Anda di halaman 1dari 10

BARISAN DAN DERET

disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kapita Selekta SMA/MA


Dosen Pengampu: Dimas Danar Septiadi, M. Pd.

Disusun Oleh :
kelompok 1

Mega Nuris Salfinah (T20177005)


Ira Yulia Thoyyibatul Hasanah (T20177018)
Efa fahmadia Jilan Machfida (T20177021)
Maulidatul Badria (T20177049)

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER
SEPTEMBER 2019
KOMPETENSI DASAR
1. Memprediksi pola barisan deret aritmatika dan geometri atau barisan
lainnya melalui pengamatan dan memberikan alasannya.
2. Menyajikan hasil menemukan pola barisan dan deret serta penerapannya
dalam penyelesaian masalah sederhana

INDIKATOR
1. Menemukan pola barisan dan deret aritmatika
2. Menemukan pola barisan dan deret geometri
3. Menemukan pola barisan sederhana lainnya
4. Menggunakan rumus barisan dan deret aritmatika dalam menyelesaikan
masalah sederhana
5. Menggunakan rumus barisan dan deret geometri dalam menyelesaikan
masalah sederhana.

A. POLA BARISAN, BARISAN BILANGAN DAN DERET BILANGAN


1) Menemukan Pola Barisan
Barisan suatu objek membicarakan masalah urutannya dengan
aturan tertentu. Aturan yang dimaksud adalah pola barisan. Kita
memerlukan pengamatan terhadap suatu barisan untuk menemukan
pola.
Contoh:
Beberapa kelereng dikelompokkan dan disusun sehingga setiap
kelompok tersusun dalam bentuk persegi sebagai berikut:

Kelereng dihitung pada setiap kelompok dan diperoleh: 1, 4, 9, 16, 25.


Permasalahan:
Dapatkah kamu temukan bilangan berikutnya pada barisan tersebut?
Dapatkah kamu temukan pola barisan tersebut? Berapa banyak
kelereng pada kelompok ke-15?
Alternatif Penyelesaian
1. Kemungkinan metode yang digunakan adalah membuat susunan
kelereng berikutnya dan menghitung kembali banyak kelereng pada
susunan tersebut. Alternatif penyelesaian tersebut tidak efisien
karena harus menyusun kembali banyak kelereng untuk kelompok
berikutnya.

2. Alternatif penyelesaian lainnya adalah menemukan pola barisan


tersebut. Perhatikan tabel berikut!

Kelompok Banyak kelereng Pola


K1 1 1=1×1
K2 4 4=2×2
K3 9 9=3×3
K4 16 16 = 4 × 4
K5 25 25 = 5 × 5
. . .
. . .
. . .
Kn ? ?=n×n
Dengan pola barisan pada tabel yang kamu lengkapi di atas,
bilangan berikutnya adalah K6 = 6 × 6 = 36 dan bilangan pada K15
= 15 × 15 = 225.
2) Barisan Bilangan
Barisan bilangan adalah susunan bilangan atau urutan bilangan yang
dibentuk menurut pola atau aturan tertentu. Aturan tertentu tersebut
dapat berupa rumus, bentuk aljabar, atau bentuk persamaan lainnya.
Masing-masing bilangan disebut suku barisan dan dilambangkan
dengan huruf “u”. Suku umum suatu barisan bilangan dilambangkan
dengan “un” di mana n menunjukkan nomor urut suku (n ∈ bilangan
asli).
Jika bilangan pertama u1, u2, u3, ….., un.
Nama suatu barisan biasanya dicirikan oleh bilangan-bilangan yang
membentuk barisan itu. Misalnya:
a. Barisan bilangan cacah: 0, 1, 2, 3, 4,…..
b. Barisan bilangan prima: 2, 3, 5, 7, 11,…..
c. Barisan bilangan ganjil: 1, 3, 5, 7, 9,……

3) Deret Bilangan
Jika suku pada barisan bilangan itu ditulis dalam bentuk penjumlahan
terurut u1 + u2 + u3 +…..+ un, maka penjumlahan tersebut disebut deret.
Jadi, deret bilangan adalah penjumlahan berurut dari suku-suku barisan
bilangan.
Contoh:
a. Deret bilangan cacah: 0 + 1 + 2 + 3 +…..
b. Deret bilangan genap: 2 + 4 + 6 + 8 +…..

