Anda di halaman 1dari 18

I.

BARISAN BILANGAN

I.1. Pengertian Barisan Bilangan


Barisan bilangan adalah bilangan-bilangan yang diurutkan dengan pola
(aturan) tertentu.
Misalnya :
a. 40, 44, 48, 52,
b. 1, 3, 5, 7, 9,
c. 2, 4, 6, 8, 10,
Bilangan-bilangan yang membentuk suatu barisan bilangan disebut suku
barisan tersebut. Misalnya, pada barisan bilangan ganjil 1, 3, 5, 7, ... suku ke-1
dari barisan tersebut adalah 1, suku ke-2 adalah 3, suku ke-3 adalah 5, dan
seterusnya.
Jadi, suatu barisan bilangan dapat dikatakan sebagai suatu barisan yang
dibentuk oleh suku-suku bilangan. Bentuk umum barisan bilangan adalah a1, a2,
a3, a4, . . ., an, . . .
I.2. Macam Barisan Bilangan
Berdasarkan polanya, barisan bilangan dibagi menjadi 2 bagian, barisan
aritmetika (barisan hitung) dan barisan geometri (barisan ukur). Berikut
uraiannya.
I.2.1. Barisan Aritmetika
Amati ketiga barisan bilangan berikut.
a. 1, 3, 5, 7, 9, ..., Un,
b. 99, 96, 93, 90, ..., Un,
c. 1, 2, 5, 7, 12, ..., Un,
Selisih dua suku berurutan pada barisan (a) selalu tetap, yaitu 2.
Demikian pula selisih dua suku berurutan pada barisan (b) selalu tetap, yaitu 3.

Barisan bilangan yang demikian dinamakan barisan aritmetika. Adapun selisih


dua suku berurutan pada barisan (c) tidak tetap. Barisan bilangan (c) bukan
merupakan barisan aritmetika.
Pada barisan aritmetika, selisih dua suku berurutan dinamakan beda dan
dilambangkan dengan b. Secara umum, barisan aritmetika didefinisikan
sebagai berikut.
Suatu barisan U1, U2, U3, ..., Un, Un + 1 dinamakan barisan aritmetika jika
untuk setiap n bilangan asli memenuhi
(Un + 1) Un = Un (Un1) = ... = U2 U1 = b
A. Rumus Umum Suku ke-n pada Barisan Aritmetika
Jika suku pertama barisan aritmetika adalah a dengan beda b maka
barisan aritmetika U1, U2, U3, ..., Un menjadi
a , a + b , a + 2b , ..., a + (n 1) b
a = U1
a + b = U2
a + 2b = U3
a + (n 1)b = Un
Dengan demikian, suku ke-n barisan aritmetika dirumuskan sebagai
berikut.
Un = a + (n 1)b
Menetukan Un jika Sn diketahui
Un = Sn Sn-1
B. Suku Tengah pada Barisan Aritmetika
Suku tengah suatu barisan aritmetika adalah suku barisan yang letaknya
di tengah-tengah jika banyaknya suku ganjil. Misal diberikan barisan
aritmetika dengan suku tengah U k , sehingga banyaknya suku

( 2 k1 ) , maka barisan itu dapat kita tuliskan sebagai


a , . .. , U k , .. . ,U 2 k1
Berdasarkan rumus suku ke-n barisan aritmetika, diperoleh :

U k =a+ ( k 1 ) b

1
[ 2a+ 2 ( k 1 ) b ]
2

1
( a+a+ ( 2 k2 ) b )
2
1
(U 1 +U 2 k1 )
2
C. Sisipan pada Barisan Aritmetika
Misal diberikan dua bilangan
bilangan tersebut disisipkan k

x dan y ( x y ) , kemudian diantara kedua


bilangan sehingga membentuk barisan

aritmetika.
x , ( x +b ) , ( x+2 b ) , . .. , ( x+ kb ) , y
Beda b dari barisan aritmetika tersebut dapat ditentukan sebagai berikut.
y( x +kb )=b
yxkb=b

kb+ b= y x

( k +1 ) b= yx
b=

y x
k +1

I.2.2. Barisan Geometri


Amatilah ketiga barisan berikut ini.
5, 15, 45, 135,
160, 80, 40, 20,

2, 8, 24, 120,
Pada barisan (a) tampak bahwa

15 45 135
= =
5 15 45

= 3.

