PENDAHULUAN
yang mengambil dua bilangan sebagai masukan dan menghasilkan satu bilangan
sampai sekarang.
1
1.2 Rumusan masalah
2
BAB II
PEMBAHASAAN
2.1SEJARAH BILANGAN
Pada masa ini, teori bilangan tidak hanya berkembang sebatas konsep, tapi
teknologi.Hal ini dapat dilihat pada pemanfaatan konsep bilangan dalam metode
maka matematika menjadi hal yang sangat penting bagi kehidupan dan tak bisa
kita pungkiri bahwa dalam kehidupan keseharian kita akan selalu bertemu dengan
yang namanya bilangan, karena bilangan selalu dibutuhkan baik dalam teknologi,
3
Bilangan dahulunya digunakan sebagai symbol untuk menggantikan suatu
benda misalnya kerikil, ranting yang masing-masing suku atau bangsa memiliki
Kuno:
Simbol bilangan bangsa Arab yang dibuat pada abad ke-11 dan dipakai
Simbol bilangan bangsa Romawi yang juga masih dipakai hingga kini:
manuskrip Spanyol yang memuat penulisan simbol bilangan oleh bangsa Hindu-
Arab Kuno dan cara penulisan inilah yang menjadi cikal bakal penulisan simbol
bilangan yang kita pakai hingga saat ini, seperti yang tampak dalam gambar
berikut:
Konsep bilangan dan proses berhitung berkembang dari jaman sebelum ada
diperdebatkan, tapi diyakini sejak jaman paling primitif pun manusia memiliki
“rasa” terhadap apa yang dinamakan bilangan, setidaknya untuk mengenali mana
yang “lebih banyak” atau mana yang “lebih sedikit” terhadap berbagai benda,
4
beberapa penelitian terhadap binatang menunjukkan binatakan juga memiliki
“rasa” itu. Suatu suku atau suku bangsa primitif, harus tau seberapa banyak
menghitung jumlah benda, satu jari untuk satu benda bisa jadi adalah asal-
kayu atau kerikil, dengan menbuat coretan di tanah atau batu, dengan membuat
catatan di kulit pohon, membuat ikatan pada ranting. Dan kemungkinan pada
B. System bilangan
Ketika bilangan maupun proses berhitung sudah semakin penting, maka suatu
sebuah bilangan, namakan b, dipilih sebagai basis untuk berhitung dan nama
bilangan diurutkan oleh bilangan 1,2,….,b. Nama bilangan yang lebih besar dari
Karena jari manusia adalah alat yang baik untuk membant proses berhitung,
tidak aneh kalau paling tepat 10 dipilih sebagai basis, nyatanya tetap dipakai
sampai hari ini di sistem bilangan modern. Lihata saja 15 adalah kombinasi 1 dan
5
Tapi terdapat bukti-bukti bahwa bilangan lain dipakai sebagai basis. Sebagai
contoh, ada penduduk asli QUEENSLAND yang berhitung “one, two, two and
one, two twos, dan much” untuk bilangan 1, 2, 3, 4, 5, dan 6, ini berarti 2
Mudah ditebak sistem bilangan dengan basis 5, lebih dikenal dengan skala
quinary (quinary scale), pernah digunakan cukup lama. Bahkan sampai hari ini,
tiga, empat, tangan, tangan dan satu, tangan dan dua…” dan seterusnya. Para
Terdapat juga bukti bahwa 12 pernah dipakai sebagai basis di jaman dulu,
membuat kalender. Pada gambaran lain ukuran jarak satu kakisama dengan 12
Sistem bilangan dengan basis 20 juga dipakai secara luas, sistem ini
digunakan oleh orang indian di amerika dan yang tidak kalah terkenal sistem
bilangan berbasis 20 ini digunakan oleh suku Maya (itu loh suku purba yang
juga ditemukan di Prancis, Denmark dan Wales. Sistem bilangan basis 20 ini lebih
menggunakan sistem bilangan dengan basis 60, dan masih digunakan saat ini
untuk menghitung sudut, dan waktu.Sistem bilangan ini lebih dikenal dengan
skala sexagesimal.
