A. Pendahuluan
Sejalan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 19 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan Pengelolaan
Barang Milik Daerah, barang milik daerah sebagai salah satu unsur penting
dalam rangka penyelenggaraan pemerintah dan pelayanan masyarakat harus
dikelola dengan baik dan benar, yang pada gilirannya dapat mewujudkan
pengelolaan barang milik daerah yang memperhatikan azas fungsional, kepastian
hukum, transparansi, efisiensi, akuntabilitas dan kepastian nilai.
Perubahan paradigma baru pengelolaan barang milik negara atau aset
negara yang ditandai dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 27
tahun 2014 yang merupakan peraturan Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004
tentang Perbendaharaan Negara, telah memunculkan optimisme baru best
practice dalam penataan dan pengelolaan aset negara yang lebih tertib,
akuntabel, transparan kedepannya. Pengelolaan aset Negara yang profesional
dan modern dengan mengedepankan good governance disatu sisi diharapkan
akan mampu meningkatkan kepercayaan pengelolaan keuangan Negara dari
masyarakat maupun stakeholder.
B. Latar Belakang
Puskesmas memiliki peran yang sangat penting sebagai ujung tombak
pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat. Untuk mewujudkan upaya
pelayanan kesehatan yang berkualitas, maka setiap puskesmas perlu di tunjang
oleh adanya perlengkapan dan peralatan yang jumlahnya dan kondisinya
memadai sesuai kebutuhan. Puskesmas Cilegon memiliki perlengkapan dan
peralatan yang berasal dari dana Kapitasi (JKN), APBD, dan DAK. Untuk
menjaga mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas Cilegon perlu dilakukan
kegiatan pencatatan, pendataaan dan pembukuan serta pelaporan perlengkapan
dan peralatan yang di miliki oleh Puskesmas Cilegon. Dasar hukum Bendahara
Barang di Puskesmas tercantum dalam Keputusan Walikota Cilegon Nomor
032.05/Kep.440-BPKAD/2019.
F. Sasaran
Sasaran dalam pengelolaan barang inventaris di Puskesmas adalah
semua barang yang ada di puskesmas baik yang berada di dalam Gedung
Puskesmas ataupun yang berada di Pustu, Poskesds dan POD. Barang
inventaris tersebut meliputi barang bergerak ( kendaraan roda 2 dan roda 4
dan barang tidak bergerak ( Gedung/bangunan dan alat Kesehatan ) serta
jaringan ( listrik, air dan telp )
A. Pendahuluan
Peraturan Menteri Kesehatan No. 43 Tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat menjelaskan bahwa definisi Pusat Kesehatan
Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Di dalam Peraturan Menteri Kesehatan tersebut turut dicantumkan pada
lampiran mengenai jenis dan kategori alat kesehatan yang diperlukan di
Puskesmas. Atas dasar tersebut dan juga melihat gambaran penyakit serta
karakteristik masyarakat di kecamatan Cilegon , maka di dalam kegiatan
peningkatan sarana dan prasarana ini, dibutuhkan perencanaan penyediaan
dan pengadaan barang dan alat-alat kesehatan berdasarkan kategori tertentu.
Untuk menciptakan tujuan tersebut di atas dan mengingat Perpres No. 27
Tahun 2014 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, maka dibuatlah
Kerangka Acuan Kerja (KAK) kegiatan ini. Sehingga dengan demikian fungsi
Puskesmas, dalam hal ini Puskesmas Cilegon, sebagai pusat pelayanan
kesehatan tingkat pertama dapat berjalan dengan baik.
B. Latar Belakang
Sarana dan prasarana kesehatan merupakan salah satu factor penting
yang mendukung berlangsungnya system pelayanan kesehatan. Puskesmas
sebagai penyedia pelayanan kesehatan kepada masyarakat dituntut untuk
bertanggungjawab terhadap keandalan, keakurasian, dan keamanan sarana
dan prasarana yang digunakan. Sesuai perkembangannya maka pengelolaan
mutu fasilitas sarana dan prasarana menjadi sangat penting.
Dalam rangka menunjang kebijakan Pemerintah khususnya sector
Kesehatan, Pemerintah Kota Cilegon merasa perlu mengembangkan serta
meningkatkan system pelayanan Kesehatan dengan melakukan
pembangunan sarana, prasarana Kesehatan yang berada di wilayah
Puskesmas Cilegon. Hal yang dilakdilaksanakan untuk meningkatkan mutu
pelayanan Kesehatan di puskesmas dengan memfasilitasi tempat yang layak
dihuni serta layak dikunjungi, yang nantinya sebagai parameter kepada
tenaga medis maupun masyarakat tentang sarana dan prasarana Kesehatan
yang layak dan baik.
F. Sasaran
Sasaran dalam perencanaan pengelolaan barang inventaris di
Puskesmas adalah lembar pendataan user dalam kegiatan survey kebutuhan
barang salam 1 tahun.
