Hari : Rabu
Menyetujui:
Penguji
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan hidayah,
rahmat, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Kertas Kerja dengan judul
“Implementasi Perpajakan pada PMK 58 dan 59 Tahun 2022 Dalam Belanja Instansi
Pemerintah” sebagai salah satu dari serangkaian kegiatan dalam Pelatihan Teknis peningkatan
Dalam membuat kertas kerja ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan, bantuan, dan
dukungan dari banyak pihak sehingga dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, penulis
1. Bapak Nurrahman Adi Putra, SE, Akt selaku pembimbing yang senantiasa memberikan
2. Ibu Bayu Wardhani, SE, MM selaku narasumber/penguji yang telah memberikan arahan,
3. Bapak dan Ibu pemateri yang telah memberikan ilmunya yang bermanfaat; dan
Penulis menyadari bahwa kertas kerja ini masih terdapat kekurangan karena terbatasnya
kemampuan dan pengetahuan penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik
demi perbaikan kertas kerja ini agar bermanfaat bagi orang banyak.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
keuangan daerah, antara lain: (i) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, dan (iv) Peraturan Pemerintah Nomor 12
Belanja Daerah (APBD) yang merupakan salah satu perencanaan pemerintah daerah
satu elemen yang terdapat dalam pengelolaan keuangan. Pada tahap penatausahaan
dan lainnya untuk memberikan pengelolaan keuangan daerah yang baik. Hasil dari
keuangan daerah.
Dalam proses penatausahaan belanja daerah, bendahara pengeluaran memegang
peranan penting sebagai pihak yang menguji dan memutuskan, apakah suatu tagihan
undangan perpajakan.
berubahnya pola pengadaan barang jasa pemerintah. Belanja pemerintah kini tidak lagi
dilakukan dengan pola tradisional, tetapi sudah mulai ikut menggunakan toko daring.
Sejalan dengan hal tersebut, perlu pula dilakukan pengkinian peraturan perpajakan agar
belanja pemerintah dapat tetap terpenuhi aspek legalitas dan akuntabilitasnya walaupun
dilakukan dengan metode yang belum dikenal dalam peraturan perpajakan sebelumnya.
Kementerian Keuangan dalam hal ini menetapkan PMK Nomor 58 tahun 2022 tentang
Penunjukan Pihak Lain sebagai Pemungut Pajak dalam transaksi pengadaan barang jasa
Provinsi Jawa Tengah. Berkaitan dengan hal tersebut, kami mengambil judul
B. RUMUSAN MASALAH
Meskipun PMK 58 dan 59 Tahun 2022 telah diundangkan dan berlaku, namun
pengelola keuangan. Berdasarkan pokok pikiran diatas maka perlu dikaji lebih lanjut
tentang: Bagaimana implementasi PMK 58 dan 59 tahun 2022 terhadap belanja instansi
pemerintah.
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi PMK 58 dan
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
Pengelolaan Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka
didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban
1. hak Daerah untuk memungut pajak daerah dan retribusi daerah serta melakukan
pinjaman;
3. Penerimaan Daerah;
4. Pengeluaran Daerah;
5. kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain berupa uang, surat
berharga, piutang, barang, serta hak lain yang dapat dinilai dengan uang, termasuk
6. kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh Pemerintah Daerah dalam rangka
kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang
kemakmuran rakyat.
dana atau uang dari wajib pajak ke kas negara untuk membiayai pembangunan
Pajak merupakan alat untuk melaksanakan atau mengatur kebijakan negara dalam
lapangan sosial dan ekonomi. Fungsi mengatur tersebut antara lain:
b. Pajak dapat digunakan sebagai alat untuk mendorong kegiatan ekspor, seperti
4. Fungsi Stabilisasi
seperti untuk mengatasi inflasi, pemerintah menetapkan pajak yang tinggi, sehingga
jumlah uang yang beredar dapat dikurangi. Sedangkan untuk mengatasi kelesuan
ekonomi atau deflasi, pemerintah menurunkan pajak, sehingga jumlah uang yang
Tanggung jawab atas kewajiban membayar pajak berada pada anggota masyarakat
sendiri untuk memenuhi kewajiban tersebut, sesuai dengan sistem self assessment yang
dianut dalam Sistem Perpajakan Indonesia. Self assessment system berarti wajib pajak
sendiri.
231 tahun 2019 sebagaimana telah diubah dalam PMK 59 Tahun 2022 diatur ketentuan
kewajiban instansi pemerintah sebagai berikut:
1. Instansi Pemerintah ditunjuk sebagai pemotong dan/ atau pemungut PPh yang
PPh yang terutang atas setiap pembayaran yang merupakan objek pemotongan atau
pemungutan PPh.
