Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KONSEP DASAR MATEMATIKA SD

“PENTINGNYA PELAJARAN BILANGAN DALAM PENGEMBANGAN


KEMAMPUAN MATEMATIKA SISWA”

DISUSUN OLEH:

Kelompok 1

1.Anastasya Br Sitorus (23129008)

2.Rahmadini Harsyanti (23129228)

3.Rahmania Aisy (23129230)

4.Rahmi Rihadatul Aisya (23129231)

5.Rizki Muhammad Akbar (23129076)

DOSEN PENGAMPU:
Sahrun Nisa M.Pd
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Konsep Bilangan dan Operasinya dan Menelaah
konsep KPK, FPB, Pecahan dan Operasinya serta Mengaitkannya dalam Masalah Sehari-hari”
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Konsep Dasar Matematika. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah pengetahuan tentang Variabel Konsep Dasar
Matematika baik bagi penulis maupun bagi pembaca.

Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Sahrun Nisa M.Pd selaku dosen Pengampu Mata
Kuliah Konsep Dasar Matematika. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada semua pihak
yang telah membantu meyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Padang , 28 Agustus 2023

Kelompok 1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Matematika sebagai salah satu ilmu pengetahuan merupakan salah satu sarana untuk
meningkatkan kemampuan berfikir setiap orang. Oleh karena itu. kesadaran untuk
mampu mengetahui dan memahami matematika sangat diharapkan sudah tumbuh sejak
usia dini. Salah satu materi yang menjadi dasar matematika sekolah adalah bilangan.
Pemahaman yang baik tentang konsep bilangan akan sangat membantu dalam memahami
konsep-konsep yang lain, seperti pada materi faktor dan kelipatan bilangan. Setelah
mengenal operasi hitung penjumlahan dan perkalian bilangan. Operasi-operasi hitung
tersebut harus benar-benar kamu pahami karena akan kita gunakan dalam mempelajari
kelipatan dan faktor bilangan. Faktor dan kelipatan bilangan sudah diajarkan dari tingkat
SD sampai SMP dan banyak digunakan untuk memahami konsep matematika SMA
sampai Perguruan tinggi.

Pelajaran Matematika merupakan pelajaran yang sangat penting dan banyak kegunaanya
dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai pelajaran inti, salah satu materi yang menjadi dasar
matematika di sekolah adalah bilangan, pemahaman yang baik tentang bilangan konsep
akan sangat membantu dalam memahami konsep-konsep yang lain.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah yang diangkat pada makalah
ini adalah sebagai berikut :
1.2.1 Apa Pengertian Bilangan Dalam Matematika
1.2.2 Apa Pengertian Sistem Bilangan
1.2.3 Apa Itu Bilangan Cacah, Asli dan Bulat Beserta Operasinya
1.2.4 Jelaskan Sifat-Sifat Operasi Penjumlahan dan Perkalian Pada Bilangan Bulat
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.3.1 Untuk Mengetahui dan Menjelaskan Mengenai Bilangan Dalam Matematika

BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Bilangan dan Operasinya, Serta Mengaitkannya Dalam Masalah Sehari-


hari
1. Pengertian Bilangan dalam Matematika
Bilangan dalam matematika adalah representasi angka atau nilai numerik yang digunakan untuk
mengukur, menghitung, dan mengidentifikasi kuantitas atau besaran. Bilangan membentuk dasar
dari sistem angka yang digunakan dalam berbagai operasi matematika seperti penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian.

Bilangan dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis berdasarkan karakteristik dan sifat-
sifatnya:

1. Bilangan Asli (Natural Numbers): Bilangan asli adalah angka positif yang digunakan untuk
menghitung objek secara berurutan, dimulai dari 1, 2, 3, dan seterusnya.
2. Bilangan Bulat (Whole Numbers): Bilangan bulat adalah himpunan bilangan asli yang meliputi
angka asli serta angka nol (0) dan nilai-nilai negatif dari bilangan asli.
3. Bilangan Rasional (Rational Numbers): Bilangan rasional adalah angka yang dapat dinyatakan
sebagai pecahan (n/d), di mana "n" dan "d" adalah bilangan bulat dan "d" tidak boleh nol. Contoh
bilangan rasional adalah 1/2, -3/4, dan 2.
4. Bilangan Irrasional (Irrational Numbers): Bilangan irrasional tidak dapat dinyatakan dalam
bentuk pecahan dengan akar persis, dan memiliki ekspansi desimal tak terbatas dan tak berulang.
Contoh bilangan irrasional adalah √2, π (pi), dan e.
5. Bilangan Real (Real Numbers): Bilangan real meliputi semua bilangan rasional dan irrasional.
Ini adalah himpunan lengkap dari angka yang mencakup semua titik pada garis bilangan.
6. Bilangan Imaginer (Imaginary Numbers): Bilangan imaginer adalah representasi dari akar
negatif dari bilangan riil. Representasi dasarnya adalah √(-1), yang dinyatakan sebagai "i."
Bilangan kompleks adalah kombinasi dari bilangan riil dan bilangan imaginer.
7. Bilangan Kompleks (Complex Numbers): Bilangan kompleks terdiri dari bagian riil dan bagian
imaginer, biasanya dalam bentuk a + bi, di mana "a" adalah bagian riil dan "b" adalah bagian
imaginer. Bilangan kompleks memainkan peran penting dalam matematika, fisika, dan berbagai
bidang ilmu lainnya.