A. Pendahuluan
Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan untuk masyarakat
dibentuk sebagai salah satu ujung tombak pelayanan kesehatan tingkat dasar
dimasyarakat. Pelayanan kesehatan di puskesmas harus memenuhi aspek
yang ditetapkan didalam Peraturan Mentri Kesehatan RI Nomor 43 tahun 2019
tentang Puskesmas. Dalam permenkes tersebut sudah diatur mengenai
segala hal yang berkaitan dengan fungsi, tugas pokok dan syarat minimal
pendirian , gedung, standar SDM, dan standar peralatan yang harus dimiliki
oleh Puskesmas.
Keberhasilan pelayanan kesehatan di Puskesmas dapat ditentukan dari
pencapaian tujuan yang telah direncanakan yaitu mutu pelayanan. Upaya
untuk mencapai tujuan tersebut dapat dilakukan dengan memanfaatkan
sumber daya yang dimiliki baik sumber daya manusia maupun sumber daya
lainnya seperti modal dan sarana prasarana kesehatan (alat medis dan non
medis). Manusia merupakan sumber daya yang penting bagi puskesmas,
karena manusia memiliki kemampuan untuk melakukan kerjasama, menyusun
tujuan dan bekerja untuk mencapai tujuan. Tidak kalah pentingnya sarana dan
prasarana pendukung lainnya seperti alat medis dan non medis, kendaraan,
gedung dan sarana pendukung lain yang ada di suatu Puskesmas.
Oleh karena itu, Puskesmas membutuhkan sarana dan prasarana yang
dapat memfasilitasi pegawai dalam melaksanakan tugas dan pekerjaannya
agar mutu pelayanan meningkat dan kegiatan adminstrasi maupun kegiatan
operasional lainnya dapat berjalan dengan lancar.
B. Latar Belakang
Sejalan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah dan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan
Pengelolaan Barang Milik Daerah, barang milik daerah sebagai salah satu
unsur penting dalam rangka penyelenggaraan pemerintah dan pelayanan
masyarakat harus dikelola dengan baik dan benar, yang pada gilirannya dapat
mewujudkan pengelolaan barang milik daerah yang memperhatikan azas
fungsional, kepastian hukum, transparansi, efisiensi, akuntabilitas dan
kepastian nilai.
Pemeliharaan dan perawatan merupakan kegiatan atau tindakan agar
semua barang selalu dalam keadaan baik, siap untuk digunakan, berdaya
guna dan berhasil guna serta memperpanjang umur pemakaian.
Pemeliharaan dilakukan terhadap barang inventaris yang sedang dalam
pemakaian, tanpa merubah, menambah atau mengurangi bentuk maupun
kontruksi asal, sehingga dapat dicapai pendayagunaan barang yang
memenuhi persyaratan baik dari segi unit pemakaian maupun dari segi
keindahan. Pemeliharaan adalah kegiatan menjaga keandalan barang
inventaris agar selalu laik fungsi (preventive maintenance).
Perawatan adalah kegiatan memperbaiki dan/atau mengganti bagian
barang inventaris agar tetap laik fungsi (currative maintenance )
Penyelenggaraan pemeliharaan dan perawatan barang inventaris
dimaksudkan untuk mencegah dari bahaya kerusakan yang disebabkan oleh
faktor biologis, cuaca, suhu, sinar, air atau kelembaban, fisik yang meliputi
proses penuaan, pengotoran debu, sifat barang, benturan, getaran dan lainnya
yang dapat mengakibatkan perubahan kualitas dan mengurangi kegunaan
barang. UPTD Puskesmas Cilegon memiliki barang inventaris yang harus
dilakukan pemeliharaan secara rutin sehingga terjaga fungsi dan
memperpanjang umur manfaatnya. Untuk itu perlu disusun program
pemeliharaan barang inventaris yang berada di bawah penguasaan UPTD
Puskesmas Cilegon
C. Tujuan
Tujuan Umum
Sebagai panduan dalam program pemeliharaan sarana dan prasarana
dilingkungan UPTD Puskesmas Cilegon Agar program pemeliharaan
sarana dan prasarana dapat terarah, efektif dan efisien sehingga
pelayanan di Puskesmas berjalan dengan baik.
Tujuan Khusus
1. Untuk memperpanjang usia kegunaan aset.
2. Untuk menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk
selama proses pelayanan.
3. Untuk menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang
diperlukan dalam keadaan darurat setiap waktu.
4. Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan alat tersebut.
F. SASARAN
Sasaran pemeliharaan adalah semua barang inventaris yang tercatat
dalam buku inventaris UPT Puskesmas Cilegon. Barang inventaris meliputi
barang bergerak (kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat) dan barang
tidak bergerak (gedung/bangunan dan alat kesehatan) serta jaringan (listrik,
air,
telepon).
Penunjukan X
penanggung
jawab
Rumah
Tangga
Puskesmas
Menunjuk X
pelaksana
pemeliharaan
sarana dan
prasarana
Merinci jenis- X X
jenis
kegiatan
pemeliharaan
Memonitor X X X X
hasil
pelaksanaan
kegiatan
pemeliharaan