Jadi, perbandingan dua suku yang berurutan pada barisan tersebut


sama, yaitu 3. Demikian pula barisan (b) memiliki perbandingan yang
sama untuk dua suku yang berurutan, yaitu

1
2

. Barisan bilangan (a)

dan (b) dinamakan barisan geometri. Adapun perbandingan dua suku yang
berurutan pada barisan (c) tidak sama. Barisan (c) bukan merupakan
barisan geometri.
Perbandingan dua suku yang berurutan pada barisan geometri
dinamakan pembanding atau rasio, dilambangkan dengan r.
Secara umum, barisan geometri didefinisikan sebagai berikut.
Suatu barisan U1, U2, U3, ..., Un, Un+1 dinamakan barisan geometri
apabila untuk setiap n bilangan asli berlaku
u n+1
un =

un un2
u
=
== 2 =r
u n1 un1
u1

A. Rumus Umum Suku ke-n pada Barisan Geometri


Jika suku pertama barisan geometri adalah a dengan pembandingnya r
maka barisan geometri U1, U2, U3, ..., Un dinyatakan dengan

a,

ar,

ar2, ..., arn1, ...

U1,
U2,
U3, ...., Un
Sehingga rumus suku ke-n barisan geometri adalah sebagai berikut.
Un = arn1
B. Rumus Suku Tengah pada Barisan Geometri
Suku barisan yang letaknya di tengah-tengah jika banyaknya suku adalah
ganjil. Misal barisan geometri dengan suku tengah U k , sehingga
banyaknya suku ( 2 k1 ) , maka barisan itu dapat kita tuliskan sebagai
U 1 ,. . . ,U k , . .. , U 2 k1

Berdasarkan rumus ke-n barisan geometri diperoleh


U k =a r k1= a2 r 2 k2
U 1 . U 2 k1
C. Sisipan pada Barisan Geometri
Misal diberikan dua bilangan x dan y ( x y ) , kemudian diantara kedua
bilangan tersebut disisipkan k

bilangan sehingga membentuk barisan

geometri.
x , xr , x r 2 , xr 3 , . .. , xr k , y
Maka rasio r dari barisan geometri tersebut dapat ditentukan sebagai
berikut.

y
=r
xr k
y
=r . rk
x

k +1

r=

y
x

(k+1)

y
y
=
x
x

()

1
k+1

II.
II.1.

DERET BILANGAN

Pengertian Deret Bilangan


Amati kembali barisan-barisan bilangan berikut.
a. 40, 44, 48, 52,
b. 1, 3, 5, 7,
c. 2, 4, 6, 8,
Berdasarkan

pola

ketiga

barisan

tersebut,

dapat

diperoleh

penjumlahan berikut.
a. 40 + 44 + 48 + 52 +
b. 1 + 3 + 5 + 7 + 9 +
c. 2 + 4 + 6 + 8 + 10 +
Penjumlahan suku-suku dari barisan-barisan tersebut dinamakan deret.
Oleh karena itu, jika U1, U2, U3, ..., Un adalah suatu barisan bilangan maka
U1 + U2 + U3 + ... + Un dinamakan deret.
Deret adalah barisan bilangan yang disusun urut sedemikian rupa secara
teratur menurut aturan tertentu. Barisan bilangan tersebut dinamakan sukusuku dari deret tersebut. Deret kalau kita perhatikan banyaknya suku yang
berjejer, dapat kita bedakan menjadi 2 (dua) yaitu :
1. Deret berhingga adalah deret yang sama suku-sukunya mempunyai
batas atau tertentu.
2. Deret tak berhingga adalah deret yang mana suku-sukunya tak terbatas
atau tak tertentu.
II.2. Macam Deret Bilangan
Berdasarkan polanya, deret bilangan dibagi menjadi 3 bagian, deret
aritmetika dan deret geometri. Berikut uraiannya.

