Anda di halaman 1dari 12

PENERAPAN TEORI BILANGAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-

HARI

Makalah ini disusun dalam rangka untuk memenuhi tugas kelompok


dalam mata kuliah Teori Bilangan
Dosen Pembimbing: Mitha Hapsari Jannah, S.Si, M.Pd

Disusun oleh:
Kelompok 8
Kelas 2E

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO
2014MOTTO
Artinya: Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan saling mengenal.
Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa.
Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha teliti.
{QS. Al-Hujurat : 13 }
Artinya: Sungguh, Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu)
bagi orang yang mengaharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan banyak
mengingat Allah.
{QS. Al-Ahzab : 21}

Nama Anggota:
1. Sohibul Burhan (132140204)
2. Wiwit Hermansyah (132140251)
3. Ahsanul Fikri (132140186)
4. Yusuf Subekti (132140196)

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikun Warahmatullahi Wabarakatuh.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas karunia dan rahmatNya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan lancar. Penyusunan
makalah ini dapat diselesaikan berkat adanya dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak.
Untuk itu Penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
antara lain kepada:
1. Mitha Hapsari Jannah, S.Si, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah membimbing
dengan penuh ketelitian dan kesabaran.
2. Kedua orang tua kami yang telah mendidik dan memberikan doa restu sehingga makalah ini
dapat diselesaikan.
3. Seluruh staf perpustakaan Universitas Muhammadiyah Purworejo yang telah memberikan
fasilitas pada kami berwujud buku-buku sumber.
4. Serta semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
sebab itu kritik dan saran yang membangun bagi kesempurnaan makalah ini akan kami terima
dengan senang hati. Harapan penyusun semoga penyusunan makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi penyusun khususnya pemerhati pendidikan pada umumnya dan semoga
merupakan suatu wujud pengabdian kita kepada Allah SWT.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Purworejo, Maret 2014

Penyusn
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan sehari-hari banyak hal-hal yang berkaitan dengan penerapan ilmu
matematika khususnya dalam kajian materi Teori Bilangan. Oleh karena itu kami sebagai
penulis makalah mengambil judul “ Penerapan Teori Bilangan dalam Kehidupan Sehari-hari “
yang disusun dalam rangka memenuhi tugas kelompok mata kuliah teori bilangan.
Dengan demikian diharapkan agar para mahasiswa atau calon pendidik akan lebih mudah
dalam mempelajari dan memahami manfaat dari penerapan teori bilangan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa sajakah penerapan teori bilangan dalam kehidupan sehari-hari ?
2. Apa sajakah peranan teori bilangan dalam kehidupan islam ?
3. Apakah kontribusi teori bilangan untuk pendidikan islam?
C. Tujuan Penulisan Makalah
1. Untuk mengetahui penerapan teori bilangan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Untuk mengetahui peranan teori bilangan dalam kehidupan islam.
3. Untuk mengetahui kontribusi teori bilangan untuk pendidikan islam.

BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Teori Bilangan
Bilangan adalah suatu konsep matematika yang digunakan untuk pencacahan (count) dan
pengukuran (measure). Simbol ataupun lambang yang digunakan untuk mewakili suatu
bilangan disebut sebagai angka atau lambang bilangan. Dalam matematika, konsep bilangan
selama bertahun-tahun lamanya telah diperluas untuk meliputi bilangan nol, bilangan negatif,
bilangan rasional, bilangan irasional, dan bilangan kompleks. Secara tradisional, teori
bilangan adalah cabang dari matematika murni yang mempelajari sifat-sifat bilangan bulat
dan mengandung berbagai masalah terbuka yang dapat mudah mengerti sekalipun bukan oleh
ahli matematika.
B. Sejarah Teori Bilangan
Sejarah menunjukkan bahwa permulaan Matematika berasal dari bangsa Mesir yang
bermukim sepanjang aliran sungai Nil di Afrika bangsa Babilonia sepanjang sungai Tigris
dan Eufrat, bangsa Hindu sepanjang sungai Indus dan Gangga, bangsa Cina sepanjang sungai
Huang Ho dan Yang Tze. Mereka memerlukan perhitungan, Diperlukan alat-alat pengukur
untuk mengukur persil-persil tanah yang dimiliki. Peningkatan peradaban memerlukan cara
menilai kegiatan perdagangan, keuangan dan pemungutan pajak. Untuk keperluan praktis itu
diperlukan bilangan-bilangan.

