Di Susun Oleh :
Nyimas Masrifah
Nur syifa
Firda
Rizan
XI-IPS
2023
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT , Yang Esa yang menciptakan alam
semesta. Sholawat dan salam selalu dilimpahkan kepada panutan kita Nabi
Muhammad Saw beserta keluarga dan sahabatnya.
Alhamdulillah, penyusunan makalah ini sebagai tugas awal yang diberikan Guru
pelajaran Matematika telah selesai pada waktunya yang sudah ditetapkan.
Apabila ada saran dan segenap kritikan bagi kami demi lebih baiknya makalah ini.
Kami ucapkan terimaksih. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua
khususnya menambah wawasan bagi kita.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
BAB I Pendahuluan 4
A. Latar belakang 4
B. Perumusan Masalah 4
C. Tujuan 4
BAB II Pembahasan 5
A. kesimpulan ……………………………………………………..... 14
B. saran …………………………………………………………….... 14
Daftar Pustaka
………………………………………………………….. 15
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Barisan dan deret merupakan salah satu materi matematika yang sangat erat
dengan kehidupan sehari-hari. Kaidah barisan dan deret dapat digunakan dalam
menyelesaikan permasalahan terkait dengan perhitungan, misalnya bunga bank,
kenaikan produksi, laba/rugi suatu usaha, pertumbuhan penduduk suatu kota, dan
lain-lain. Materi barisan dan deret dipelajari sejak siswa berada pada jenjang sekolah
dasar hingga jenjang sekolah menengah atas (Kemdikbud, 2018). Pada tingkat
sekolah dasar, siswa telah mempelajari dasar dari pola bilangan yang dikenal dengan
istilah bilangan loncat, kemudian dilanjutkan dengan mempelajari barisan bilangan
dengan menggunakan benda konkrit. Pada tingkat sekolah menengah pertama,
siswa mempelajari pola bilangan sebagai materi prasyarat sebelum mereka
mempelajari barisan dan deret. Setelah memahami pola bilangan, siswa tingkat
sekolah menengah pertama mempelajari materi barisan dan deret aritmetika serta
barisan dan deret geometri. Pada tingkat sekolah menengah atas, materi barisan dan
deret dipelajari lebih mendalam beserta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari
yang meliputi pertumbuhan dan peluruhan, bunga majemuk, serta anuitas. Melihat
kesinambungan pembahasan materi barisan dan deret, sudah sepatutnya siswa
memahami materi ini dengan baik pada tiap jenjang pendidikan. Dengan demikian,
resiko munculnya hambatan belajar pada tingkat selanjutnya dapat dikurangi.
B. Rumusan Masalah
4
B. Tujuan Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
Contoh soal :
1. Ada 10 orang tamu + 1 tuan rumah berapa banyak jabat tangan yang
mungkin terjadi ?
Banyak jabat tangan = 0 + 1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 + 7 + 8 + 9 + 10 = 55 kali
jabat tangan.
Barisan Bilangan
Barisan bilangan adalah susunan bilangan – bilangan yang memiliki aturan
tertentu dan di pisahkan dengan koma.
Contoh soal :
5
3, 5, 7, 9, 11,.... → Barisan bilangan loncat 2
11, 8, 5, 2, -1,... → Barisan bilangan loncat -3
Tentukan tiga suku pertama pada barisan yang suku umumnya di
rumuskan dengan Un = 2n + 9 !
Jawab :
Un = 2n + 9
U1 = 2.1 + 9 = 11
U2 = 2.2 + 9 = 13
U3 = 2.3 + 9 = 15
Deret Bilangan
Jumlah suku-suku dari suatu barisan di sebut deret. Bentuk umumnya adalah
sebagai berikut. n
U1 + U2 + U3 + … + Un = ∑U
i=1
i
Contoh :
Deret bilangan genap : 2 + 4 + 6 + 8 + ....
Deret bilangan persegi panjang : 2 + 6 + 12 + 20 +....
Deret bilangan kubik : 13 + 23 + 33 + 43+ ....
Contoh :
Tentukan beda dari suku-suku di bawah ini :
a. 4, 7, 10, 13, ...
b. -10, -6, -2, 2, ....
6
Jawab :
a. Beda = 7 – 4 = 3
b. Beda = -6 – (-10) = 4
Un = a + (n-1)b
Keterangan :
Un = Suku ke – n
a = Suku pertama
b = Beda
n = Banyaknya suku
Contoh :
Tentukan suku pertama, beda, dan suku ke-10 dari barisan 4, 7, 10, 13, ... ?
