatat nilai buku aset tetapnya sehingga total dari nilai aset tetap yang
dimiliki secara riil dapat dihitung dengan mudah. Hal ini dilakukan sebagai bentuk
pertanggungjawaban pihak sekolah atas BMD yang berada di bawah pengawasannya. Oleh
karena itu, perlu dilakukan pendataan, pencatatan, dan pelaporan ulang sehingga total nilai
dari aset tetap SMPN 2 Saluputti Kabupaten Tana Toraja yang sebenarnya dapat diketahui.
Selain menghitung nilai penyusutan aset, penulis juga akan membuat Kartu Inventaris
Ruangan (KIR), Kartu Inventaris Barang (KIB), membuat kodefikasi barang atas aset tetap,
dan membuat daftar aset tetap yang disarankan untuk dihapuskan. Hal ini desebabkan karena
penulis melihat keadaan di SMPN 2 Saluputti Kabupaten Tana Toraja yang belum membuat
Kartu Inventaris Ruangan dan terdapat aset yang kondisinya sudah rusak berat namun masih
Kabupaten Tana Toraja untuk melakukan inventarisasi aset tetap sehingga pihak sekolah
dapat menyajikan informasi yang lengkap dan yang sebenarnya pada buku inventaris. Hal ini
dapat mambantu sekolah dalam melakukan pengendalian dan pengawasan terhadap aset
tetap yang dimiliki. Oleh karena itu, penulis memutuskan untuk mengambil tugas akhir
dengan judul “Inventarisasi Aset Tetap pada SMP Negeri 2 Saluputti Kabupaten Tana
Toraja”.
b. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka rumusan masalah
dalam kegiatan ini yaitu “bagaimana penginventarisasian aset tetap pada SMP Negeri 2
Ruang lingkup kegiatan ini membahas mengenai inventarisasi aset tetap berupa
pendataan barang, pembuatan KIR, KIB, penyusutan aset tetap, laporan inventarisasi, dan
daftar penghapusan barang.
d. Tujuan dan Manfaat Kegiatan
Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk menginventarisasi aset tetap pada SMP Negeri 2
2. TINJAUAN TEORITIS
Menurut Baridwan (2013:271), “Aset tetap adalah aset-aset yang berwujud yang sifatnya
relatif permanen yang digunakan dalam kegiatan perusahaan yang normal”. Istilah permanen
menunjukkan sifat dimana aset tersebut dapat digunakan dalam waktu yang relatif lama.
Sejalan dengan pernyataan diatas, (Kieso dkk, 2017:631) menyatakan bahwa “Aset tetap
adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam kegiatan produksi atau
penyediaan barang dan jasa, untuk disewaan kepada orang lain, atau untuk tujuan
administratif, aset-aset tersebut diharapkan dapat digunakan selama lebih dari satu periode”.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010, “Aset tetap adalah aset
berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan
Berdasarkan beberapa pengertian aset tetap yang telah dibahas maka kesimpulannya, aset
tetap adalah barang berwujud yang digunakan untuk kegiatan perusahaan/instansi pemerintah
berguna untuk kegiatan masyarakat umum dan memiliki masa manfaat lebih dari 12 (dua
Pemerintahan menyatakan bahwa aset tetap diklasifikasikan meliputi: tanah, gedung dan
bangunan, peralatan dan mesin, jalan, irigasi, dan jaringan, Konstruksi dalam pengerjaan, aset
tetap yang tidak digunakan untuk keperluan operasional pemerintah tidak memenuhi definisi
aset tetap.
c. Pengakuan dan Pengukuran Aset Tetap
Pemerintahan menyatakan bahwa aset tetap diakui pada saat manfaat ekonomi masa depan
dapat diperoleh dan nilainya dapat diukur dengan handal. Untuk dapat diakui sebagai aset
tetap harus dipenuhi kriteria sebagai berikut: mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua
belas) bulan atau satu periode, biaya perolehan aset dapat diukur secara andal dan optimal,
tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas, dan diperoleh atau dibangun
dengan maksud untuk digunakan dalam kegiatan suatu perusahaan atau instansi pemerintah.
Menurut Kieso dkk, (2017:697) “Penyusutan adalah proses pengalokasian biaya untuk
membebankan biaya perolehan aset tetap selama umur manfaatnya secara rasional dan
sistematis”. Proses penyusutan pada aset tetap disebabkan oleh penurunan fisik yang terjadi
akibat pemakaian aset, pengaruh alam, dan ketinggalan zaman/usang. Harga dan nilai aset
e. Pengertian Inventarisasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia inventarisasi adalah pencatatan atau pendaftaran
barang-barang milik kantor, sekolah, rumah tangga, dsb yang digunakan dalam melaksanakan
tugas.