Bilangan pada awalnya hanya dipergunakan untuk mengingat jumlah, namun dalam
perkembangannya setelah para pakar matematika menambahkan perbendaharaan simbol dan
kata-kata yang tepat untuk mendefenisikan bilangan maka matematika menjadi hal yang
sangat penting bagi kehidupan dan tak bisa kita pungkiri bahwa dalam kehidupan keseharian
kita akan selalu bertemu dengan yang namanya bilangan, karena bilangan selalu dibutuhkan
baik dalam teknologi, sains, ekonomi ataupun dalam dunia musik, filosofi dan hiburan serta
banyak aspek kehidupan lainnya.Bilangan dahulunya digunakan sebagai symbol untuk
menggantikan suatu benda misalnya kerikil, ranting yang masing-masing suku atau bangsa
memiliki cara tersendiri untuk menggambarkan bilangan dalam bentuk simbol diantaranya,
pada abad ke-X ditemukanlah manuskrip Spanyol yang memuat penulisan simbol bilangan
oleh bangsa Hindu-Arab Kuno dan cara penulisan inilah yang menjadi cikal bakal penulisan
simbol bilangan yang kita pakai hingga saat ini.

C. Sistem Bilangan

Kompleks ( )

Real ( )
Imajiner ( )

Rasional ( )
Irasional
Bulat ( )
Pecahan
Cacah ( )
Bulat negatif ( )
Asli ( )
Nol (0)
Prima (P)
Satu (1)
Komposit (k)

