Anda di halaman 1dari 7

BARISAN ARITMATIKA

Barisan aritmetika adalah barisan bilangan yang mempunyai beda atau selisih yang tetap antara dua
suku barisan yang berurutan.

Perhatikan uraian berikut.

 Diketahui barisan bilangan:

Barisan bilangan tersebut memiliki beda atau selisih 3 antara dua suku barisan yang berurutan.
Berarti, barisan bilangan tersebut merupakan barisan aritmetika.

 Diketahui barisan bilangan:

Barisan bilangan tersebut memiliki beda atau selisih yang tetap antara dua suku barisan yang
berurutan, yaitu –4. Berarti, barisan bilangan tersebut merupakan barisan aritmetika.

Dari kedua uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa barisan aritmetika memiliki beda  (sering
dilambangkan dengan b) yang tetap.

Jika b bernilai positif maka barisan aritmetika itu dikatakan  barisan aritmetika naik.  Sebaliknya,
Jika b bernilai negatif maka barisan aritmetika itu disebut  barisan arimetika turun.

Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh soal berikut.

Contoh Soal Barisan Aritmatika

Tentukan jenis barisan aritmetika berikut berdasarkan nilai bedanya.


a. 30, 32, 34, 36, 38, …
b. 18, 15, 12, 9, 6, 3, …
c. −10, −14, –18, −22, −26, …

Jawab
Rumus Barisan Aritmatika

Kamu telah memahami barisan aritmetika naik dan turun. Sekarang, bagaimana mencari salah satu
suku barisan jika yang diketahui hanya suku pertama dan bedanya saja?

Bagaimana mencari beda jika yang diketahui hanya suku pertama dan satu suku barisan yang lain?
Untuk menjawabnya, pelajarilah uraian berikut.

Diketahui barisan bilangan aritmetika sebagai berikut.

 U1, U2, U3, U4, U5, U6, …, Un – 1 , Un

Dari barisan tersebut diperoleh

 U1 = a (suku pertama dilambangkan dengan a)

 U2 = U1 + b = a + b

 U3 = U2 + b = (a + b) + b = a + 2b

 U4 = U3 + b = (a + 2b) + b = a + 3b

 U5 = U4 + b = (a + 3b) + b = a + 4b

 U6 = U5 + b = (a + 4b) + b = a + 5b

  …

 Un = Un − 1 + b = (a + (n − 2) b ) + b = a + (n − 1) b

Jadi, rumus ke-n barisan aritmetika dapat ditulis sebagai berikut.

Untuk mencari beda dalam suatu barisan aritmetika, coba kamu perhatikan uraian berikut.

 U2 = U1 + b maka b = U2 − U1

 U3 = U2 + b maka b = U3 − U2

 U4 = U3 + b maka b = U4 − U3

 U5 = U4 + b maka b = U5 − U4

 …

 Un = Un − 1 + b maka b = Un − Un − 1

Jadi, beda suatu barisan aritmetika dinyatakan sebagai berikut.

Agar kamu lebih memahami materi ini, perhatikan contoh-contoh soal berikut.

Contoh Soal Barisan Arimatika

==============================
1. Diketahui barisan aritmetika sebagai berikut.
10, 13, 16, 19, 22, 25, ….

Tentukan:
a. jenis barisan aritmetikanya,
b. suku kedua belas barisan tersebut.

Jawab:
a. Untuk menentukan jenis barisan aritmetika, tentukan nilai beda pada barisan tersebut.
b = U2 − U1
= 13 − 10
=3
Oleh karena b > 0, barisan aritmetika tersebut merupakan barisan aritmetika naik.

b. Untuk mencari suku kedua belas (U12), dilakukan cara sebagai berikut.
Un = a + (n − 1)b maka
U12 = 10 + (12 − 1) 3
= 10 + 11 · 3
= 10 + 33
= 43
Jadi, suku kedua belas barisan tersebut adalah 43.

==============================

2. Sebuah barisan aritmetika memiliki suku pertama 6 dan suku ketujuh 24.
a. Tentukan beda pada barisan tersebut.
b. Tuliskan sepuluh suku pertama dari barisan tersebut.

Jawab:
Diketahui :
suku pertama = a = 6
suku ketujuh = U7 = 36

a. Untuk menentukan beda:


Un = a + (n − 1) b maka
U7 = 6 + (7 − 1) b
36 = 6 + 6 b
36 − 6 = 6 b
30 = 6 b
b=5
Jadi, beda pada barisan itu adalah 5.

b. Dengan suku pertama 6 dan beda 5 diperoleh barisan aritmetika sebagai berikut.
6, 11, 16, 21, 26, 31, 36, 41, 46, 51

==============================

3. Diketahui suatu barisan aritmetika :−8, −3, 2, 7, 12, 17, …


Tentukan rumus suku ke-n yang berlaku pada barisan tersebut.

Jawab:
Diketahui:
a = U1 = −8
b = U2 − U1
= −3 − (−8)
= −3 + 8
=5

Jadi, rumus umum yang berlaku pada barisan tersebut adalah


Un = a + (n − 1) b
= −8 + (n − 1) 5
= −8 + 5n − 5
= 5n − 13

==============================

4. Setiap bulan, Ucok selalu menabung di bank. Pada bulan pertama, ia menabung sebesar
Rp10.000,00, bulan kedua ia menabung sebesar Rp11.000,00, bulan ketiga ia menabung sebesar
Rp12.000, 00. Demikian seterusnya, ia selalu menabung lebih Rp1.000,00 setiap bulannya.

a. Nyatakanlah uang yang ditabung Ucok (dalam ribuan rupiah) untuk 8 bulan pertama.
b. Tentukan jumlah uang yang ditabung Ucok pada bulan ke-12.