Berdasarkan Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016 menyatakan bahwa
“Inventarisasi adalah kegiatan untuk melakukan pendataan, pencatatan, dan pelaporan hasil
perhitungan fisik BMD, meyakinkan kebenaran pemilikan, serta menilai kewajaran sesuai
kondisi barang.
f. Tujuan Inventarisasi
Tujuan Inventarisasi, menurut Arsyad dan Ahmad Zubair Sultan (2018:39) untuk
memberi tanda pengenal terhadap semua fasilitas yang dimiliki oleh perusahaan atau instansi
adalah kegiatan untuk melakukan pendataan, pencatatan, dan pelaporan hasil pendataan
BMD.”
g. Manfaat Inventarisasi
3) Menyiapkan dan menyediakan bahan acuan untuk pengawasan aset organisasi atau
negara;
departemen;
h. Kartu Inventaris
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Pedoman
Teknis Pengelolaan BMD, menyatakan bahwa kartu inventaris dibagi menjadi dua jenis
yaitu:
1) Kartu Inventaris Ruangan (KIR) adalah kartu untuk mencatat barang-barang Inventaris
yang ada dalam ruangan kerja. Kartu Inventaris Ruangan ini harus dipasang disetiap
ruangan kerja, pemasangan maupun pencatatan ruangan menjadi tanggung jawab pengurus
2) Kartu Inventaris Barang (KIB) adalah kartu untuk mencatat barang-barang Inventaris
secara tersendiri atau kumpulan/kolektif dilengkapi data asal, volume, kapasitas, merk,
type, nilai/harga dan data lain mengenai barang tersebut. Kartu Inventaris Barang terdiri
atas :
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 118 PMK.06 Tahun 2017 Tentang Pedoman
1. Pendataan BMN:
2. Identifikasi BMN:
kodefikasi.
1) Baik;
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2020 menyatakan bahwa Barang Milik
Negara/Daerah adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran
Pendapatan Dan Belanja Negara (APBN) atau berasal dari perolehan lainya yang sah.
Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengelolaan BMD menyatakan bahwa “BMD adalah
semua kekayaan daerah baik yang dimiliki maupun yang dikuasai yang berwujud, baik yang
bergerak maupun tidak bergerak serta bagian-bagiannya ataupun yang merupakan satuan
tertentu yang dapat dinilai, dihitung, diukur, atau ditimbang termasuk hewan dan tumbuh-
bahwa pengelola barang adalah pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab menetapkan
meliputi:
1) Barang yang dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara/Daerah.
4) Barang yang diperoleh berdasarkan putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum
tetap.
daftar barang dengan menerbitkan keputusan dari pejabat yang berwenang untuk
membebaskan pengelola barang, pengguna barang dan/atau kuasa pengguna parang dari
tanggungjawab administratif dan fisik atas barang yang berada dalam penguasaannya”.
3. METODE KEGIATAN
Kegiatan ini dilaksanakan pada SMP Negeri 2 Saluputti Kecamatan Rembon, Kabupaten
Tana Toraja. Waktu kegiatan dimulai pada bulan Maret sampai Agustus 2021.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis dalam melakukan kegiatan yaitu :
1. Analisis dokumen, yaitu melakukan analisis terhadap dokumen yang diperoleh dari pihak
sekolah yang berupa buku inventaris. Hal ini dilakukan untuk menganalisis kelengkapan
2. Observasi merupakan teknik pengumpulan data awal yang dilakukan dengan melakukan
pengamatan langsung atas aset tetap SMPN 2 Saluputti Kabupaten Tana Toraja dengan
c. Tipe Kegiatan
Tipe kegiatan yang digunakan dalam penelitian ini untuk memperoleh informasi yang
diperlukan adalah penelitian lapangan. Penelitian lapangan itu sendiri adalah peneliti
langsung ke objek yaitu SMPN 2 Saluputti Kabupaten Tana Toraja untuk mengumpulkan
data penelitian.
d. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif. Kegiatan ini dilakukan
dengan cara mengolah data yang menjadi dasar dalam penyusunan laporan inventarisasi aset
tetap pada SMPN 2 Saluputti Kabupaten Tana Toraja. Adapun tahapan yang dilakukan sesuai
dengan tata cara inventarisasi yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 109
1. Mengumpulkan data awal yaitu daftar aset tetap SMPN 2 Saluputti Kabupaten Tana
Toraja;
2. Menyesuaikan daftar aset tetap milik sekolah dengan kondisi yang sebenarnya /
5. Menghitung penyusutan aset tetap yang dimiliki SMPN 2 Saluputti Kabupaten Tana
6. Membuat laporan inventarisasi aset tetap secara keseluruhan dengan menyajikan nilai
penyusutan untuk mengetahui nilai buku dari aset tetap yang dimiliki SMPN 2 Saluputti
7. Membuat daftar aset tetap yang disarankan untuk dihapuskan di SMPN 2 Saluputti
A. Hasil
a. Data Awal
Data awal merupakan data yang diperoleh dari pihak sekolah yang kemudian dilakukan
pengecekan fisik. Berikut ini adalah data awal dan hasil pengecekan fisik :
Hasil Pengecekan
Tahun Data Awal Fisik
Nama Keterangan
Perolehan
B RR RB B RR RB
Tanah 1988 1 1
Bangunan Gedung Laboratorium Permanen 2020 1 1
Bangunan Gedung Pendidikan Permanen 2007 1 1
Bangunan Gedung Pendidikan Permanen 1983 1 1
Bangunan Gedung Pendidikan Permanen 1983 1 1
Bangunan Gedung Pendidikan Permanen 2006 1 1
Bangunan Gedung Pendidikan Permanen 1983 1 1
Bangunan Gedung Pendidikan Permanen 2011 1 1
Bangunan Gedung Pendidikan Permanen 2006 1 1
Bangunan Gedung Pendidikan Permanen 2004 1 1
Bangunan Gedung Pendidikan Permanen 2015 1 1
Bangunan Gedung Pendidikan Permanen 2012 1 1
Bangunan Gedung Pendidikan Permanen 2019 1 1
Bangunan Tmpt Pendidikan Lain-lain (dst) 1983 1 1
Bangunan Tmpt Pendidikan Lain-lain (dst) 2011 1 1
Bangunan Tmpt Pendidikan Lain-lain (dst) 2011 1 1
Bangunan Gedung Perpustakaan Permanen 2019 1 1
Bangunan Fasilitas Umum lainnya 2011 1 1
Rumah Negara Golongan I Tipe C Darurat 1980 1 1
Pagar Permanen 2008 1 1
Rol Meter 2007 1 1
Mesin Ketik 2017 1 1
Mesin Stensil Manual Folio 2016 2 1 1
Rak 2016 2 4 2 aset tidak dicatat
Filling Besi/Metal 2004 1 1
Brand Kas 1986 1 1
1 1
Lemari Kaca 2018 0 0
Lemari Kayu 2011 2 3 1 aset tidak dicatat
Papan Pengumuman 2016 2 2
Papan Pengumuman 2018 1 1
Papan Tulis 2016 2 2
Globe 2011 2 1 1
Alat Kantor Lainnya 2011 60 15 45
Hasil Pengecekan
Tahun Data Awal Fisik
Nama Keterangan
Perolehan R
B RR RB B R RB
Mesin Pompa Air 2018 1 1
Perlengkapan lain-lain 2016 4 4
Meja Panjang 2017 10 32 22 aset tidak dicatat
Meja 2016 226 310 1 85 aset tidak dicatat
Kursi Tamu 2018 1 set 1 set
Kasur 2016 1 1
Kursi Plastik 2018 6 10 4 aset tidak dicatat
Kursi Kerja 2018 22 25 3 aset tidak dicatat
Kursi 2018 230 381 2 153 aset tidak dicatat
Dispenser 2018 1 1
Radio 2007 1 1
1 aset tidak ada
Televisi 2010 1 1 1
fisiknya
Amplifier 2010 1 1
Wireless 2017 1 1
Megaphone 2016 1 1
Microphone 2016 1 1
Laptop 2016 2 2
Printer Epson 2009 1 1
Printer Canon 2018 3 3
Monitor 2009 5 8 5 8
Meja Kerja 2018 25 25
LCD Proyektor + Attachment 2018 3 3
Unintemuptible Power Supply (UPS) 2011 4 2 4 2
Recalver HF/LF 2007 1 1
VCD/DVD Player 2011 2 2
Antena SHF/Parabola Portable 2007 1 1
Alat Lab Mekanik tanah Lain-Lain 2011 1 set 1 set
Tunnel Klin (Listrik) 2011 2 2
Alat Peraga Matematika 2014 2 2 2 2
13
Alat Peraga Matematika Lain-lain 2016 13 set
set
Alat Peraga IPA 2016 1 set 1 set
Gitar 2010 1 1
