BARISAN BILANGAN
U k =a+ ( k 1 ) b
1
[ 2a+ 2 ( k 1 ) b ]
2
1
( a+a+ ( 2 k2 ) b )
2
1
(U 1 +U 2 k1 )
2
C. Sisipan pada Barisan Aritmetika
Misal diberikan dua bilangan
bilangan tersebut disisipkan k
aritmetika.
x , ( x +b ) , ( x+2 b ) , . .. , ( x+ kb ) , y
Beda b dari barisan aritmetika tersebut dapat ditentukan sebagai berikut.
y( x +kb )=b
yxkb=b
kb+ b= y x
( k +1 ) b= yx
b=
y x
k +1
2, 8, 24, 120,
Pada barisan (a) tampak bahwa
15 45 135
= =
5 15 45
= 3.
1
2
dan (b) dinamakan barisan geometri. Adapun perbandingan dua suku yang
berurutan pada barisan (c) tidak sama. Barisan (c) bukan merupakan
barisan geometri.
Perbandingan dua suku yang berurutan pada barisan geometri
dinamakan pembanding atau rasio, dilambangkan dengan r.
Secara umum, barisan geometri didefinisikan sebagai berikut.
Suatu barisan U1, U2, U3, ..., Un, Un+1 dinamakan barisan geometri
apabila untuk setiap n bilangan asli berlaku
u n+1
un =
un un2
u
=
== 2 =r
u n1 un1
u1
a,
ar,
U1,
U2,
U3, ...., Un
Sehingga rumus suku ke-n barisan geometri adalah sebagai berikut.
Un = arn1
B. Rumus Suku Tengah pada Barisan Geometri
Suku barisan yang letaknya di tengah-tengah jika banyaknya suku adalah
ganjil. Misal barisan geometri dengan suku tengah U k , sehingga
banyaknya suku ( 2 k1 ) , maka barisan itu dapat kita tuliskan sebagai
U 1 ,. . . ,U k , . .. , U 2 k1
geometri.
x , xr , x r 2 , xr 3 , . .. , xr k , y
Maka rasio r dari barisan geometri tersebut dapat ditentukan sebagai
berikut.
y
=r
xr k
y
=r . rk
x
k +1
r=
y
x
(k+1)
y
y
=
x
x
()
1
k+1
II.
II.1.
DERET BILANGAN
pola
ketiga
barisan
tersebut,
dapat
diperoleh
penjumlahan berikut.
a. 40 + 44 + 48 + 52 +
b. 1 + 3 + 5 + 7 + 9 +
c. 2 + 4 + 6 + 8 + 10 +
Penjumlahan suku-suku dari barisan-barisan tersebut dinamakan deret.
Oleh karena itu, jika U1, U2, U3, ..., Un adalah suatu barisan bilangan maka
U1 + U2 + U3 + ... + Un dinamakan deret.
Deret adalah barisan bilangan yang disusun urut sedemikian rupa secara
teratur menurut aturan tertentu. Barisan bilangan tersebut dinamakan sukusuku dari deret tersebut. Deret kalau kita perhatikan banyaknya suku yang
berjejer, dapat kita bedakan menjadi 2 (dua) yaitu :
1. Deret berhingga adalah deret yang sama suku-sukunya mempunyai
batas atau tertentu.
2. Deret tak berhingga adalah deret yang mana suku-sukunya tak terbatas
atau tak tertentu.
II.2. Macam Deret Bilangan
Berdasarkan polanya, deret bilangan dibagi menjadi 3 bagian, deret
aritmetika dan deret geometri. Berikut uraiannya.
n
Sn = 2 (2a + (n
Oleh karena Un = a + (n 1)b, rumus Sn dapat dituliskan sebagai
berikut.
Sn =
n
2 (a + Un) atau Sn =
n
2
Seperti yang telah kamu ketahui, jika U1, U2, U3, ..., Un adalah barisan
geometri maka suku-sukunya dapat ditulis a, ar, ar2, ar3, ..., arn-1. Dari barisan
geometri tersebut, dapat diperoleh barisan penjumlahan berikut.
a + ar + ar2 + ar3 + ... + arn-1
7
= a arn
= a(1 rn)
a(1r n)
; r <1 atau S =
S =
n
n
1r
II.2.3. Deret Geometri Tak Hingga
Jika banyak suku-suku penjumlahan deret geometri itu bertambah terus
mendekati tak hingga, maka deret geometri semacam ini dinamakan sebagai
deret geometri tak hingga. Deret geometri tak hingga itu ditulis sebagai berikut.
u1 +u2 +u3 +. ..+u n+ .. .=a+ar + a r 2+ .. .+a r n1 +. . .
