Anda di halaman 1dari 14

PENGANTAR BILANGAN, MELIPUTI SEJARAH BILANGAN,

MACAM-MACAM BILANGAN YANG DIGUNAKAN DI


MASYARAKAT

Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas

Mata Kuliah: Matematika MI/SD

Dosen :Ibu Dian Mustika Anggraini, M.Pd.

Disusun Oleh :PGMI-A / Kelompok 3

1. Ardhilla Nuril Adha (2210310007)

2. Diajeng Septia Winni Ardila (2210310013)

3. Muhammad Miftah Farid (2210310020)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS

2023
A. Pendahuluan

Dalam menghitung (counting), seorang matematikawan biasanya tidak


menghitung jumlah dari objek-objek dalam suatu koleksi pada suatu waktu, tetapi
lebih mencari untuk menentukan pola-pola dan hubungan diantara objek-objek
yang memungkinkan mereka untuk menghitung dengan cara tidak langsung. Dalam
hal ini, menghitung terjadi dalam banyak bagian dari matematika dan sering
melibatkan metode-metode yang cukup canggih.

Beberapa formula menghitung kuno dapat ditelusuri pada abad ke-7. Tetapi teori
menghitung ini mulai dikembangkan pada abad ke-16, ketika para matematikawan
mulai menganalisis permainan judi (games of change) tertentu. Dalam usaha untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang pelemparan dadu dan penarikan kartu-
kartu, beberapa orang metematikawan Eropa pada saat itu mulai mengorganisasi
hasil-hasil mereka ke dalam teori menghitung yang formal. Salah seorang tokoh
utama dalam pengembangan ini adalah matematikawan Perancis, Blaise Pascal,
yang menulis sebuah makalah berkaitan dengan teori kombinasi-kombinasi.

Karya yang dilakukan oleh pascal dan yang lain sekarang dikembangkan dalam
suatu cabang matematika yang disebut Combinatorial Analysis (kombinatorik).
Dua aspek besar dalam subyek ini adalah permutasi dan kombinasi yang
mempunyai aplikasi dalam teori bidang peluang. Kombinatorial (kombinatoric)
adalah cabang matematika yang mempelajari pengaturan obje- objek. Solusi yang
ingin kita peroleh dengan kombinatorial ini adalah jumlah cara pengaturan objek-
objek tertentu di dalam kumpulannya. Kombinatorial didasarkan pada hasil yang
diperoleh dari suatu eksperimen/ percobaan atau event (kejadian/ peristiwa).
Percobaan adalah proses fisik yang hasilnya dapat diamati1.

1
Mas'ud, Muhamad. Dahsyatnya Misteri Bilangan-bilangan & Angka-angka dalam Al-qur'an.
Yogyakarta: Laksana, 2011.

2
PENGANTAR BILANGAN, MELIPUTI SEJARAH BILANGAN, MACAM-MACAM BILANGAN YANG DIGUNAKAN DI MASYARAKAT

B. Pembahasan

1. Sejarah Bilangan

Pada mulanya di zaman purbakala banyak bangsa-bangsa yang bermukim


sepanjang sungai-sungai besar. Bangsa Mesir sepanjang sungai Nil di Afrika,
bangsa Babilonia sepanjang sungai Tigris dan Eufrat, bangsa Hindu sepanjang
sungai Indus dan Gangga, bangsa Cina sepanjang sungai Huang Ho dan Yang Tze.
Bangsa-bangsa itu memerlukan keterampilan untuk mengendalikan banjir,
mengeringkan rawa-rawa, membuat irigasi untuk mengolah tanah sepanjang sungai
menjadi daerah pertanian untuk itu diperlukan pengetahuan praktis, yaitu
pengetahuan teknik dan matematika bersama-sama.
Sejarah menunjukkan bahwa permulaan Matematika berasal dari bangsa yang
bermukim sepanjang aliran sungai tersebut. Mereka memerlukan perhitungan,
penanggalan yang bisa dipakai sesuai dengan perubahan musim. Diperlukan alat-
alat pengukur untuk mengukur persil-persil tanah yang dimiliki. Peningkatan
peradaban memerlukan cara menilai kegiatan perdagangan, keuangan dan
pemungutan pajak. Untuk keperluan praktis itu diperlukan bilangan-bilangan.2
Bilangan pada awalnya hanya dipergunakan untuk mengingat jumlah, namun
dalam perkembangannya setelah para pakar matematika menambahkan
perbendaharaan simbol dan kata-kata yang tepat untuk mendefenisikan bilangan
maka matematika menjadi hal yang sangat penting bagi kehidupan dan tak bisa kita
pungkiri bahwa dalam kehidupan keseharian kita akan selalu bertemu dengan yang
namanya bilangan, karena bilangan selalu dibutuhkan baik dalam teknologi, sains,
ekonomi ataupun dalam dunia musik, filosofi dan hiburan serta banyak aspek
kehidupan lainnya.
Bilangan dahulunya digunakan sebagai symbol untuk menggantikan suatu benda
misalnya kerikil, ranting yang masing-masing suku atau bangsa memiliki cara
2
Munir, Rinaldi. Matematika Diskrit. Bandung: informatika, 2005.