II.2.1. Deret Artimetika


Berdasarkan pola pertama barisan aritmetika, dapat diperoleh penjumlahan
sebagai berikut.
1 + 3 + 5 + 7 + ... + Un.
Deret ini dinamakan deret aritmetika naik karena nilai Un semakin
besar.
9 + 96 + 93 + 90 + ... + Un.
Deret ini dinamakan deret aritmetika turun karena nilai Un semakin kecil.
Kita dapat menentukan suku-suku pada deret aritmetika sebagai berikut.
Misalkan, jumlah n suku pertama deret tersebut dilambangkan dengan Sn
maka
Sn= a + (a + b) + ... + (a + (n 2)b) + (a + (n 1)b)
Sn= (a + (n 1)b) + (a + (n 2)b) + ... + (a + b) + a
2Sn = (2a + (n 1)b) + (2a + (n 1)b) + ... + (2a + (n 1)b)
n faktor sama
n
2Sn = n (2a + (n 1)b) makaSn = 2 (2a + (n 1)b)
Jadi, jumlah n suku pertama deret aritmetika adalah

n
Sn = 2 (2a + (n
Oleh karena Un = a + (n 1)b, rumus Sn dapat dituliskan sebagai
berikut.

II.2.2. Deret Geometri

Sn =

n
2 (a + Un) atau Sn =

n
2

Seperti yang telah kamu ketahui, jika U1, U2, U3, ..., Un adalah barisan
geometri maka suku-sukunya dapat ditulis a, ar, ar2, ar3, ..., arn-1. Dari barisan
geometri tersebut, dapat diperoleh barisan penjumlahan berikut.
a + ar + ar2 + ar3 + ... + arn-1
7

Barisan penjumlahan ini disebut deret geometri. Misalkan, jumlah n suku


pertama deret geometri dilambang kan dengan Sn maka berlaku hubungan
berikut.
Sn
= a + ar + ar2 + ... + arn2+ arn1
rSn
= ar + ar2 + ar3 + ... + arn1 + arn
S nrS n =aar n
(1 r)Sn
(1 - r) Sn

= a arn
= a(1 rn)

Dengan demikian, jumlah n suku pertama deret geometri adalah sebagai


berikut.

a(1r n)
; r <1 atau S =
S =
n
n
1r
II.2.3. Deret Geometri Tak Hingga
Jika banyak suku-suku penjumlahan deret geometri itu bertambah terus
mendekati tak hingga, maka deret geometri semacam ini dinamakan sebagai
deret geometri tak hingga. Deret geometri tak hingga itu ditulis sebagai berikut.
u1 +u2 +u3 +. ..+u n+ .. .=a+ar + a r 2+ .. .+a r n1 +. . .
Jumlah dari deret geometri tak hingga dilambangkan dengan S dan
S=lim Sn
n

dikatakan S diperoleh dari

mendekati tak hingga. Selanjutnya, nilai

Sn

dengan proses limit n

S= lim S n
x

ditentukan dengan

menggunakan teorema limit sebagai berikut.


n
a(1r )
lim S n=lim
1r
n
n
lim a

lim S n=

lim S n=

1r

lim a

1r

rn

a
a

lim r n
1r 1r n

Berdasarkan persamaan terakhir itu jelas bahwa

oleh ada atau tidaknya nilai

lim r

lim S n

ditentukan

Berdasarkan uraian diatas, ciri deret geometri tak hingga dapat


ditetapkan dengan menggunakan sifat berikut.
Sifat geometri tak hingga :
2

Deret geometri tak hingga a+ ar+ a r + .. .+a r

n1

+. . . dikatakan

1. Mempunyai limit jumlah atau konvergen, jika dan hanya jika |r|<1. Limit
a
jumlah itu ditentukan oleh S = 1r
2. Tidak mempunyai limit jumlah atau divergen, jika dan hanya jika |r|>1.