Jumlah dari deret geometri tak hingga dilambangkan dengan S dan
S=lim Sn
n
Sn
S= lim S n
x
ditentukan dengan
lim S n=
lim S n=
1r
lim a
1r
rn
a
a
lim r n
1r 1r n
lim r
lim S n
ditentukan
n1
+. . . dikatakan
1. Mempunyai limit jumlah atau konvergen, jika dan hanya jika |r|<1. Limit
a
jumlah itu ditentukan oleh S = 1r
2. Tidak mempunyai limit jumlah atau divergen, jika dan hanya jika |r|>1.
Maka S = .
2.2.4. Deret Harmonis
Deret harmonis
adalah
deret
yang
kebalikan
suku-sukunya
membentuk sebuah deret aritmatika atau dengan kata lain deret harmonis
adalah deret dimana penyebutnya adalah merupakan deret aritmatika,
sedangkan sebagai pembilangnya adalah angka konstanta satu. Bentuk umum
Deret Harmonis adalah :
U 1=
1
a
U 2=
1
a+b
U 2=
1
a+2 b
U n=
1
a+(n1)b
10
III.
Sn=
1
n
(2 a+(n 1)b) SOAL DAN PENYELESAIAN
2
n=
100 Un = a + (n 1)b
Un = 2 + (100 1)3 = 2 + (99 x 3) = 299
2. Diketahui barisan aritmetika 1, 3, 5, 7, . U n = 225. Tentukan banyaknya
suku (n).
Penyelesaian :
a = 1, b = 2, Un = 225
Un = a (n 1)b
225 = 1 + (n 1)2 = 1 + 2n - 2
226 = 2n
n = 113
Penyelesaian :
a.) Barisan 3, 5, 7, 9, . . ., 95. Suku pertama a = u1 = 3, dan suku terakhir
u2k-1=95
1
1
uk = 2 ( u1 +u2 k1 )= 2 ( 3+95 )=49
Jadi, suku tengahnya = 49
b.) Dari hasil a.) diperoleh :
uk =a+ ( k 1 ) b=49
3+ ( k1 ) 2=49 2 k =48 k=24
Jadi, suku tengahnya adalah suku ke-24.
5. Diantara bilangan 4 dan 28 disisipkan 5 buah bilangan sehingga bilanganbilangan semula dengan bilangan-bilangan yang disisipkan membentuk
barisan aritmetika. Carilah beda dari berisan aritmetika yang terbentuk.
Penyelesaian :
yx 284
Diketahui x=4, y=28, dan k =5, didapat : b= k+ 1 = 2+1 =4
Jadi, beda barisan aritmetika yang terbentuk adalah b = 4
III.2. Barisan Geometri
1. Diketahui barisan geometri dengan U1 = 64 dan U4 = 1. Carilah rasionya
dan tentukan lima suku pertama dari barisan tersebut.
Penyelesaian :
Di sini a = U 1=64
Un = arn1
U 4 =64 r 3
1=64 r 3
r 3=
r=
1
64
1
4
1
4
2. Banyaknya penduduk kota Bandung pada tahun 2007 ada 3,2 juta orang.
Setiap 10 tahun penduduk kota Bandung bertambah dua kali lipat dari
jumlah semula. Berapakah banyaknya penduduk kota Bandung pada
tahun 1947 ?
Penyelesaian :
12
Karena penduduk kota bandung tiap 10 tahun bertambah dua kali lipat
dari jumlah semula, berarti r = 2. Dari tahun 1947 ke tahun 2007 = 60
60 tahun
tahun, ini sama dengan n = 10 tahun =6
Penduduk pada tahun 2007 = 3,2 juta orang;
sehingga U6 = 3,2 juta = 32 . 105.
Un = arn1
32 . 103 = a . 26 - 1
25 . 105 = a . 25
a = 105
Jadi penduduk kota Bandung pada tahun 1947 = 100.000 orang.
1 1 1
3. Ditentukan barisan geometri 8 , 4 , 2 ,. . . ,128. Banyaknya suku pada
barisan geometri ini adalah ganjil. Carilah : a.) Carilah suku tengahnya b.)
Suku keberapakah suku tengahnya
Penyelesaian :
1 1 1
a.) Barisan geometri 8 , 4 , 2 ,. . . ,128.
1
Suku pertama a=u1= 8
Rasio r=2
Suku terakhir u2 k1=128
Rumus suku tengah U k =a r
k1
= a r
2 2 k2
U 1 . U 2 k1
1
.128
8
16
4
13
(2)
k 1
=32
( 2 )k 1 =25
k 1=5
k =6
Jadi, suku tengahnya adalah suku ke-6
4. Tentukan nilai rasio dari barisan geometri yang terbentuk pada soal-soal
berikut.
a.) Diantara bilangan-bilangan
1
dan 8
4
bilangan.
b.) Diantara bilangan-bilangan 2 dan 162 disisipkan sebanyak 3 buah
bilangan.
