Dosen Pengampu:
Dr. Nur Hanurawati, M.Pd.
Disusun Oleh :
Desi Trihandayani Chandra 2223021013
Alfian Erprabowo 2223021020
Tri Mentari 2223021023
Amiruddin 2223021024
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga
makalah ini bisa selesai pada waktunya. Terimakasih kami ucapkan kepada ibu Dr.
Nur Hanurawati, M.Pd. selaku dosen mata kuliah pendalaman matematika sekolah
yang sudah memberikan kepercayaan kepada kami untuk dapat menyelesaikan
tugas ini. Dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang konstruktif sangat
kami harapkan dari para pembaca guna untuk meningkatkan dan memperbaiki
pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.
Kelompok 5
iii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah .........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pola Bilangan, Barisan dan Deret ................................................................3
B. Notasi Sigma .................................................................................................4
C. Barisan dan Deret Aritmatika ......................................................................5
D. Barisan dan Deret Geometri ........................................................................9
E. Deret Geometri Tak Hingga ......................................................................11
F. Kesalahan yang sering dilakukan dalam menyelesaikan soal barisan dan
deret ............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Barisan adalah daftar urutan bilangan dari kiri ke kanan yang mempunyai
karakteristik atau pola tertentu. Setiap bilangan dalam barisan merupakan suku
dalam barisan. Jika beda antara suatu suku apa saja dalam suatu barisan dengan
suku sebelumnya adalah suatu bilangan tetap b maka barisan ini adalah barisan
aritmatika. Bilangan tetap b itu dinamakan beda dari barisan. Sedangkan deret
aritmatika adalah jumlah dari seluruh suku-suku pada barisan aritmetika.
Jika rasio antara suku apa saja dalam suatu barisan dengan suku sebelumnya
merupakan suatu bilangan tetap r maka barisan tersebut adalah barisan geometri
bilangan tetap r disebut rasio dari barisan. Sedangkan deret geometri adalah jumlah
dari seluruh suku-suku pada barisan geometri.
Dalam makalah ini, kita akan mempelajari pola bilangan, barisan, dan deret
diidentifikasi berdasarkan ciri-cirinya. Barisan dan deret aritmatika
diidentifikasikan berdasarkan ciri-cirinya, nilai unsur ke n suatu barisan aritmatika
ditentukan dengan menggunakan rumus 𝑈𝑛 = 𝑎 + (𝑛 − 1) ∙ 𝑏, jumlah n suku pertama
suatu deret aritmatika ditentukan dengan menggunakan rumus 𝑆𝑛 = (1 )/2 n (2𝑎 +
(𝑛 − 1) ∙ 𝑏. Barisan dan deret geometri diidentifikasikan berdasarkan ciri-cirinya,
nilai unsur ke n suatu barisan geometri ditentukan dengan menggunakan rumus 𝑈𝑛
= 𝑎 ∙ 𝑟 𝑛−1 , jumlah n suku pertama suatu deret geometri ditentukan dengan
menggunakan rumus 𝑆𝑛 = a(𝑟^𝑛 − 1)/(r − 1 ), jumlah tak hingga deret geometri
ditentukan dengan menggunakan rumus 𝑆∞ = a/(1 − r). Banyak sekali
permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang bisa diselesaikan dengan konsep
barisan dan deret, misalnya menghitung jumlah perkembang biakan bakteri,
pertumbuhan jumlah penduduk, menghitung besar bunga dan anuitas dalam bidang
ekonomi dan masih banyak masalah-masalah lain yang bisa dipecahkan dengan
konsep barisan deret.
2
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan dalam makalah ini adalah :
1. Apa itu pola bilangan, barisan dan deret?
2. Apa itu notasi sigma?
3. Bagaimana bentuk barisan dan deret Aritmatika?
4. Bagaimana bentuk barisan dan deret Geometri?
5. Bagaimana bentuk deret geometri Tak hingga?
6. Apa saja kesalahan yang sering terjadi dalam menyelesaikan soal barisan dan
deret?
C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui tentang pola bilangan, barisan dan deret.
2. Untuk mengetahui tentang sigma.
3. Untuk mengetahui bentuk barisan dan deret aritmatika.
4. Untuk mengetahui bentuk barisan dan deret geometri
5. Untuk mengetahui bentuk deret geometri tak hingga
6. Untuk mengetahui kesalahan yang sering terjadi dalam menyelesaikan soal
barisan dan deret.
3
BAB II
PEMBAHASAN
3. Pengertian Deret
Deret adalah jumlah seluruh suku-suku dalam barisan dan dilambangkan
dengan Sn. berikut contoh deret :
a. 1+2+3+4+5+…
b. 1+3+5+7+…
c. 2+4+6+8+…
B. Notasi Sigma
Notasi sigma adalah sebuah tanda yang digunakan untuk menuliskan suatu
penjumlahan secara singkat. Notasi sigma ditulis dengan lambang “∑”. Lambang
tersebut merupak huruf besar yunani yang berasal dari kata asing “Sum” yang
artinya jumlah.
