Anda di halaman 1dari 14

BARISAN DAN DERET

ARITMATIKA DAN GEOMETRI

DISUSUN OLEH :

ANNISA RAMADHANI

SMA N 9 KOTA JAMBI


TAHUN AJARAN 2022/2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Alhamdulillah.. Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas segala rahmat dan
hidayah-Nya. Segala pujian hanya layak kita aturkan kepada Allah SWT. Tuhan
seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta petunjuk-Nya yang
sungguh tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
yang penulis beri judul ”BARISAN dan DERET”.
Dalam penyusuna makalah ini, penulis mendapat banyak bantuan dari
berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan rasa berterimakasih yang
sebesar-besarnya kepada mereka, kedua orang tua dan segenap keluarga besar
penulis yang telah memberikan dukungan, moril, dan kepercayaan yang sangat
berarti bagi penulis.
Berkat dukungan mereka semua kesuksesan ini dimulai, dan semoga semua
ini bisa memberikan sebuah nilai kebahagiaan dan menjadi bahan tuntunan kearah
yang lebih baik lagi. Penulis tentunya berharap isi makalah ini tidak
meninggalkan celah, berupa kekurangan atau kesalahan, namun kemungkinan
akan selalu tersisa kekurangan yang tidak disadari oleh penulis.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
agar makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi. Akhir kata, penulis mengharapkan
agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jambi, 20 November 2023

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Judul ........................................................................... i


Daftar Isi ........................................................................... ii
Kata Pengantar ........................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................... 1
C. Tujuan ........................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Barisan dan Deret........................................................ 2
B. Barisan Aritmatika......................................................................... 3
C. Deret Aritmatika ........................................................................... 6
D. Barisan Geometri ..........................................................................
E. Deret Geometri ...........................................................................
Kumpulan Soal ........................................................................... 9
Kunci Jaawaban ........................................................................... 10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................... 13
B. Saran ........................................................................... 13
Daftar Pustaka ........................................................................... 14
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Bilangan adalah salah satu bagian terpenting dalam ilmu matematika.
Bilangan tidak hanya sesuatu yang bisa dan terlihat dalam kehidupan yang
kita sebut bilangan real namun ada juga bilangan yang tidak terlihat namun
ada nilainya yang kita kenal sebagai bilangan imajiner. Bilangan – bilangan
tersebut dapat diurutkan dengan aturan atau pola tertentu yang disebut barisan
bilangan. Setiap bilangan pada barisan bilangan tersebut disebut suku barisan.
Jumlah beruntun dari suku-suku barisan itu dinamakan deret. Materi barisan
dan deret adalah barisan dan deret aritmatika dan geometri. Dalam papper ini
penulis membahas tentang barisan dan deret aritmatika yang dibahas di kelas
XII. Sebenarnya materi ini sudah diperoleh saat kelas IX semester genap,
sehingga bagi siswa kelas XII materi ini bukan hal baru. Namun terkadang,
jarak yang terpaut tiga tahun dari kelas IX ke kelas XII menyebabkan siswa
sering lupa dengan materi barisan dan deret aritmatika. Selain itu, siswa juga
sulit untuk memahami konsep barisan dan deret aritmatika maupun geometri.
Untuk membantu siswa lebih mudah memahami barisan dan deret, penulis
akan membahas barisan dan deret aritmatika dalam papper ini dengan judul
“Barisan dan Deret Aritmatika & Barisan dan Deret Aritmatika”.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud barisan dan deret?
2. Bagaimana menentukan baris aritmatikadan geometri?
3. Bagaimana menghitung dan menentukan jumlah deret aritmatika dan
geometri?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian barisan dan deret.
2. Untuk mengetahui cara menentukan baris aritmatika dan geometri.
3. Untuk mengetahui cara menghitung dan menentukan jumlah deret
aritmatika dan geometri
BAB II
PEMBAHASAN