B. BARISAN DAN DERET ARITMATIKA


1) Barisan Aritmetika
Suatu barisan bilangan u₁,u₂…….un disebut barisan aritmetika
jika di antara dua suku yang brurutan mempunyai selisih (beda) yang
konstan (tetap).
a) Rumus Beda pada Barisan Aritmetika
b = un – un−1
Keterangan : un = suku ke-n
un -1 = suku ke- (n-₁)
b) Rumus Suku Umum ke-n
U n = a + (n-1)b
Keterangan : a = suku pertama
b = selisih dua suku berurutan (beda)
c) Rumus Suku Tengan Barisan Aritmetika Jika n Ganjil
1
U k = (u1 + u2 k−1U2k-₁)
2
Keterangan :Uk = suku tengah
U2k - 1= suku terakhir dari barisan aritmetika dengan
n ganjil
d) Sisipan pada Barisan Aritmetika
Jika di antara dua bilangan disisipkan sebanyak k buah bilangan
sehingga bilangan-bilangan semula dngan bilangan-bilangan yang
disisipkan membentuk barisan aritmetika, maka nilai beda barisan
aritmetika yang terbentuk dapat ditentukan dengan rumus
b
b' =
k +1
Keterangan : b = beda pada barisan aritmetika sebelum
disisipkan
k = banyaknya bilangan yang disisipkan
b '= beda pada barisan aritmetika yang terbentuk
Contoh :
Suku ketiga dari suatu barisan aritmetika sama dengan 100,
sedangkan suku kedelapan sama dengan 70
a. Hitunglah suku pertama dan beda dari barisan aritmetika itu!
b. Hitunglah rumus suku umum ke-n !
c. Hitunglah suku ke 4 !
Jawab :
a. u3 = 100 a+2b = 100
u8 = 70 a+7b = 70
-5b = 30
b=-6
b = -6 a + 2 (-6) = 100
a =112
Jadi suku pertamanya 112 dan bedanya -6

b. Suku umum ke-n ditentukan dengan rumus


U n = a + (n-1)b
U n = 112 + (n-1)(-6)
U n = -6n = 118
U 4 = 112 + (4-1)(-6)
= 112-18
= 94
2) Deret Aritmetika
Deret aritmetika adalah penjumlahan berurut dari suku-suku suatu
barisan aritmetika
a. Rumus Suku ke-n Deret Aritmetika
U n = a + (n-1)b
Keterangan : a = suku pertama
b = beda
b. Rumus Jumlah Suku ke-n Pertama Deret Aritmetika
n n
Sn = (a + U n) atau Sn = ( (2a + (n-1)b
2 2
Keterangan : S n = jumlah n suku pertama deret aritmetika
a = suku pertama
n = banyaknya suku
pada deret aritmetika juga berlaku : U n = Sn – Sn−1.
Contoh :
Diketahui deret aritmetika 3 + 7 + 11 + 15 +…………
a. Tentukan rumus jumlah n suku pertamanya !
b. Hitunglah jumlah 30 suku pertamanya !
Jawab :
a. Rumus jumlah suku pertama
n
Sn = ( (a + U n )
2
n
Sn = ( (3 +4n -1)
2
Sn = 2n² + n
b. Jumlah 30 suku pertama
S30 = 2(30)²+30
= 2(900) + 30
= 1.830

C. BARISAN DAN DERET GEOMETRI


1. Barisan Geometri
a) Definisi

Suatu barisan bilangan disebut barisan geometri jika diantara dua


suku yang berurutan mempunyai perbandingan (rasio) yang
sama(tetap).
Barisan geometri dapat dituliskan a,ar,ar2,ar3,...,arn-1,... dimana suku
pertama = a, rasio= r
Contoh : Barisan 1,2,4,8,16,...adalah barisan geometri dengan a=1,
r=2
b) Rumus- rumus