a. Bilangan kompleks ( )
Berbentuk yan terbentuk a + bi , a,b Riil dan i bilangan imajiner dimana i=
Contoh :
=
= .
= , adalah bilangan kompleks a + bi = 0 +
=
b. Bilangan riil ( )
Anggotanya adalah semua bilangan yang terdapat pada garis bilangan.
Contohnya :
c. Bilangan Imajiner (i)
Adalah bilangan yang berupa
d. Bilangan Rasional ( atau quotient)
Bilangan yang dapat dinyatakan dalam ; a,b (bilangan bulat) dan b ≠ 0
Contoh : , ,
Bilangan rasional mempunyai bentuk desimal yang selalu berulang.
e. Bilangan Irasional (belum diketahui simbol / lambangnya)
Bilangan yang tidak dapat dinyatakan dalam
Contoh : .
Bilangan irasional memilik bentuk desimal yang tidak berulang.
f. Bilangan Bulat ( )
Merupakan bilangan yang terdiri atas bilangan asli (bilangan bulat positif), nol (0) dan lawan
dari bilangan asli (bilangan bulat negatif). Bilangan bulat jika a habis dibagi b (a kelipatan
b) atau b habis membagi a(b faktor dari a)
Contoh :
g. Bilangan pecahan
Anggotanya adalah bilangan rasional selain bilangan bulat.
Dinyatakan dalam bentuk , dengan a,b adalah bilangan cacah dan b 0 , macam-macam
pecahan, yaitu :
1. Pecahan biasa ; a < b
Contoh :
2. Pecahan campuran ; a > b
Contoh :
3. Pecahan desimal ; bentuk lain dari pecahan
Contoh :
h. Bilangan Cacah
Bilangan yang anggotanya adalah bilangan bulat positif dan bilangan nol ;
Contoh : 0,1,2,3,4,...
i. Bilangan asli ( )
Bilangan yang anggotanya adalah bilangan bulat positif , bukan bilangan 0 , dan bukan
bilangan ,
Contoh : 1,2,3,4,5,......
j. Bilangan bulat negatif ( )
Bilangan yang anggotanya adalah bilangan yang bukan bilangan bulat positif dan bukan
bilangan 0
Anggotanya adalah lawan dari bilangan asli yaitu -1,-2,-3,-4,......
k. Bilangan nol (0)
Bilangan netral , dimana
l. Bilangan prima ( )
Merupakan bilangan asli yang mempunyai tepat 2 faktor yaitu 1 dan bilangan itu sendiri
m. Bilangan komposit ( )
Merupakan bilangan asli yang anggotanya mempunyai lebih dari dua faktor selain 1 dan
bilangan prima ; ex: 8
n. Bilangan satu (1)
Bilangan asli selain bilangan prima dan bilangan komposit.
D. Operasi bilangan
a. Penjumlahan
Bentuk lain penjumlahan yaitu pengurangan. Pengurangan adalah penjumlahan dengan
bilangan negatif.
b. Perkalian
Bentuk lain perkalian yaitu pembagian. Pembagian adalah perkalian dengan bilangan
pecahan.
E. Aksioma Bilangan
1. Aksioma Medan
 Aksioma 1 ( hukum komutatif atau pembalikan )
x + y = y + x dan xy = ya.
 Aksioma 2 ( hukum assosiatif atau pengelompokkan )
x+(y + z) = (x + y)+z dan x(yz) = (xy)z
 Aksioma 3 ( hukum distributif atau penyebaran )
a. Distributif kanan
b. Distributif Kiri
 Aksioma 4 (eksitensi unsur identitas )
Unsur identitas adalah suatu bilangan yang jika dioperasikan (dijumlahkan / dikalikan)
dengan bilangan tertentu maka hasilnya adalah bilangan tertentu itu sendiri.
Terdapat dua bilangan riil berbeda yang dilambangkan sebagai 0 dan 1, sehingga untuk
setiap bilangan riil x, didapat 0 + x = x dan x.1 = x
 Aksioma 5 (eksitensi negatif / invers terhadap penjumlahan)
Invers adalah suatu bilanganyang jika dioperasikan dengan bilangan yang ditetapkan
maka hasilnya unsur identitas ( 0 atau 1 ).
Setiap bilangan riil x, terdapat bilangan riil y, sehingga :
 Aksioma 6 (eksitensi resiprokal / invers terhadap perkalian )
Setiap bilangan riil x terhadap k sama dengan 0, terdapat bilangan riil y , sehingga :

2. Aksioma Urutan
 Aksioma 7
 Aksioma 8
Untuk semua x yang tidak sama dengan 0, x anggota atau –x anggota tapi tidak mungkin
keduanya sekaligus.
1. Positif
Contoh :

2. Negatif
Contoh :
 Aksioma 9
Nol bukan anggota . Ada nilainya sama dengan nol. Contoh :
Nol merupakan genap karena habis dibagi2 (Unsur identitas)
3. Aksioma kelengkapan
 Aksioma 10
Setiap himpunan bilangan riil S yang memiliki batas atas, juga memiliki suprenum.
Suprenum tersebut yaitu sesuatu bilangan riil B, maka B = sup (5)
BAB III
PEMBAHASAN MASALAH
A. Manfaat teori bilangan bagi kehidupan sehari-hari
Banyak sekali penerapan/aplikasi teori bilangan dalam kehidupan sehari misalnya pada
disiplin ilmu fisika, bidang kedokteran, pendidikan maupun bidang ekonomi. Pada makalah
ini membahas penerapan bilangan pada kehidupan sehari-hari
1. Penerapan pada termometer
Pernahkah kalian memperhatikan termometer? Termometer adalah alat yang digunakan
untuk mengukur suhu suatu zat. Pada pengukuran menggunakan termometer, untuk
menyatakan suhu di bawah 0oC digunakan tanda negatif.
Selama bulan Januari suhu tertinggi di kota Berlin, Jerman 2 o C di atas titik beku (0o C)
dan suhu terendah 3o C di bawah titik beku. Bilangan apakah yang digunakan untuk kondisi
cuaca seperti di atas? Cukupkah bilangan asli atau bilangan cacah untuk menyatakan kondisi
suhu tersebut? Perhatikanlah uraian berikut ini.
Untuk suhu 2o C di atas titik beku (0o C) biasa ditulis +2o C atau 2o C, sedangkan untuk
suhu 3o C di bawah titik beku (0o C) biasa ditulis –3o C. Bilangan +2 dan –3 adalah contoh
bilangan bulat dan berturut-turut disebut bilangan bulat positif dan bilangan bulat negatif (+2
dibaca positif 2 dan –3 dibaca negatif 3).
2. Penerapan pada Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru
Para peserta seleksi penerimaan mahasiswa baru (SPMB) pada ujian matematika
ditetapkan aturan bahwa jika siswa menjawab benar suatu butir soal diberi skor 4, jika tidak
menjawab diberi skor 0, dan jika menjawab salah diberi skor -1.Misalnya, jika ada 40 soal.
Kamu bisa menjawab 25 soal dan dari jawaban soal tersebut ternyata yang benar hanya 10
soal. Berapakah nilai kamu jadinya?