Pemotongan PPh Pasal 4 ayat (2) yaitu pemotongan PPh atas penghasilan yang
e. pembelian barang atau penggunaan jasa dari Wajib Pajak yang memiliki
Instansi Pemerintah tidak melakukan pemotongan PPh Pasal 4 ayat (2) atas:
1. sebagian atau seluruh pembayaran pengalihan hak atas tanah dan/ atau
bangunan kepada:
kena pajak yang melakukan pengalihan hak atas tanah dan/ atau bangunan
b. orang pribadi atau badan yang melakukan pengalihan harta berupa bangunan
dalam rangka melaksanakan perjanjian bangun guna serah, bangun serah
bangunan; atau
c. orang pribadi atau badan yang tidak termasuk subjek pajak yang melakukan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang dilakukan melalui Pihak Lain
dalam Sistem Informasi Pengadaan, yang telah dipungut PPh Pasal 22 oleh
Pihak Lain.
2. PPh Pasal 15
Pemotongan PPh Pasal 15 yaitu pemotongan PPh kepada Wajib Pajak tertentu
atas:
jasa yang dilakukan melalui Pihak Lain dalam Sistem Informasi Pengadaan,
3. PPh Pasal 21
dengan pekerjaan, jasa, atau kegiatan dengan nama dan dalam bentuk apa pun
yang dibayarkan kepada rekanan pemerintah yang merupakan Wajib Pajak orang
pekerjaan, jasa, atau kegiatan, dengan nama dan dalam bentuk apa pun yang
dalam Sistem Informasi Pengadaan, yang telah dipungut PPh Pasal 22 oleh
Pihak Lain.
4. PPh Pasal 22
tidak termasuk PPN dan bukan merupakan pembayaran yang dipecah dari suatu
kredit pemerintah;
c. pembayaran untuk: pembelian bahan bakar minyak, bahan bakar gas, pelumas,
dilakukan melalui Pihak Lain dalam Sistem Informasi Pengadaan, yang telah
5. PPh Pasal 23
kepada rekanan pemerintah yang merupakan Wajib Pajak dalam negeri atau
utang;
b. royalti;
c. hadiah, penghargaan, bonus, dan sejenisnya selain yang telah dipotong PPh
Pasal 21;
d. sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta, kecuali sewa
dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta yang telah dikenai
PPh Pasal 4 ayat (2); dan/atau
daerah, atau anggaran pendapatan dan belanja desa selain jasa yang telah
b. sewa yang dibayarkan atau terutang sehubungan dengan sewa guna usaha
c. penghasilan yang dibayarkan atau terutang kepada badan usaha atas jasa
d. imbalan sehubungan dengan jasa yang telah dikenai PPh yang bersifat final
Uang Persediaan atas: 1). sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan
penggunaan harta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d; atau 2).
penggunaan jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, yang dilakukan
melalui Pihak Lain dalam Sistem Informasi Pengadaan, yang telah dipungut
6. PPh Pasal 26
dibayarkan kepada rekanan pemerintah yang merupakan Wajib Pajak luar negeri
pengembalian utang;
Instansi Pemerintah ditunjuk sebagai pemungut PPN atau PPN dan PPnBM yang
terutang atas penyerahan Barang Kena Pajak dan/ atau Jasa Kena Pajak oleh PKP
Penyerahan barang dan/atau jasa yang dilakukan oleh Rekanan meliputi penyerahan
barang dan/ atau jasa kepada Instansi Pemerintah dan pihak selain Instansi
Pemerintah dalam Sistem Informasi Pengadaan.
Jenis transaksi yang dipungut merupakan objek PPh Pasal 22 yang meliputi:
a. penjualan barang;
Atas pajak yang dipungut tersebut, Pihak Lain memiliki kewajiban untuk
Besarnya pungutan Pajak Penghasilan Pasal 22 yaitu sebesar 0,5% (nol koma
lima persen) dari seluruh nilai pembayaran yang tercantum dalam dokumen tagihan,
tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah.
