Anda di halaman 1dari 10

UTS KEUANGAN DAERAH

“Peran Akuntansi Sektor Publik Dalam Perencanaan Anggaran Pada


Kinerja Keuangan”

Dosen Pengampu:
Moh Hudi Setyobakti, SE.,MM

Disusun Oleh:
Sapna Sofiana 220124045
6MA3

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

INSTITUT TEKNOLOGI DAN

BISNIS

WIDYA GAMA LUMAJANG

2023
1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah tentang ‘Peran Akuntansi Sektor Publik Pada Kinerja Keuangan Daerah’ ini dapat
tersusun sampai selesai.

Tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Moh Hudi Setyobakti SE.,MM
selaku dosen pengampu pada mata kuliah Keuangan Daerah yang telah memberikan arahan
dan bimbingan terkait tugas makalah ini.

Penulis berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Dan penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih
banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca untuk penyempurnaan makalah ini.

Lumajang, 15 April 2023

Sapna Sofiana

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................2

DAFTAR ISI..................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................4

1.1 Latar Belakang.........................................................................................4


1.2 Rumusan Masalah....................................................................................4
1.3 Tujuan......................................................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................6

2.1 Pengertian Keuangan Daerah....................................................................6

2.2 Akuntansi Sektor Publik...........................................................................6

2.3 Kinerja Keuangan Daerah.........................................................................6

2.4 Perencanaan Anggaran..............................................................................7

BAB III PEMBAHASAN.............................................................................................8

3.1 Peran Akuntansi Sektor Publik...................................................................8


KESIMPULAN.............................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................10

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan akuntansi sektor publik yang semakin pesat , hal ini
disebabkan karena adanya era reformasi dalam pelaksanaan kebijakan pemerintahan
otonomi daerah dan desentralisasi dalam pelaksanaan kebijakan pemerintahan
otonomi daerah. Melalui Tap MPR Nomor XV/MPR/1998
tentang”Penyelenggaraan Otonomi Daerah; Pengaturan, Pembagian, dan
Pemanfaatan Sumber Daya Nasional yang berkeadilan serta Perimbangan Keuangan
Pusat daan Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia”
terbentuklah UU NO.22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah, dan UU No.25
Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah.
Undang-Undang ini kemudian mengalami revisi menjadi UU No.32 Tahun 2004
dan UU No.33 Tahun 2004.
Dengan adanya perubahan peraturan ini diharapkan keuangan daerah dapat
meningkatkan akuntanbilitas dan keandalan pengelolaan keuangan pemerintah
melalui penyusunan dan pengembangan standar akuntansi pemerintahan dengan
harapan dapat berjalan secara efektif dan efisien. Sebab indikator keberhasilan
otonomi daerah adalah adanya peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat
yang semakin baik, kehidupan demokrasi yang semakin maju, keadilan,
pemerataan, serta adanya hubungan yang serasi antara pemerintahan pusat dan
daerah.
Pemerintah daerah yang secara Undang-Undang telah dikembangkan akan
lebih mampu mandiri, sehingga sebagian dari kewenangan pemerintah pusat telah
didelegasikan kepada daerah, dan sebagian lainnya tidak bisa didelegasikan.
Diantara yang sudah didelegasikan dibidang keuangan adalah telah diatur antara
pajak daerah dan pajak pusat, disamping juga dana perimbangan, pengelolaan
keuangan daerah di serahkan kepada daerah dengan rambu-rambu aturan dari
pemerintah pusat.
Anggaran memiliki beberapa fungsi dalam akuntansi sektor publik, namun
fungsi anggaran yang paling utama adalah sebagai alat perencanaan dan alat
pengendalian. Anggaran sebagai alat perencanaan memberikan target yang harus
dicapai pemerintah dalam satu periode, sedangkan sebagai alat pengendalian
memberikan batasan-batasan tertentu dalam melakukan belanja daerah. Anggaran
juga dapat dijadikan sebagai landasan pengukuran kinerja pemerintah daerah.
Aspek perencanaan, daerah sangat membutuhkan aparat daerah yang
berkualitas tinggi, brvariasi strategik dan mampu berpikir strategik, serta memiliki
moral yang baik sehingga dapat mengelola pembanguan daerah benar-benar
mencerminkan kebutuhan daerah dan berkaitan langsung dengan permasalahan
yang dihadapi daerah. Untuk memastikan bahwa pengelolaan dana publik telah
dilakukan sebagaimana mestinya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan keuangan daerah
2. Apa yang dimaksud dengan akuntansi sektor publik
3. Apa yang dimaksud dengan kinerja keuangan daerah
4
4. Apa peran akuntansi sektor publik dalam perencanaan anggaran pada kinerja
keuangan daerah
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan keuangan daerah
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan akuntansi sektor publik
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kinerja keuangan daerah
4. Untuk mengetahui peran akuntansi sektor publik dalam perencanaan anggaran
pada kinerja keuangan daerah

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Keuangan Daerah


Sesuai dengan PP Nomor 58 Tahun 2005, keuangan daerah didefinisikan sebagai
semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang
dapat dinilai dengan uang termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan
dengan hak dan kewajiban daerah tersebut. Sedangkan menurut UU Nomor 23 Tahun 2014,
Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah yang dapat dinilai dengan uang
dan segala sesuatu berupa uang dan barang yang dapat dijadikan milik daerah yang
berhubungan dengan pelaksanaanhak dan kewajiban tersebut.