Dari 40 soal yang terjawab dengan benar ada 10 soal, yang terjawab salah ada 15 soal
dan sisanya lagi 15 soal tidak di jawab. Jika menjawab benar di beri skor 4 maka nilai kamu
untuk jawaban benar adalah 10 x 4 = 40, sedangkan karena kamu juga menjawab 15 soal
dengan salah maka skor kamu dikurangi lagi (menjawab soal salah diberi skor -1) 15x(-1) =
-15. Untuk tidak menjawab soal diberi skor 0 (nol) jadi untuk tidak menjawab soal adalah 15
x 0 = 0. Jadi skor totalnya adalah skor menjawab benar + skor menjawab salah + skor tidak
menjawab: 40 + (-15) + 0 = 25
3. Penerapan pada kapal selam
Selain digunakan pada termometer dan tes ujian SPMB, bilangan bulat juga digunakan
pada kapal selam. Kapal selam digunakan untuk kepentingan penjagaan, perang, dan operasi-
operasi penyelamatan. Oleh karena itu, para penyelam dan kapten kapal selam perlu
mengetahui tingkat kedalaman laut. Jika permukaan air laut dinyatakan 0 meter maka tinggi
di atas permukaan laut dinyatakan dengan bilangan positif dan kedalaman di bawah
permukaan laut dinyatakan dengan bilangan negatif. Misalnya, kedalaman 10 m di bawah
permukaan laut ditulis –10m.
4. Penerapan Teori Bilangan Bulat dalam Bidang Teknologi.
Seiring dengan perkembangan zaman, maka munculah cabang matematika baru yang
disebut dengan matematika diskrit. Perkembangan yang pesat dari ilmu matematika diskrit ini
berkaitan erat dengan perkembangan pesat dari dunia komputer digital, karena komputer
digital bekerja secara diskrit. Perkembangan matematika diskrit ini juga diikuti dengan
perkembangan ilmu lainnya yang memakai matematika sebagai landasan ilmunya. Salah
satunya adalah ilmu kriptrografi yang memakai teori bilangan bulat sebagai landasan
ilmunya. Dalam paparan di bawah ini akan dijelaskan bahwa matematika diskrit khusunya
teori bilangan bulat memiliki hubungan yang sangat erat dengan ilmu kriptografi. Selain itu
akan dijelaskan pula mengenai aplikasi dari ilmu keriptografi ini dalam kehidupan sehari-
hari.
Kriptografi ini adalah suatu cabang ilmu yang digunakan untuk menjaga kerahasiaan
pesan dengan cara menyamarkannya dan menjadikan bentuk sandi yang tidak mempunyai
makna.
5. Penerapan teori bilangan dalam bidang ekonomi.
Dalam perdagangan sangat berkaitan erat dengan matematika karena dalam perdagangan
pasti akan ada perhitungan, di mana perhitungan tersebut bagian dari matematika khususnya
pada teori bilangan seperti bilangan cacah.
Seperti halnya teori bilangan digunakan dibidang perniagaan yang menggunakan angka
dari 0-9 yang merupakan bilangan cacah.
Contohnya, jumlah harga yang harus dibayar ketika kita membeli sesuatu. Selain itu
disaat kita mempunyai hutang pada penjual, hutang tersebut termasuk bilangan pencacahan.
6. Penerapan teori bilangan dalam bidang sains
Bilangan imajiner dan atau bilangan kompleks ini sering dipakai di bidang teknik elektro
dan elektronika untuk menggambarkan sifat arus AC (listrik arus bolak-balik) atau untuk
menganalisa gelombang fisika.
7. Penerapan Teori Bilangan dibidang Musik
Teori bilangan dalam bidang musik dapat digunakan sebagai simbol not pada nada. Yaitu
bilangan asli yang dimulai dari 1 (satu) sampai 7 (tujuh).
Contohnya, 1= do, 2= re, 3=mi, 4= fa, 5=sol, 6=la, 7=si