Dalam matematika, bilangan membentuk dasar untuk melakukan berbagai operasi aritmatika dan
aljabar, serta digunakan dalam berbagai konsep seperti geometri, analisis, statistik, dan lainnya.
2. Sistem Bilangan
Sistem bilangan merujuk pada cara berbeda untuk mewakili nilai numerik. Beberapa sistem
bilangan umum meliputi:

a. Sistem Bilangan Desimal: Sistem yang paling umum digunakan, menggunakan basis 10
dengan angka 0 hingga 9.
b. Sistem Bilangan Biner: Sistem basis 2, hanya menggunakan angka 0 dan 1. Digunakan
secara luas dalam komputer dan teknologi digital.
c. Sistem Bilangan Oktal: Sistem basis 8, menggunakan angka 0 hingga 7. Pernah
digunakan secara lebih luas dalam pemrograman komputer, tapi sekarang lebih jarang.
d. Sistem Bilangan Heksadesimal: Sistem basis 16, menggunakan angka 0 hingga 9 dan
huruf A hingga F untuk mewakili nilai 10 hingga 15. Digunakan dalam pemrograman,
terutama dalam merepresentasikan alamat memori dan nilai warna.
e. Sistem Bilangan Romawi: Sistem non-posisional yang menggunakan kombinasi huruf
Romawi (I, V, X, L, C, D, M) untuk mewakili nilai.

3. Bilangan Cacah, Asli dan Bulat Beserta Operasinya


a. Bilangan cacah
Bilangan cacah adalah himpunan bilangan asli ditambah dengan nol.
Contoh :{0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, ...}
1. Operasi Penjumlahan Makna dari operasi penjumlahan adalah menggabungkan dua kelompok
(himpunan). Jika kelompok A yang anggotanya ada 2 anak digabungkan dengan kelompok B yang
anggotanya ada 3 orang maka diperoleh kelompok baru, sebut saja kelompok AB. Dengan membilang
diperoleh bahwa banyaknya anggota kelompok AB tersebut adalah 5. Hal ini menjelaskan bahwa 2 + 3 =
5.

2. Operasi Pengurangan Operasi pengurangan merupakan lawan dari operasi penjumlahan. Jika pada
operasi penjumlahan dilakukan penggabungan dua himpunan (kelompok) maka pada operasi
pengurangan dilakukan pengambilan kelompok baru untuk membentuk kelompok baru. Misalnya dari
kelompok A yang beranggotakan 5 orang akan dibentuk suatu kelompok baru B yang terdiri dari 2 orang.
Maka banyaknya anggota kelompok A yang tertinggal hanya 3 orang. Hal ini menunjukkan makna
operasi pengurangan 5 – 2 = 3

Operasi pengurangan juga dapat dikenalkan sebagai lawan operasi penjumlahan, yaitu a – b = c artinya
sama dengan a = b + c. Jadi 5 - ... = ... ,artinya kita mencari bilangan yang jika ditambahkan dengan 2
hasilnya adalah 5. Pengajaran operasi pengurangan pada bilangan cacah harus ada hasilnya yang juga
merupakan bilangan cacah. Sehingga tidak dibenarkan memberikan soal 2 – 5 = .... Hal ini akan diajarkan
pada operasi pengurangan bilangan bulat. 3. Operasi Perkalian Operasi perkalian pada bilangan cacah
diartikan sebagai penjumlahan berulang. Sehingga untuk memahamkan konsep perkalian anak harus
paham dan terampil melakukan operasi penjumlahan. Perkalian a × b diartikan sebagai penjumlahan b
sebanyak a kali. Jadi a × b = b + b + b + ... + b. sebanyak a Contohnya 2 × 3 = 3 + 3 = 6 dan 5 × 3 = 3 + 3 + 3
+ 3 + 3 = 15 4. Operasi Pembagian Operasi pembagian adalah lawan dari operasi perkalian. Sehingga a :
b = c artinya sama dengan a = b × c. Dengan demikian a : b = ... artinya kita mencari bilangan cacah yang
jika dikalikan dengan b hasilnya sama dengan a. Pembagian dapat juga diartikan sebagai pengurangan
berulang. Pembagian a : b = c artinya a – b – b – b – b – b – b = 0.
b. Bilangan asli
Bilangan asli adalah himpunan bilangan bulat positif yang bukan nol. Nama lain dari
bilangan ini adalah bilangan hitung atau bilangan yang bernilai positif (integer positif).
Contoh :{1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, ...}
c. Bilangan bulat
Pengertian bilangan bulat adalah bilangan yang utuh dalam arti bukan berupa pecahan
dengan demikian bilangan bulat dapat berupa bilngan positif, nol, maupun bilangan negatif.
Bilangan negative dipandang sebagai lawan dari bilangan positif demikian pula sebaliknya,
sebagai contoh misalnya lawan dari 5 adalah -5 (baca “negatif lima”) sedangkan lawan dari -12
adalah 12, demikian pula untuk yang lainnya.
Contohnya: {-3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, ...}
Operasi dasar pada bilangan-bilangan ini meliputi:

Penjumlahan (+) : Menggabungkan bilangan untuk mendapatkan hasilnya.

