Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Notasi sigma menjadi dasar untuk penulisan barisan dan deret. Sehingga
dengan demikian pula, penting untuk menguasai materi barisan dan deret yang
banyak diterapkan dalam disekitar kita. Melihat perbedaan yang sangat besar
antara pertumbuhan manusia dan pertambahan bahan makanan.
Thomas Robert Maithus mengatakan bahwa pertumbuhan manusia
berdasarkan kepada deret geometri (deret ukur) sebaliknya pertambahan bahan
makanan berdasarkan kepada deret aritmatika (deret hitung).
Jika anda mencari alamat seseorang, tentu yang paling penting adalah
nama jalan dan nomor rumahnya. Umumnya penomoran yang menghadap
kejalan. Berdasarkan aturan salah satu sisi diberi nomor-nomor genap. Jika
dituliskan berurutan nomor-nomor itu akan membentuk barisan bilangan ganjl dan
barisan bilangan genap yang termasuk dalam barisan aritmatika.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dirumuskan masalah bagaimana
cara-cara untuk menyeleraikan masalah-masalah barisan dan deret aritmatika.
3. Tujuan Penulisan

Siswa dapat menentukan rumus suku ke-n barisan aritmatika

Siswa dapat menjelaskan ciri barisan aritmatika dan barisan geometri serta
deret aritmatika

Setelah mempelajari modul ini siswa diharapkan mampu memahami /


menggunakan konsep barisan dan deret dalam pemecahan masalah.

4. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan makalah barisan dan deret aritmatika ini
adalah memberikan pemahaman yang lebih serta cara-cara penyelesaian
tergantung soal yang didapati.
5. Glosarium
Barisan aritmatika adalah suatu barisan yang besar selisih antara dua suku
berurutan selalu tetap. Selisih yang tetap itu dinamakan beda.
Deret aritmatika adalah jumlah suku-suku barisan aritmatika.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Barisan Dan Deret Aritmatika
1. Barisan Aritmatika
Barisan aritmatika adalah suatu barisan dengan beda antara dua suku yang
berurutan selalu dengan kata lain barisan U1, U2, U3,Un disebut barisan
aritmatika jika : U2-U1 = U3-U2 = U4-U3 = Un-Un-1 = konstanta.
Selanjutnya disebut beda (b) =
Definisi
Barisan aritmatika adalah suatu barisan bilangan yang selisih setiap dua
suku berurutan selalu merupakan bilangan tetap (konstan)
Bilangan yang tetap tersebut diebut beda dan dilambangkan dengan b
Peerhatikan juga barisan-barisan bilangan berikut ini :
a) 1,4,7,10,13, ..
Barisan Aritmatika
b) 30,25,10,15, ..
Contoh :
a. 1,4,7,10,13, .
+ 3 +3 +3 +3
Pada barisan ini, suku berikutnya diperoleh dari suku sebelumnya
ditambah 3. dapat diakatakan bahwa beda sahunya 3 atau b = 3.
b. 30,25,10,15,
+6
Pada barisan ini, suku berikutnya diperoleh dari suku sebelumnya
ditambah -5 dapat dikatakan bahwa beda sukunya -5 atau b = - 5.
Rumus Umum :
U1 = a
U2 = U + b = a + b.
U3 = U2 + b = (a + b) + b = a + 2b
U4 = U3 + b = (a + 2b) + b = a + 3b.
Un = U = b = a. + (n-1) b

Dengan demikian :
Un = a + (n-1)
b

Keterangan : Un = suku Ke n
a = Suku Pertama
b = beda

Contoh 1 :
Tentukan suku ke -8 dan ke -20 dari barisan
-3, 2, 7, 12
Jawab
-3, 2, 7, 12
a = - 3 dan b = 2 (-3) =5
Subtitusikan a dan b
Suku ke 8 :
U = -3 + (8 1) 5 = -3 + 35 = 32
Suku Ke 20
U = - 3 + (20 1) 5 = -3 + 95 = 92
Contoh 2 :
Diketahui barisan aritmatika 2,1,4,7, .40
Tentukan banyak suku barisan tersebut
Jawab :
Dik : 2,1,4,7, .40
a = -2 , b = 1 (-2) = 3 dan U = 40
Rumus Suku ke n adalah

