2. Eufronius Agustinus (14620009) 3. Maria Nini Susi Yanti (14620029) A. Latar Belakang
PKN merupakan kegiatan mahasiswa dalam
mengimplementasikan ilmu yang telah didapatkan dan dipelajari selama duduk di bangku perkuliahan. Secara umum tujuan dari PKN adalah meningkatkan profesionalisme mahasiswa dengan apa yang didapatkan selama perkuliahan. Program PKN ini yang mengenalkan kepada mahasiswa bagaimana dunia kerja yang sesungguhnya. Mahasiswa dituntut untuk selalu siap dan siap melaksanakan pekerjaan yang ditugaskan. Banyak hal baru yang akan didapatkan oleh mahasiswa dalam masa PKN ini yang menjadikan mahasiswa lebih siap berkecimpung dalam dunia kerja. 1. Memperkenalkan mahasiswa pada dunia kerja sehingga nantinya memiliki wawasan, keterampilan dan pengetahuan serta motivasi yang tinggi dalam menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya. 2. Dapat melatih mahasiswa untuk bersosialisasi diri dengan dunia kerja, serta dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan- perubahan terkait dengan aplikasi dan ilmu teoritis dan juga dapat membandingkan antara pendekatan teori dengan praktik yang sebenarnya. 3. Meningkatkan hubungan kerja sama yang baik antara perguruan tinggi swasta dengan pihak instansi pemerintah. 1. Bagi Mahasiswa 2. Bagi instansi yang bersangkutan 3. Bagi Lembaga Perguruan Tinggi A. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan
A. Lokasi : Kantor Badan Pendapatan, Pengelola Keuangan
dan Aset Daerah Jl.Eltari No.52,Kupang Telpon(0380) 833111-833247 Fax 821520
B. Waktu : 01 Februari 2017 – 31 Maret 2017
Tabel : 1. Jenis Kegiatan Hari dan Jam KerjaPegawai Kantor BPPKAD Kupang
(anak magang) 16.30 13.00 Dalam menjalankan Praktek Kerja Nyata, Peneliti harus menemui kepala BPPKAD (Bapak Drs.Hali Lanan Elias) terlebihdahulu untuk mendapatkan persetujuan diterima melakukan PKN dilokasi Kantor BPPKAD Kupang.Setelah diberikan persetujuan barulah mengerjakan PKN.
Berikut perincian kegiatan PKN di Kantor BPPKAD
Kupang : HASIL PENGAMATAN 1. Gambaran Umum Badan Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur. Sejarah Singkat BPPKAD Badan Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah dibentuk dari gabungan dua Instansi yaitu Dinas Pendapatan dan Aset Daerah serta Biro Keuangan Sekretaris Daerah Provinsi dimana sejarah kedua instansi di atas adalah : 1.) Dinas Pendapatan dan Aset Daerah Provinsi NTT Dengan terbentuknya Daerah Provinsi Tingkat 1 Nusa Tenggara Timur Pada Tahun 1958 berdasarkan Undang-Undang No.64 Tahun 1958 tentang pembentukan Daerah-Daerah Tingkat 1 Bali,NTB dan NTT,maka pengelolaan pajak Daerah diserahkan kepada bagian Inspeksi Keuangan/Pajak Daerah yang dipecah menjadi 2 (dua) yaitu Biro Pendapatan Daerah dan Biro Inspeksi Pengawasan (Dispenda Prop.NTT,1999:1). Dalam perkembangan sesuai dengan Struktur Organisasi Sekretariat Daerah Tingkat 1 Nusa Tenggara Timur,maka Biro Pendapatan Daerah sejak tahun1973 berubah menjadi Sub Direktorat Pendapatan Daerah pada Direktorat Keuangan Daerah Tingkat 1 NTT.Berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 363 Tahun1977 tentang pedoman Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah dan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor KPUD.717/39-26 Tanggal 31 Maret 1978 yang secara khusus mengatur Pedoman Pembentukan Struktur Organisasi Dispenda Tingkat 1 NTT dan ditindak lanjuti dengan Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Daerah Tingkat 1 NTT Nomor 6 Tahun 1978 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dispenda Provinsi Daerah Tingkat 1 NTT, yang tersusun dari, (1) Kepala Dinas, (2) Kepala Bagian Tatausaha, (3) Bidang-Bidang ( Pajak, Retribusi, Pendapatan Lain-Lain, Pengawasan dan Pembinaan serta Perencanaan dan Pengembangan ). Provinsi Nusa Tenggara Timur terbentuk pada tahun 1958 dengan diundangkanya Undang-Undang Nomor 64 Tahun tentang pembentukan daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat pada tanggal 14 Agustus 1958, pembentukan lembaga atau institut yang mengurus perekonomian daerah menjadi pilihan strategis.Berdasarkan Peraturan Menteri dalam negeri tanggal 