Bola Pasil 2018 7 11 7 11
Alat Peraga Olahraga 2015 168 99 168 99
Meja Tenis 2017 1 1
Tenda Pramuka 2018 1 1
6
Alat Peraga/Praktek Sekolah 2 set 6set 6 set 4 aset tidak tercatat
2018 set
Set Komputer 2018 36 35 1
Gorden 2018 10 10 aset tidak dicatat
Bunga Hias 2018 15 15 aset tidak dicatat
Cermin 2018 1 1 aset tidak dicatat
Jam Dinding 2018 20 20 aset tidak dicatat
Kipas Angin 2018 1 1 aset tidak dicatat
Pianika 2019 10 10 aset tidak dicatat
Gitar 2019 1 1 aset tidak dicatat
Alat Peraga Olahraga 2019 10 10 aset tidak dicatat
Papan Tulis 2019 9 9 aset tidak dicatat
Laptop 2019 1 1 aset tidak dicatat
Hasil Pengecekan
Tahun Data Awal Fisik
Nama Keterangan
Perolehan R R
B R RB B R RB
Personal Komputer (Keyboard) 2019 3 3 aset tidak dicatat
LCD Proyektor 2019 1 1 aset tidak dicatat
Printer 2019 1 1 aset tidak dicatat
Alat Peraga IPA 2019 2 2 aset tidak dicatat
Papan Motivasi 2019 5 5 aset tidak dicatat
Gambar Garuda Pancasila 2019 20 20 aset tidak dicatat
Gambar Presiden 2019 20 20 aset tidak dicatat
Gambar Wakil Presiden 2019 20 20 aset tidak dicatat
Lemari Kayu 2019 13 13 aset tidak dicatat
Kursi Tamu 2019 1 set 1 aset tidak dicatat
Kasur 2019 1 1 aset tidak dicatat
Papan Tulis 2020 9 9 aset tidak dicatat
Set Komputer 2020 3 3 aset tidak dicatat
Laptop 2020 3 3 aset tidak dicatat
LCD Proyektor 2020 1 1 aset tidak dicatat
Meja Kayu 2020 169 169 aset tidak dicatat
Kursi Kayu 2020 171 171 aset tidak dicatat
Gambar Bupati Tana Toraja 2021 5 5 aset tidak dicatat
Gambar Wakil Bupati 2021 5 5 aset tidak dicatat
Ensyclopedia, Kamus, Buku Referensi 2016 13 13
Ensyclopedia, Kamus, Buku Referensi 2018 8 8
Buku Umum Lain-lain 2018 265 265
Buku Pengayaan 2018 1.190 1.190
Buku Referensi 2018 1.084 1.084
Buku Panduan Pendidikan 2018 953 953
Agama Islam 2018 119 119
Agama Kristen 2018 518 518
Ekonomi 2018 114 114
Pendidikan Kewarganegaraan 2018 59 59
IPS 2018 532 532
Pengetahuan Bahasa Indonesia 2017 826 826
Pengetahuan Bahasa Inggris 2017 421 421
Matematika 2018 988 988
Fisika dan Mekanika 2018 325 325
Kimia 2016 290 290
Biologi 2017 310 310
Buku Matematika & Pengetahuan Alam
2018 5 5
Lain-lain
Sains/IPA 2018 1.143 1.143
Buku Seni Budaya dan Keterampilan 2017 1.576 1.576
Buku Pendidikan Jasmani dan Kesehatan 2016 711 711
Biografi 2018 90 90
Sejarah 2018 40 40
Buku Geografi, Biografi , Sejarah Lain-lain 2018 64 64
Buku Peta (Atlas) 2017 78 78
Buku Umum Lain-lain 2018 2.083 2.083 aset tidak dicatat
Buku Pendidikan Kurikulum 2013 2019 857 857 aset tidak dicatat
Buku Fokus UN 2020 10 10 aset tidak dicatat
Buku Literasi 2020 110 110 aset tidak dicatat
Buku Lain-Lain Kamus Bhs Inggris 2020 15 15 aset tidak dicatat
130 175
12.52 16.398
& &
JUMLAH 9& 65 & 25
6se 6se
18 set 23 set
t t
Data diatas menunjukkan ketidaksesuaian data awal dan hasil pengecekan fisik karena
sekolah mencatat aset tetap pada beberapa ruangan. Data awal menunjukkan bahwa ada
12.724 barang dan 24 set barang. 12.529 barang dan 18 set dengan kondisi baik, 65 barang
dengan kondisi rusak ringan, dan 130 barang dan 6 set dengan kondisi rusak berat, sedangkan
hasil pengecekan fisik terdapat 16598 barang dan 29 set, 16398 barang dan 23 set dengan
kondisi baik, 25 barang dengan kondisi rusak ringan, 175 barang dan 6 set dengan kondisi
rusak berat. Hal tersebut menunjukkan bahwa SMPN 2 Saluputti belum melakukan
inventarisasi dengan baik karena terdapat perbedaan antara data awal dengan hasil
pengecekan fisik.