U = a + (n-1) b Sehingga
40 = -2 + (n-1)3
40 = -2 + 3n -3
40 = 3n 5
3n = 45
n = 15

Jadi, banyaknya suku dari barisan diatas adalah 15

2. Deret Aritmatika
Deret aritmatika adalah jumlah suku-suku barisan aritmatika. Jika U 1, U2,
U3,Un merupakan barisan aritmatika, maka U1 + U2 + U3 + . + Un disebut
deret aritmatika dengan Un adalah suku ke-n dari deret tersebut.
U = a + (n-1) b

Defenisi :
Deret aritmatika adalah jumlah n suku pertama barisan aritmatika. Jumlah n
suku pertama dari suatu barisan bilangan dinotasikan s.
Demikian, S = U1 + U2 + U3 + .. U, untuk memahami langkah-langkah
menentukan rumus S, perhatikan contoh berikut :
Contoh :
Diketahui suatu barisan aritmatika 2, 5, 8, 11, 14. Tentukan jumlah kelima
suku barisan tersebut.
Jawab
Jumlah kelima suku 2, 5, 8, 11, 14 dapat dituliskan sebagai berikut :
S5

= 2 + 5 + 8 + 11 + 14

S5

= 14 + 11 + 8 + 5 + 2

2S5

= 16 + 16 + 16 + 16 + 16

2S5

= 5 x 16

2S5

= 80

S5

= 80
2

S5 = 40

Jadi, kelima suku tersebut adalah 40


Rumus Umum :
2 Sn = (a + Un) + (a + Un) + (a + Un) + (a + Un)
2 Sn = n (a + Un)
Sn = n (a + Un)
2
Sn = [ n (a + (a + (n-1) b)]
Sn = n ( 2a + (n-1) b)

Dengan demilan :
Keterangan : U = Suku Ke n
S = Jumlah n
n = Banyak Suku
a = Suku Pertama
b = beda

S = n (a +u ) atau
S = n (2a + (n-1) b )

Contoh 1 :
Carilah jumlah 100 suku pertama dari deret 2 + 4 + 6 + 8 + ..
Jawab :
Dik : a = 2, b = 4 2 =2 dan n = 100
Dit : S 100 = ..?
100
2

S = n (2a + (n-1) 2)
=

( 2(2) + (100 1 ) 2 )

(4 + 198)

100
2
= 50 (202)
= 10.100
Jadi juml;ah suku 100 pertama dari deret tersebut adalah 10,00
Contoh 2:
Hitunglah jumlah semua bilangan asli kelipatan 3 yang kurang dari 100
Jawab : bilangan asli kelipatan 3 yang kurang dari 100 adalah 3,6,9,12,,..99
di peroleh dari a = 3 , b = 3 dan U = 99
Terlebih dulu kita cari n :
Un = a + (n-1) b
Un = 3 + (n-1) 3
99 = 3 + 3n 3 = 3n
3n = 99

n = 33
Jadi,
Sn = n (a+Un)
S3 = (33) (3 + 99)
= 16,5 (102)
= 1.683
Jadi Jumlah Asli kelipatan 3 yang kurang dari 100 adalah 1.683

BAB III
PENUTUP

Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa:


1. Barisan
Suku-suku (unsur-unsur) suatu barisan dapat ditentukan dengan suatu
rumus.
Misal Un = 2n 1 dengan n bilangan asli yaitu 1,3,5,7, ------2. Barisan Aritmatika
Deret Barisan Aritmatika : U2 U1 = U3 U2 = ...... Un Un-1 = 6
suku ke-n barisan aritmatika = a, (a + b), a + 2b, . Ialah
Un = a + (n-1) b
3. Deret Aritmatika
Deret baku ialah a + (a + b) + (a + 2b) + + [a + (n-1)b]
Sn = n (2q + (n-1) b]
= n (a + Un)

DAFTAR PUSTAKA
Sartono Wirodikromo, 2003, Matematika 2000 untuk SMU kelas 1 semester 2,
Jakarta : Erlangga.
Sumadi, Dkk, 1996. Matematika SMU untuk kelas 1. Solo : PT. Tiga Serangkai
Nasoetion, Ahdi Hakim. 1994. Matematika 1 Untuk SMU kelas 1. Jakarta : Balai
Pustaka
W.W.W. google.com

Anda mungkin juga menyukai