Anda di halaman 1dari 10

Paket Intensif

UTBK SBMPTN 2020

Matematika SOSHUM
Barisan dan Deret

Buat pemahamanmu lebih mantap!

Untuk mempermudah kamu dalam menguasai materi Barisan dan Deret, ada
baiknya kamu memantapkan diri dengan menonton video berikut.

1. UN Matematika IPS – Barisan dan Deret

2. UN Matematika IPA – Barisan dan Deret Geometri

3. Reguler K13 Revisi Matematika Wajib G11 – Pola Bilangan dan Barisan Aritmetika
4. Reguler K13 Revisi Matematika Wajib G11 – Barisan dan Deret Geometri

5. Reguler K13 Revisi Matematika Wajib G11 – Deret Geometri tak Hingga

A. Barisan Bilangan
Barisan bilangan adalah susunan bilangan yang diurutkan dengan aturan atau pola
tertentu. Tiap-tiap bilangan yang terdapat pada barisan bilangan dinamakan suku.
Sementara aturan pengurutan suku-suku barisan bilangan dinamakan pola bilangan.

B. Barisan dan Deret Aritmetika


1. Pengertian Barisan Aritmetika
Barisan aritmetika adalah suatu barisan bilangan yang selisih antara dua suku
berurutannya selalu tetap (konstan). Hasil pengurangan suatu suku dengan suku
sebelumnya dinamakan beda yang dilambangkan dengan b. Misalkan terdapat barisan
aritmetika U1 ,U 2 ,U3 ,U 4 ,...,U n . Beda dari barisan tersebut adalah sebagai berikut.

Barisan dan Deret 1


𝑏 = 𝑈2 – 𝑈1 = 𝑈3 – 𝑈2 = 𝑈4 – 𝑈3 = ⋯ = 𝑈𝑛 – 𝑈𝑛−1

Jika suku pertama dalam barisan aritmetika dinyatakan dengan a, bentuk umum barisan
aritmetika adalah sebagai berikut.

a, a + b, a + 2b, a + 3b, . . . , a + ( n –1) b

2. Rumus Suku ke-n Barisan Aritmetika


Jika a menyatakan suku pertama, n menyatakan banyak suku, dan b adalah beda suatu
barisan aritmetika, berlaku:
U1 = a
U2 = a + b
U 3 = a + 2b
.....
U n = a + ( n – 1) b

Dengan demikian, suku ke-n barisan aritmetika (U n ) dirumuskan sebagai berikut.

U n = a + ( n − 1) b
Keterangan:

U n = suku ke-n;
a = suku pertama;
b = beda; dan
n = banyak suku.
3. Suku Tengah Barisan Aritmetika
Suatu barisan aritmetika dengan banyak suku (n) ganjil memiliki suku tengah (U t ) yang

dapat dirumuskan sebagai berikut.

a + Un n +1
Ut = , dengan t =
2 2
Keterangan:
Ut = suku tengah;
Un = suku ke-n;
a = suku pertama;

Barisan dan Deret 2


t = letak suku tengah; dan
n = banyak suku.

4. Pengertian Deret Aritmetika


Jika semua suku-suku pada barisan aritmetika dijumlahkan, akan terbentuk suatu deret
aritmetika atau deret hitung. Bentuk umum deret aritmetika adalah sebagai berikut.

a + (a + b) + (a + 2b ) + (a + 3b ) + . + (a + ( n − 1) b )

Deret aritmetika yang mempunyai beda lebih dari nol atau positif, deretnya disebut
deret aritmetika naik. Sementara deret aritmetika yang mempunyai beda kurang dari
nol atau negatif, deretnya disebut deret aritmatika turun.

5. Jumlah n Suku Pertama Deret Aritmetika


Untuk memudahkan perhitungan, berikut ini akan ditentukan rumus jumlah n suku
pertama deret aritmetika.

U1 = a
U2 = a + b
U 3 = a + 2b
...
Un = a + ( n – 1) b
Perhatikan bahwa:

Sn = a + ( a + b ) + ( a + 2b ) + ... + ( a + ( n − 1) b )
Sn = a + ( n − 1) b + ( a + ( n − 2) b ) + ... + a
+

2Sn = ( 2a + ( n − 1) b ) + ( 2a + ( n − 1) b ) + ... + ( 2a + ( n − 1) b ) , sebanyak n suku

2Sn = n  ( 2a + ( n − 1) b )

Dengan demikian, rumus jumlah n suku pertama deret aritmetika adalah sebagai
berikut.

Sn =
n
2
( 2a + ( n − 1) b ) atau Sn = ( a + U n )
n
2

Keterangan:
Sn = jumlah n suku pertama;

U n = suku ke- n ;
Barisan dan Deret 3
a = suku pertama;
b = beda; dan
n = banyak suku.

6. Sisipan pada Deret Aritmetika


Misalkan U1 + U 2 + U3 + U 4 + ... + U n adalah deret aritmetika dengan suku pertama U1 = a,
beda = b, dan banyak suku = n. Jika di antara dua suku deret aritmetika tersebut
disisipkan k buah bilangan sehingga membentuk deret aritmetika baru, berlaku:
Deret semula:

a + ( a + b ) + ( a + 2b ) + ....

Deret baru:

𝑎 + (𝑎 + 𝑏′) + (𝑎 + 2𝑏′) + (𝑎 + 𝑘𝑏′) + (𝑎 + (𝑘 + 1)𝑏′) + ….

dengan a + ( k + 1) b ' = a + b .

Dari deret semula dan deret baru, diperoleh hubungan berikut.


b
a. Beda deret baru: b ' =
k +1

b. Banyak suku deret baru: n ' = n + ( n − 1) k

n'
c. Jumlah n suku pertama deret baru: S n ' = (a +Un )
2

C. Barisan dan Deret Geometri


1. Pengertian Barisan Geometri

Barisan geometri adalah suatu barisan bilangan yang perbandingan antara dua suku
berurutannya selalu tetap (konstan). Hasil bagi suatu suku oleh suku sebelumnya
dinamakan rasio yang dilambangkan dengan r . Rasio dirumuskan sebagai berikut.

U 2 U3 U 4 U
r= = = = ... = n
U1 U 2 U 3 U n −1

Jika suku pertama dinyatakan dengan a, bentuk umum barisan geometri adalah sebagai
berikut.

Barisan dan Deret 4


a, ar, ar 2 , ar 3 , . . .ar n−1

Keterangan:

a = suku pertama; dan


r = rasio.

2. Rumus Suku ke-n Barisan Geometri

Jika a menyatakan suku pertama, n menyatakan banyak suku, dan r adalah rasio suatu
barisan geometri, berlaku:

U1 = a
U 2 = ar
U 3 = ar 2
...
U n = ar n −1

Dengan demikian, suku ke-n barisan geometri (Un) dirumuskan sebagai berikut.

U n = ar n−1

Keterangan:
U n = suku ke- n ;
a = suku pertama;
r = rasio; dan
n = banyak suku.
3. Suku Tengah Barisan Geometri

Suatu barisan geometri dengan banyak suku (n) ganjil memiliki suku tengah (U t ) yang

dapat dirumuskan sebagai berikut.

U t = a U n

Keterangan:

Ut = suku tengah;

a = suku pertama; dan

Un = suku ke-n.

Barisan dan Deret 5


4. Pengertian Deret Geometri

Jika suku-suku pada barisan geometri dijumlahkan, akan terbentuk deret geometri atau
deret ukur. Bentuk umum deret geometri adalah sebagai berikut.

a + ar + ar 2 + ar 3 + . . . + ar n −1

Pada deret geometri U1 + U 2 + U3 + U 4 + ... + U n , jika U n−1  U n , deretnya disebut deret

geometri naik. Sementara jika U n−1  U n , deretnya disebut deret geometri turun.

5. Jumlah n Suku Pertama Deret Geometri

Untuk memudahkan perhitungan, berikut ini akan ditentukan rumus jumlah n suku
pertama (Sn) dari deret geometri dengan suku pertama a dan rasio r .

U1 = a
U 2 = ar
U 3 = ar 2
...
U n = ar n – 1

Perhatikan bahwa:

Sn = a + ar + ar 2 + ... + ar n – 1
rSn = ar + ar 2 + ... + ar n – 1 + ar n

(1 − r ) Sn = a − ar n
a (1 − r n )
Sn =
1− r

Dengan demikian, rumus umum deret geometri adalah sebagai berikut.

Untuk r  1:

a (1 − r n )
Sn =
1− r

Untuk r  1:

a ( r n − 1)
Sn =
r −1

Barisan dan Deret 6


Keterangan:

Sn = jumlah n suku pertama deret geometri;

a = suku pertama;

r = rasio; dan

n = banyak suku.

6. Sisipan pada Deret Geometri

Misalkan diketahui deret geometri U1 + U 2 + U3 + U 4 + ... + U n . Jika di antara dua suku

yang berurutan disisipkan k buah bilangan sehingga membentuk deret geometri baru,
dengan r adalah rasio deret awal dan n banyak suku awal, berlaku:

a. Rasio baru: 𝑟 ′ =
𝑘+1
√𝑟

b. Banyak suku baru: n ' = n + ( n − 1) k

c. Jumlah n suku pertama deret geometri baru:

Sn ' =
(
a ( r ') − 1
n'
) atau S ' = a (1 − ( r ') )n'

r '− 1 1− r '
n

7. Hubungan antara Barisan dan Deret

Rumus hubungan antara barisan dan deret adalah sebagai berikut.

U n = Sn − Sn−1

D. Deret Geometri Tak Hingga

Deret geometri tak hingga adalah deret geometri yang tidak dapat dihitung banyak
seluruh sukunya. Bentuk umum deret geometri tak hingga adalah sebagai berikut.

𝑆∞ = 𝑈1 + 𝑈2 + 𝑈3 + ⋯

Barisan dan Deret 7


1. Deret Geometri Tak Hingga Divergen

Deret geometri tak hingga divergen adalah deret geometri yang nilainya tidak pernah
menuju suatu titik atau bilangan tertentu, sehingga nilai dari deret tersebut tak terbatas.
Ciri dari deret geometri tak hingga divergen adalah r  −1 atau r  1. Nilai dari deret
geometri tak hingga divergen tidak dapat didefinisikan.

2. Deret Geometri Tak Hingga Konvergen

Deret geometri tak hingga konvergen adalah deret geometri yang nilainya menuju
suatu titik atau bilangan tertentu (mengerucut). Ciri dari deret geometri tak hingga
konvergen adalah −1  r  1 . Nilai dari deret geometri tak hingga konvergen dapat
dirumuskan sebagai berikut.

a
S =
1− r

3. Deret Geometri Tak Hingga Suku-Suku Ganjil dan Genap

Misalkan terdapat deret geometri tak hingga U1 + U 2 + U3 + U 4 + U5 + .... Deret tersebut

bisa dibagi menjadi dua bagian, yaitu suku-suku genap dan suku-suku ganjil.

S = U1 + U 2 + U3 + U 4 + U5 + U 6 ....

S = (U1 + U 3 + U 5 + ...) + (U 2 + U 4 + U 6 + ...)

Ini berarti, jumlah deret geometri tak hingga merupakan jumlah tak hingga suku-suku
ganjil dan suku-suku genap dari deret geometri tersebut. Rumus tak hingga suku-suku
ganjil dan suku-suku genap adalah sebagai berikut.

S ganjil = U1 + U 3 + U 5 + ....

S ganjil = a + ar 2 + ar 4 + ....

ar 2
Rasio = = r2
a

Suku pertama = a

Barisan dan Deret 8


Ini berarti:

𝑎
𝑆
1−𝑟
𝑎
𝑆∞ 𝑔𝑎𝑛𝑗𝑖𝑙 =
1 − 𝑟2

Rumus jumlah tak hingga suku-suku ganjil adalah sebagai berikut.

a
S ganjil =
1− r2

S genap = U 2 + U 4 + U 6 + ....

S ganjil = ar + ar 3 + ar 5 + ....

ar 3
Rasio = = r2
ar

Suku pertama = ar

Ini berarti:

ar
S genap =
1− r2

Rumus jumlah tak hingga suku-suku genap adalah sebagai berikut.

ar
S genap =
1− r2

Rasio dari deret geometri tak hingga juga dapat ditentukan sebagai berikut.
ar
Sgenap
= 1− r
2

Sganjil a
1− r2

Sgenap ar 1 − r 2
= 
Sganjil 1− r2 a

Sgenap ar (1 − r 2 )
=
Sganjil a (1 − r 2 )

Barisan dan Deret 9


Dengan demikian, rasionya adalah sebagai berikut.

Sgenap
=r
Sganjil

SUPER “Solusi Quipper”

U n 2 − U n1
Untuk mencari beda: b =
n2 − n1

U ni − U n1 + ( n1  b )
Untuk mencari suku yang ditanyakan: ni =
b

b+a a
Untuk kasus bola jatuh dan memantul: S =    t dengan r = b
b−a 

Barisan dan Deret 10

Anda mungkin juga menyukai