Secara umum, notasi sigma didefinisikan sebagai berikut :
U1 + U2 + U3 +…+ Un = ∑𝑛𝑖=0 Un
∑𝑛𝑖=0 Un dibaca penjumlahan suku Ui untuk i = 1 sampai dengan i = n
i adalah indeks penjumlahan
1 adalah batas bawah penjumlahan
n adalah batas atas penjumlahan
(1, 2, 3, …, n) adalah wilayah penjumlahan
Sifat-sifat notasi sigma :
1. ∑𝑛𝑖=0 Un = U1 + U2 + U3 + … + Un
2. ∑𝑛𝑖=0 Ui = ∑𝑛𝑘=0 Uk
7. ∑𝑚 𝑛 𝑛
𝑖=1 Ui + ∑𝑖=𝑚+1 Ui = ∑𝑖=1 Ui dengan m < n
9. ∑𝑘𝑖=𝑘 𝑈𝑖 = 𝑈𝑘 dengan k = 1, 2, 3, …, n.
5
Contoh 1 : Tentukan bentuk penjumlahan dan nilainya dari (2k + 1)
k =1
5
Jawab: (2k + 1) = (2 • 1 + 1) + (2 • 2 + 1) + (2 • 3 + 1) + (2 • 4 + 1) + (2 • 5 + 1)
k =1
= 3 + 5 + 7 + 9 + 11 = 35
Contoh 2 : Tulislah dalam notasi sigma dari bentuk penjumlahan 1 +4+7 + ...
+ 28
10
Jawab : 1 + 4 + 7 + ……. + 28 = (3n − 2)
i =1
5
Contoh 3 : Ubahlah (4k + 3) menjadi bentuk sigma dengan batas bawah 7
k =0
5 5+ 7 12
Jawab : (4k + 3) = 4(k − 7) + 3 = (4k − 25)
k =0 k =7 k =7
Rumus :
b = U2 – U1
6
b = U3 – U2
b = U4 – U3
…
b = Un – Un – 1
jika suku pertama = a dan beda = b, maka secara umum barisan aritmatika
tersebut adalah :
U1 U2 U3 U4 ….. Un
a a+b a + 2b a + 3b ….. a + (n -1)b
Un = 1 + 4n – 4
Un = 4n - 3
Contoh 5 : Pada barisan Aritmetika diketahui U 5 = 21 dan U 10 = 41
.
Tentukan U15 !
Penyelesaian :
U5 = 21
a + 4b = 21 ……………. ( i )
U10 = 41
a + 9b = 41 ……………. ( ii )
Eliminasi Dari (i) dan (ii)
a + 4b = 21
a + 9b = 41 -
-5b = -20
b=4
subtitusi b = 4 ke persamaan (i) a + 4b = 21
a + 16 = 21
a =5
Jadi U15 = 5 + 14 . 4 = 61
2. Deret Aritmatika
Deret aritmatika adalah jumlah dari seluruh suku-suku pada barisan
aritmatika. Jika barisan aritmatikanya adalah U1 U2 U3 U4 ….. Un
maka deret aritmatikanya U1 + U2 + U3 + U4 …..+ Un dan dilambangkan
dengan Sn.
Sn = U1 + U2 + U3 + U4 …..+ Un
Sn = a + (a + b) + (a + 2b) + (a +3b) +…+ (Un – 2b) + (Un – b) + Un
Sn = Un + (Un – b) + (Un – 2b) +…+ (a +3b) + (a + 2b) + (a + b) + a
2 Sn = (a + Un) + (a + b) + (a + b) + (a + b) + …+ (a + b) + (a + b)
↓
8
n suku
2 Sn = n (a + b)
Sehingga rumus :
1
Sn = n (a + Un)
2
Keterangan :
Sn = jumlah n suku pertama deret aritmatika
Un = suku ke-n deret aritmatika
a = suku pertama
b = beda
n = banyaknya suku
272 = 3n - 1
3n = 271
n = 91
1
Sn = n( a + U n )
2
1
S 91 = 91(2 + 272)
2
S 91 = 228
100 10 1
b. 1000, 100, 10,…(r = = = )
1000 100 10
3 9
c. 1, 3, 9,…(r = = = 3)
1 3
Jika suku pertama dari barisan geometri U1 = a dan rasio = r, maka barisan
geometri tersebut adalah :
U1 U2 U3 U4 ….. Un
a, ar ar2 ar3 ….. arn – 1
𝐔𝟐 𝐔𝟑
a, ar, ar2, ar3, …, arn-1 dan r =
𝐔𝟏
= 𝐔𝟐 ….dst
rumus suku ke-n barisan geometri adalah :
Un = arn-1
Contoh 1: Tentukan suku ke-8 dari barisan :1,2,4,....
Penyelesaian : U8 = 1 . 27 = 128
Contoh 2: Tentukan rumus suku ke-n dari barisan 3,6,12,...