I. Barisan dan Deret Aritmatika


A. Barisan Aritmatika
Perhatikan barisan aritmatika 1, 3, 5, 7,… dan 2, 4, 6, 8,….; setiap selisih
anatara dua suku yang berurutat adalah tetap nilainya yaitu:
3-1 = 5-3 = 7-5 =…= 2
4-2 = 6-4 = 8-6 =…= 2
Secara umum u1 ,u 2 , u3 , … , unadalah barisan aritmatika apabila u2−u 1=
u3−u 2=u4 −u3=¿konstanta. Konstanta ini disebut beda dan dinyatakan
dengan b.
Sehingga barisan aritmatika dapat kita definisikan sebagai berikut:
Barisan aritmatika adalah suatu barisan dengan selisih (beda) antara dua suku
yang berurutan selalu tetap. Bentuk umum :
u1 ,u 2 , u3 , … , un atau
a , ( a+ b ) , ( a+2 b ) , … ,( a+ ( n−1 ) b)
Pada barisan aritmatika, berlaku un −un−1=b , sehingga un =un−1+ b
a. Rumus umum suku ke-n pada Barisan Aritmatika
Misalkan suatu barisan aritmatika dengan suku pertama a dan beda b,
maka suku barisan itu dapat divisualisasikan sebagai berikut :
u1=a
u2=a+b
u3=a+2 b
u 4=a+ 3 b
un =a+ ( n−1 ) b
Berdasarkan pola atau keteraturan suku-suku barisan di atas, maka rumus
suku ke-n untuk barisan aritmatika dapat ditentukan dengan hubungan
berikut.
Misalkan suatu barisan aritmatika dengan suku pertama a dan beda b,
rumus umum suku ke-n dari barisan aritmatika itu ditentukan oleh :
un =a+ ( n−1 ) b
Contoh :
1) Carilah suku pertama, beda, dan suku ke-6 dari barisan aritmatika 4, 1,
-2, -5, . . .
Jawab :
Barisan 4, 1, -2, -5, …
Suku pertama u1=a=4 ,
Beda b=1−4=−3 ,
Suku ke-6 u6 =a+5 b=4 +5 (−3 )=−11
Jadi, suku pertama a=4 , beda b=−3, dan suku ke-6 adalah
u6 =−11
b. Suku tengah pada barisan aritmatika
Suku tengah suatu barisan aritmatika dapat ditentukan melalui deskripsi
berikut ini.
Misalkan barisan aritmatika yang terdiri dari atas (2k-1) suku :
u1 , … ,u k ,… , u2 k−1, maka suku tengahnya adalah uk .
1 1
Suku tengah uk =a+ ( k−1 ) b= { 2 a+2 ( k −1 ) b } = {a+a+ ( 2 k −2 ) b } =
2 2
1
{u +u }. Jadi, suku tengahnya ditentukan oleh hubungan
2 1 2k −1
1
uk = {u1 +u2 k−1 } .
2
Contoh :
1) Diketahui barisan aritmatika 3, 5, 7, 9, …, 95. Banyak suku pada
barisan itu adalah ganjil.
a) Carilah suku tengahnya
b) Suku keberapakah suku tengahnya itu?
c) Berapakah banyak suku barisan itu?
Jawab :
a) Barisan 3, 5, 7, 9, …, 95. Suku pertama a=u1=3 , beda b=2, dan
suku terakhir u2 k−1=95.
1 1
uk = (u1 +u2 k−1 )= ( 3+95 )=49
2 2
Jadi, suku tengahnya adalah 49.
b) Dari hasil a), diperoleh :
uk =a+ ( k−1 ) b=49
⇔ 3+ ( k−1 ) 2=49
⇔ 2 k=48
⇔ k =24
Jadi, suku tengahnya adalah suku ke-24.
c) Banyaknya suku barisan itu sama dengan 2 k−1=2 ( 24 ) −1=47 .
c. Sisipan pada barisan aritmatika
Misalkan diantara dua bilangan real x dan y (dengan x ≠ y ) akan
disisipkan sebanyak k buah bilangan (k ∈ bilangan asli). Bilangan –
bilangan semula dengan bilangan-bilangan yang disisipkan itu
membentuk suatu barisan aritmatika. Susunan bilangan-bilangan semula
dengan bilangan-bilangan yang disisipkan dapat divisualisasikan dengan
menggunakan bagan sebagaimana diperlihatkan berikut ini.

