PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara (ASN) menjelaskan bahwa ASN merupakan profesi
bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja
yang bekerja pada instansi pemerintah. Aparatur Sipil Negara (ASN)
memiliki peran dalam pelaksanaan kebijakan publik, penyelenggaraan
pelayanan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa yang
berlandaskan pada Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.
Perkembangan sains dan teknologi yang semakin pesat di era
globalisasi saat ini, menjadi tantangan baru bagi seorang Aparatur Sipil
Negara (ASN) untuk menjadi ASN yang berkualitas serta mampu bersaing
dan berkompetisi secara global. Penguatan dan pengembangan kualitas
kompetensi bagi ASN memanglah penting saat ini, untuk menunjang
peningkatan kualitas pelayanan publik dalam pelaksanaan birokrasi
pemerintahan. Hal ini dibuktikan dengan adanya prioritas pembangunan
nasional jangka menengah ke 4, tahun 2020 – 2024, yang berfokus pada
penguatan kualitas SDM. Dalam Sektor aparatur negara, pembangunan
dan pengembangan diarahkan untuk mewujudkan birokrasi berkelas
dunia. Wujud birokrasi berkelas dunia tersebut dicirikan dengan apa yang
disebut dengan SMART ASN, yaitu ASN yang memiliki kemampuan dan
karakter meliputi : integritas, profesional, hospitality (keramahan),
networking (jaringan), enterprenership (kewiraswastaan), berwawasan
global, serta penguasaan IT dan bahasa asing.
Aparatur Sipil Negara (ASN) yang SMART dituntut memiliki
kemampuan untuk merespon perubahan zaman yang serba digital dan
berbasis teknologi dengan cepat dan fleksibel. menyikapi perubahan
lingkungan strategis yang serba cepat itu, perlu adanya tata kelola
pemerintahan yang dinamis, responsif, efektif, dan efisien demi
mewujudkan kinerja yang optimal. Oleh karena itu pemerintah saat ini
merumuskan visi “Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri,
dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”. Untuk mencapai visi
tersebut, salah satunya adalah dengan mengupayakan peningkatan
kualitas manusia di Indonesia serta melaksanakan pemerintahan yang
bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya.
Mencapai sebuah visi sebagaimana dimaksud di atas bukanlah
suatu hal yang mudah jika tidak didukung dengan aparatur negara yang
profesional serta memiliki tatanan nilai-nilai dasar yang menjadi landasan
dalam bersikap, berperilaku, dan bekerja. Oleh karena itu melalui Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) dan
Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi
Nomor 20 Tahun 2021 Tanggal 26 Agustus 2021 pemerintah menetapkan
Employer Branding ASN “Bangga Melayani Bangsa” dengan nilai-nilai
dasar berAKHLAK yang meliputi :
1. Berorientasi Pelayanan, yaitu komitmen memberikan pelayanan prima
demi kepuasan masyarakat;
2. Akuntabel, yaitu bertanggungjawab atas kepercayaan yang diberikan;
3. Kompeten, yaitu harus belajar dan mengembangkan kapabilitas;
4. Harmonis, yaitu saling peduli dan menghargai perbedaan;
5. Loyal, yaitu berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan
negara;
6. Adaptif, yaitu terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan serta
menghadapi perubahan; dan
7. Kolaboratif, yaitu membangun kerja sama yang sinergis.
Membangun kembali tatanan birokrasi yang lebih efektif, efisien,
serta berorientasi pada pelayanan optimal, cepat, dan terukur, perlu
ditingkatkan pula kapabilitas, integritas, kapasitas, dan profesionalisme
ASN sebagai bagian dari reformasi birokrasi untuk mencapai good
governance. Untuk itu perlu dilakukan upaya-upaya internalisasi nilai-nilai
dasar ASN dengan cara mengimplementasikan melalui pelatihan dasar
2
(latsar). Pelatihan dasar ini bertujuan untuk membentuk ASN profesional
yang berkarakter yaitu ASN yang dibentuk sikap dan prilakunya menjadi
disiplin, memiliki pengetahuan tentang nilai-nilai dasar ASN, pengetahuan
tentang kedudukan dan peran ASN dalam NKRI, serta menguasai bidang
tugasnya sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara
profesional sebagai pelayan masyarakat di Instansi pemerintah baik pusat
dan daerah.