3
tersendiri untuk menggambarkan bilangan dalam bentuk simbol. Simbol bilangan
bangsa Arab yang dibuat pada abad ke-11 dan dipakai hingga kini oleh umat Islam
di seluruh dunia. Simbol bilangan bangsa Yunani Kuno.
Simbol bilangan bangsa Romawi yang juga masih dipakai hingga kini. Dalam
perkembangan selanjutnya, pada abad ke-X ditemukanlah manuskrip Spanyol yang
memuat penulisan simbol bilangan oleh bangsa Hindu-Arab Kuno dan cara
penulisan inilah yang menjadi cikal bakal penulisan simbol bilangan yang kita pakai
hingga saat ini (Munir 2004, 3).
Untuk memotivasi pembelajaran bilangan real dapat diceritakan secara singkat
sejarah bilangan sebagai berikut. Bilangan selalu muncul akibat kebutuhan manusia.
Bilangan yang pertama kali dikenal adalah bilangan asli. Bilangan ini muncul akibat
kebutuhan manusia untuk menghitung. Kemudian muncul bilangan nol, suatu
bilangan yang menyatakan kekosongan. Maka dikenalkan bilangan cacah. Setelah
operasi hitung dikenal, muncul bilangan negatif untuk mengatasi kebutuhan akan
hasil pengurangan dua bilangan asli yang bilangan pertama lebih kecil dari bilangan
kedua, maka dikenalkan bilangan bulat. Kemudian untuk mengatasi masalah
pembagian dua bilangan yang hasilnya bukan bilangan bulat, diperlukan bilangan
rasional. 3
Sedangkan bilangan irasional muncul karena adanya operasi pangkat dua, ketika
ternyata diketahui bahwa tidak selalu ada bilangan rasional yang memenuhi a 2 =b.
Gabungan Bilangan Rasional dan Irasional kemudian disebut bilangan Real. Sekitar
abad 16, para ahli matematika mulai menggunakan bilangan yang memiliki akar

negatif, contohnya √−1, √−15, √−8, dan sebagainya. Maka muncullah himpunan
bilangan imajiner. Selanjutnya, bilangan yang terbentuk dari bilangan real dan
bilangan imajiner disebut bilangan kompleks (Mas’ud 2011,13).
2. Macam-macam Bilangan
a. Bilangan asli/Natural Numbers

3
Rosen, kenneth H. Elementary Number Theory and its applications sixth
edition. united state: Pearson, 2011.

4
PENGANTAR BILANGAN, MELIPUTI SEJARAH BILANGAN, MACAM-MACAM BILANGAN YANG DIGUNAKAN DI MASYARAKAT

Bilangan asli adalah yang digunakan untuk menghitung. Karena dalam


menghitung kita memulai dengan 1, maka himpunan bilangan asli juga dimulai
dari 1, 2, 3, 4,….dan seterusnya.
Simbol yang sering digunakan untuk himpunan bilangan asli adalah A atau
N. Bilangan asli dibagi menjadi 2 kelompok yaitu bilangan genap dan bilangan
ganjil. Bilangan genap adalah bilangan yang habis dibagi 2, sedangkan bilangan
ganjil tidak habis dibagi 2.
- Bilangan genap adalah bilangan yang habis dibagi 2. Himpunan bilangan
genap adalah G.
Contoh : {2, 4, 6, 8,…, dan seterusnya}
- Bilangan ganjil adalah bilangan yang tidak habis dibagi 2. Himpunan
bilangan ganjil adalah J
Contoh : {1, 3, 5, 7,…, dan seterusnya}.4
Contoh soal bilangan asli:
A dan B adalah dua buah bilangan asli yang memenuhi A = √B. Jika A + B < 21,
maka nilai terbesar dari A + B adalah ….
Jawab:
A dan B adalah angka 1, 2, 3, 4, 5, dan seterusnya.

Persamaan A = √B. Dari persamaan ini kita tahu kalau nilai A itu sama dengan
nilai √B. Kita bisa kuadratkan kedua nya Jadi, persamaannya menjadi A^2 = B.