BAB III
PEMBAHASAN
Kewenangan dan tanggung jawab dalam penggunaan anggaran yang dimiliki oleh
untuk mewujudkan pengadaan yang transaparan dan efisien melalui Sistem Informasi
Tahun 2021, yaitu beberapa diantaranya ialah Peraturan Menteri Keuangan Republik
dan Tata Cara Pemungutan, Penyetoran, dan/atau Pelaporan Pajak yang dipungut oleh
Pihak Lain Atas Transaksi Pengadaan Barang dan/atau Jasa Melalui Sistem Informasi
Pendaftaran dan Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Pengukuhan dan
Pemungutan, Penyetoran, dan Pelaporan Pajak bagi Instansi Pemerintah . Kedua PMK
Peresmian aturan perpajakan terbaru melalui PMK No. 58/PMK.03/Tahun 2022 dan
menggunakan kartu kredit pemerintah bagi instansi pemerintah pusat, instansi pemerintah
Pokok pengaturan perubahan dari PMK ini ialah berupa subjek pajak yang ditunjuk
sebagai pemungut pajak atas penyerahan barang dan jasa. Pemungutan dilakukan rekanan
termasuk penyerahan kepada instansi pemerintah dan pihak lainnya, selain instansi
pemerintah dalam sistem informasi pengadaan. Pihak lain yang disebut sebagai pemungut
atas transaksi pengadaan barang dan jasa menggunakan sistem informasi pengadaan yaitu
marketplace pengadaan dan ritel daring pengadaan yang terlibat langsung atau memfasilitasi
transaksi yang dilakukan melalui SIPP. Pajak yang dipungut oleh pihak lain ialah PPN, PPh
Pasal 22, atau PPN dan PPnBM, dan apabila pajak telah dipungut oleh pihak lain, tidak
rekanan untuk memberikan penawaran bagi barang dan jasa kepada instansi pemerintahan.
Selanjutnya, penyebutan ritel daring pengadaan barang dan jasa pemerintah ialah
pemerintah.
Adapun, pihak lain yang ditunjuk sebagai pemungut harus mendaftarkan diri pada
kantor Direktorat Jenderal Pajak dengan wilayah kerja meliputi tempat tinggal atau tempat
kedudukan pihak lain untuk diberikan NPWP. Kemudian, pihak lainnya perlu melaporkan
usahanya pada kantor Direktorat Jenderal Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat
tinggal, kedudukan, atau kegiatan usaha dilakukan untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha
Dalam PMK 58/PMK.03/2022 pasal 5 ayat (5) b. disebutkan bahwa Pihak Lain tidak
transaksi penjualan barang, penyerahan jasa, dan/atau persewaan dan penghasilan lain
sehubungan dengan penggunaan harta yang dilakukan oleh rekanan yang pembayarannya
kerja, surat tugas, dan/atau surat perintah kerja lainnya melalui penerbitan surat perintah
Gubernur Jawa Tengah Nomor 42 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan APBD
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2023 salah satunya adalah untuk belanja barang dan jasa,
belanja modal termasuk pekerjaan yang dilaksanakan sendiri (swakelola) yang nilainya di
atas Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) kecuali pengadaan barang/jasa melalui e-
purchasing di atas Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah). Berdasarkan hal tersebut,
Pihak Lain dalam hal ini adalah marketplace dan ritel daring menjadi wajib pungut pajak
Isi pokok pengaturan dalam PMK ini ialah pengecualian pemotongan atau pemungutan
pajak oleh instansi pemerintah untuk transaksi yang dilakukan menggunakan sistem
Pemotongan PPh Pasal 4 ayat (2) meliputi pemotongan PPh atas penghasilan yang
c. usahajasa konstruksi;
d. hadiah undian;
e. pembelian barang atau penggunaan jasa dari Wajib Pajak yang memiliki peredaran
bruto tertentu.
Tidak termasuk pembayaran atas persewaan tanah dan/ atau bangunan, yaitu pembayaran
Instansi Pemerintah tidak melakukan pemotongan PPh Pasal 4 ayat (2) atas:
(a) sebagian atau seluruh pembayaran pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan
kepada:
(1) orang pribadi yang mempunyai penghasilan di bawah penghasilan tidak kena pajak
yang melakukan pengalihan hak atas tanah dan/ atau bangunan dengan jumlah bruto
pengalihan kurang dari Rp 60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah) dan bukan
rangka melaksanakan perjanjian bangun guna serah, bangun serah guna, atau
(3) orang pribadi atau badan yang tidak termasuk subjek pajak yang melakukan
(b) pembayaran dengan mekanisme Uang Persediaan atas transaksi yang dilakukan melalui
Pihak Lain dalam Sistem Informasi Pengadaan, yang telah dipungut PPh Pasal 22 oleh
Pihak Lain.
