DISUSUN OLEH :
ANNISA RAMADHANI
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Membentuk
x , ( x +b ) , ( x +2 b ) , … , ( x +kb ) , y barisan aritmatika
Bilangan-bilangan yang disisipkan
sebanyak k buah
Di antara dua bilangan x dan y disisipkan sebanyak k buah bilangan
sehingga bilangan-bilangan semula dengan bilangan-bilangan yang
disisipkan membentuk barisan aritmatika. Nilai beda barisan aritmatika
yang terbentuk dapat ditentukan dengan menggunakan hubungan
y−x
b=
k +1
Dengan x dan y ∈bilangan real ( x ≠ y ¿ dan k ∈ bilangan asli.
Contoh :
1) Di antara bilangan 4 dan 28 disisipkan 5 buah bilangan sehingga
bilangan-bilangan semula dengan bilangan-bilangan yang disisipkan
membentuk barisan aritmatika. Carilah beda dari barisan aritmatika
yang terbentuk.
Jawab :
Diketahui x=4 , y=28 dan k =5
y−x 28−4
Didapat b= = =4
k +1 5+1
Jadi, beda barisan aritmatika yang terbentuk adalah b=4 .
B. Deret Aritmatika
Jumlah beruntun suku-suku suatu barisan aritmatika disebut sebagai deret
aritmatika. Sebagai contoh :
Dari barisan aritmatika 1, 3, 5, 7, …, 99 dapat dibentuk deret aritmatika 1
+ 3 + 5 + 7 + … + 99,
Dari barisan aritmatika 2, 4, 6, 8, …, 2n dapat dibentuk deret aritmatika 2
+ 4 + 6 + 8 + … + 2n.
Dari contoh di atas dapat disimpulkan, jika u1 ,u 2 , u3 , … , un, merupakan suku
– suku barisan aritmatika, maka u1 +u2 +u3 +…+ un dinamakan sebagai deret
aritmatika.
a. Rumus jumlah n suku pertama deret aritmatika
Jumlah n suku pertama deret aritmatika dilambangkan dengan Sn, dan Sn
ditentukan oleh :
Sn=¿ u1 +u2 +u3 +…+ un−2+ un−1+ un
Substitusikan u1=a ,u 2=a+ b ,u 3=a+2 b , … , un−2=u n−2 b , un−1=un −b ;
diperoleh
Sn=a+ ( a+ b ) + ( a+ 2 b ) +…+ ( u n−2 b ) + ( un−b ) +un…(*)
Jika urutan suku-suku penjumlahan pada persamaan (*) itu dibalik,
diperoleh:
Sn=un + ( un−b ) + ( u n−2 b ) +…+ ( a+2 b )+ ( a+b )+ a… (**)
Jumlahkan masing masing ruas pada persamaan (*) dengan persamaan
(**), sehingga diperoleh :
2 S n=¿ ( a +un ) + ( a+un ) + ( a+un ) + …+ ( a+u n ) + ( a+u n ) + ( a+ un )
↔ 2 S n=n ( a+u n )
n
↔ S n= (a+u n)
2
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, jumlah n suku pertama suatu
deret aritmatika dapat ditentukan melalui hubungan sebagai berikut.
Jumlah n suku pertama suatu deret aritmatika u1 +u2 +u3 +…+ un
ditentukan dengan menggunakan hubungan :
n
Sn= ( a+un )
2
Dengan n = banyak suku, a = suku pertama, dan un = suku ke-n.
b. Sifat-sifat Sn pada deret aritmatika
Jumlah n suku pertama deret aritmatika mempunyai sifat-sifat sebagai
berikut.
n
1. Sn= ( a+un ) merupakan fungsi kuadrat dari n (n bilangan asli) yang
2
tidak memiliki suku tetapan.
2. Untuk setiap n ∈ bilangan asli berlaku hubungan Sn−S n−1=un (Suku
ke-n).
Contoh :
1) Hitunglah jumlah deret aritmatika 2 + 4 + 6 + … + 60.
Jawab :
Untuk menghitung jumlah deret pada soal di atas, perlu
ditentukan terlebih dulu banyak suku atau n melalui hubungan
un =a+ ( n−1 ) b .
2 + 4 + 6 + … + 60, a=2 , b=2 , dan un=60.
60 ¿ 2+ ( n−1 ) 2
⇔ 60=2 n
⇔ n=30
30
S30=
2
( a+u30 )=15 ( 2+60 )=930
Setelah diperoleh Sn - rSn = a1 - a1rn maka kita dapat mengetahui nilai dari
suku n pertama dengan cara berikut ini:
Perhatikan cara menggunakan rumus tersebut pada contoh soal di bawah ini:
Contoh Soal Deret Geometri
Contoh Soal 2
Tentukanlah jumlah 8 suku pertama dari barisan geometri 2, 8, 32, ...
Pembahasan:
a=2
r=4
n=8
Sn = a (1-rn) / (1-r)
Sn = 2 (1-48) / (1-4)
Sn = 2 (1-65536)/ (-3)
Sn = 2 (-65535)/ (-3)
Sn = 2 x 21845
Sn = 43690
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Barisan bilangan adalah suatu urutan bilangan dengan aturan tertentu yang
masing-masing bilangan dalam urutan tersebut disebut suku dan setiap suku
digabungkan dengan tanda koma ( , ). Bentuk umum barisan bilangan U1, U2,
U3, U4, ..., Un
2. Deret bilangan adalah penjumlahan dari suku-suku suatu barisan, bentuk
umum deret yaitu U1 + U2 + U3 + U4 + ... + Un
3. Baris aritmetika adalah suatu barisan bilangan yang memiliki selisih dua suku
yang berurutan selalu tetap. Rumus suku ke-n baris aritmetika Un = a + (n – 1)
B. Saran
Penulis menyarankan agar pembaca tidak hanya mengetahui barisan dan
deret aritmatika pada papper ini, namun juga memperbanyak latihan mengerjakan
soal dan dapat membedakan barisan dan deret aritmatika serta geometri.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Cecep dan Pesta. 2008. “Matematika Aplikasi Untuk SMA dan MA Kelas
XII Program Studi Ilmu Alam”.Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.