2.2 Akuntansi Sektor Publik


Menurut Mardiasmo, yang dimaksud akuntansi sektor publik adalah suatu alat
informasi yang berguna bagi masyarakat dan pemerintah sebagai penggunaan sumber daya
secara efektif untuk mencapai sasaran organisasi
Sedangkan Meliala mengemukakan bahwa akuntansi sektor publik adalah peristiwa
mulai dari mrngumpulkan, mencatat, mengklasifikasikan, menganalisa, dan melaporkan
transaksi keuangan yang terjadi dalam organisasi publik sehingga menghasilkan informasi
keuangan bagi pemakai laporan keuangan yang selanjutnya dapat berguna untuk
pengambilan keputusan.
Lain halnya dengan Bastian, menurutnya akuntansi sektor publik adalah akuntansi
dana masyarakat yang berarti adanya analisis akuntansi dan mekanisme teknik yang di
praktikkan dalam mengelola dana dari masyarakat. Handayani memaparkan pengertian
akuntansi sektor publik merupakan salah satu bentuk penanggungjawaban kepada
masyarakat dari lembaga-lembaga publik dengan menggunakan metode tertentu.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa pengertian akuntansi sektor publik adalah proses
mengelola berbagai transaksi keuangan dalam organisasi publik untuk menghasilkan
informasi keuangan yang dapat digunakan sebagai pengambilan keputusan bagi hak
pemakainya. Tujuan yang ingin dicapai dengan adanya akuntansi sektor publik yaitu untuk
memberikan informasi bagi manajer guna mempertanggungjawabkan pelaksanaan kegiatan
pemerintahan sesuai perencanaan yang telah ditetapkan dan sumber daya secara tepat, serta
dapat memberikan informasi kepada masyarakat atas pengelolaan dan penggunaan dana
masyarakat.

2.3 Kinerja Keuangan Daerah


Menurut Irham Fahmi (2012:2), kinerja keuangan adalah suatu analisis yang
dilakukan untuk melihat sejauh mana perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan
aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Menurut Munawir (2012:30),
kinerja keuangan merupakan satu diantara dasar penilaian mengenai kondisi keuangan
perusahaan yang dilakukan berdasarkan analisis terhadap rasio keuangan perusahaan.
Sedangkan pengertian kinerja keuangan menurut Rudianto (2013:189) yaitu hasil atau
prestasi yang telah dicapai oleh manajemen perusahaan dalam menjalankan fungsinya
mengelola asset perusahaan secara efektif selama periode tertentu.
Dengan pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan adalah
pencapaian prestasi perusahaan pada periode yang menggambarkan kondisi keuangan
perusahaan dengan indikator kecukupan modal, likuiditas dan profitabilitas.
6
2.4 Perencanaan Anggaran
Bintoro Tjokroaminoto dalam Husaini Usman 2008 menyebutkan perencanaan
adalah proses mempersiapkan kegiatan-kegiatan secara sistematis yang akan dilakukan
untuk mencapai tujuan tertentu. Prajudi Atmosudirjo dalam Husaini Usman 2008 juga
berpendapat bahwa perencanaan adalah perhitungan dan penentuan tentang sesuatu yang
akan dijalankan dalam rangka mencapai tujuan tertentu, siapa yang melakukan, bilamana,
dimana, dan bagaimana cara melakukannya.

Sedangkan menurut Alder 1999 dalam Rustiadi 2008:339 menyatakan bahwa


perencanaan adalah suatu proses menentukan apa yang ingin dicapai pada masa yang akan
datang serta menetapkan tahapan-tahapan yang dibutuhkan untuk mencapainya. Sebagian
kalangan berpendapat bahwa perencanaan adalah suatu aktivitas yang dibatasi oleh lingkup
waktu tertentu, sehingga perencanaan lebih jauh diartikan sebagai kegiatan terkoordinasi
untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam kurun waktu tertentu juga.

Pengertian anggaran secara umum adalah sebagai suatu perencanaan dalam


perusahaan atau organisasi yang disusun secara terpadu dan dijelaskan dalam stuan unit
moneter pada satu periode atau jangka waktu yang sudah ditentukan.