Instansi Pemerintah tidak melakukan pemotongan PPh Pasal 15 atas pembayaran dengan
mekanisme Uang Persediaan sehubungan dengan imbalan jasa yang dilakukan melalui
Pihak Lain dalam Sistem Informasi Pengadaan, yang telah dipungut PPh Pasal 22 oleh
Pihak Lain.
pemerintah:
Surat Keterangan;
jasa, atau kegiatan, dengan nama dan dalam bentuk apa pun yang dibayarkan kepada
rekanan pemerintah yang dilakukan melalui Pihak Lain dalam Sistem Informasi
pemerintah:
(a) pembayaran yang jumlahnya paling banyak Rp 2.000.000,00 (dua juta rupiah) tidak
termasuk PPN dan bukan merupakan pembayaran yang dipecah dari suatu transaksi
(b) pembayaran atas pembelian barang yang dilakukan dengan menggunakan kartu kredit
pemerintah;
(1) pembelian bahan bakar minyak, bahan bakar gas, pelumas, benda pos;
(d) pembayaran untuk pembelian barang sehubungan dengan penggunaan dana bantuan
(f) pembayaran kepada rekanan pemerintah yang memiliki dan menyerahkan fotokopi
Surat Keterangan;
(g) pembayaran untuk pembelian barang kepada rekanan pemerintah yang dapat
cara pengajuan permohonan pembebasan dari pemotongan dan/ atau pemungutan PPh;
(h) pembayaran dengan mekanisme Uang Persediaan atas pembelian barang yang
dilakukan melalui Pihak Lain dalam Sistem Informasi Pengadaan, yang telah dipungut
pemerintah:
(b) sewa yang dibayarkan atau terutang sehubungan dengan sewa guna usaha dengan hak
opsi;
(c) penghasilan yang dibayarkan atau terutang kepada badan usaha atas jasa keuangan
yang berfungsi sebagai penyalur pinjaman dan/ atau pembiayaan sesuai dengan
(d) imbalan sehubungan dengan jasa yang telah dikenai PPh yang bersifat final sesuai
(f) penghasilan yang dibayarkan, disediakan untuk dibayarkan, atau telah jatuh tempo
Persediaan atas:
(2) penggunaan jasa, yang dilakukan melalui Pihak Lain dalam Sistem Informasi
(h) pembayaran kepada rekanan pemerintah yang memiliki dan menyerahkan fotokopi
Surat Keterangan
Penambahan pengecualian pemungutan PPN atau PPN dan PPnBM oleh instansi
pemerintah, PPN atau PPN dan PPnBM tidak dipungut oleh Instansi Pemerintah, dalam:
(a) pembayaran yang jumlahnya paling banyak Rp 2.000.000,00 (dua juta rupiah) tidak
termasukjumlah PPN atau PPN dan PPnBM yang terutang, dan bukan merupakan
pembayaran yang dipecah dari suatu transaksi yang nilai sebenarnya lebih dari Rp
(b) pembayaran dengan kartu kredit pemerintah atas belanja Instansi Pemerintah;
(d) pembayaran atas penyerahan bahan bakar minyak dan bahan bakar bukan minyak
Elnusa Pertrofin;
(f) pembayaran atas Jasa angkutan udara yang diserahkan oleh perusahaan penerbangan;
(g) pembayaran atas penyerahan Barang Kena Pajak dan/ atau Jasa Kena Pajak yang
Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak oleh PKP Rekanan Pemerintah kepada Instansi
Pemerintah yang dilakukan melalui Pihak Lain dalam Sistem Informasi Pengadaan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
pemotongan pajak yanng merpakan salah satu sumber penerimaan negara terbesar yang
dengan tidak mendapat imbalan secara langsung dan digunakan untuk kemakmuran
negara. Seiring perkembangan teknologi, transaksi belanja pengadaan barang serta jasa
marketplace pengadaan atau ritel daring pengasaan melalui Sistem Informasi Pengadaan
(UP). Atas transaksi belanja melalui daring, diterbitkanlah UU HPP No 7 Tahun 2021
perpajakan
efisiensi belanja
3. mengamankan penerimaan pajak atas transaksi pengadaan barang dan/ atau jasa
PMK yang mengatur tentang Pajak Pertambahan Nilai (PPN), beberapa diantaranya
dilakukan rekanan termasuk penyerahan kepada instansi pemerintah dan pihak lainnya,
selain instansi pemerintah dalam sistem informasi pengadaan. Sedangkan Isi pokok
atau pemungutan pajak oleh instansi pemerintah untuk transaksi yang dilakukan
B. Saran
Adapun saran-saran yang dapat diberikan oleh penulis kepada beberapa pihak
dan kalimat ajakan yang dapat dengan mudah dipahami sehingga tidak terjadi
Perpajakan.
Direktorat Jendral Pajak terhadap jajaran pegawainya yang mengelola dana dari
pemenuhan pajak penghasilan agar tidak terjadi lagi kasus korupsi yang dilakukan