Pengurangan (-) : Mengurangi bilangan dari bilangan lain.

Perkalian (×) : Mengalikan dua bilangan untuk mendapatkan hasilnya.

Pembagian (÷) : Membagi bilangan dengan bilangan lain untuk mendapatkan hasilnya.

Contoh :

Penjumlahan: 2 + 3 = 5
Pengurangan: 5 - 2 = 3
Perkalian: 4 × 6 = 24
Pembagian: 10 ÷ 2 = 5
Operasi ini juga bisa digunakan bersamaan dalam ekspresi matematika yang lebih kompleks.
4. Sifat-Sifat Operasi Penjumlahan Dan Perkalian Pada Bilangan Bulat
Sifat-sifat operasi penjumlahan dan pengkalian pada bilangan bulat meliputi:

 Operasi Penjumlahan:
Sifat Komutatif: a + b = b + a
Sifat Asosiatif: (a + b) + c = a + (b + c)
Ada unsur identitas penjumlahan: a + 0 = a
Setiap bilangan bulat memiliki elemen invers penjumlahan: a + (-a) = 0
 Operasi Pengkalian:
Sifat Komutatif: a * b = b * a
Sifat Asosiatif: (a * b) * c = a * (b * c)
Ada unsur identitas perkalian: a * 1 = a
Hukum Distribusi: a * (b + c) = (a * b) + (a * c)

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Bilangan bulat merupakan bilangan yang terdiri dari bilangan cacah dan negatifnya. Yang
termasuk dalam bilangan cacah yaitu 0.1.2.3.4.... sehingga negatif dari bilangan cacah
yaitu-1,- 2,-3.-4.... dalam hal ini -0-0 maka tidak dimasukkan lagi secara terpisah.

Himpunan semua bilangan bulat terdiri atas


1. Bilangan bulat positif atau bilangan asli, yaitu: (1.2, 3, 4, 5....)

2. Bilangan bulat nol, yaitu 0

3. Bilangan bulat negatif, yaitu: (-1,-2, -3, -4,-5,...)


Operasi bilangan bulat terdiri dari penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.
Pengajaran operasi bilangan bulat tersebut dapat dilakukan dengan benda kongkrit,
misalnya dengan menggunakan kartu berwarna.

3.2. Saran
Dari makalah ini mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi kita semua umumnya kami
pribadi. Yang baik datangnya dari Allah, dan yang buruk datangnya dari kami. Dan kami
sadar bahwa makalah kami ini jauh dari kata sempurna, masih banyak kesalahan dari
berbagai sisi, jadi kami harapkan saran dan kritiknya yangbersifat membangun untuk
kebaikan semuanya

DAFTAR PUSTAKA

Khairunnisa, K., & Masruroh, A. (2020). Pengembangan Modul Matematika Berbasis Pendekatan
Realistic Mathematic Education pada Materi Kelipatan dan faktor Bilangan Siswa Kelas IV
Sekolah Dasar. Diskusi Panel Nasional Pendidikan Matematika, 6(1).

Suwarto, S. (2018). Konsep Operasi Bilangan Pecahan melalui Garis Bilangan. Mosharafa:
Jurnal Pendidikan Matematika, 7(3), 327-336.

Johar, R., Mahmud, F., Mahdalena, M., & Rusniati, R. (2017). Miskonsepsi siswa sekolah dasar
pada pembelajaran bilangan desimal. Sekolah Dasar: Kajian Teori dan Praktik Pendidikan, 25(2),
160-167.

Purwaningrum, J. P., & Bintoro, H. S. (2019, May). Miskonsepsi matematika materi bilangan pada
mahasiswa calon guru sekolah dasar. In Prosiding Seminar Nasional MIPA Kolaborasi (Vol. 1,
No. 1, pp. 173-180).
Yuda, E. K. (2020, November). Sifat-Sifat Operasi Hitung Perkalian Bilangan Bulat Dalam
Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. In Proseding Didaktis: Seminar Nasional Pendidikan
Dasar (Vol. 5, No. 1, pp. 294-301).

Purwaningrum, J. P., & Bintoro, H. S. (2019, May). Miskonsepsi matematika materi bilangan pada
mahasiswa calon guru sekolah dasar. In Prosiding Seminar Nasional MIPA Kolaborasi (Vol. 1,
No. 1, pp. 173-180).

Anda mungkin juga menyukai