Misalnya, B = 1, maka A = √1 . Jadi, A = 1.

B = 4, Maka A =  √4 = 2

B = 9, Maka A =  √9 = 3

B = 16, Maka A =  √16 = 4

4
Varberg, Dale, and Edewin J Purcell. Kalukulus Jilid Satu. Bandung:
Binarupa Aksara, 2003.

5
B = 25, Maka A =  √25 = 5

Hasil penjumlahan A dan B terbesar yang kurang dari 21. Maka kita bisa
memilih jumlah yang paling mendekati 21 adalah 20. Jadi, jawabannya
adalah 20.

b. Bilangan Cacah/Whole Numbers


Bilangan cacah adalah semua bilangan asli ditambah dengan 0. Antara lain
0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, dan seterusnya. Bilangan cacah biasa digunakan
dalam berbagai operasi hitung, baik itu pembagian, perkalian, penambahan,
ataupun pengurangan. Simbol bilangan cacah adalah C.
Contoh:
Tentukan bilangan-bilangan berikut yang cacah: termasuk ke dalam anggota
bilangan -3, 5, 7, -2, 0.5, 0, 0.2, 8, 2.5, 15
Jawaban:
C = {0, 5, 7, 8, 15}
0, 5, 7, 8, dan 15 adalah anggota himpunan C (cacah).
-2 dan -3 adalah anggota himpunan Z (bulat).
0.2, 0.5, dan 2.5 adalah anggota Q (rasional).
c. Bilangan bulat/Integers
Bilangan bulat adalah bilangan yang didalamnya memuat bilangan positif
dan bilangan negatif. Operasi hitung angka terdiri dari penjumlahan,
pengurangan, perkalian dan pembagian.
d. Bilangan rasional
Bilangan rasional adalah bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk
p/q, dimana p dan q adalah bilangan bulat dan q  0. Simbol bilangan rasional
adalah Q.
Jika p habis dibagi q maka bilangan itu adalah bilangan bulat (pecahan
palsu), jika tidak maka berupa pecahan.
Contoh dari bilangan rasional adalah 2,5 ditulis dengan 5/2, lalu 1,25 ditulis
dengan 5/4, dan yang lainnya.

6
PENGANTAR BILANGAN, MELIPUTI SEJARAH BILANGAN, MACAM-MACAM BILANGAN YANG DIGUNAKAN DI MASYARAKAT

e. Bilangan irasional
Bilangan irasional adalah bilangan yang tidak dapat dinyatakan dalam
bentuk p/q, dimana p dan q adalah bilangan bulat dan q  0.
Contoh bilangan irasional adalah 22/7 memiliki nilai 3.142857142... dan
seterusnya.
f. Bilangan Real/Bilangan Nyata
Bilangan real adalah gabungan dari bilangan rasional dan bilangan
Irasional. Simbol bilangan real adalah R.
Operasi hitung pada bilangan real meliputi antara lain penjumlahan,
pengurangan, perkalian, pembagian, pemangkatan, penarikan akar, dan
logaritma.
Sifat tertutup (closure): Jika dilakukan operasi tertentu pada 2 anggota
suatu himpunan bilangan dan hasilnya adalah bilangan yang merupakan anggota
himpunan bilangan itu maka dikatakan himpunan itu tertutup dalam operasi
tersebut.5
Contoh:
Dalam himpunan bilangan asli. Operasi penjumlahan bersifat tertutup,
tetapi operasi pengurangan tidak, karena 5–7 = -2, dan –2 bukanlah anggota
bilangan asli. Identitas pada penjumlahan adalah 0 sedangkan identitas pada
perkalian adalah 1.
- Invers penjumlahan adalah lawannya, misalnya invers a adalah –a.
- Invers perkalian adalah kebalikannya, misalnya invers a adalah 1/a.6
g. Bilangan negatif
Bilangan negatif merupakan suatu bilangan yang memiliki nilai
minus (-) atau negatif.
Contoh: { dan seterusnya -5, -4, -3, -2, -1 }
h. Bilangan prima

5
Yahya, Yusuf dkk. Matematika Dasar Perguruan Tinggi. Bogor : Ghalia Indonesia, 2011.
6
Varberg, Dale, and Edewin J Purcell. Kalukulus Jilid Satu. Bandung: Binarupa Aksara, 2003.

7
Bilangan prima adalah bilangan bulat positif yang lebih besar dari
satu dan hanya bisa dibagi satu atau dengan dirinya saja.
Contohnya pada bilangan 7. Faktor pembagi bilangan tersebut hanya 1 dan
7. Bilangan prima adalah 2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, 23, 29, 31, dan 37 .
i. Bilangan pecahan
Bilangan adalah bilangan bulat yang dipisahkan dengan garis.
Bilangan ini dinyatakan dengan a/b dimana a merupakan pembilang dan b
merupakan penyebut.
Contoh bilangan adalah 3/7, 2/3, 1/2, dan 3/4.

