Anda di halaman 1dari 30

Assalamualaikum wr wb

Deasy Fatmasari, S.Pd


“ Tak ada yang sulit dalam
hidup, asal mau berusaha.
Termasuk dalam
Matematika”
Alquran Surat As-Saff Ayat 4

Sesungguhnya Allah menyukai orang yang


berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur
seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang
tersusun kokoh.
MANFAAT MEMPELAJARI BARISAN
DAN DERET
Barisan dan deret dalam matematika memiliki manfaat
yang banyak dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya
adalah barisan dan deret aritmatika. Dengan memahami
barisan dan deret aritmatika, para pedagang di pasar bisa
memprediksi skala keuntungan dan kerugian. Begitu juga
dengan petani, bisa menghitung skala keuntungan dan
kerugian dari jumlah total panenan dengan perbandingan
harga di pasaran.
Pemanfaatan dalam perhitungan bunga tunggal dan
bunga majemuk.
untuk bidang kajian ilmu lain, seperti penghitungan
keuangan di bidang ekonomi, perkembangbiakan sel pada
kajian penelitian biologi, serta menghitung lintasan
pantulan benda pada ilmu fisika
CAPAIAN PEMBELAJARAN:
Peserta didik dapat menerapkan barisan dan
deret aritmetika dan geometri, termasuk
masalah yang terkait bunga tunggal dan bunga
majemuk.
ATP:
B.9 Menentukan pola dari suatu barisan bilangan
B.10 Menjelaskan pengertian barisan aritmetika
B.11 Menentukan rumus suku ke-n suatu barisan
aritmetika
B.12 Menyelesaikan masalah kontekstual yang
terkait dengan barisan aritmetika
B.13 Menjelaskan pengertian deret aritmetika
B.14 Menentukan rumus jumlah n suku pertama
suatu deret aritmetika
B.15 Menyelesaikan masalah kontekstual yang
terkait dengan deret aritmetika.
Tujuan Pembelajaran:
Mendeskripsikan perbedaan antara
barisan aritmetika dan barisan geometri
Menentukan suku ke-n dan beda dari
barisan aritmetika
Menentukan jumlah n suku pertama
dari barisan aritmetika
Menyelesaikan masalah kontekstual
yang berhungan dengan barisan dan
deret aritmetika
KILAS BALIK MATERI
 Pola Bilangan adalah ?
Susunan bilangan yang disusun menurut aturan tertentu.
Contoh :
1. Pola Bilangan Ganjil 1, 3, 5, ....
2. Pola Bilangan Genap 2, 4, 6, ....
 PERHATIKAN SUSUNAN BILANGAN DI BAWAH INI
• Susunan bilangan asli : 1, 2, 3, 4, , ...
• Susunan bilangan ganjil: 1, 3, 5, 7, ...
• Susunan bilangan genap: 2, 4, 6, 8, , ...
• Susunan bilangan kelipatan tiga: 3, 6, 9, 12, ...
Pola Barisan dan Deret Bilangan

Saat mengendarai motor, pernahkah kalian mengamati speedometer pada


motor tersebut?
Pada speedometer terdapat angka-angka 0,20, 40, 60, 80, 100, dan 120 yang
menunjukkan kecepatan motor saat kalian
mengendarainya. Angka-angka ini berurutan mulai dari
yang terkecil ke yang terbesar dengan pola tertentu sehingga
membentuk sebuah pola barisan

BARISAN DAN DERET


Definisi
Definisi Barisan Bilangan
Barisan bilangan adalah urutan bilangan-bilangan yang memiliki pola atau aturan
tertentu

Jika barisan bilangan tadi dijumlahkan maka terbentuklah deret bilangan.

Definisi
Definisi Deret Bilangan
Deret bilangan adalah penjumlahan dari suku-suku barisan bilangan.

Sebagai contoh, jika 1, 2, 3, 4, ... merupakan barisan bilangan maka


deret dari barisan bilangan tersebut adalah 1 + 2 + 3 + 4 + ....
PERBEDAAN BARISAN ARITMETIKA DAN
BARISAN GEOMETRI
BARISAN ARITMATIKA
Definisi Barisan Aritmetika
Suatu barisan dikatakan sebagai barisan aritmetika jika
selisih antara dua suku yang berurutan selalu tetap.

Bilangan (selisih) tetap tersebut disebut sebagai beda.