Jawab :
a=4
b=7–4=3
Un = a + (n-1)b
U10 = 4 + (10-1)3
U10 = 31
Contoh :
Di ketahui barisan aritmatika 3, 9, 15, 21, ...., 117. Tentukan suku tengahnya ?
Jawab :
Un+a
.Uk =
2
117 +3
.Uk = = 60
2
K bilangan
Maka setelah di sisipi k bilangan, banyaknya suku pada barisan ada ( k + 2 ) =
7
n
Un = a + (n-1)b
Pada barisan baru berlaku :
Un = a + ( k + 2 – 1 )b
Un = a + ( k + 1 )b
Contoh :
Di antara bilangan 6 dan 24 di sisipkan 8 bilangan sehingga membentuk
barisan aritmatika. Tentukan bedanya ?
Jawab :
a=6
Un = 24
k=8
Un - a 24 - 6 18
b= = = =2
k+1 8+1 9
Deret Aritmatika
Deret Aritmatika adalah bentuk penjumlahaan barisan aritmatika. Jika U1, U2,
U3, …,Un adalah barisan aitmatika, maka U1 + U2 + U3 + …,Un merupaka deret
aritmatika. Jumlah n suku pertama disimbolkan dengan Sn.
Sn = U1 + U2 + U3 + …,Un
1 1
Sn = n ( a + Un ) Sn = n [( 2a + ( n-1 )b]
2 2
Contoh :
Di ketahui deret aritmatika 4 + 8 + 12 + 16 + ...
Hitung jumlah 25 suku pertama ?
Jawab :
1
Sn = n [( 2a + ( n-1 )b]
2
1
S25 = 25 [( 24 + ( 25-1 )4]
2
S25 = 1300
Barisan Geometri
Misalkan suatu barisan bilangan adalah U1, U2, U3, U4, …, Un-1, Un
Un
r=
Un-1
8
Dimana r ≠ 0 atau r ≠ 1
Un = arn-1
Suatu barisan geometri dengan n suku, n bilangan ganjil, maka suku tengah
( Uk ) dinyatakan sebagai berikut :
Uk = U1×Un
Contoh :
Di ketahui Barisan Geometri 2, 8, 32, ..., 8192. Tentukan suku tengahnya?
Jawab :
a=2
Un = 8192
Uk = U1×Un
Uk = 2×8192 = 128
9
x+1 Un
r=
a
64
r = 7+1
1
4
8
r = 64 ×4
8
r = 256 = 2
Deret Geometri
Deret geometri adalah bentuk penjumlahan suku – suku barisan geometri.
Jika U1, U2, U3, U4, …, Un-1, Un adalah barisan geometri, maka U1 + U2 + U3 + …,Un
merupaka deret geometri. Jumlah n suku pertama disimbolkan dengan (Sn)
Sn = U1 + U2 + …, Un-1 + Un
Rumus jumlah n suku pertama adalah :
n
a r
Sn
r
a 1
Sn
1
Contoh :
Tentukan jumlah deret geometri berikut : 2 + (-10) + 50 + ... + (-6250)?
Jawab :
a r
n
1
Sn
r 1
2 ( 5 ) 1
6
Sn
5 1
2 15624
Sn
6
Sn 5208
Deret Geometri Tak Hingga
Jika suatu deret geometri, Sn = U1 + U2 + …, Un-1 + Un dengan n mendekati
takhingga, maka deret geometri tersebut dikatakan sebagai deret geometri
tak hingga dan di tulis dengan
10
S∞ = U1 + U2 + …, Un-1 + …
a r
n
1
Jika r 1, maka , S lim it , karena .r
n r 1
a 1 r
n
a
Jika r 1, maka S lim it , karena r mendekati 0.
n 1r 1r
a
S
1r
11
1
S10 = 10 ( 10 + 1 )( 2.10 + 1 )
6
S10 = 385
Deret Kubik n Bilangan Asli
Deret kubik bilangan asli 13 +23 + 33 + ... + ( n – 1 )3 + n3
Suku ke – n → Un = n3
[ ]
2
1
Jumlah n suku pertama Sn = n ( n + 1 )
2
Contoh :
Diketahui deret kuadrat bilangan asli 13 +23 + 33 + ... + n3
Tentukan suku ke – 15 dan jumlah 5 suku pertama ?
Jawab :
Un = n3
U15 = 153
U15 = 3375
[ ]
2
1
S5 = 5 ( 5 + 1 )
2
S5 = 225
Deret n Bilangan Persegi Panjang
Deret bilangan persegi panjang 1 . 2 + 2 . 3 + 3 . 4 + ... + n ( n + 1 )
Suku ke – n → Un = n ( n + 1 )
1
Jumlah n suku pertama Sn = n ( n + 1 )( n + 2 )
3
Contoh :
Deret bilangan persegi panjang 1 . 2 + 2 . 3 + 3 . 4 + ...