bilangan – bilangan semula

Membentuk
x , ( x +b ) , ( x +2 b ) , … , ( x +kb ) , y barisan aritmatika
Bilangan-bilangan yang disisipkan
sebanyak k buah
Di antara dua bilangan x dan y disisipkan sebanyak k buah bilangan
sehingga bilangan-bilangan semula dengan bilangan-bilangan yang
disisipkan membentuk barisan aritmatika. Nilai beda barisan aritmatika
yang terbentuk dapat ditentukan dengan menggunakan hubungan
y−x
b=
k +1
Dengan x dan y ∈bilangan real ( x ≠ y ¿ dan k ∈ bilangan asli.
Contoh :
1) Di antara bilangan 4 dan 28 disisipkan 5 buah bilangan sehingga
bilangan-bilangan semula dengan bilangan-bilangan yang disisipkan
membentuk barisan aritmatika. Carilah beda dari barisan aritmatika
yang terbentuk.
Jawab :
Diketahui x=4 , y=28 dan k =5
y−x 28−4
Didapat b= = =4
k +1 5+1
Jadi, beda barisan aritmatika yang terbentuk adalah b=4 .
B. Deret Aritmatika
Jumlah beruntun suku-suku suatu barisan aritmatika disebut sebagai deret
aritmatika. Sebagai contoh :
 Dari barisan aritmatika 1, 3, 5, 7, …, 99 dapat dibentuk deret aritmatika 1
+ 3 + 5 + 7 + … + 99,
 Dari barisan aritmatika 2, 4, 6, 8, …, 2n dapat dibentuk deret aritmatika 2
+ 4 + 6 + 8 + … + 2n.
Dari contoh di atas dapat disimpulkan, jika u1 ,u 2 , u3 , … , un, merupakan suku
– suku barisan aritmatika, maka u1 +u2 +u3 +…+ un dinamakan sebagai deret
aritmatika.
a. Rumus jumlah n suku pertama deret aritmatika
Jumlah n suku pertama deret aritmatika dilambangkan dengan Sn, dan Sn
ditentukan oleh :
Sn=¿ u1 +u2 +u3 +…+ un−2+ un−1+ un
Substitusikan u1=a ,u 2=a+ b ,u 3=a+2 b , … , un−2=u n−2 b , un−1=un −b ;
diperoleh
Sn=a+ ( a+ b ) + ( a+ 2 b ) +…+ ( u n−2 b ) + ( un−b ) +un…(*)
Jika urutan suku-suku penjumlahan pada persamaan (*) itu dibalik,
diperoleh:
Sn=un + ( un−b ) + ( u n−2 b ) +…+ ( a+2 b )+ ( a+b )+ a… (**)
Jumlahkan masing masing ruas pada persamaan (*) dengan persamaan
(**), sehingga diperoleh :
2 S n=¿ ( a +un ) + ( a+un ) + ( a+un ) + …+ ( a+u n ) + ( a+u n ) + ( a+ un )

Penjumlahan n suku dengan masing-masing sukunya adalah ( a +un )

↔ 2 S n=n ( a+u n )
n
↔ S n= (a+u n)
2
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, jumlah n suku pertama suatu
deret aritmatika dapat ditentukan melalui hubungan sebagai berikut.
Jumlah n suku pertama suatu deret aritmatika u1 +u2 +u3 +…+ un
ditentukan dengan menggunakan hubungan :
n
Sn= ( a+un )
2
Dengan n = banyak suku, a = suku pertama, dan un = suku ke-n.
b. Sifat-sifat Sn pada deret aritmatika
Jumlah n suku pertama deret aritmatika mempunyai sifat-sifat sebagai
berikut.
n
1. Sn= ( a+un ) merupakan fungsi kuadrat dari n (n bilangan asli) yang
2
tidak memiliki suku tetapan.
2. Untuk setiap n ∈ bilangan asli berlaku hubungan Sn−S n−1=un (Suku
ke-n).
Contoh :
1) Hitunglah jumlah deret aritmatika 2 + 4 + 6 + … + 60.
Jawab :
Untuk menghitung jumlah deret pada soal di atas, perlu
ditentukan terlebih dulu banyak suku atau n melalui hubungan
un =a+ ( n−1 ) b .
2 + 4 + 6 + … + 60, a=2 , b=2 , dan un=60.
60 ¿ 2+ ( n−1 ) 2
⇔ 60=2 n
⇔ n=30
30
S30=
2
( a+u30 )=15 ( 2+60 )=930

Jadi, jumlah deret aritmatika 2 + 4 + 6 + … + 60 adalah S30=930.