Jawab :
a. Dalam ribuan rupiah, uang yang ditabung Ucok untuk 8 bulan pertama adalah sebagai berikut.
10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17

b. Diketahui : U1 = 10
b=1
U12 = a + (n – 1) b
= 10 + (12 – 1) 1
= 10 + 11
= 21
Jadi, uang yang ditabung Ucok pada bulan ke-12 adalah Rp21.000,00.

==============================

5. Di dalam suatu gedung pertunjukan, disusun kursi dengan baris paling depan terdiri atas 12 kursi,
baris kedua 14 kursi, baris ketiga 16 kursi, dan seterusnya selalu bertambah dua. Banyak kursi
pada baris ke- 20 adalah ….

Jawab:
Misalkan, Un = banyak kursi pada baris ke-n

Diketahui:
U1 = 12,
U2 = 14, dan
U3 = 16

Ditanyakan: U20?

Penyelesaian:
Banyak kursi pada setiap baris membentuk barisan aritmetika dengan a = 12 dan b = 2.
Jadi, Un = a + (n –1)b
U20 = 12 + (20 – 1)2
= 12 + (19)2
= 12 + 38
= 50

6. Mulai tahun 2000, Pak Arman mempunyai kebun tebu. Penghasilan kebun tebu Pak Arman
pada akhir tahun 2000 adalah Rp 6.000.000,-. Mulai tahun

2001, Pak Arman memupuk kebun tebunya dengan pupuk kandang. Pak Arman
memperkirakan bahwa setiap akhir tahun, penghasilan kebun tebunya naik Rp 500.000,-. Berapa
perkiraan penghasilan kebun tebu Pak Arman pada akhir tahun 2005?

Penyelesaian:

Misalkan:

a = penghasilan kebun tebu Pak Arman pada akhir tahun 2000.

b = perkiraan kenaikan penghasilan kebun tebu Pak Arman setiap akhir tahun.

P2005 = perkiraan penghasilan kebun Pak Arman pada akhir tahu 2005.

Jadi a = Rp 6.000.000,-, b = Rp 500.000,-, dan P2005 akan dicari.

Karena perkiraan kenaikan penghasilan kebun tebu Pak Arman setiap akhir tahun adalah
tetap, maka untuk menentukan penghasilan kebun Pak Arman pada akhir tahun 2005, kita
dapat menerapkan rumus unsur ke n dari barisan aritmatika dengan

U1 = a = a = Rp 6.000.000,-, b = Rp 500.000.

P2005 = U6 = a + 5b

= 6.000.000 + 5(500.000)

= 6.000.000 + 2.500.000

= 8.500.000.

Jadi perkiraan penghasilan kebun tebu Pak Arman pada akhir tahun 2005

adalah Rp 8.500.000,-

DERET ARITMATIKA

Pengertian deret aritmatika

Deret aritmaika adalah barisan atau deret bilangan yang memiliki pola teratur dengan selisih suku-
sukunya selalu tatap. Suku disimbolkan dengan huruf “U”, khusus untuk U1 disimbokan dengan
huruf “a”, selisih atau beda tiap suku disimbolkan dengan huru “b”.

Rumus deret aritmatika Definisi

Jika U 1, U 2, U3, ..., U n, ....merupakan barisan aritmatka, maka U 1 + U 2 + U 3 + ... + U n, ....

disebut deret aritmatika. U n disebut suku ke n dari deret itu.

Jika Sn menyatakan jumlah n suku pertama deret aritmatika U 1 + U 2 +U 3 + ... + U n, ....,


maka Sn = U1 + U 2 + U 3 + ... + U n dapat diturunkan dengan cara sebagai berikut.

Sn = U n + (U n - b) + (U n - 2b) + ... + a

Sn = a + (a - b) + (a + 2b) +..... + U n

2Sn = (a + U n) + (a + U n) + (a + U n) +... + (a + U n), sebanyak n suku.

2 Sn = n. (a + U n)

1
n(a+U n )
Sn = 2

1 1
n(a+U n ) n(2 a+( n−1)b )
S
Jadi n = 2 S
atau n = 2

Contoh deret aritmatika

1. Carilah jumlah 50 suku yang pertama dari deret aritmetika 2 + 3 + 4 + …

Jawab:

a = 2 , b = 3 – 2 = 1 dan n = 50

1
S n = 2 .50 (2.2 + (50- 1). 1)

= 25(4 + 49)

= 25(53)

=1325

2. Carilah jumlah semua bilangan asli antara 1 dan 100 yang habis dibagi 2.

Jawab:

Penyelesaian: a = 2, b = 2 dan U n = 98

Kita harus mencari dulu n.

U n = a + (n – 1) b

98 = 2 + (n – 1) 2

98 = 2 + 2n – 2

2n = 98

n = 49

1 1
S n = 2 [ a+U n] = 2 .49 (2 + 98)
= 2450

Anda mungkin juga menyukai