3. Sifat-Sifat Bilangan
a) Komulatif
Sifat ini berlaku pada operasi hitung penjumlahan dan perkalian.
A+B=B+A
AxB=B×A
Contoh:

- 23 + 76 = 99 dan 76 + 23 = 99, maka:


23 + 76 = 76 + 23
- 26 × 32 = 832 dan 32 x 26 = 832, maka:
26 x 32 = 32 x 26
- 67 – 45 = 22 dan 45 – 67 = -22, maka:
67 – 45  45 – 67
Pada hitung bilangan seperti ini, jika akan dilakukan sifat komutatif maka
tanda pengurangan (merupakan tanda minus dari angka 45) ikut dipindahkan
depan.
- 32 : 4 = 8 tetapi 4 : 32 = 0,125, maka:
32 : 4  4 : 32

b) Asosiatif

8
PENGANTAR BILANGAN, MELIPUTI SEJARAH BILANGAN, MACAM-MACAM BILANGAN YANG DIGUNAKAN DI MASYARAKAT

Sifat asosiatif (pengelompokan) juga berlaku pada oerasi hitung


penjumplahan dan perkalian.
A + (B + C) = (A + B) + C
A x (B x C) = (A x B)
Contoh:
1) 8 + (15 + 7) = 8 + 22 = 30 dan
(8 + 15) + 7 = 23 + 7 = 30, maka
8 + (15 + 7) = (8 + 15) + 7
2) 5 x (7 x 9) = 5 x 63 = 315 dan
(5 × 7) × 9 =35 x 9 = 315, maka
5 x (7 x 9) = (5 x 7) × 9
c) Distributif
Sifat distributive berlaku untuk perkalian penjumlahan perkalian
pengurangan.
A x (B + C) = AB + AC
A x (B - C) = AB - AC
Sifat distributif ini dapat digunakan dengan cara dibalik.
Contoh:
Untuk menentukan nilai 45 x 24 + 45 x 36 akan lebih sederhana dalam
penghitungannya jika dikerjakan dengan cara:
45 x 24 + 45 × 36 = 45 (24 + 36)
= 45 × 60
4. Operasi Bilangan
a. Penjumlahan
Jika jenis bilangan bulat yang sama dijumlahkan maka akan
menghasilkan jenis bilangan yang sama. Artinya, jika penjumlahan dilakukan
dengan bilangan bulat positif, maka hasilnya adalah bilangan bulat positif. Hal
yang sama berlaku peda bilangan negatif.
Namun, jika penjumlahan terjadi pada bilangan positif dan negatif. Maka
jenisnya ditentukan dengan jenis bilangan bulat dengan nilai paling besar.

9
b. Pengurangan
Dalam operasi pengurangan pada bilangan bulat, jika simbol minus "-"
pada bilangan bulat bertemu dengan simbol pengurangan, maka hasil
perhitungannya akan dijumlahkan.
c. Perkalian
Jika dua bilang positif dijumlahkan, maka akan menghasilkan bilangan
bulat positif. Sementara, perkalian yang melibatkan dua bilangan bulat negatif
akan menghasilkan bilangan bulat positif. Namun, jika bilang bulat positif dan
bilangan bulat negatif dikalikan, maka hasilnya adalah bilangan bulat negatif.
d. Pembagian
Terlepas suatu bilangan positif atau negatif, jika dua bilangan bulat
dengan jenis yang sama dibagi, maka akan menghasilkan bilangan bulat positif.
Namun, jika membagi bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif, maka
hasilnya adalah bilangan bulat negatif. Konsepnya pada dasarnya sama dengan
konsep operasi hitung perkalian.7

Contoh Soal Bilangan Bulat Berikut beberapa contoh soal dalam materi pelajaran
bilangan bulat:
1. Hasil dari 5 + [6:(-3)] adalah?
Jawaban:
5 + [6:(3)] = 5 + (2)
= 5-2
=3
2. Bu Salwa memiliki 92 buah mangga. Semua mangga dibagikan kepada 28
tetangganya hampir sama banyak. Banyak mangga yang diterima setiap tetangga
kira-kira... buah (gunakan taksiran terbaik)
Jawaban:
Kalimat matematika dari soal cerita:
7
Yahya, Yusuf dkk. Matematika Dasar Perguruan Tinggi. Bogor :
Ghalia Indonesia, 2011.