Maka S = .
2.2.4. Deret Harmonis
Deret harmonis

adalah

deret

yang

kebalikan

suku-sukunya

membentuk sebuah deret aritmatika atau dengan kata lain deret harmonis
adalah deret dimana penyebutnya adalah merupakan deret aritmatika,
sedangkan sebagai pembilangnya adalah angka konstanta satu. Bentuk umum
Deret Harmonis adalah :
U 1=

1
a
U 2=

1
a+b

U 2=

1
a+2 b

U n=

1
a+(n1)b

Jumlah Semua Penyebut Suku-suku Deret Harmonis Jumlah semua


penyebut suku-suku deret harmonis adalah dengan menjumlahkan semua
penyebut suku-sukunya. Jumlah semua penyebut suku-sukunya diberi notasi
Sn.Dengan rumus :

10

III.

Sn=

1
n
(2 a+(n 1)b) SOAL DAN PENYELESAIAN
2

III.1. Barisan Aritmetika


1. Carilah suku ke-100 dari barisan aritmetika 2, 5, 8, 11,
Penyelesaian : Di sini: a = 2
b = u 2 u1 = 5 2 = 3

n=

100 Un = a + (n 1)b
Un = 2 + (100 1)3 = 2 + (99 x 3) = 299
2. Diketahui barisan aritmetika 1, 3, 5, 7, . U n = 225. Tentukan banyaknya
suku (n).
Penyelesaian :
a = 1, b = 2, Un = 225
Un = a (n 1)b
225 = 1 + (n 1)2 = 1 + 2n - 2
226 = 2n
n = 113

Jadi banyaknya suku ada 113.


3. Si Dadap berhasil lulus ujian saringan masuk PT (Perguruan Tinggi).
Sebagai mahasiswa, mulai 1 Januari 2008 ia menerima uang saku sebesar
Rp. 500.000,00 untuk satu triwulan. Uang saku ini diberikan setiap
permulaan triwulan. Untuk setiap triwulan berikutnya uang saku yang
diterimanya dinaikkan sebesar Rp. 25.000. Berapa besar uang saku yang
akan diterima si Dadap pada awal tahun 2011?
Penyelesaian :
Triwulan ke-1: U1 = a = Rp. 500.000,00
Triwulan ke-2: U2 = a + b = Rp. 525.000,00, dst
Jadi b = 25.000.
Pada awal tahun 2011 telah dipakai kuliah selama 3 tahun atau 12
triwulan, berarti:
U12 = a + (12 1)b
= 500.000 + (11 x 25.000)
= 775.000
Jadi besarnya uang yang akan diterima si Dadap pada awal tahun 2011
adalah Rp. 775.000,00.
4. Diketahui barisan aritmetika 3, 5, 7, 9, . . ., 95. Banyaknya suku itu adalah
ganjil. a.) carilah suku tengahnya ! b.) suku keberapakah suku tengahnya
itu ?
11

Penyelesaian :
a.) Barisan 3, 5, 7, 9, . . ., 95. Suku pertama a = u1 = 3, dan suku terakhir
u2k-1=95
1
1
uk = 2 ( u1 +u2 k1 )= 2 ( 3+95 )=49
Jadi, suku tengahnya = 49
b.) Dari hasil a.) diperoleh :
uk =a+ ( k 1 ) b=49
3+ ( k1 ) 2=49 2 k =48 k=24
Jadi, suku tengahnya adalah suku ke-24.
5. Diantara bilangan 4 dan 28 disisipkan 5 buah bilangan sehingga bilanganbilangan semula dengan bilangan-bilangan yang disisipkan membentuk
barisan aritmetika. Carilah beda dari berisan aritmetika yang terbentuk.
Penyelesaian :
yx 284
Diketahui x=4, y=28, dan k =5, didapat : b= k+ 1 = 2+1 =4
Jadi, beda barisan aritmetika yang terbentuk adalah b = 4
III.2. Barisan Geometri
1. Diketahui barisan geometri dengan U1 = 64 dan U4 = 1. Carilah rasionya
dan tentukan lima suku pertama dari barisan tersebut.
Penyelesaian :
Di sini a = U 1=64
Un = arn1
U 4 =64 r 3
1=64 r 3
r 3=
r=