KIB-A Tanah terdiri atas 14 kolom. Sebelum mengisi kolom-kolom tersebut, terlebih
dahulu mengisi nomor kode lokasi yang berada pada sudut kiri atas.
Kolom 2 : Nomor kode barang diisi sesuai dengan kode barang yang sudah ditetapkan;
Kolom 3 : Nomor/kode registrasi diisi sesuai dengan nomor registrasi yang telah
ditetapkan;
Kolom 4 : Nama barang diisi sesuai dengan nama barang yang termasuk golongan
Tanah;
Kolom 7 : Letak/alamat diisi sesuai dengan lokasi dari tanah tersebut berada.
Kolom 8 : Kolom 8 diisi sesuai dengan status/hak dari tanah hak pakai atau hak
pengelolaan.
Kolom 9 : Tanggal sertifikat, tanggal dikeluarkan sertifikat dari tanah tersebut. Kolom
Kolom 11 : Penggunaan diisi dengan jelas peruntukan dari tanah tersebut. Misalnya:
Kolom 13 : Harga diisi sesuai dengan harga beli dari tanah atau harga perkiraan apabila
Kolom 14 : Keterangan diisi apabila ada informasi tambahan yang dianggap perlu
Setelah semua dari kolom sudah diisi maka pada sebelah kanan bawah dicantumkan tanggal
pencatatan dan ditandatangani oleh Pengurus Barang dan diketahui oleh kepala sekolah
Diasumsikan bahwa seluruh aset diperoleh pada awal tahun atau per 1 januari. Untuk
menghitung nilai penyusutan atas aset tetap digunakan metode garis lurus, dilakukan dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
Harga Perolehan – Nilai Sisa
Penyusutan =
Umur Ekonomis
Berikut salah satu contoh perhitungan penyusutan aset tetap :
Proses inventarisasi dimulai dari tahap pendataan. Pada tahap ini dilakukan
pengumpulan data awal dari sekolah dan pengumpulan data aset saat melakukan
pengecekan fisik. Pengecekan fisik dilakukan untuk mencatat aset yang belum dicatat
oleh sekolah dan untuk mengetahui apakah aset tetap yang dicatat oleh sekolah telah
dalam Kartu Inventaris Ruangan untuk aset yang berada dalam ruangan dan Kartu
Inventaris Barang untuk seluruh aset berdaskan kelompok masing-masing aset tetap.
Kartu Inventaris Ruangan adalah kartu untuk mencatat seluruh aset yang berada di
dalam setiap ruangan. Kartu Inventaris Ruangan harus dipasang pada setiap ruangan
kelas, ruang laboratorium, dan ruangan lainnya, hal ini merupakan bentuk
Kartu Inventaris Barang merupakan kartu yang menyajikan informasi dari setiap aset
tetap yang dimiliki oleh sekolah untuk mengetahui keadaan barang atau aset tetap
seperti data asal usul, tahun perolehan, harga perolehan, jumlah barang, dan lain- lain.
KIB ini dibuat berdasarkan jenis aset tetap yang terdiri atas: KIB A tanah, KIB B
peralatan dan mesin, KIB C gedung dan bangunan, KIB D jalan, irigasi dan jaringan,
Selain tanah, segala jenis aset akan semakin berkurang nilai masa manfaat atau umur
ekonomis yang dimilikinya. Berkurangnya nilai aset tetap ini perlu dicatat dan di
inventarisasikan dengan baik agar nilai wajar aset tetap yang dimiliki dapat diketahui
manfaat asset tetap sesuai dengan jumlah penyusutan disetiap aset tetap. Selisih antara
harga perolehan dengan nilai akumulasi penyusutan disebut nilai buku asset tetap.
e. Laporan Inventarisasi
Laporan Inventarisasi Aset Tetap dibuat untuk mengetahui total kekayaan yang
dimiliki SMPN 2 Saluputti Kabupaten Tana Toraja. Total kekayaan dari aset tetap
berdasarkan umur ekonomis dari setiap aset tetap yang ada. Adapun rekapitulasi
keseluruhan aset tetap diperoleh dari masing-masing nilai aset tetap pada masing-
masing penggolongannya dijumlah sehingga diperoleh jumlah nilai buku aset tetap
yang sebenarnya.
