Oleh :
Semoga makalah yang saya buat, dapat membantu para pembaca dalam
memahami Barisan dan Deret Aritmatika.
KATA PENGANTAR…………………………………………………………....i
ABSTRAK…………………………………………………………………….....ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………..4
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………….8
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………12
3.2 Saran…………………………………………………………………..12
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...13
ABSTRAK
Dalam matematika, barisan dan deret aritmetika atau dikenal sebagai barisan
dan deret hitung adalah barisan yang mempunyai pola tertentu, yakni selisih dua
suku berturutan sama dan tetap. Dengan kata lain, setiap suku (kecuali suku
pertama) pada barisan aritmetika diperoleh dari suku sebelumnya dengan
menambah bilangan tetap. Deret aritmetika ialah jumlah suku barisan aritmetika,
dan dapat kita rumuskan sebagai. Deret aritmetika ialah jumlah suku barisan
aritmetika, dan dapat kita rumuskan sebagai berikut :
𝑛 𝑛
Sn = (𝑎 + 𝑎𝑛) = [2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏]
2 2
Mirip dengan beda suku aritmetika, selisih antara deret suku memberikan suku ke
n.
an = Sn + Sn-1.
𝑛 𝑛
Sn = (𝑎 + 𝑎𝑛) = [2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏]
2 2
Mirip dengan beda suku aritmatika, selisih antara deret suku memberikan suku
ke- n.
an = Sn + Sn-1.
Kita cukup menjabarkan Sn dan Sn-1,
Sn = a1 + a2 +…+ an-1 + an
Sn-1 = a1 + a2 +…+ an-1
Lalu kurangi persamaan sehingga di dapati persamaan di atas.
Sn – Sn-1 = an.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan baris dan deret aritmatika?
2. Bagaimana cara menyelesaikan persamaan baris dan deret aritmatika?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa yang di maksud dengan baris dan deret aritmatika.
2. Mengetahui cara menyelesaikan persamaan baris dan deret aritmatika.
1.4 Manfaat
Menambah wawasan dan pengetahuan tentang baris dan deret aritmatika
dalam mengerjakan sesuatu hal yang berkenaan dengan baris dan deret aritmatika
baik di dalam pembelajaran maupun di luar pembelajaran. Memahami cara
menghitung persamaan baris dan deret aritmatikan.
BAB II
PEMBAHASAN
a. Deret Aritmatika
𝑛 𝑛
Sn = (𝑎 + 𝑎𝑛) = [2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏]
2 2
Missal an adalah barisan suku aritmatika ke-n
Sn = a + [a + b] + [a + 2b] +…+ [a + (n-1)b]………………..……(1)
Dengan menggunakan sifat komutatif, akan memproleh
Sn = [a + (n - 1) b] + [a + (a – 2) b] + [ a + ( n – 3 ) b] +…+ a...…(2)
Persamaan (1) ditambah (2) menjadi :
2Sn = 2a + ( n – 1 ) b + 2a + ( n – 1 ) b +…+ 2a + ( n – 1 ) b
Karena 2a + ( n – 1 ) b sama banyaknya menjadi jumlah n, maka
2Sn = n [ 2a + ( n – 1 ) b]
𝑛
Sn = 2 [ 2a + ( n – 1 ) b ].
Mirip dengan beda suku aritmatika, selisih antara deret suku memberikan suku
ke- n.
an = Sn + Sn-1.
Kita cukup menjabarkan Sn dan Sn-1,
Sn = a1 + a2 +…+ an-1 + an
Sn-1 = a1 + a2 +…+ an-1
Lalu kurangi persamaan sehingga di dapati persamaan di atas.
Sn – Sn-1 = an. ( Wikipedia, 2021 )
b. Baris Aritmatika
an = a1 + ( n – 1 ) d
dengan :
an = suku ke-n dalam urutan
a1 = suku pertama dalam barisan
d = selisih umum antara suku
b=4
Lalu, subtitusikan nilai b = 4 ke salah satu persamaan ( contoh persamaan i )
a + 2b = 24
a + 2.4 = 24
a + 8 = 24
a = 24 – 8
a = 16
setelah mendapatkan nilai a dan b, baru kita bisa mencari nilai dari S15
𝑛
Sn = 2(2a + (n – 1 ) b )
15
Sn = (2.16 + (15 – 1 ) 4 )
2
15
= (36 + 14.4 )
2
15
= ( 36 + 56 )
2
15
= .88
2
= 660
Jadi, jumlah 15 suku pertama deret tersebut adalah 660.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
Matematika merupakan ilmu yang pasti, jadi dalam mempelajarinya
diperlukan pengetahuan yang cukup dan kemapuan dalam berpikir. Seorang
mahasiswa harus paham dasar dan konsep dalam bermatematika agar
mempermudah dalam menghitung sebuah persamaan yang lebih rumit lagi. Tidak
dicukupkan hanya membaca tapi harus disertai contoh dalam belajar, agar
mempermudah kita dalam memahaminya.
DAFTAR PUSTAKA
Https://www.zenius.net/blog/materi-soal-barisan-deret-aritmatika.
R. Spiegel, Murray. Analisis Vektor. Jakarta : Erlangga, 1999.
Sukahar. Analisis Vektor. Surabaya. 1991.
George B. Arfken, Hans J. Weber. 2005. Mathematical Methods For Physicist.
Sixth Edition. Elsevier Academic Press.