Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

BARISAN DAN DERET

“Disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Matematika“ Guru


Mata Pelajaran:
Lina Andriani, S.pd

Oleh :
Muhammd Idhul
X TAB 2

SMK MUHAMMADIYAH LOA JANAN


2023

i
DAFTAR ISI

Halaman Judul........................................................................................................i
Daftar Isi................................................................................................................ii
Kata Pengantar......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Barisan dan Deret.........................................................................2
B. Barisan Aritmatika..........................................................................................3
C. Deret Aritmatika.............................................................................................6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................................13
B. Saran..............................................................................................................13
Daftar Pustaka................................................................................................14

ii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
bimbingan-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Makalah ini merupakan
hasil dari tugas Remedi matematika kelas X semester genap Smk Muhammaddiya loajanan,
untuk belajar dan mempelajari lebih lanjut tentang materi Kalkulus Dasar yakni “Barisan Dan
Deret”.Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas remedial matematika kls x ,
agar kreativitas dan penguasaan materi dapat optimal sesuai denganyang diharapkan.
Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat membantu siswa dalam memahami
materi persoalan di seputar Barisan Dan Deret Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
senantiasa menjadi sahabat dalam belajar untuk meraih prestasi yang gemilang. Kritik dan
saran dari guru mata pelajaran dan juga teman-teman sangat diharapkan untuk perbaikan dan
penyempurnaan dalam belajar pada masa mendatang.

Samarinda, 06 Juni 2023

Penulis

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika adalah salah satu ilmu dasar, bidang-bidang ilmu lainnya seperti ekonomi
dan teknologi. Peran matematika dalam interaksi ini terletak pada struktur ilmu dan perlatan
yang digunakan. Ilmu matematika sekarang ini masih banyak digunakan dalam berbagai
bidang seperti bidang industri, asuransi, ekonomi, pertanian, dan di banyak bidang sosial
maupun teknik. Mengingat peranan matematika yang semakin besar dalam tahun-tahun
mendatang, tentunya banyak sarjana matematika yang sangat dibutuhkan yang sangat terampil,
andal, kompeten, dan berwawasan luas, baik di dalam disiplin ilmunya sendiri maupun dalam
disiplin ilmu lainnya yang saling menunjang. Untuk menjadi sarjana matematika tidaklah
mudah, harus benar-benar serius dalam belajar, selain harus belajar matematika, kita juga harus
mempelajari bidang-bidang ilmu lainnya. Sehingga, jika sudah menjadi sarjana matematika
yang dalam segala bidang bisa maka sangat mudah untuk mencari pekerjaan.
B. Rumusan Masalah
Uraikan apa yang kamu ketahui tentang Deret dan Baris ?
C. Tujuan
Mengeuraikan Deret dan Baris

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Barisan dan Deret
1. Barisan Bilangan
Perhatikan susunan bilangan berikut :
a. 1, 2, 3, 4, 5,…; dinamakan barisan bilangan asli
b. 2, 4, 6, 8, 10,…; dinamakan barisan bilangan asli genap
c. 1, 3, 6, 10, 15,…; dinamakan barisan bilangan segitiga
d. 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13,…; dinamakan barisan bilangan Fibonacci
Bilangan-bilangan yang membentuk suatu barisan disebut suku-suku barisan. Bilangan
pertama atau suku pertama dilambangkan dengan u1, suku kedua dengan u2, suku ketiga dengan
u3, suku ke-k dengan uk,…, demikian seterusnya sampai suku ke-n dengan un(n bilangan asli).
Indeks n menyatakan banyaknya suku dalam barisan itu. Untuk nilai n bilangan asli berhingga,
barisan itu dinamakan barisan berhingga. Suku ke-n dilambangkan dengan un disebut suku
umum barisan. Pada umumnya, suku ke-n atau un merupakan fungsi dengan daerah asal
(domain) bilangan asli n.
Barisan bilangan adalah susunan bilangan yang memiliki pola atau aturan tertentu antara satu
bilangan dengan bilangan berikutnya. Jika bilangan pertama u1, bilangan kedua u2, bilangan
ketiga u3, …, dan bilangan ke-n adalah un, maka barisan bilangan itu dituliskan sebagai
u1, u2, u3, ... , uk, ... , un
Contoh :
1) Tentukan tiga suku pertama pada barisan berikut ini, jika suku ke-n dirumuskan sebagai un =
3n + 1
Jawab :
Suku ke-n, un = 3n + 1
Untuk n = 1, diperoleh u1 = 3(1) + 1 = 4
n = 2, diperoleh u2 = 3(2) + 1 = 7
n = 3, diperoleh u3 = 3(3) + 1 = 10
Jadi, tiga suku pertama barisan itu adalah u1 = 4, u2 = 7, dan u3 = 10.
1) Tentukan rumus umum suku ke-n untuk barisan berikut ini, jika empat buah suku pertama
diketahui sebagai berikut.
a) 4, 6, 8, 10, . . . b) 1, 9, 25, 49, . . .
Jawab :
a) 4, 6, 8, 10, . . .; barisan dengan suku pertama u1 = 4 dan selisih dua suku yang berurutan
bernilai konstan sama dengan 2.
Jadi, un = 2n + 2
b) 1, 9, 25, 49, . . .; dapat ditulis sebagai (1)2, (3)2, (5)2, (7)2, ...; barisan dengan suku-sukunya
merupakan kuadrat dari bilangan asli ganjil.

2
Jadi, un = (2n – 1)2.

2. Deret
Perhatikan kembali barisan Jika suku-suku tersebut dijumlahkan dalam bentuk u1, u2, u3, ... ,
uk, ... , un, maka penjumlahan barisan tersebut dinamakan deret. Jumlah suku-suku pada barisan
hingga n suku pertama dinyatakan dengan Sn. Misalnya jumlah 5 suku pertama ditulis Sn = u1
+ u2+ u3 + u4 + u5 .

Contoh :
1) Diketahui suatu deret 2 + 4 + 6 + …, hitunglah jumlah 5 suku pertama.
Jawab:
Sn = 2 + 4 + 6 + 8 + 10 = 30
Jadi, jumlah 5 suku pertama deret tersebut adalah 30.
B. Barisan Aritmatika
Perhatikan barisan aritmatika 1, 3, 5, 7,… dan 2, 4, 6, 8,….; setiap selisih anatara dua suku
yang berurutat adalah tetap nilainya yaitu:
3-1 = 5-3 = 7-5 =…= 2
4-2 = 6-4 = 8-6 =…= 2
Secara umum u1, u2, u3, ... , un adalah barisan aritmatika apabila u2 – u1= u3 – u2 = u4 –
u3 = konstanta. Konstanta ini disebut beda dan dinyatakan dengan b.
Sehingga barisan aritmatika dapat kita definisikan sebagai berikut:
Barisan aritmatika adalah suatu barisan dengan selisih (beda) antara dua suku yang berurutan
selalu tetap. Bentuk umum :
u1, u2, u3, ... , un atau
a, ( a + b ), ( a + 2b ), ... , (a + (n – 1) b)
Pada barisan aritmatika, berlaku un – un-1 = b , sehingga un = un-1 + b.
a. Rumus umum suku ke-n pada Barisan Aritmatika
Misalkan suatu barisan aritmatika dengan suku pertama a dan beda b, maka suku barisan itu
dapat divisualisasikan sebagai berikut :
I u1 = a
I u2 = a + b
I u3 = a + 2b
I u4 = a + 3b
I un = a + ( n -1 ) b
Berdasarkan pola atau keteraturan suku-suku barisan di atas, maka rumus suku ke-n untuk
barisan aritmatika dapat ditentukan dengan hubungan berikut.
Misalkan suatu barisan aritmatika dengan suku pertama a dan beda b, rumus umum suku ke-n
dari barisan aritmatika itu ditentukan oleh :
I un = a + ( n -1 ) b