Biasanya diberi simbol b .
Definisi tersebut jika diubah ke bentuk notasi adalah sebagai
berikut.
Jika U1, U2, U3, ..., Un–1, Un adalah suatu barisan bilangan maka
barisan tersebut dikatakan sebagai barisan aritmetika apabila
memenuhi hubungan berikut U2 – U1 = U3 – U2 = ... Un – Un–1
CONTOH BARISAN
ARITMATIKA
Rumus umum suku ke-n pada barisan aritmatika
U1 a Urutan ke 1 beda b
Suatu barisan dengan suku
U2
a+ b Urutan ke 2 beda b pertama dan beda b maka
U3 a+2bJadiUrutan ke 3 beda 2 b
jika urutannya n
rumus umum suku ke-n
barisan aritmatika
maka mempunyai beda ditentukan oleh :
(n-1)b

Un a+(n-1) b
Un=a+(n-1) b
Keterangan :
Un = Rumus Suku Ke-n
a = suku pertama
b = beda b = U2 – U1 = U3 – U2 = .... = Un – Un-1
n = banyaknya suku
Contoh soal 1
Berapakah suku ke 15 dari barisan aritmatika 2 6 10 14?

Dik:
b = U 2 – U1 = 6 – 2 = 4
dan suku pertamanya = a = 2.

Dit : U15 !

Jawab:
Sehingga suku ke-15 barisan tersebut adalah:
Un = a + (n – 1)b
U15 = 2 + (15 – 1)4
U15 = 2 + (14)4
U15 = 2 + 56
U15 = 58
Contoh soal 2
Berapakah suku ke 31 dari barisan aritmatika 18 16 14 12?

Dik:
b = U2 – U1 = 16 – 18 = – 2
dan suku pertamanya = a = 18.

Dit : U31 !
Jawab:

Sehingga suku ke-31 barisan tersebut adalah:


Un = a + (n – 1)b
U31 = 18 + (31 – 1) – 2
U31 = 18 + (30) – 2
U31 = 18 – 60
U31 = – 42
10 15 20 25 30
Tentukan suku ke 51

Jawab

a = 10
b =5
n = 51
Jawab. U51 = a + (n-1 ). B
= 10 + ( 51 – 1) 5
= 10 + 250
= 260

3027 24 21 18
TENTUKAN SUKU KE 26!

Jawab. a= 30
b = -3
n = 26
U26 = 30 + ( 26 -1 ) -3
= 30 – 75
= -45
Telah diketahui bahwa penjumlahan dari barisan bilangan
dikenal sebagai deret bilangan. Begitu pula jika
menjumlahkan suatu barisan aritmetika maka akan
mendapatkan suatu deret aritmetika.

Definisi
Definisi Deret Aritmetika
Misalkan U1, U2, ...,Un adalah barisan
aritmetika maka penjumlahan
U1 + U2 + ... + Un adalah deret aritmetika.
Sebagai contoh, jika barisan aritmetika 2, 5, 8, 11, ...
Kemudian menjumlahkan setiap suku dalam barisan
aritmetika tersebut maka akan diperoleh deret
aritmetika 2 + 5 + 8 + 11 + ....

Secara umum, dari suatu barisan U1, U2, ..., Un


dengan U1= a dan beda = b
Maka dapat diperoleh bentuk umum deret
aritmetika, yaitu
U1 + U2 + ...+ Un = a + (a + b) + (a + 2b) + ... +
(a + (n – 1) b)
Rumus Umum Deret Aritmatika

Jika jumlah n suku pertama deret aritmatika dilambangkan dengan


Sn , maka Sn dapat dicari dengan menggunakan rumus.

Misalkan Sn = U1 + U2 + ... + Un merupakan deret aritmetika


dengan suku pertama a dan beda b maka :

Sn = n/2 (a + Un ) atau Sn = n/2 ( 2 a +(n-1) b )

Keterangan :
a = suku pertama
b = beda
Sn = jumlah suku ke – n
Contoh!
Tentukan jumlah 15 suku pertama dari barisan aritmatika 2 6 10 14?
Dik:
a=2
b=4
n = 15
U15 = 58
Dit : S15 !
Jawab:
Sn = n/2 (a + Un )
S15 = 15/2 ( 2 + 58 )
= 15/2 . 60
= 15. 30
= 450
Seorang anak menabung di suatu bnk
dengan selisih kenaikan tabungan antar
bulan tetap. Pada bulan pertama
sebesar Rp. 50.000,00, bulan kedua
Rp.55.000,00, bulan ketiga
Rp.60.000,00, dan seterusnya. Besar
tabungan nak tersenut selama dua tahun
adalah
a. Deret = 6 + 17 + 28 + 39 + ...
a=6
b = 11

Sn = n/2 ( 2 (a) + ( n-1 ) b )


= n/2 ( 2 (6) + ( n-1 ) 11 )
= n/2 (12 + 11n – 11 )
= n/2 ( 1 + 11n ) b. Jumlah 10 suku pertama
= 11n / b + n/2
2
= 11.(10)2/ 11 + 10 / 2
= 555

Jadi jumlah suku pertamanya adalah 555


1. Dik: 6, 9, 12, 15, 18,
Tentukan jumlah 25 suku pertama deret tersebut!
2. Dik: 20, 15, 10, 5, Tentukan 43 suku pertama deret
tersebut !

Anda mungkin juga menyukai