DI SUSUN OLEH :
SAHRUL
NIM :
220200018
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Matematika adalah salah satu ilmu dasar, yang semakin dirasakan interkasinya dengan bidang-
bidang ilmu lainnya seperti ekonomi dan teknologi. Peran matematika dalam interaksi ini terletak
pada struktur ilmu dan perlatan yang digunakan. Ilmu matematika sekarang ini masih banyak
digunakan dalam berbagai bidang seperti bidang industri, asuransi, ekonomi, pertanian, dan di
banyak bidang sosial maupun teknik.
Oleh karena itu pembuatan makalah yang berjudul Baris dan Deret Aritmatika ini dilatar
belakangi untuk mempermudah proses belajar mengajar mata kuliah matematika dasar serta untuk
melatih pembaca agar berfikir dalam menentukan pola bilangan, notasi sigma, jumlah baris
aritmatika serta dapat menghitung jumlah deret aritmatika.
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pola bilangan, barisan dan deret
ISI
a. Barisan
Barisan bilangan atau barisan, seperti telah dikemukakan di atas adalah suatu urutan bilangan
dengan aturan tertentu. Setiap bilangan dalam suatu barisan disebut dengan suku yang disimbolkan
dengan U dan setiap suku digabungkan dengan tanda koma ( , ).
Contoh :
Tentukan lima buah suku pertama dari barisan yang memiliki rumus suku ke-n sebagai
berikut :
a) Un = 2n – 1
Jawab :
Un = 2n – 1
U1 = 2(1) – 1 = 1
U2 = 2(2) – 1 = 3
U3 = 2(3) – 1 = 5
U4 = 2(4) – 1 = 7
U5 = 2(5) – 1 = 9
b. Deret
Perhatikan kembali barisan U1, U2, U3, U4, ..., Un. Jika suku-suku tersebut dijumlahkan dalam
bentuk U1 + U2 + U3 + U4 + ... + Un maka penjumlahan barisan tersebut dinamakan dengan Deret.
Jumlah suku-suku pada barisan hingga n suku pertama dinyatakan dengan Sn. Misalnya jumlah 5
suku pertama ditulis S5 = U1 + U2 + U3 + U4 + U5.
Contoh :
Diketahui suatu deret : 1 + 3 + 5 + ... hitunglah jumlah lima suku yang pertama !
Jawab :
S5 = 1 + 3 + 5 + 7 + 9 = 25
2.2.Barisan Aritmatika
Barisan Aritmetika yaitu barisan yang suku-sukunya diperoleh dengan menambahkan suatu
bilangan tetap ke suku sebelumnya. Bilangan tetap itu disebut beda atau selisih dan dilambangkan
dengan b, sedangkan suku yang pertama (U1) dilambangkan dengan a.
Dengan notasi tersebut, bentuk barisan aritmatika secara umum sebagai berikut:
Nilai n : 1 2 3 4 5 6
Contoh Soal :
Jawab :
= 3 + 9 x 5
= 3 + 45
= 48
Un = a + (n – 1)b
= 3 + (n – 1)5
= 3 + 5n – 5
= 5n – 2
2. Suku ketiga sebuah barisan aritmatika adalah 11 dan suku ketujuh adalah 19. Tentukan :
2) Suku ke-n
3) Suku ke-20
Jawab :
a. U3 = 11 , U7 = 17
Un = a + ( n – 1 )b
U7 = a + 6b = 19
U3 = a + 2b = 11 -
4b = 8 b = 2
a + 2b = 11
a + 2(2)=11
a = 11-4 = 7
Jadi beda barisan aritmatika tersebut adalah 2 dan suku pertama adalah 7.
b. Un = a + (n – 1)b
= 7 + (n – 1)2
= 7 + 2n – 2
= 2n + 5
c. Un = 2n + 5
U20 =2(20) + 5
= 45
2.3.Deret Aritmatika
Contoh :
2+3+4+…
Jawab:
a = 2 , b = 3 – 2 = 1 dan n = 50
= 25(53)
= 1325
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
1. Barisan bilangan adalah suatu urutan bilangan dengan aturan tertentu yang masing-masing bilangan
dalam urutan tersebut disebut suku dan setiap suku digabungkan dengan tanda koma ( , ). Bentuk
umum barisan bilangan U1, U2, U3, U4, ..., Un
2. Deret bilangan adalah penjumlahan dari suku-suku suatu barisan, bentuk umum deret yaitu U1 +
U2 + U3 + U4 + ... + Un
3. Baris aritmetika adalah suatu barisan bilangan yang memiliki selisih dua suku yang berurutan selalu
tetap. Rumus suku ke-n baris aritmetika Un = a + (n – 1)
Daftar pustaka
Anwar, Cecep dan Pesta. 2008. “Matematika Aplikasi Untuk SMA dan MA Kelas XII Program Studi
Ilmu Alam”.Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.