3
Contoh :
1) Carilah suku pertama, beda, dan suku ke-6 dari barisan aritmatika 4, 1, -2, -5, . . .
Jawab :
Barisan 4, 1, -2, -5, …
Suku pertama u1 = a = 4,
Beda b = 1 – 4 = -3,
Suku ke-6 u6= a + 5b = 4 + 5(-3) = -11
Jadi, suku pertama a = 4, beda b = -3, dan suku ke-6 adalah u6 = 11
b. Suku tengah pada barisan aritmatika
Suku tengah suatu barisan aritmatika dapat ditentukan melalui deskripsi berikut ini.
Misalkan barisan aritmatika yang terdiri dari atas (2k-1) suku : u1, ... ,uk, ... , u2k-1, maka suku
tengahnya adalah uk.
Suku tengah uk = a + (k-1) b = ½{2a+2(k-1)b} = ½{a+a+(2k-2)b} = ½ {u1+ u2k-1}. Jadi, suku
tengahnya ditentukan oleh hubungan uk = ½ {u1+u2k-1}.
Contoh :
1) Diketahui barisan aritmatika 3, 5, 7, 9, …, 95. Banyak suku pada barisan itu adalah ganjil.
a) Carilah suku tengahnya
b) Suku keberapakah suku tengahnya itu?
c) Berapakah banyak suku barisan itu?
Jawab :
a) Barisan 3, 5, 7, 9, …, 95. Suku pertama a = u1= 3, beda b = 2, dan suku terakhir u2k-1 = 95.
uk = ½ (u1+u2k-1) = ½ (3 + 95) = 49
Jadi, suku tengahnya adalah 49.
b) Dari hasil a), diperoleh :
U uk = a + ( k-1) b = 49
⇔ 3 + (k-1)2 = 49
⇔ 2k = 48
⇔ k = 224
Jadi, suku tengahnya adalah suku ke-24.
c) Banyaknya suku barisan itu sama dengan 2k – 1 = 2(24) – 1 = 47.
c. Sisipan pada barisan aritmatika
Misalkan diantara dua bilangan real x dan (dengan x ≠ y ) akan disisipkan sebanyak k buah
bilangan ( k bilangan asli). Bilangan – bilangan semula dengan bilangan-bilangan yang
disisipkan itu membentuk suatu barisan aritmatika. Susunan bilangan-bilangan semula dengan
bilangan-bilangan yang disisipkan dapat divisualisasikan dengan menggunakan bagan
sebagaimana diperlihatkan berikut ini.

4
Di antara dua bilangan x dan y disisipkan sebanyak k buah bilangan sehingga bilangan-
bilangan semula dengan bilangan-bilangan yang disisipkan membentuk barisan aritmatika.
Nilai beda barisan aritmatika yang terbentuk dapat ditentukan dengan menggunakan hubungan
b =( y – x) / (k + 1)

Dengan x dan y bilangan real (x ≠ y ) dan k bilangan asli.


Contoh :
1) Di antara bilangan 4 dan 28 disisipkan 5 buah bilangan sehingga bilangan-bilangan semula
dengan bilangan-bilangan yang disisipkan membentuk barisan aritmatika. Carilah beda dari
barisan aritmatika yang terbentuk.
Jawab :
Diketahui x = 4, y = 28, dan k = 5
Didapat b =( y – x) / (k + 1) = (28-4)/(5+1)=4
Jadi, beda barisan aritmatika yang terbentuk adalah b =4 .
C. Deret Aritmatika
Jumlah beruntun suku-suku suatu barisan aritmatika disebut sebagai deret aritmatika. Sebagai
contoh :
• Dari barisan aritmatika 1, 3, 5, 7, …, 99 dapat dibentuk deret aritmatika 1 + 3 + 5 + 7 + … +
99,
• Dari barisan aritmatika 2, 4, 6, 8, …, 2n dapat dibentuk deret aritmatika 2 + 4 + 6 + 8 + … +
2n.
Dari contoh di atas dapat disimpulkan, jika u1, u2, u3, ... , un, merupakan suku – suku barisan
aritmatika, maka u1 + u2 + u3 + ... + un dinamakan sebagai deret aritmatika.
a. Rumus jumlah n suku pertama deret aritmatika
Jumlah n suku pertama deret aritmatika dilambangkan dengan Sn , dan Snditentukan oleh :
Sn = u1 + u2 + u3 + ... + un-2 + un-1 + un
Substitusikan u1 = a, u2 = a+b, u3 = a+2b , un-2 = un – 2b, un-1 =un – b; diperoleh
Sn = a + (a+b) + (a+2b) + ... + (un– 2b) + (un – b) + un …(*)
Jika urutan suku-suku penjumlahan pada persamaan (*) itu dibalik, diperoleh:
Sn = un + (un – b) + (un – 2b) + ... + (a+2b) + (a+b) + a … (**)
Jumlahkan masing masing ruas pada persamaan (*) dengan persamaan (**), sehingga diperoleh
:

5
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, jumlah n suku pertama suatu deret aritmatika dapat
ditentukan melalui hubungan sebagai berikut.
Jumlah n suku pertama suatu deret aritmatika u1+ u2 + u3 + ... + un ditentukan dengan
menggunakan hubungan :
Sn = n/2 (a+ un)
Dengan n = banyak suku, a = suku pertama, dan un = suku ke-n.
a. Sifat-sifat Sn pada deret aritmatika
Jumlah n suku pertama deret aritmatika mempunyai sifat-sifat sebagai berikut.
1. Sn = n/2 (a+ un)merupakan fungsi kuadrat dari n (n bilangan asli) yang tidak memiliki suku
tetapan.
2. Untuk setiap n bilangan asli berlaku hubungan Sn - Sn-1 = un (Suku ke-n).
Contoh :
1) Hitunglah jumlah deret aritmatika 2 + 4 + 6 + … + 60.
Jawab :
Untuk menghitung jumlah deret pada soal di atas, perlu ditentukan terlebih dulu banyak suku
atau n melalui hubungan un = a + (n-1)b.
2 + 4 + 6 + … + 60, a = 2, b = 2, dan un = 60
60 = 2 + (n-1) 2
⇔ 60 = 2n
⇔ n = 30
S30 = 30/2 (a+ u30) = 15(2+60) = 930
Jadi, jumlah deret aritmatika 2 + 4 + 6 + … + 60 adalah S30 = 930

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Suatu barisan disebut barisan aritmatika jika untuk sebarang nilai n berlaku hubungan : ,
dengan b adalah suatu tetapan (konstanta) yang tidak bergantung pada n. Rumus umum suku
ke-n dari barisan aritmatika itu ditentukan oleh : . Suku tengahnya ditentukan oleh
hubungan . Di antara dua bilangan dan disisipkan sebanyak buah bilangan sehingga
bilangan-bilangan semula dengan bilangan-bilangan yang disisipkan membentuk barisan
aritmatika. Nilai beda barisan aritmatika yang terbentuk dapat ditentukan dengan
menggunakan hubungan : , dengan dan bilangan real ( dan bilangan asli. Jumlah n suku
pertama suatu deret aritmatika ditentukan dengan menggunakan hubungan : dengan n =
banyak suku, = suku pertama, dan = suku ke-n.
B. Saran
Penulis menyarankan agar pembaca tidak hanya mengetahui barisan dan deret aritmatika
pada papper ini, namun juga memperbanyak latihan mengerjakan soal dan dapat membedakan
barisan dan deret aritmatika serta geometri.

7
DAFTAR PUSTAKA

1
Anwar, Cecep dan Pesta, Matematika Aplikasi Untuk SMA Dan MA Kelas XII Program
Studi Ilmu Alam (Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2008)

Sari, Ratna, ‘Barisan Dan Deret Aritmatika’

TIM Erlangga Fokus SMA, Erlangga Fokus UN SMA/MA 2014 Ilmu Pengetahuan Alam
(Jakarta: Erlangga, 2013)

Wirodikromo, Sartono, Matematika Untuk SMA Kelas XII (Jakarta: Erlangga, 2007)

Anda mungkin juga menyukai