29 Nopember 1965 Nomor :26/1965 ditetapkan susunan organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Seluruh Indonesia dan untuk Provinsi NTT pelaksanaannya melalui Surat Keputusan (SK) Gubernur Kepala Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur tanggal 31 Desember 1965 Nomor : 548/Sek.1/138 yang menetapkan susunan organisasi Administrasi dan Pimpinan Kantor Pemerintah Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur.Dalam SK Gubernur tersebut ditetapkan 8 (delapan) biro Pl; ada sekretariat Daerah salah satunya adalah Biro Keuangan. Dalam peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 1976 Tentang susunan organisasi dan tata kerja Sekretariat Daerah pasal 60 menyebutkan bahwa Biro Keuangan terdiri dari : (1) Bagian Akuntansi dan Pelaporan, (2) Bagian Anggaran, (3) Bagian Perbendaharaan, (4) Bagian Verifikasi , (5) Bagian Administrasi. Dasar Hukum dalam pembentukan BBPKAD yakni Peraturan Pemerintah No 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah. Peraturan Pemerintah ini memberikan arah dan pedoman yang jelas kepada Daerah dalam menata Perangkat Daerah secara efisien, efektif, dan rasional sesuai dengan kebutuhan nyata dan kemampuan Daerah masing-masing serta adanya koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi serta komunikasi kelembagaan antara Pusat dan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Organisasi Perangkat Daerah Badan Pendapatan Pengelola Keuangan Aset Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur berdasarkan Peraturan Daerah No 9 Tahun 2016 yang terdiri dari : 1. Kepala Badan 2. Sekretaris Badan 3. Bagian Akuntansi Pelaporan 4. Bagian Aset 5. Bagian Pembinaan Keuangan Kabupaten/kota 6. Bagian Perbendaharaan 7. Bagian Anggaran 8. Bagian Pajak 9. Bagian Retribusi a. Visi BPPKAD : “Terwujudnya PengelolaanKeuangan Daerah, Pendapatan Daerah danAset Daerah Yang Berkualitas, Transparan, Partisipatif, dan Akuntabel”. b. Misi BPPKAD : 1. Menjadi penggerak dalam menyediakan saran-saran yang berwawasan tentang pengelolaan Keuangan Daerah kedepan. 2. Meningkatkan kualitas dan profesionalisme sumberdaya manusia (SDM) aparat dan pelaksana pengelola keuangan daerah, pemungut pajak, retribusi dan pengelola asset daerah kedepan. 3. Memantapkan tatakelolakeuangandaerah, sistem pemungutan pajak, retribusi dan aset daerahdalambudayakinerja. 4. Meningkatkankapasitas kelembagaan BadanPendapatan, PengelolaKeuangandanAset Daerah. 5. Membangun system informasimanajemenpelayanan keuangandaerah, pajak, retribusi dan aset daerah yang terintegrasisecara cepat, tepat, mudah, adil dan tuntas. 1. Tugas BPPKAD Membantu Gubernur melaksanakan fungsi penunjang urusan Pemerintahan dibidang keuangan daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. 2. Fungsi BPPKAD 1. Perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan teknis Keuangan Daerah di bidang Pendapatan, penganggaran, pajak, retribusi, perbendaharaan, asset daerah, akuntansi dan pelaporan.Koordinasi 2. tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi di lingkungan Badan Pendapatan, Pengelola Keuangan dan Aset Daerah. 3. Pengelolaan barang milik daerah yang menjadi tanggungjawab Badan Pendapatan, Pengelola Keuangan dan Aset Daerah. 4. Pengendalian atas pelaksanaan tugas di lingkungan Badan Pendapatan, PengelolaKeuangan dan Aset Daerah. 5. Pembinaan,evaluasi,bimbingan teknis dan supervise atas pelaksanaan fungsi penunjang urusan keuangan daerah kabupaten dan kota Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur. 1. Permasalahan Adapun permasalahan yang dihadapi saat pelaksanaan kegiatan PKN di kantor Badan Pendapatan, Pengelola Keuangan dan Aset Daerah yang berkaitan dengan kinerja pegawai, yaitu : Banyak pegawai terlambat masuk kantor. Perlengkapan dan fasilitas yang kurang memadai atau kurang lengkap sehingga menyebabkan banyak pegawai kurang semangat dalam bekerja. Kurang kerja sama antara kepala subag.dengan pegawai sehingga pekerjaan jadi terhambat. Kurangnya evaluasi dari pimpinan. Evaluasi kinerja pada dasarnya dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kadar profesionalisme