3
APBD dan bertindak sebagai Bendahara Umum Daerah (BUD). BUD
adalah PPKD yang bertindak dalam kapasitas sebagai Bendahara Umum
Daerah, Kemudian untuk melaksanakan tugas yang dimilikinya BUD
menunjuk Kuasa BUD.
4
kepada pihak ketiga, atas dasar perjanjian kontrak kerja atau surat
perintah kerja lainnya dan pembayaran gaji dengan jumlah,
penerimaan, peruntukan dan waktu pembayaran waktu tertentu yang
dokumennya disiapkan oleh PPTK.
Uang Persediaan adalah uang muka dalam bentuk kas kecil yang
diberikan kepada Bendahara Pengeluaran pada Instansi Pemerintah atau
Satuan Kerja untuk membiayai kegiatan operasional sehari-hari. Setelah
uang ini terpakai maka dapat diganti dengan mengajukan SPP GU
dengan melampirkan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) dengan disertai
bukti pengeluaran yang sah. Pada tahap inilah sebuah instansi
pemerintah daerah atau OPD/SKPD melaksanakan pencetakan BKP
(Bukti Kas Pengeluaran). Di Inspektorat Kabupaten Lampung Timur
Bendahara Pengeluaran berada dibawah sekertariat berdasarkan
Peraturan Bupati Nomor 81 Tahun 2021 yang menjalankan fungsi sebagai
pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, surat-menyurat, dan rumah
tangga yang menjadi satu bagian pada Subbagian administrasi dan
umum.
Kondisi saat ini yang ada adalah dalam pencetakan BKP sebagai
bukti pengeluaran yang sah yang akan dilampirkan dalam SPJ sebagai
salah satu syarat pengajuan SPP-GU masih dilakukan secara manual,
yang notabene dalam pelaksanaannya pasti akan memakan waktu yang
lama. Sementara jumlah BKP yang harus dicetak tiap kali pengajuan SPP-
GU jumlahnya tidak sedikit. Sejak bulan januari Tahun 2022 hingga saat
ini berdasarkan rekap pencetakan BKP di Inspektorat Kabupaten
Lampung Timur adalah sebagai berikut :
5
4 April - -
5 Mei 2 40
6 Juni 3 26
7 Juli 4 33
8 Agustus 5 47
9 September 6 14
10 Oktober - -
11 Nopember - -
12 Desember - -
Sumber : Data Rekap Cetakan BKP Inspektorat Kabupaten Lampung
Timur (Bendahara Pengeluaran)
6
bagian dari SPJ yang menjadi salah satu syarat pengajuan SPP-GU, agar
suatu pekerjaan yang memang sudah di manajemenkan dengan baik
bertambah kualitasnya menjadi lebih efektif dan efisien.
Untuk itu berdasarkan Employer Branding ASN “Bangga Melayani
Bangsa” dan nilai-nilai Core Value ASN BerAKHLAK yang telah dipelajari
dalam pelatihan dasar CPNS yang diikuti oleh penulis, maka penulis ingin
mengaktualisasikan materi tersebut kepada lingkungan kerja bersama
dengan teman-teman di instansi untuk mengaplikasikan nilai-nilai tersebut
melalui kegiatan “PEMANFAATAN FUNGSI VLOOKUP PADA MICROSOFT
OFFICE EXCEL UNTUK MENYUSUN PROGRAM PENCETAKAN BUKTI KAS
PENGELUARAN (BKP) SECARA EFEKTIF DAN EFISIEN DI INSPEKTORAT
KABUPATEN LAMPUNG TIMUR”
7
(Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, Kolaboratif) serta Manajemen ASN, dan Smart ASN
2. Manfaat
b. Bagi Penulis