B. Masukan Teori Bilangan Dalam Kehidupan Islam


Dalam kehidupan islam teori bilangan sangat bermanfaat diantarnya:
1. Untuk memperkirakan tanggal misalnya dalam menentukan tanggal 11 syawal, dalam teori
bilangan angka yang di mulai dari 1 sampai tak hingga merupakan bilangan asli.
2. Teori bilangan bisa digunakan pada dunia islam, misalnya dalam penandaan ayat al Qur’an,
dengan menggunakan bilangan memudahkan umat islam untuk menunjukan jumlah juz, surat
dan ayat dalam al Qur’an.

3. Selain itu, dalam dunia perniagaan teori bilangan juga dapat digunakan seperti pada saat kita
mendapat untung dan rugi. Kita akan rugi jika uang modal tidak dapat kembali untuk
membeli modal untuk perdagangan.

C. Teori Bilangan Dalam Pendidikan Islam


Di bidang matematika, para pakar matematika Muslim telah memberi kontribusi nyata
dalam menemukan berbagai macam teori, seperti sistem bilangan desimal, sistem operasi
dalam matematika seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dan penarikan
akar. Selain itu, mereka juga memperkenalkan angka-angka dan lambang bilangan, termasuk
angka nol (zero). Mereka juga menemukan bilangan phi. Pakar matematika Muslim itu antara
lain: al-Khawarizmi, al-Kindi, al-Karaji, al-Battani, al-Biruni. Berikut kontribusi teori
bilangan untuk pendidikan islam,
1. Teori bilangan sangat berperan penting dalam kehidupan sehari-hari, ketika kita akan
melakukan sholat, kita harus memperhatikan kapan waktu sholat sudah masuk. Yaitu dengan
cara kita melihat jadwal jam sholat. Sedangkan jam itu terdiri dari angka 1-12, merupakan
bilangan asli.
2. Membantu penilaian peserta didik (santri)
Para pendidik dalam suatu lembaga pendidikan islam tentu menggunakan bilangan untuk
menilai hasil belajar para santri, yaitu menggunakan angka o sampai dengan 10 ssebagai
penilaian untuk para santri.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan mempelajari teori bilangan kita mempu mengetahui apa saja manfaat teori
bilangan bagi kehidupan dan juga kontribusinya untuk Islam serta Pendidikan Islam.

B. Saran
Agar makalah ini dapat membantu mahasiswa untuk lebih memahami pengunaan teori
bilangan dalam kehidupan sehari-hari dan kontribusi teori bilangan bagi dunia pendidikan
islam.

DAFTAR PUSTAKA

http://ku-mathitung.blogspot.com/p/sejarah-teori-bilangan.html

http://matematikaoye.wordpress.com/sejarah-teori-bilangan-3/

http://id.wikipedia.org/wiki/Teori_bilangan

http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&cad=rja
Tim Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah . 2009. Pedoman Hisab Muhammadiyah.
Yogyakarta: Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.

Anda mungkin juga menyukai