Anda di halaman 1dari 10

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.5 Menganalisis barisan dan 3.5.1 Menjelaskan pengertian pola bilangan,


deret aritmetika barisan dan deret aritmetika
3.5.2 Menentukan rumus suku ke-n dan jumlah
suku ke-n barisan aritmetika
3.5.3 Menganalisis barisan dan deret aritmetika

4.5 Menyelesaikan masalah 4.5.1 Memecahkan masalah kontekstual


kontekstual yang berkaitan dengan menggunakan konsep barisan dan
dengan barisan dan deret deret aritmetika
aritmetika

Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran Problem Based Learning, siswa dapat : 1.
Menjelaskan pengertian pola bilangan, barisan dan deret aritmatika secara lisan
dengan sistematis 2) Menentukan rumus suku ke-n barisan aritmatika secara aktif
dengan bekerja sama dan toleran 3) menyelesaikan masalah kontekstual dengan
terampil
Barisan dan Deret Aritmatika

Barisan dan deret sangat bermanfaat dalam kehidupan. Sebagai contoh dalam dunia
usaha, kita dapat memprediksi skala keuntungan maupun kerugian apabila
perkembangan usaha konstan dari waktu ke waktu. Contoh lain adalah menghitung
jumlah simpanan di Bank dengan bunga tertentu, dan masalah yang berkaitan
dengan pertumbuhan lainnya.

A. Barisan Aritmatika
Ayo cari tahu tentang Barisan
Aritmatika
Untuk mengetahui apa itu barisan aritmatika coba perhatikan masalah berikut!

Seorang relawan satuan tugas covid-19 mempunyai jadwal jaga selama satu
bulan. Jadwal ia tandai dengan stabilo warna biru yaitu tanggal 2, 6, 10, 14,
18. Apabila jadwal dilanjutkan sampai akhir bulan September dengan pola
yang sama, tanggal berapa seorang relawan tersebut terakhir bertugas di
bulan September 2020?

Kalender bulan September

Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at Sabtu Minggu


1 2 3 4 5 6
7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27
28 29 30

Apakah jadwal relawan satgas covid-19 tersebut membentuk pola bilangan


tertentu? Kalau ya, bagaimana polanya?
Untuk menyelesaikan permasalahan di atas, coba kita perhatikan penjelasan
berikut.
Susunan tanggal jadwal relawan tersebut adalah 2, 6, 10, 14, 18
6–2=4
10 – 6 = 4
14 – 10 = 4
Selisih dua bilangan yang berurutan selalu sama yaitu 4.

Barisan di atas yang kita sebut sebagai barisan aritmatika yaitu barisan yang
memiliki selisih yang sama. Selisih tersebut kita sebut sebagai beda (b).
Secara umum, barisan dari aritmatika didefinisikan sebagai berikut.
Suatu barisan U1, U2, U3, ..., Un merupakan barisan aritmatika apabila untuk
b adalah beda dan setiap n bilangan asli berlaku.

Un – Un-1 = Un – 1 – Un – 2 = U3 – U2 = U2 – U1 = b

Suku ke-n Barisan Aritmatika

Pada barisan 2, 4, 6, 8, 10
Berapa bedanya?
Dapatkah kamu menentukan suku ke-6, suku ke-8 dan suku ke-n?

Untuk menemukan rumus pola bilangan aritmatika kita buat tabel berikut:

Susunan ke- Suku Beda Pola Bilangan


1 2 2 2 = 2 + (1 – 1)2
2 4 2 4 = 2 + (2 – 1)2
3 6 2 6 = 2 + (3 – 1)2
4 8 2 8 = 2 + (4 – 1)2
5 10 2 10 = 2 + (5 – 1)2
   
N Un 2 Un = 2 + (n – 1)2

Dari tabel tersebut diperoleh rumus suku ke-n pada barisan 2, 4, 6, 8, 10 adalah
Un = 2 + (n – 1)2 beda

Suku pertama

Secara umum, rumus pola bilangan pada barisan aritmatika adalah sebagai
berikut.
Jika Un adalah suku ke-n, a adalah suku pertama barisan aritmatika, b
adalah beda dan setiap n bilangan asli maka suku ke-n (Un) adalah

Un = a + (n – 1)b

Contoh Soal:
1. Tuliskan empat suku pertama dari barisan yang mempunyai rumus suku ke-n
berikut.
a. Un = (n – 1)3
b. Un = n2 – 5n
Penyelesaian :
a. Un = (n – 1)3
U1 = (1 – 1)3 = 03 = 0
U2 = (2 – 1)3 = 13 = 1
U3 = (3 – 1)3 = 23 = 8
U4 = (4 – 1)3 = 33 = 27
Jadi, empat suku pertama barisan tersebut adalah 0, 1, 8, dan 27.

b. Un = n2 – 5n
U1 = 12 – 5(1) = 1 – 5 = -4
U2 = 22 – 5(2) = 4 – 10 = -6
U3 = 32 – 5(3) = 9 – 15 = -6
U4 = 42 – 5(4) = 16 – 20 = -4
Jadi, empat suku pertama barisan tersebut adalah -4, -6, -6 dan -4.

