Anda di halaman 1dari 6

Barisan Aritmetika dan deret aritmetika

1. Barisan Aritmetika
Barisan aritmetika sering juga disebut barisan hitung adalah barisan bilangan
yang setiap sukunya diperoleh dari suku sebelumnya dengan menambah atau
mengurangi dengan suatu bilangan tetap. Bilangan tetap tersebut dinamakan
pembeda, (biasanya disimbolkan dengan b). Jadi pembeda merupakan selisih antara
dua suku yang berturutan. Suku pertama barisan aritmetika ditulis u1 , sedangkan
suku ke-n dari suatu barisan bilangan aritmetika dituliskan sebagai un.
Contoh:
1) Barisan aritmetika : 3, 7, 11, 15,...
Suku pertamanya u1 = 3. Selisih antara dua suku yang berturutan adalah
7 -3 = 11-7 = 15-11 = 4. Jadi pembedanya adalah 4.
2) Barisan bilangan: 26, 23, 19, 16,...
Suku pertamanya u1 = 26. Selisih antara dua suku yang berturutan adalah 23 -26 =
19-23 = 16-19 = -3. Jadi pembedanya adalah -3.

2. Rumus suku ke-n dari barisan aritmetika


Untuk menentukan suku ke-n suatu barisan bilangan aritmetika dimana n relatif
besar tentunya akan sulit jika kita harus menuliskan seluruh anggota barisan bilangan
tersebut. Untuk itu diperlukan cara untuk menentukan suku ke-n dari suatu barisan
bilangan aritmetika dengan n sembarang bilangan asli.
Misal suku pertama suatu barisan aritmetika adalah a dengan pembeda b, maka barisan
aritmetika tersebut dapat dituliskan sebagai berikut :
a, a + b, a + b + b, a + b + b + b, ….
atau dapat dituliskan
a, a + b, a + 2b , a + 3b, …
Dari barisan di atas, jika suku-1 ditulis u1, suku ke-2 ditulis u2,….dst maka diperoleh
barisan u1, u2 , u3...

Selisih antara dua suku yang berturutan u2  u1  u3  u2 b

Sehingga dapat dibuat tabel berikut:


u1 u2 u3 u4 u5 ... un
a a+b a + 2b a +3b a +5b … ?
a+(1-1)b a+(2-1)b a+(3-1)b a+(4-1)b a+(6-1)b ... a + (n-1)b

Jadi rumus suku ke-n dari barisan aritmetika adalah:

un = a + ( n – 1) b

atau

un = u1 + (n – 1) b

Keterangan :
un = suku ke-n
u1 = suku pertama
a = suku pertama
b = pembeda

Contoh :
1. Tentukan suku ke-21 dari barisan aritmetika : 17, 15, 13, 11,…
Penyelesaian:
Diketahui a = 17, b = -2, dan n = 21, maka U21 = 17 + (21-1)(-2) = -23
2. Diketahui suku ke-1 dari barisan aritmetika adalah 6 dan suku kelimanya 18,
tentukan pembedanya.
Penyelesaian:
Diketahui a = 6, dan U5 = 18
Un = a + ( n – 1) b
U5 = 6 + (5 – 1) b
18= 6 + 4b
4b = 12
b= 3
Jadi pembedanya adalah 3.
Barisan aritmetika yang bilangan-bilangannya semakin besar nilainya disebut barisan
aritmetika naik, sedangkan barisan aritmetika yang bilangan-bilangannya semakin kecil
nilainya disebut barisan aritmetika turun. Pembeda pada barisan aritmetika naik bernilai
positif, sedangkan pembeda pada barisan aritmetika turun adalah negatif.
Contoh:
1) 2, 5, 8, 11, 14,….. , pembedanya adalah 3 (positif), jadi barisan tersebut merupakan
barisan naik.
2) 45, 43, 41, 39,….., pembedanya adalah -2 (negatif), jadi barisan tersebut merupakan
barisan turun.
3. Suku sisipan
Misalkan diberikan dua bilangan p dan q, kemudian disisipkan k buah bilangan
diantara kedua bilangan tersebut sehingga membentuk barisan aritmetika dengan beda b
sebagai berikut:
p, (p + b), (p +2b), ..., (p+kb), q
maka beda b dari barisan tersebut dapat ditentukan sebagai berikut:

b  un  un 1  q  ( p  kb)
b  q  p  kb
kb  b  q  p
b(k  1)  q  p
q p
b
k 1
qp
Jadi beda barisan aritmetika yang terbentuk adalah b  .
k1
2. Deret Aritmetika
Perhatikan barisan aritmetika 3, 5, 7, 9, ….
Dari barisan aritmetika tersebut dapat dibuat suatu deret aritmetika :
Sn = 3 + 5 + 7 + 9 +….
Dengan demikian jika diketahui suatu barisan bilangan aritmetika : u1, u2,, u3,, … un
maka dapat dibuat suatu deret aritmetika:
Sn = u1 + u2 + u3 +….+ un
Bagaimanakah cara menentukan rumus Sn?
Perhatikan bahwa
u1 = a,
u2= a + b
u3,= a+2b
………….
un = a + (n-1)b
Maka diperoleh
Sn = a + (a + b) + (a + 2b) + (a + 3b) + ….+.(a + (n-1)b)
Sn = (a + (n-1)b) + (a + (n-2)b) + ….+ a
+
2 Sn = (2a + (n-1)b) + (2a + (n-1)b) + …. + (2a + (n-1)b)
atau :
2 Sn = n (2a + (n – 1 )b
jadi :

n
Sn = (2a + (n – 1 )b) atau Sn = n (a + un)

Rumus di atas menyatakan jumlah n suku pertama dari deret aritmetika.


Untuk setiap deret aritmetika berlaku :
Sn – Sn – 1 = u n

dimana (un = suku ke n dari deret aritmetika)

Pada suatu deret aritmetika, jika pembeda barisan positif maka deret yang
terbentuk disebut deret aritmetika naik dan jika pembeda barisan negatif maka deret
yang terbentuk disebut deret aritmetika turun.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh-contoh berikut :
Contoh :
1. Diketahui deret aritmetika 3 + 7 + 11 + 15 + ……
a. Tentukan suku ke –34
b. Tentukan S16

c. Selidiki apakah deret tersebut termasuk deret naik atau deret turun!
Penyelesaian:
a. Diketahui deret 3 + 7 + 11 + 15 + …… berarti a = 3 dan b = 4
Suku ke-34 adalah u34  3  (34  1)4 = 3 + 33.4 = 135.

b. Sn  (2a  (n  1)b)
n
2

S16  16 (2.3  (16  1)4)


= 8(6  60)

= 8 (66)
= 528.
c. Karena pembedanya b = 4 positif, maka termasuk deret naik.
2. Diketahui deret aritmetika 48 + 45 + 42 + 39 + ……
a. Tentukan suku ke –26
b. Tentukan S18

c. Selidiki apakah deret tersebut termasuk deret naik atau deret turun!
Penyelesaian:
a. Diketahui deret 48 + 45 + 42 + 39 + ……berarti a = 48 dan b = -3
Suku ke-34 adalah u26  48  (26  1)(3) = 48 + (25).(-3) = -27.

b. S n  (2a  (n  1)b)
n

S18  18 (96  (18 1)(3))


= 9(96  51)
= 9 (45)
= 405.
c. Karena pembedanya b = -3 negatif, maka termasuk deret turun.

Anda mungkin juga menyukai