karyawan serta seberapa tepat pegawai telah menjalankan fungsinya.Penilaian kinerja dimaksudkan untuk menilai dan mencari jenis perlakuan yang tepat sehingga karyawan dapat berkembang lebih cepat sesuai dengan harapan. Ketepatan pegawai dalam menjalankan fungsinya akan sangat berpengaruh terhadap pencapaian kinerja organisasi secara keseluruhan. Tidak sedikit di perusahaan-perusahaan swasta maupun negeri yang melakukan evaluasi kinerja pegawai tidak tepat, tidak sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada, pada akhirnya akan berdampak pada pemberian kompensasi. Hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Dalam hal ini, pegawai bisa belajar seberapa besar kinerja mereka melalui sarana informasi seperti komentar baik dari mitra kerja. Namun demikian penilaian kinerja yang mengacu kepada suatu sistem formal dan terstruktur yang mengukur, menilai dan mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan dengan pekerjaan perilaku dan hasil termasuk tingkat ketidakhadiran. Harus adanya kesadaran dalam ketepatan waktu. 1. Menaati dan mematuhi peraturan yang telah disepakati bersama. 2. Memiliki sikap disiplin waktu, disiplin datang serta disiplin pulang kantor. Suatu sarana dan peralatan yang harus disediakan oleh pimpinan dalam bekerja. 1. Fasilitas yang canggih dan lengkap. 2. Dibutuhkan sumber daya pegawai yang handal dalam mengantisipasi berbagai persoalan. Pimpinan harus mendorong pegawainya melalui perhatian pada kebutuhan dan tujuan sehingga pekerjaan terlaksana dengan baik dan benar. 1. melakukan kajian dengan menghasilkan gagasan-gagasan baru dan mengkontribusikannya pada kantor tersebut. 2. mendorong karyawan untuk mengerti keseluruhan pekerjaan dan permasalahannya, membangun visi kolektif dan bekerja bersama mencapai tujuan pada kantor. Pimpinan memberikan dorongan ,bantuan dan informasi kepada pegawainya,sebaliknya pegawai harus melaksanakan tugas dengan baik dan menyelesaiakan untuk dievaluasi tugas terlaksana dengan baik atau tidak. 1. Meningkatkan Saling pengertian antara karyawan tentang persyaratan kinerja. 2. Mencatat dan mengakui hasil kerja seorang karyawan, sehingga mereka termotivasi untuk berbuat yang lebih baik, atau sekurang- kurangnya berprestasi sama dengan prestasi yang terdahulu. 3. Memberikan peluang kepada karyawan untuk mendiskusikan keinginan dan aspirasinya dan meningkatkan kepedulian terhadap karier atau pekerjaan yang di embannya sekarang. 4. Mendefinisikan atau merumuskan kembali sasaran masa depan, sehingga karyawan termotivasi untuk berprestasi sesuai dengan potensinya. 5. Memeriksa rencana pelaksanaan dan pengembangan yang sesuai dengan kebutuhan pelatihan, khusus rencana diklat, dan kemudian menyetujui rencana itu jika tidak ada hal-hal yang perlu diubah. A. KESIMPULAN Kesimpulan yang kami sampaikan setelah melaksanakan kegiatan PKN di Kantor BPPKAD Kupang adalah sebagai berikut : Badan Pendapatan,Pengelola Keuangan dan Aset Daerah merupakan kantor yang lebih dominan atau berkaitan dengan data-data dari masing-masing UPT dan keuangan. Masih banyak pegawai yang kurang kerja sama dan pengevaluasian kerja bersama pimpinannya. Selama PKN kami lebih banyak menangani pekerjaan yang berhubungan dengan data-data dari UPT berdasarkan tingkat pendidikan,jenis kelamin,pangkat/golongan ruang,agama dan eselonering. Dalam pelaksanaan tugas pihak pegawai mengalami kendala yaitu pegawai banyak terlambat dengan pekerjaan sehingga data-data yang didapat kurang. B. SARAN Setelah menarik kesimpulan atas pembahasan masalah, selanjutnya penulis mencoba menyampaikan saran-saran yang mungkin bermanfaat bagi kinerja pegawai. Pada saat menyusun data-data yang berkaitan dengan pekerjaan pihak BPPKAD diharapkan membentuk tim khusus sehingga pekerjaan yang didapatkan lebih awal. Pihak kantor Badan Pendaapatan,Pengelola Keuangan dan Aset Daerah harus lebih aktif dan melalui perhatian pada kebutuhan dan tujuan sehingga pekerjaan terlaksana dengan baik dan benar. Pembekalan lebih intensif sebelum PKN. Kepada peserta PKN berikutnya diharapkan lebih proaktif saat pelaksanaan PKN. TERIMA KASIH