Penghapusan merupakan tindakan menghapus data aset tetap yang kondisinya rusak
berat dari buku inventaris aset tetap. SMPN 2 Saluputti Kabupaten Tana Toraja
memiliki banyak aset yang kondisinya tergolong rusak berat dan tidak layak untuk
digunakan. Aset yang tergolong rusak berat tidak dapat digunakan lagi oleh sekolah.
Oleh karena itu, penulis menyarankan untuk melakukan penghapusan pada aset tetap
tersebut.
5. KESIMPULAN DAN SARAN
a. Kesimpulan
dengan pengecekan fisik yang dilakukan oleh penulis dikarenakan jumlah barang dan
kondisi barang yang terdapat pada data awal berbeda dengan hasil pengecekan fisik
yang telah dilakukan oleh penulis. Kegiatan ini dimulai dari pendataan dan pencatatan
data awal berupa aset tetap dimana penulis mendata dan mencatat tahun perolehan,
harga perolehan, dan kondisi barang kemudian penulis membuatkan Kartu Inventaris
Ruangan, Kartu Inventaris Barang, menghitung penyusutan aset tetap serta membuat
laporan inventarisasi aset tetap SMP Negeri 2 Saluputti, hal ini dapat membantu
sekolah agar lebih mudah dalam mengidentifikasi tiap aset yang ada dan mudah
yang tidak sesuai dengan kondisi yang sebenarnya akan berpengaruh pada keputusan
Berdasarkan hasil Inventarisasi Aset Tetap yang telah dilakukan di SMP Negeri 2
dimulai dari tahap pendataan, pencatatan, dan pelaporan. Hasil tersebut memberikan
informasi nilai buku dan akumulasi penyusutan aset tetap per agustus 2021. Nilai
buku aset tetap sebesar Rp5.617.151.489 dan akumulasi penyusutan per agustus 2021
sebesar Rp1.596.978.908.
b. Saran
Dari penelitian yang dilakukan di SMPN 2 Saluputti Kabupaten Tana Toraja, penulis
1. Sebaiknya pihak SMP Negeri 2 Saluputti Kabupaten Tana Toraja mencatat seluruh
aset tetap yang dimiliki, sehingga data aset yang dimiliki sesuai dengan kondisi yang
sebenarnya
2. Sebaiknya pihak sekolah mengadakan inventarisasi ulang paling sedikit satu kali
dalam lima tahun sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 19 Tahun 2016
penghapusan aset tetap yang tidak dapat digunakan lagi atau dalam kondisi Rusak
Berat sesuai dengan aturan penghapusan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 19
Tahun 2016
DAFTAR PUSTAKA
Alfarisi dan Hade Afriansyah. 2019. Administrasi Sarana Prasarana dan Pengelolaannya.
Jurnal Artikel Universitas Negeri Padang, (Online), 2(1): 2-3,
(https://osf.io/preprints/inarxiv/vrj58), diakses 12 Januari 2021.
Kieso, dkk. 2017. Akuntansi Keuangan Menengah Edisi IFRS. Jakarta Selatan: Penerbit
Salemba Empat.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Barang Milik Daerah.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Pedoman Pengelolaan
Barang Milik Daerah.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 108 Tahun 2016 Tentang Penggolongan dan
Kodefikasi Barang Milik Daerah
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 29 Tahun 2010 Tentang Penggolongan dan Kodefikasi
Barang Milik Negara.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.06 Tahun 2007 Tentang Tata Cara
Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan, dan Pemindahtanganan
Barang Milik Negara.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 118 PMK.06 Tahun 2017 Tentang Pelaksanaan
Penilaian Kembali Barang Milik Negara.
Pura, Rahman. 2019. Pengantar Akuntansi II Pendekatan PSAK Berbasis IFRS. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Samryn, L. 2014. Pengantar Akuntansi: Mudah Membuat Jurnal dengan Pendekatan Siklus
Transaksi Edisi IFRS. Jakarta: Rajawali Pers.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Perubahan Keempat