10
PENGANTAR BILANGAN, MELIPUTI SEJARAH BILANGAN, MACAM-MACAM BILANGAN YANG DIGUNAKAN DI MASYARAKAT

92:28
taksiran terbaik:
92 -> 90
28 -> 30
Taksiran terbaik: 92:28 = 90:30 = 3
Jadi, banyak mangga yang diterima setiap tetangga kira-kira 3 buah.
3. Rizki memiliki uang Rp20.000. Uang itu ia gunakan untuk membeli beras 2,5
kg. Ternyata harga beras per kilonya adalah Rp10.000. Mengingat jarak antara
rumah Rizki dan toko beras jauh, akhirnya Rizki memutuskan berutang dahulu
terkait kekurangannya.
Jawaban:
Uang Rizki = Rp20.000
Harga 2,5 kg beras = Rp10.000 × 2,5 = Rp25.000
Utang = harga beras – uang Rizki
Utang  = Rp25.000 – Rp20.000 = Rp5.000 atau bisa ditulis -5.000
4. Perhatikan bilangan bilangan berikut ini: -15, -17, -21, -9, -51.
Urutan yang sesuai dari bilangan bilangan tersebut apabila diurutkan dari yang
paling kecil adalah? Jawaban:
Apabila diurutkan dari yang paling kecil akan menjadi -51, -21, -17, -15, -9.
Jawaban:
Apabila diurutkan dari yang paling kecil akan menjadi -51, -21, -17, -15, -9.
5. Suhu sebuah ruangan mula mula 18ºC, setelah siang hari suhunya naik sebesar
5ºC. Dan pada malam hari suhu di ruangan tersebut turun sebesar 7ºC.
Maka ruangan tersebut sekarang menjadi...ºC.
Jawaban:
18ºC + 5ºC – 7ºC = 23ºC – 7ºC = 16ºC

6. Hasil dari (−18 + 30) : (−3 − 1) adalah?


Jawaban: (−18 + 30) : (−3 − 1) = 12 : (4) = 3
7. Pak Raeng memiliki 36 lembar kertas warna. Semua kertas warna dibagikan
kepada ketiga anaknya sama banyak. Setiap anak menerima.... lembar kertas
warna.

11
Jawaban:
Banyak kertas = 36 lembar
Banyak anak = 3 orang
Kertas yang diterima setiap anak 36:3 = 12
Jadi, setiap anak menerima 12 lembar kertas warna.8

8
Erwin Adi Putranto. 2007. Matematika itu menyenangkan. Bengawan Ilmu

12
C. Simpulan

Bilangan pada awalnya di gunakan untuk mengingat jumlah, namun dalam


perkembangannya setelah para pakar matematika menambahkan perbendaharaan
simbol dan kata-kata yang tepat untuk mendefenisikan bilangan maka matematika
menjadi hal yang sangat penting bagi kehidupan dan tak bisa kita pungkiri bahwa
dalam kehidupan keseharian kita akan selalu bertemu dengan yang namanya
bilangan, karena bilangan selalu dibutuhkan baik dalam teknologi, sains, ekonomi
ataupun dalam dunia musik, filosofi dan hiburan.

Macam-macam bilangan terdiri dari bilangan bulat, bilangan asli, bilangan


cacah, bilangan prima, bilangan genap, bilangan ganjil, bilangan pecahan, bilangan
rasional, bilangan irrasional, bilangan riil, bilangan imajiner dan bilangan
kompleks.Sifat dalam bilangan di antaranya : sifat komunikatif, sifat asosiatif, sifat
distributif. Operasi Bilangan: Penjumlahan, Perkalian, Pengurangan, Penjumlahan
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Cerdas berhitung matematika. Kharisma Solo.


Erna Juliatun. 2007. Gemar Bermain Matematika.Bengawan Ilmu.
Erwin Adi Putranto. 2007. Matematika itu menyenangkan. Bengawan Ilmu Buchori,
Ana Eqi Astuti.
Mas'ud, Muhamad. Dahsyatnya Misteri Bilangan-bilangan & Angka-angka dalam Al-
qur'an. Yogyakarta: Laksana, 2011.
Munir, Rinaldi. Matematika Diskrit. Bandung: informatika, 2005.
Rosen, kenneth H. Elementary Number Theory and its applications sixth edition. united
state: Pearson, 2011.
Varberg, Dale, and Edewin J Purcell. Kalukulus Jilid Satu. Bandung: Binarupa Aksara,
2003.
Yahya, Yusuf dkk. Matematika Dasar Perguruan Tinggi. Bogor: Ghalia Indonesia, 2011.

14

Anda mungkin juga menyukai