2. Tentukan suku pertama, beda, rumus suku ke-n, dan suku ke-10 dari barisan
berikut.
a. 5, 10, 15, 20, ...
b. 2, -1, -4, -7, ...

Penyelesaian :
a. 5, 10, 15, 20, ...
✓ Suku pertama = 5
✓ Beda = U2 – U1 = 10 – 5 = 5
✓ Un = a + (n – 1)b
= 5 + (n – 1)5
= 5 + 5n – 5
= 5n
✓ Un = 5n
U10 = 5(10) = 50

b. 2, -1, -4, -7, ...


✓ Suku pertama = 2
✓ Beda = U2 – U1 = -1 – 2 = -3
✓ Un = a + (n – 1)b
= 2 + (n – 1)(-3)
= 2 – 3n + 3
= 5 – 3n
✓ Un = 5 – 3n
U10 = 5 – 3(10) = -25

3. Diketahui barisan aritmatika -8, -5, -2, ..., 73. Tentukan banyak suku barisan
tersebut.
Penyelesaian :
Un = a + (n – 1)b b = U3 – U2 = -2 – (-5) = 3
73 = -8 + (n – 1)3
73 = -8 + 3n – 3
73 = -11 + 3n
73 + 11 = 3n
84 = 3n
84
n= = 28
3
Jadi, banyak sukunya adalah 28 suku.

4. Diketahui barisan aritmatika dengan suku ke-n adalah Un. Jika U3 = 23 dan U7
= 39. Tentukan suku ke-29 barisan tersebut.
Penyelesaian :
U3 = 23 a + 2b = 23 Substitusi b = 4 ke persamaan
U7 = 39 a + 6b = 39 a + 2b = 23
-4b = -16 a + 2(4) = 23
− 16
b= =4 a + 8 = 23
−4
a = 23 – 8 = 15
Jadi, nilai suku ke-29 adalah U29 = a + 28b
= 15 + 28(4)
= 15 + 112
= 127

Suku Tengah Barisan Aritmatika

Suku tengah suatu barisan aritmatika hanya terdapat pada barisan aritmatika
yang memiliki suku ganjil.
Rumus suku tengah barisan aritmatika adalah Ut =
1
(a + Un )
2
Contoh Soal:
1. Tentukan suku tengah dari barisan 1.500, 1489, 1478, ... , 730.
2. Suku tengah suatu barisan aritmatika adalah 249 dan suku terakhirnya 491.
Jika suku ke-7 adalah 73, tentukan suku pertama, beda dan banyak suku
barisan tersebut.

Penyelesaian:
1. Ut = (a + Un ) = (1500 + 730 ) = (2230 ) = 1115
1 1 1
2 2 2
2. Ut = (a + Un ) U n = a + (n − 1)b
1
U 7 = a + 6b
2
249 = (a + 491)
1
73 = 7 + 6b 491 = 7 + ( n − 1 )11
2
498 = a + 491 73 – 7 = 6b 491 = 7 + 11 n - 11
a = 498 − 491 66 = 6b 491 + 4 = 11 n
a=7 b=
66
= 11 n=
495
= 45
6 11
Jadi, suku pertama, beda dan banyak suku barisan tersebut berturut-turut
adalah 7, 11, dan 45.
Sisipan Barisan Aritmatika

Jika diantara dua suku yang berurutan dalam suatu barisan aritmatika
dimasukkan satu atau lebih suku (bilangan) yang lain sehingga menjadi barisan
aritmatika yang baru, maka proses ini disebut menyisipkan atau interpolasi,
sehingga diperoleh beda barisan aritmatika yang baru yaitu :

q− p atau blama
b= b=
s +1 s +1

Contoh Soal:
Antara bilangan 8 dan 127 disisipkan 6 bilangan sehingga membentuk barisan
aritmatika. Tentukan beda dan suku ke-11 barisan tersebut.

Penyelesaian:
q − p 127 − 8 119
✓ b= = = = 17
s +1 6 +1 7
✓ U11 = a + 10b = 8 + 10(17) = 8 + 170 = 178
Jadi, beda dan suku ke-11 barisan tersebut berturut-turut adalah 17 dan 178.