Sedangkan menurut Munandar 2011, pengertian anggaran adalah suatu rencana


yang disusun dengan sistematis yang meliputi semua aktivitas perusahaan yang dinyatakan
dalam unit atau kesatuan moneter yang berlaku untuk jangka waktu tertentu. Menurut
Nafarin 2000, anggaran adalah rencana tertulis tentang sebuah organisasi yang dinyatakan
secara kuantitatif untuk jangka waktu tertentu, biasanya anggaran dinyatakan dalam satuan
moneter tapi bisa juga dinyatakan dalam satuan barang atau jasa. Sofyan 1996, pengertian
anggaran adalah pendekatan yang sistematis dan formal yang bertujuan untuk mencapai
pelaksanaan fungsi perencanaan sebagai alat bantu pelaksanaan tanggung jawab
manajemen. Menurut Supriyono 1990, pengertian anggaran adalah perencanaan keuangan
perusahaan yang digunakan sebagai dasar pengawasan keuangan perusahaan untuk periode
mendatang. Menurut Mulyadi 2001, anggaran adalah sebuah rencana kerja yang dinyatakan
secara kuantitatif dan diukur dalam satuan moneter standar.

7
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Peran Akuntansi Sektor Publik


 Memberikan jaminan informasi yang diperlukan untuk mengelola secara
tepat, efisien, dan ekonomis atas suatu operasi dan alokasi sumber daya yang
dipercayakan kepada pemerintah daerah
 Memberikan informasi yang memungkinkan bagi manajer untuk melaporkan
pelaksanaan tanggung jawab mengelola secara tepat dan efektif pada
program dan penggunaan sumber data yang menjadi wewenangnya; dan
memungkinkan bagi pegawai pemerintah untuk melaporkan kepada publik
atas hasil operasi pemerintah dan penggunaan dana publik.
 Peran akuntansi sebagai pengendalian , digunakan dalam pembuatan laporan
keuangan sektor publik berupa laporan surplus/defisit pada pemerintahan.

Akuntansi sektor publik terkait dengan tiga hal pokok yaitu penyediaan informasi,
pengendalian manajemen, dan akuntabilitas. Akuntansi sektor publik merupakan alat
informasi baik bagi pemerintah sebagai manajemen maupun alat informasi bagi publik.
Bagi pemerintah, informasi akuntansi digunakan dalam proses pengendalian
manajemen mulai dari perencanaan strategik, pembuatan program, penganggaran,
evaluasi kerja, dan pelaporan kinerja.
Informasi akuntansi bermanfaat untuk pengambilan keputusan, terutama untuk
membantu manajer dalam melakukan alokasi sumber daya . informasi akuntansi dapat
digunakan untuk menentukan biaya suatu program, proyek, atau aktivitas serta
kelayakannya baik secara ekonomis maupun teknis.

8
KESIMPULAN

Berdasarkan pemaparan materi diatas, maka beberapa kesimpulan yang dapat diambil
adalah dapat mengetahui peran utama akuntansi sektor publik dalam hal ini peran utamanya
adalah sebagai penyedia informasi, pengemdalian manajemen, dan akuntanbilitas.

Perencanaan merupakan proses atau rangkaian beberapa kegiatan yang saling


berhubungan dalam memilih salah satu dari beberapa alternatif tentang tujuan yang ingin
dicapai oleh sebuah organisasi atau perusahaan, sedangkan penganggaran merupakan berisi
estimasi mengenai apa yang akan dilakukan organisasi dimasa yang akan datang.

9
DAFTAR PUSTAKA

Halim. 2004. Otonomi Daerah, Penganggaran Daerah, dan Korupsi. Semarang: Fakultas
Ekonomi Universitas Diponegoro.

https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=VOmIDwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PT5&d
q=info:r27PEkToK84J:scholar.google.com/&ots=6EjMZwiTQa&sig=rXLStJF_2lgW9-
7pXjRHoRZepD0&redir_esc=y - v=onepage&q&f=false

http://repo.iain-tulungagung.ac.id/18107/5/BAB%20II.pdf

http://repository.stei.ac.id/7469/3/BAB%202.pdf

https://www.maxmanroe.com/vid/finansial/pengertian-anggaran.html

https://butuhakuntan.com/peran-akuntan-publik/

https://ejournal.stiesyariahbengkalis.ac.id/index.php/iqtishaduna/article/download/64/64#:~
:text=Kinerja%20Keuangan%20Daerah%20Kinerja%20keuangan,undangan%20selama%2
0satu%20periode%20anggaran

Tap MPR Nomor XV/MPR/1998 “Penyelenggaraan Otonomi Daerah”.

UU No. 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintah Daerah.

UU No.25 Tahun 1999.Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan Daerah.

UU No.17 Tahun 2004 Pasal 1 Tentang Keuangan Negara.

UU No,3 Tahun 2004 pasal 5 Tentang Sumber-sumber Penerimaan Daerah dalam


Pelaksanaan Desentralisasi.

10

Anda mungkin juga menyukai