1
64

1
4

Lima suku yang pertamanya adalah 64, 16, 4, 1,

1
4

2. Banyaknya penduduk kota Bandung pada tahun 2007 ada 3,2 juta orang.
Setiap 10 tahun penduduk kota Bandung bertambah dua kali lipat dari
jumlah semula. Berapakah banyaknya penduduk kota Bandung pada
tahun 1947 ?
Penyelesaian :

12

Karena penduduk kota bandung tiap 10 tahun bertambah dua kali lipat
dari jumlah semula, berarti r = 2. Dari tahun 1947 ke tahun 2007 = 60
60 tahun
tahun, ini sama dengan n = 10 tahun =6
Penduduk pada tahun 2007 = 3,2 juta orang;
sehingga U6 = 3,2 juta = 32 . 105.
Un = arn1
32 . 103 = a . 26 - 1
25 . 105 = a . 25
a = 105
Jadi penduduk kota Bandung pada tahun 1947 = 100.000 orang.
1 1 1
3. Ditentukan barisan geometri 8 , 4 , 2 ,. . . ,128. Banyaknya suku pada
barisan geometri ini adalah ganjil. Carilah : a.) Carilah suku tengahnya b.)
Suku keberapakah suku tengahnya
Penyelesaian :
1 1 1
a.) Barisan geometri 8 , 4 , 2 ,. . . ,128.
1
Suku pertama a=u1= 8
Rasio r=2
Suku terakhir u2 k1=128
Rumus suku tengah U k =a r

k1

= a r

2 2 k2

U 1 . U 2 k1

1
.128
8

16
4

Jadi, suku tengahnya = 4.


b.) Berdasarkan hasil a.) diperoleh :
k1
U k =a r =4
1
( 2 )k1=4
8

13

(2)

k 1

=32

( 2 )k 1 =25
k 1=5

k =6
Jadi, suku tengahnya adalah suku ke-6
4. Tentukan nilai rasio dari barisan geometri yang terbentuk pada soal-soal
berikut.
a.) Diantara bilangan-bilangan

1
dan 8
4

disisipkan sebanyak 4 buah

bilangan.
b.) Diantara bilangan-bilangan 2 dan 162 disisipkan sebanyak 3 buah
bilangan.
Penyelesaian :
a.)

1
x= , y=8, dan k =4
4

(genap) maka nilai r hanya ada 1

kemungkinan :
r=

k+1

y
8 5
= 5 = 32=2
x
1
4

Jadi, nilai rasio dari barisan geometri yang terbentuk adalah r = 2 dan
barisan geometri itu adalah

b.)

x=2 , y=162 , dan k=3

1 1
, ,1, 2, 4, 8
4 2
(ganjil) maka nilai r hanya ada 2

kemungkinan :
r=+
r=

k+1

y
4 162
=+
=+3 , atau
x
2

k +1

y
4 162
=
=3
x
2

Jadi, nilai rasio dari barisan geometri yang terbentuk adalah r = 3 atau
r = -3. Untuk r = 3, barisan geometri yang terbentuk adalah 2, 6, 8, 54,

14

162, sedangkan untuk r = -3, barisan geometri yang terbentuk adalah


2, -6, 18, -54, 162.
III.3. Deret Aritmetika
1. Carilah jumlah 25 suku yang pertama dari deret aritmetika 44 + 40 + 36
+ 32 + .
Penyelesaian :
Di sini a = 44, b = 40 44 = -4 dan n = 25
n
S n=
2 (2a + (n 1)b)
S 25=

25
2

(2.44 + (25 1)-4)

25
2

(88 + (24)-4)

= -100
2. Carilah jumlah semua bilangan asli antara 1 dan 100 yang habis dibagi 3.
Penyelesaian :
Di sini a = 3, b = 3 dan Un = 99
Terlebih dulu dicari nilai n
Un = a (n 1)b
Un = a (n 1)b
99 = 3 (n 1)3
n = 33
33
S 33=
2 (2.a + (32)3)
= 1683
3. Si Dadap berhasil lulus ujian saringan masuk PT (Perguruan Tinggi).
Sebagai mahasiswa, mulai 1 Januari 2008 ia menerima uang saku sebesar
Rp. 500.000,00 untuk satu triwulan. Uang saku ini diberikan setiap
permulaan triwulan. Untuk setiap triwulan berikutnya uang saku yang
diterimanya dinaikkan sebesar Rp. 25.000. Berapa lamakah si Dadap
menyelesaikan kuliahnya apabila selama ia kuliah telah menerima uang
saku sebesar Rp. 23.450.000,00?
Penyelesaian :
Uang yang diterima si Dadap selama kuliah Rp. 23.450.000,00
merupakan jumlah deret uang masing-masing triwulan.
n
S n=
2 (2a + (n 1)b)
23.450 .000=

n
2

(2.500.000 + (n 1)25.000)