Rumus Rasio pada barisan Geometri


U2 U3 Un
r = U = U =…= U =…
1 2 n−1

Rumus Suku Umum ke-n

Un = arn-1
Rumus Suku Tengah Barisan Geometri jika n ganjil

Uk = √ U 1−U 2 k−1
Keterangan :
a = suku pertama
r = rasio
Un = suku ke-n
Un-1 = suku ke (n-1)
Uk = suku tengah
U2k-1 = suku terahir

Contoh Soal

Suku pertama suatu barisan geometri sama dengan 3, sedangkan


suku ketiganya sama dengan12. Rasio barisan geometri tersebut
negatif.
a. Tentukan rasio dari barisan geometri tersebut!
b. Tentukan rumus suku umum ke-n!
c. Suku keberapakah barisan geometri itu yang nilainya sama
dengan -1536?

Jawab
a. U1 = a = 3
U3 = 12
Ar2 = 12
3r2 = 12
r2 = 12
r=±2
karena diketahui rasio bernilai negatif, maka r = -2
b. Rumus suku umum ke-n

Un = arn-1
Un = 3(-2)n-1
Jadi, rumus suku umum ke-n dari barisan geometri tersebut
adalah Un = 3(-2)n-1
c. Un = -1536
Un = 3(-2)n-1
-1536 = 3(-2)n-1
(-2)n-1 = -512
(-2)n-1 = (-2)9
n-1 = 9
n = 10
Jadi, -1536 adalah suku yang ke-10
2. Deret Geometri
Deret geometri adalah penjumlahan berurut dari suku-suku suatu
barisan geometri.
a) Rumus suku ke-n Deret Geometri
U n = ar n −1 Keterangan : a = suku pertama
r = rasio
b) Rumus jumlah n suku pertama Deret Geometri
a(1−r n)
Sn = untuk r¿ 1
(1−r )
atau
n
a(r −1)
Sn = untuk r¿1
(r−1)
Pada deret geometri juga berlaku : U n = Sn−S n−1

Keterangan : Sn = Jumlah n suku pertama deret geometri


a = suku pertama
n = banyaknya suku
r = rasio
c) Deret Geometri tak hingga
Jika banyak suku penjumlahan deret geometri itu bertambah terus
mendekati tak hingga, maka deret geometri itu disebut deret
geometri tak hingga. Deret geometri tak hingga dituliskan sebagai
berikut.
U 1 +U 2 +U 3 +¿ …. = a + ar +ar n+….
Atau
U 1 +U 2 +U 3 +¿….+U n +…. = a + ar + a r 2+….a r 2−1+….

Rumus Jumlah Deret Geometri tak hingga


a
Untuk |r| ¿ 1, S∞ =
1−r
Untuk |r| ≥1, S∞ = ∞

Contoh soal :
1. Diketahui jumlah deret geometri 1+ 2 + 22 + ….+ 2n sama
dengan 127. Tentukan banyaknya suku pada deret geometri itu!
1
2. Hitunglah jumlah deret geometri 4 + 2 + 1 + + ….!
2
Penyelesaian:
1. Suku petama: a = 1 rasio = 2
a(r n−1)
Sn =
(r−1)
1(2n−1)
¿>127=Sn =
(2−1)
n
<=> 2 -1 = 127
<=>2n=128
<=>2n =27
<=> n= 7
Jadi, banyaknya suku adalah 7

1
2. Deret Geometri 4 + 2 + 1 + + ….,
2
1
a = 4, r =
2
a
S=
1−r
4 4
= 1 = 1
1−
2 2
=8
1
Jadi, jumlah Deret geometri tak hingga dari 4 + 2 + 1 + + ….
2
= 8.
DAFTAR PUSTAKA

Tim Penyusun MIPA. 2013. Matematika SMA/MA Kelas X Semester 1.


Klaten: Viva Pakarindo.

Sinaga, Bornok dkk. 2013. Matematika untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta:


Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Wijoyo, Tresno. 2013. Rumus Tokcer Matematika SMA Mengatasi Lupa


Rumus. Jakarta: Edu penguin.

Anda mungkin juga menyukai