Penyelesaian : Un = 3 . 2n -1
Contoh 3: Pada barisan geometri diketahui U 3 = 4 dan U5 = 16 . Tentukan
U8
Penyelesaian :
u 5 16
=
u3 4
ar 4
=4
ar 2
r2 = 4
r=2
u 3 = 4 ar 2 = 4 a.2 2 = 4 a = 1
u8 = 1.2 7 = 128
2. Deret Geometri
Deret geometri adalah jumlah dari semua suku-suku pada barisan geometri.
Jika barisan geometrinya U1 + U2 + U3 + U4 …..+ Un dan dilambangkan
dengan Sn.
Sn = U1 + U2 + U3 + U4 …..+ Un
Sn = a + ar + ar2 + ar3+ …+ arn-2 + arn-1
11
atau
Keterangan :
Sn = jumlah n suku pertama
a = suku pertama
r = rasio / perbandingan
n = banyaknya suku
Contoh 1: Tentukan jumlah 8 suku pertama dari 1+2+4+....
1 (1 − 2 8 ) 1 − 256
Penyelesaian : S 8 = = = 255
1− 2 −1
a
S =
1− r
6
9=
1− r
9 − 9r = 6
9r = 3
1
r=
3
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pola bilangan sendiri memiliki arti suatu susunan bilangan yang memiliki
bentuk teratur atau suatu bilangan yang tersusun dari beberapa bilangan lain yang
membentuk suatu pola
Barisan Arimetika adalah Suatu barisan dinyatakan sebagai barisan aritmetika
jika selisih antara dua suku yang berurutan selalu tetap. Bilangan (selisih) tetap
tersebut disebut sebagai beda (b).Barisan Geometri adalah barisan yang memiliki
rasio atau pembanding yang tetap antara suku-suku yang berurutannya.
Deret Aritmetika Jika suku-suku dari suatu barisan deret aritmetika
dijumlahkan, maka akan terbentuk deret aritmetika. Nama lain deret aritmetika
adalah deret hitung atau deret tambah.
Deret Geometri Jika suku-suku dari suatu barisan geometri dijumlahkan, maka
akan terbentuk deret geometri.
Demikian, penjelasan mengenai pola bilangan, baris dan deret, untuk
mmembedakan barisan aritmatika dan geometri yaitu apabila antara suku yang satu
dengan yang lain merupakan hasil dari pembeda di tambah dengan suku
sebelumnya maka bentuk ini disebut dengan barisan bilangan aritmatika .
Sebaliknya , apabila suku pada suatu barisan bilangan merupakan hasil kali dari
suku sebelumnya dengan pembeda maka bentuk ini disebut dengan barisan
bilangan geometri. Untuk deret adalah menjumlahkan semua barisan bilangan baik
aritmatika atau geometri
B. Saran
Dalam hal ini kami berharap agar pembaca tidak hanya mengetahui barisan dan
deret aritmatika pada papper ini, namun juga memperbanyak latihan mengerjakan
soal dan dapat membedakan barisan dan deret aritmatika serta geometri,serta dapat
menemukan lebih banyak lagi solusi dalam menangani kesalahan siswa dalam
pembelajaran pola bilangan,barisan dan deret,dan dapat memberi saran kembali
15
Abdillah, Fahri. 2018. Matematika Kelas 11 | Barisan dan Deret Geometri: Rumus
Un, Sn, dan Jenis-Jenis Deret Geometri Tak Hingga. Dalam:
https://blog.ruangguru.com/barisan-dan-deret-geometri-rumus-un-sn-dan-
deretgeometri-tak-hingga diakses 15 Setember 2020
Anisa, Kartini.2021.Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Barisan
dan Deret Aritmatika Menggunakan Tahapan Kesalahan Newman.Jurnal
Cendekia : Jurnal Pendidikan Metematika.Volume 05, No.01, Maret 2021,
pp.522-532.
Anonim. Bunga Tunggal, Bunga Majemuk, Penyusutan, & Anuitas. Dalam :
https://www.studiobelajar.com/bunga-tunggal-majemuk-anuitas/ diakses
15 September 2020
Anonim. 2020. Aplikasi Deret Geometri Tak Hingga. Dalam :
https://www.materimatematika.com/2017/10/aplikasi-barisan-dan-
deret.html 15 September 2020
Imron, Muhammad. 2011. Bahan Ajar Pola, Barisan dan Deret. Universitas
Gunadarma. Manullang, Sudianto. dkk. 2017. Matematika SMA/MA
Kelas XI. Jakarta : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Muklis, Duparno. 2014. Matematika Mata Pelajaran Wajib Kelas XI Semester 1.
Klaten: Intan Pariwara.
Suwarno, Muji. 2017. Aplikasi Barisan dan Deret. Dalam :
https://www.materimatematika.com/2017/10/aplikasi-barisan-dan-
deret.html tanggal 15 September 2020
Sukino. 2018. The Best Prestasi Matematika IPA. Bandung: Yrama Widy