23.450.000 = 500.000 n + 12.500 n2 12.500 n


15

n2 + 39 n 1876 = 0
(n 28)(n + 67) = 0
n = 28 triwulan atau 7 tahun
Jadi, si dadap menyelesaikan kuliahnya selama 7 tahun.
III.4. Deret Geometri
1. Carilah jumlah tujuh buah suku dari deret geometri 4 + 2 + 1 + 0,5 +
Penyelesaian :
2 1
Di sini, a = 4, r = 4 = 2 dan n = 7
n

Sn =

a(1r )
1r

S7 =

17
4(1 )
2
1
1
2

S7 = 7,94 (dibulatkan sampai 3 angka signifikan)


2. Seutas tali dibagi menjadi 6 bagian dengan ukuran panjang membentuk
deret geometri; jika bagian yang paling pendek 3 cm dan yang terpanjang
96 cm, tentukanlah ukuran panjang tali tersebut.
Penyelesaian :
Di sini, Un = 96, a = 3 dan n = 6
Sehingga kita dapatkan
Un = arn - 1
96 = 3 r5
r5 = 32
r=2
Karena r > 1, maka berlaku
n
a(r 1)
Sn=
r1
S6=

3 (261)
21

S6=

3 (641)
1

S6= 189
Jadi ukuran panjang tali tersebut adalah 189 cm.
3. Hitunglah jumlah sampai tak hingga dari deret geometri 4 2 + 1
Penyelesaian :
Dari deret geometri yang diketahui, tampak bahwa

16

a = 4, r =
S =
S =

S =

2 1
=
4
2

a
1r
4
1
1
2

( )

8
3

4. Sebuah bola dijatuhkan dari ketinggian 1 meter. Setiap kali sesudah jatuh
mengenai lantai, bola itu dipantulkan lagi dan mencapai ketinggian

4
3

dari tinggi sebelumnya. Tentukan panjang seluruh jalan yang dilalui bola
itu sampai berhenti.
Penyelesaian :
3 3 2 3 3
1
S 1=1+ +
+
+. ..=
=4
4 4
4
3
1
4

()()

3 3 2 3 3
1
S 2= +
+
+. ..=
=3
4 4
4
3
1
4

()()

S=S1 + S2 =4+ 3=7


Jadi, panjang seluruh jalan yang dilalui bola itu sampai berhenti adalah 7
meter.
5. Sebuah ayunan mengayun dengan panjang lintasan pertama mencapai 90
cm dan lintasan berikutnya hanya mencapai

5
8

dari lintasan

sebelumnya. Panjang lintasan seluruhnya hingga ayunan berhenti adalah

Penyelesaian :
Lintasan ayunan membentuk deret geometri tak hingga.
Panjang lintasan pertama = a = 90 cm
5
Rasio = r = 8
Panjang seluruh lintasan :

17

a
1r
=

90
5
1
8

90
3
8

= 240 cm
Jadi, panjang lintasan hingga ayunan berhenti adalah 240 cm.
III.5. Deret Harmonis
1. Deret + 1/7 + 1/10, , S10 = ?
Penyelesaian :
Diketahui : a = 4 b = 7-4 = 3 n = 10
Sehingga diperoleh
Sn=

S 10 =

1
n
(2 a+(n 1)b)
2
1
10
( 2.4 + ( 10 1 ) 3 )
2

S 10 =

1
5 ( 8+ ( 9 ) 3 )

S 10 =

1
175

Jadi jumlah penyebut suku-suku deret harmonis adalah

1
175

18

Anda mungkin juga menyukai