Tentukan suku ke – 6 dan jumlah 6 suku pertama ?
Jawab :
Un = n ( n + 1 )
U6 = 6 ( 6 + 1 )
U6 = 42
1
Sn = n ( n + 1 )( n + 2 )
3
1
S6 = 6 ( 6 + 1 )( 6 + 2 )
3
S6 = 112
Deret Bilangan Balok
Deret bilangan balok 1 . 2 . 3 + 2 . 3 . 4 + 3 . 4 . 5 + ... + n ( n + 1 )( n + 2 )
Suku ke – n → Un = n ( n + 1 ) ( n + 2 )
1
Jumlah n suku pertama Sn = n ( n + 1 )( n + 2 )( n + 3 )
4
Contoh :
Deret bilangan balok 1 . 2 . 3 + 2 . 3 . 4 + 3 . 4 . 5 + ...
Tentukan suku ke – 10 dan jumlah 15 suku pertama ?
Jawab :
12
Un = n ( n + 1 ) ( n + 2 )
U10 = 10 ( 10 + 1 ) ( 10 + 2 )
U10 = 1320
1
Sn = n ( n + 1 )( n + 2 )( n + 3 )
4
1
S15 = 15 ( 15 + 1 )( 15 + 2 )( 15 + 3 )
4
S15 = 18360
Deret Bilangan Segitiga
1
Deret bilangan segitiga 1 + 3 + 6 + ... + n( n + 1 )
2
1
Suku ke – n → Un = n( n + 1 )
2
1
Jumlah n suku pertama Sn = n ( n + 1 )( n + 2 )
6
Contoh :
Deret bilangan balok 1 + 3 + 6 + 10 + 15 + ...
Tentukan suku ke – 10 dan jumlah 6 suku pertama ?
Jawab :
1
Un = n( n + 1 )
2
1
U10 = 10( 10 + 1 )
2
U10 = 55
1
Sn = n ( n + 1 )( n + 2 )
6
1
S6 = 6 ( 6 + 1 )( 6 + 2 )
6
S6 = 56
Menuliskan Deret Bilangan dengan Notasi Sigma
Notasi Sigma ∑
Notasi sigma yang di lambangkan dengan “ ∑ ” adalah sebuah huruf Yunani
yang artinya penjumlahan. Notasi ini di gunakan untuk meringkas penulisan
penjumlahan bentuk panjang dari jumlah suku-suku yang merupakan variabel
berindeks atau suku-suku suatu deret. Jika diketahui suatu barisan tak
berhingga a1, a2, a3, …, an, maka jumlah dari n suku pertama barisan tersebut
dinyatakan dengan ∑nk=1ak
.∑nk=1ak = a1 + a2 + a3 + …, + an
Jumlah suatu deret aritmatika dan geometri dapat di tulis dalam notasi sigma,
yaitu :
Sn = ∑nk=1Uk= U1 + U2 + U3 + ... + Un
Untuk Deret Aritmatika
Sn = ∑nk=1( a+(k-1)b)=a+( a+b )+…+( a+(n-1)b)
13
Untuk Deret Geometri
Sn =∑nk=1ark-1= a + ar + ar2 + … + arn – 1
Sifat-sifat Notasi Sigma
n
1.
k 1
ak = a1 + a2 + a3 + … + an
n n n
2.
k m
(ak + bk) =
k m
ak +
k m
bk
n n
3.
k m
cak = c
k m
ak
n n p
4.
k m
ak =
k m p
ak – p
5.
k m
c = (n – m + 1)c
p 1 n n
6.
k m
ak +
kp
ak =
k m
ak
m 1
7.
k m
ak = 0
n n n n
8.
k m
(ak + bk)2 =
k m
ak2 + 2
k m
ak bk +
k m
bk2
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas kelompok kami menyimpulkan bawa definisi barisan
dan deret bilangan dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari seperti kita
dapat mengetahui seberapa banyak jabat tangan yang dilakukan seseorang
dengan orang lain dengan mengetahui banyaknya orang ditempat tersebut
dsb banyak kita temui aplikasi mengenai barisan dan deret di kehidupan
sehari-hari.
B. Saran
Semoga dengan penjelasan dari kelompok kami yang singkat dapat
bermanfaat untuk menunjang pembelajaran mengenai materi dan aplikasi-
aplikasi barisan dan deret yang terjadi disekitar kita.
15
DAFTAR PUSTAKA
16
17