Penyelesaian :
a.)
1
x= , y=8, dan k =4
4
kemungkinan :
r=
k+1
y
8 5
= 5 = 32=2
x
1
4
Jadi, nilai rasio dari barisan geometri yang terbentuk adalah r = 2 dan
barisan geometri itu adalah
b.)
1 1
, ,1, 2, 4, 8
4 2
(ganjil) maka nilai r hanya ada 2
kemungkinan :
r=+
r=
k+1
y
4 162
=+
=+3 , atau
x
2
k +1
y
4 162
=
=3
x
2
Jadi, nilai rasio dari barisan geometri yang terbentuk adalah r = 3 atau
r = -3. Untuk r = 3, barisan geometri yang terbentuk adalah 2, 6, 8, 54,
14
25
2
25
2
(88 + (24)-4)
= -100
2. Carilah jumlah semua bilangan asli antara 1 dan 100 yang habis dibagi 3.
Penyelesaian :
Di sini a = 3, b = 3 dan Un = 99
Terlebih dulu dicari nilai n
Un = a (n 1)b
Un = a (n 1)b
99 = 3 (n 1)3
n = 33
33
S 33=
2 (2.a + (32)3)
= 1683
3. Si Dadap berhasil lulus ujian saringan masuk PT (Perguruan Tinggi).
Sebagai mahasiswa, mulai 1 Januari 2008 ia menerima uang saku sebesar
Rp. 500.000,00 untuk satu triwulan. Uang saku ini diberikan setiap
permulaan triwulan. Untuk setiap triwulan berikutnya uang saku yang
diterimanya dinaikkan sebesar Rp. 25.000. Berapa lamakah si Dadap
menyelesaikan kuliahnya apabila selama ia kuliah telah menerima uang
saku sebesar Rp. 23.450.000,00?
Penyelesaian :
Uang yang diterima si Dadap selama kuliah Rp. 23.450.000,00
merupakan jumlah deret uang masing-masing triwulan.
n
S n=
2 (2a + (n 1)b)
23.450 .000=
n
2
(2.500.000 + (n 1)25.000)
n2 + 39 n 1876 = 0
(n 28)(n + 67) = 0
n = 28 triwulan atau 7 tahun
Jadi, si dadap menyelesaikan kuliahnya selama 7 tahun.
III.4. Deret Geometri
1. Carilah jumlah tujuh buah suku dari deret geometri 4 + 2 + 1 + 0,5 +
Penyelesaian :
2 1
Di sini, a = 4, r = 4 = 2 dan n = 7
n
Sn =
a(1r )
1r
S7 =
17
4(1 )
2
1
1
2
3 (261)
21
S6=
3 (641)
1
S6= 189
Jadi ukuran panjang tali tersebut adalah 189 cm.
3. Hitunglah jumlah sampai tak hingga dari deret geometri 4 2 + 1
Penyelesaian :
Dari deret geometri yang diketahui, tampak bahwa
16
a = 4, r =
S =
S =
S =
2 1
=
4
2
a
1r
4
1
1
2
( )
8
3
4. Sebuah bola dijatuhkan dari ketinggian 1 meter. Setiap kali sesudah jatuh
mengenai lantai, bola itu dipantulkan lagi dan mencapai ketinggian
4
3
dari tinggi sebelumnya. Tentukan panjang seluruh jalan yang dilalui bola
itu sampai berhenti.
Penyelesaian :
3 3 2 3 3
1
S 1=1+ +
+
+. ..=
=4
4 4
4
3
1
4
()()
3 3 2 3 3
1
S 2= +
+
+. ..=
=3
4 4
4
3
1
4
()()
5
8
dari lintasan
Penyelesaian :
Lintasan ayunan membentuk deret geometri tak hingga.
Panjang lintasan pertama = a = 90 cm
5
Rasio = r = 8
Panjang seluruh lintasan :
17
a
1r
=
90
5
1
8
90
3
8
= 240 cm
Jadi, panjang lintasan hingga ayunan berhenti adalah 240 cm.
III.5. Deret Harmonis
1. Deret + 1/7 + 1/10, , S10 = ?
Penyelesaian :
Diketahui : a = 4 b = 7-4 = 3 n = 10
Sehingga diperoleh
Sn=
S 10 =
1
n
(2 a+(n 1)b)
2
1
10
( 2.4 + ( 10 1 ) 3 )
2
S 10 =
1
5 ( 8+ ( 9 ) 3 )
S 10 =
1
175
1
175
18