II. BARISAN DAN DERET GEOMETRI


1. Pengertian Dan Rumus Barisan Geometri
Barisan Geometri dapat didefinisikan sebagai barisan yang tiap-tiap sukunya
didapatkan dari hasil perkalian suku sebelumnya dengan sebuah konstanta tertentu
Contoh Barisan Geometri
Untuk lebih memahami apa yang dimaksud dengan barisan geometri
perhatikan contoh berikut:
3, 9, 27 , 81, 243, ...
Barisan di atas adalah contoh barisan geometri dimana setiap suku pada barisan
tersebut merupakan hasil dari perkalian suku sebelumnya dengan konstanta 3.
maka bisa disimpulkan bahwa rasio pada barisan di atas adalah 3. rasio pada suatu
barisan dapat dirumuskan menjadi:
r = ak+1/ak
Dimana ak adalah sembarang suku dari barisan geometri yang ada.
sementaraak+1 adalah suku selanjutnya setelah ak.untuk menentukan suku ke-n dari
sebuah barisan geometri, kita dapat menggunakan rumus : Un = arn-1
Dimana a merupakan suku awal dan r adalah nilai rasio dari sebuah barisan
geometri.
Mari kita pelajari penggunaan rumus-rumus barisan geometri di atas dalam
menyelesaikan soal:

Contoh Soal dan Pembahasan Barisan Geometri


Contoh Soal 1
Sebuah Bakteri mampu melakukan pembelahan diri menjadi 4 setiap 12 menit.
berapakah jumlah bakteri yang ada setelah 1 jam apabila sebelumnya terdapat 3
buah bakteri?
Penyelesaian:
a=3
r=4
n = 1 jam/12 menit = 60/12 = 5
Masukkan ke dalam rumus:
Un = arn-1
U5 = 3 x 45-1
U5 = 3 x 256 = 768 bakteri
2. Pengertian dan Rumus deret Geometri
Deret geometri dapat diartikan sebagai jumlah dari n suku pertama pada
sebuah barisan geometri. apabila suku ke-n dari suatu barisan geometri
digambarkan dengan rumus: an = a1rn-1, maka deret geometrinya dapat dijabarkan
menjadi:
Sn = a1 + a1r + a1r2 + a1r3 + ... + a1rn-1
Apabila kita mengalikan deret geometri di atas dengan -r, lalu kita jumlahkan
hasilnya dengan deret aslinya, maka kita akan memperoleh:

Setelah diperoleh Sn - rSn = a1 - a1rn maka kita dapat mengetahui nilai dari
suku n pertama dengan cara berikut ini:

Berdasarkan kepada hasil perhitungan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa


rumus jumlan n suku pertama pada sebuah barisan geometri adalah:

Perhatikan cara menggunakan rumus tersebut pada contoh soal di bawah ini:
Contoh Soal Deret Geometri
Contoh Soal 2
Tentukanlah jumlah 8 suku pertama dari barisan geometri 2, 8, 32, ...
Pembahasan:
a=2
r=4
n=8
Sn = a (1-rn) / (1-r)
Sn = 2 (1-48) / (1-4)
Sn = 2 (1-65536)/ (-3)
Sn = 2 (-65535)/ (-3)
Sn = 2 x 21845
Sn = 43690
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Barisan bilangan adalah suatu urutan bilangan dengan aturan tertentu yang
masing-masing bilangan dalam urutan tersebut disebut suku dan setiap suku
digabungkan dengan tanda koma ( , ). Bentuk umum barisan bilangan U1, U2,
U3, U4, ..., Un
2. Deret bilangan adalah penjumlahan dari suku-suku suatu barisan, bentuk
umum deret yaitu U1 + U2 + U3 + U4 + ... + Un
3. Baris aritmetika adalah suatu barisan bilangan yang memiliki selisih dua suku
yang berurutan selalu tetap. Rumus suku ke-n baris aritmetika Un = a + (n – 1)

4. Deret aritmatika memiliki rumus jumlah suku pertama Sn = n {2a + (n

B. Saran
Penulis menyarankan agar pembaca tidak hanya mengetahui barisan dan
deret aritmatika pada papper ini, namun juga memperbanyak latihan mengerjakan
soal dan dapat membedakan barisan dan deret aritmatika serta geometri.
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Cecep dan Pesta. 2008. “Matematika Aplikasi Untuk SMA dan MA Kelas
XII Program Studi Ilmu Alam”.Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.

Sari, Ratna. 2014. “Barisan dan Deret Aritmatika” (Online),


(http://ratnasari15.blogspot.co.id/2014/11/barisan-dan-deret-aritmatika.html,
diakses tanggal 28 Maret 2016).

TIM Erlangga Fokus SMA. 2013.”Erlangga Fokus UN SMA/MA 2014 Ilmu


Pengetahuan Alam”. Jakarta: Erlangga

Wirodikromo, Sartono. 2007. “Matematika Untuk SMA Kelas XII”. Jakarta :


Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai