Matematika SOSHUM
Barisan dan Deret
Untuk mempermudah kamu dalam menguasai materi Barisan dan Deret, ada
baiknya kamu memantapkan diri dengan menonton video berikut.
3. Reguler K13 Revisi Matematika Wajib G11 – Pola Bilangan dan Barisan Aritmetika
4. Reguler K13 Revisi Matematika Wajib G11 – Barisan dan Deret Geometri
5. Reguler K13 Revisi Matematika Wajib G11 – Deret Geometri tak Hingga
A. Barisan Bilangan
Barisan bilangan adalah susunan bilangan yang diurutkan dengan aturan atau pola
tertentu. Tiap-tiap bilangan yang terdapat pada barisan bilangan dinamakan suku.
Sementara aturan pengurutan suku-suku barisan bilangan dinamakan pola bilangan.
Jika suku pertama dalam barisan aritmetika dinyatakan dengan a, bentuk umum barisan
aritmetika adalah sebagai berikut.
U n = a + ( n − 1) b
Keterangan:
U n = suku ke-n;
a = suku pertama;
b = beda; dan
n = banyak suku.
3. Suku Tengah Barisan Aritmetika
Suatu barisan aritmetika dengan banyak suku (n) ganjil memiliki suku tengah (U t ) yang
a + Un n +1
Ut = , dengan t =
2 2
Keterangan:
Ut = suku tengah;
Un = suku ke-n;
a = suku pertama;
a + (a + b) + (a + 2b ) + (a + 3b ) + . + (a + ( n − 1) b )
Deret aritmetika yang mempunyai beda lebih dari nol atau positif, deretnya disebut
deret aritmetika naik. Sementara deret aritmetika yang mempunyai beda kurang dari
nol atau negatif, deretnya disebut deret aritmatika turun.
U1 = a
U2 = a + b
U 3 = a + 2b
...
Un = a + ( n – 1) b
Perhatikan bahwa:
Sn = a + ( a + b ) + ( a + 2b ) + ... + ( a + ( n − 1) b )
Sn = a + ( n − 1) b + ( a + ( n − 2) b ) + ... + a
+
2Sn = n ( 2a + ( n − 1) b )
Dengan demikian, rumus jumlah n suku pertama deret aritmetika adalah sebagai
berikut.
Sn =
n
2
( 2a + ( n − 1) b ) atau Sn = ( a + U n )
n
2
Keterangan:
Sn = jumlah n suku pertama;
U n = suku ke- n ;
Barisan dan Deret 3
a = suku pertama;
b = beda; dan
n = banyak suku.
a + ( a + b ) + ( a + 2b ) + ....
Deret baru:
dengan a + ( k + 1) b ' = a + b .
n'
c. Jumlah n suku pertama deret baru: S n ' = (a +Un )
2
Barisan geometri adalah suatu barisan bilangan yang perbandingan antara dua suku
berurutannya selalu tetap (konstan). Hasil bagi suatu suku oleh suku sebelumnya
dinamakan rasio yang dilambangkan dengan r . Rasio dirumuskan sebagai berikut.
U 2 U3 U 4 U
r= = = = ... = n
U1 U 2 U 3 U n −1
Jika suku pertama dinyatakan dengan a, bentuk umum barisan geometri adalah sebagai
berikut.
Keterangan:
Jika a menyatakan suku pertama, n menyatakan banyak suku, dan r adalah rasio suatu
barisan geometri, berlaku:
U1 = a
U 2 = ar
U 3 = ar 2
...
U n = ar n −1
Dengan demikian, suku ke-n barisan geometri (Un) dirumuskan sebagai berikut.
U n = ar n−1
Keterangan:
U n = suku ke- n ;
a = suku pertama;
r = rasio; dan
n = banyak suku.
3. Suku Tengah Barisan Geometri
Suatu barisan geometri dengan banyak suku (n) ganjil memiliki suku tengah (U t ) yang
U t = a U n
Keterangan:
Ut = suku tengah;
Un = suku ke-n.
Jika suku-suku pada barisan geometri dijumlahkan, akan terbentuk deret geometri atau
deret ukur. Bentuk umum deret geometri adalah sebagai berikut.
a + ar + ar 2 + ar 3 + . . . + ar n −1
geometri naik. Sementara jika U n−1 U n , deretnya disebut deret geometri turun.
Untuk memudahkan perhitungan, berikut ini akan ditentukan rumus jumlah n suku
pertama (Sn) dari deret geometri dengan suku pertama a dan rasio r .
U1 = a
U 2 = ar
U 3 = ar 2
...
U n = ar n – 1
Perhatikan bahwa:
Sn = a + ar + ar 2 + ... + ar n – 1
rSn = ar + ar 2 + ... + ar n – 1 + ar n
−
(1 − r ) Sn = a − ar n
a (1 − r n )
Sn =
1− r
Untuk r 1:
a (1 − r n )
Sn =
1− r
Untuk r 1:
a ( r n − 1)
Sn =
r −1
a = suku pertama;
r = rasio; dan
n = banyak suku.
yang berurutan disisipkan k buah bilangan sehingga membentuk deret geometri baru,
dengan r adalah rasio deret awal dan n banyak suku awal, berlaku:
a. Rasio baru: 𝑟 ′ =
𝑘+1
√𝑟
Sn ' =
(
a ( r ') − 1
n'
) atau S ' = a (1 − ( r ') )n'
r '− 1 1− r '
n
U n = Sn − Sn−1
Deret geometri tak hingga adalah deret geometri yang tidak dapat dihitung banyak
seluruh sukunya. Bentuk umum deret geometri tak hingga adalah sebagai berikut.
𝑆∞ = 𝑈1 + 𝑈2 + 𝑈3 + ⋯
Deret geometri tak hingga divergen adalah deret geometri yang nilainya tidak pernah
menuju suatu titik atau bilangan tertentu, sehingga nilai dari deret tersebut tak terbatas.
Ciri dari deret geometri tak hingga divergen adalah r −1 atau r 1. Nilai dari deret
geometri tak hingga divergen tidak dapat didefinisikan.
Deret geometri tak hingga konvergen adalah deret geometri yang nilainya menuju
suatu titik atau bilangan tertentu (mengerucut). Ciri dari deret geometri tak hingga
konvergen adalah −1 r 1 . Nilai dari deret geometri tak hingga konvergen dapat
dirumuskan sebagai berikut.
a
S =
1− r
bisa dibagi menjadi dua bagian, yaitu suku-suku genap dan suku-suku ganjil.
S = U1 + U 2 + U3 + U 4 + U5 + U 6 ....
Ini berarti, jumlah deret geometri tak hingga merupakan jumlah tak hingga suku-suku
ganjil dan suku-suku genap dari deret geometri tersebut. Rumus tak hingga suku-suku
ganjil dan suku-suku genap adalah sebagai berikut.
S ganjil = U1 + U 3 + U 5 + ....
S ganjil = a + ar 2 + ar 4 + ....
ar 2
Rasio = = r2
a
Suku pertama = a
𝑎
𝑆
1−𝑟
𝑎
𝑆∞ 𝑔𝑎𝑛𝑗𝑖𝑙 =
1 − 𝑟2
a
S ganjil =
1− r2
S genap = U 2 + U 4 + U 6 + ....
S ganjil = ar + ar 3 + ar 5 + ....
ar 3
Rasio = = r2
ar
Suku pertama = ar
Ini berarti:
ar
S genap =
1− r2
ar
S genap =
1− r2
Rasio dari deret geometri tak hingga juga dapat ditentukan sebagai berikut.
ar
Sgenap
= 1− r
2
Sganjil a
1− r2
Sgenap ar 1 − r 2
=
Sganjil 1− r2 a
Sgenap ar (1 − r 2 )
=
Sganjil a (1 − r 2 )
Sgenap
=r
Sganjil
U n 2 − U n1
Untuk mencari beda: b =
n2 − n1
U ni − U n1 + ( n1 b )
Untuk mencari suku yang ditanyakan: ni =
b
b+a a
Untuk kasus bola jatuh dan memantul: S = t dengan r = b
b−a