B. Deret Aritmatika (Deret Hitung)

Bentuk umum deret dinyatakan sebagai U1 + U2 + U3 + ... + Un. Deret aritmatika


adalah suatu barisan aritmatika yang suku-sukunya dijumlahkan.
Secara umum jumlah n suku pertama dari deret aritmatika dapat dinyatakan
dengan rumus berikut :

Sn =
n
(a + Un ) atau Sn =
n
(2a + (n − 1)b )
2 2

dengan :
Sn = jumlah n suku pertama barisan aritmatika
n = banyak suku
Un = suku ke-n
a = suku pertama
b = beda

Untuk setiap n berlaku persamaan berikut.

Un = Sn − S n−1
Contoh Soal :
1. Tentukan jumlah 10 suku pertama dari deret aritmatika 11 + 16 + 21 + ...
2. Tentukan rumus suku ke-n jika rumus jumlah n suku pertama dari suatu deret
aritmatika adalah Sn = 3n2 + n.

Penyelesaian:
1. a = 11, b = 16 – 11 = 5, dan n = 10
Sn = (2a + (n − 1)b )
n
2
S10 = (2.11 + 9.5)
10
2
= 5(22 + 45)
= 5(67 )
= 335
Jadi, jumlah 10 suku pertama deret tersebut adalah 335.

2. Un = Sn − S n−1
(
= 3n 2 + n − 3(n − 1) + (n − 1)
2
)
((
= 3n + n − 3 n − 2n + 1 + n − 1
2 2
) )
= 3n 2 + n − (3n 2
− 6n + 3 + n − 1 )
= 3n 2 + n − 3n 2 + 6n − 3 − n + 1
= 6n − 2
Jadi, rumus suku ke-n deret tersebut adalah Un = 6n – 2.

C. Soal-soal Aplikasi Barisan dan Deret Aritmatika


1. Gaji seorang karyawan setiap bulan dinaikkan sebesar Rp 50.000,00. Jika
gaji pertama karyawan tersebut adalah Rp 2.500.000,00. Tentukan jumlah
gaji karyawan tersebut selama satu tahun.
Penyelesaian:
a = 2.500.000
b = 50.000
n = 1 tahun = 12 bulan
Sn = (2a + (n − 1)b )
n
2
12
S12 = (2 x 2.500.000 + 11x50.000)
2
= 6(5.000.000 + 550.000 )
= 6(5.550.000 )
= 33.300.000

Jadi, jumlah gaji karyawan tersebut selama satu tahun adalah Rp


33.300.000,00.
2. Keuntungan yang diperoleh Pak Karta semakin bertambah setiap bulannya
dengan jumlah yang sama. Jika besar keuntungan sampai bulan ke-3 adalah
Rp 480.000,00 dan besar keuntungan sampai bulan ke-12 adalah Rp
2.568.000,00. Tentukan besar keuntungan yang diperoleh sampai tahun ke-
3.
Penyelesaian:
S3 = 480.000
S12 = 2.568.000
n = 3 tahun = 36 bulan
S 3 = (2a + 2b ) S12 = (2a + 11b )
3 12
2 2
480.000 = (2a + 2b ) 2.568.000 = (2a + 11b )
3 12
2 2
480.000 x 2 = 3(2a + 2b ) 2.568.000 = 6(2a + 11b )
960.000 = 6a + 6b 428.000 = 2a + 11b....(2)
160.000 = a + b....(1)

Eliminasi (1) dan (2) Substitusi b = 12 ke persamaan


a + b = 160.000 Ix2I 2a + 2b = 320.000 a + b = 160.000
2a + 11b = 428.000 Ix1I 2a + 11b = 428.000 a + 12.000 = 160.000
− 9b = −108.000 a = 160.000 − 12.000
b = 12.000 a = 148.000

S 36 =
36
(2 x148.000 + 11x12.000)
2
= 12(296.000 + 132.000 )
= 12(428.000 )
= 5.136.000
Jadi, besar keuntungan yang diperoleh sampai tahun ke-3 adalah Rp
5.136.000,00.
3. Suatu industri merencanakan membuat 9.000 roda gigi dan harus selesai
dalam waktu 1 tahun. Jika hasil produksi setiap bulan meningkat secara deret
aritmatika dan pada bulan pertama dapat memproduksi 200 roda gigi,
tentukan hasil produksi dalam bulan ke-3 dan bulan ke-12.
Penyelesaian:
S12 = 9.000, n = 1 tahun = 12, a = 200
S12 = (2a + 11b )
12
2
U 3 = a + 2b = 200 + 2(100) = 200 + 200 = 400
9.000 = 6(2 x 200 + 11b )
U 12 = a + 11b = 200 + 11(100) = 200 + 1100 = 1300
9000 : 6 = 400 + 11b
1.500 − 400 = 11b
1.100 = 11b
1.100
b= = 100
11
Jadi, hasil produksi dalam bulan ke-3 dan bulan ke-12 berturut-turut adalah
400 dan 1.300 roda gigi.

Anda mungkin juga menyukai