6
C. Tokoh-tokoh sejarah bilangan
Adapun penjelasan dari pendapat para ahli terdahulu tentang bilangan, sebagai
berikut :
yang paling dikenal melalui teoremanya. Dikenal sebagai “Bapak Bilangan”, dia
pada akhir abad ke-6 SM. Salah satu peninggalan Pythagoras yang terkenal adalah
segitiga siku-siku adalah sama dengan jumlah kuadrat dari kaki-kakinya (sisi-sisi
matematika.
Pecahan desimal yang digunakan oleh orang-orang Cina pada zaman kuno selama
memudahkan untuk menghitung aritmatika yang dia bahas dalam karyanya yang
berjudul Kunci Aritmatika yang diterbitkan pada awal abad ke-15 di Samarkand.
Selanjutnya menurut Abu Ali Hasan Ibnu Al-Haytam lahir Basrah Irak,
yang oleh masyarakat Barat dikenal dengan nama Alhazen. Al-Haytam adalah
7
orang pertama yang mengklasifikasikan semua bilangan sempurna yang genap,
yang berbentuk 2k-1(2k-1) di mana 2k-1 adalah bilangan prima. Selanjutnya Al-
Haytam membuktikan bahwa bila p adalah bilangan prima, 1+(p-1)! habis dibagi
oleh p.
which this margin is to small to contain”. Fermat juga hampir selalu menulis
catatan kecil sejak tahun 1603, manakala ia pertama kali mempelajari Arithmetica
karya Diophantus. Ada kemungkinan Fermat menyadari bahwa apa yang ia sebut
sebagai remarkable proof ternyata salah, karena semua teorema yang dia nyatakan
(dan Fermat mengetahui bukti untuk kasus ini) namun teorema umumnya tidak
pernah ia sebut lagi. Pada kenyataannya karya matematika yang ditinggalkan oleh
segitiga siku- siku dengan sisi bilangan bulat tidak pernah merupakan bilangan
kuadrat. Jelas hal ini mengatakan bahwa tidak ada segitiga siku-siku dengan sisi
rasional yang mempunyai luas yang sama dengan suatu bujursangkar dengan sisi
Fermat. Penting untuk diamati bahwa dalam tahap ini yang tersisa dari
prima ganjil. Jika terdapat bilangan bulat x, y, z dengan maka jika n = pq.
8
D. Sejarah Bilangan Prima
Dalam sejarah Yunani kuno tercatat nama besar Pythagoras (570 – 500 SM),
ganda 3 atau dikenal dengan istilah Pythagorean Triples yang sebenarnya telah
ada sejak 1000 tahun sebelum masa Pythagoras. Menurut catatan sejarah bangsa
segitiga siku-siku, harus relatif prima dan tidak mempunyai faktor prima selain 2,
3 atau 5. Sebagai contoh, tiga angka seperti (56,90,106) adalah Babylonian Triples
generatornya akan menghasilkan bilangan 56, 90, 106, tetapi untuk ketiga
dalam buku IX Elements (300 SM) diberikan bukti dari sebuah proposisi, yaitu :
number).
9
Untuk n = 2m-1.(2m – 1) dan n = 2m-1. p, dengan pembagi-pembagi : 1, 2, 22,
…, 2m-1, p, 2p, …,
2m-1.p
Jumlah pembagi-pembaginya :
1 + 2 + 22 +… + p + 2p +
… + 2m-1.p
Pada masa itu bangsa Yunani telah menemukan 4 bilangan sempurna yaitu 6,
28, 496 dan 8128 (Kart : 458). Berkenaan dengan bilangan sempurna ini, sekitar
2000 tahun kemudian seorang matematikawan Euler pada tahun 1947 telah
mampu menunjukkan bahwa semua bilangan sempurna yang didapat dari rumusan
di atas adalah genap. Tidak diketahui sampai hari ini apakah ada bilangan
menyatakan bahwa “ Tidak ada bilangan prima yang terakhir (There is no last
kontradiksi.
Untuk hal tersebut perhatikanlah definisi bahwa suatu bilangan p prima jika p ¹1
dan pembagi-pembaginya hanya 1 dan p dengan demikian hanya p½p dan 1½p.
Misalkan p1, p2, p3, …, pn adalah n prima berbeda maka bilangan prima dapat
dinyatakandengan:
10
a = p1 .p2 .p3 . ….pn + 1, maka p1 ½a , karena p1 ½ p1 . p2 .p3 . ….pn dan
andaikan p1½a maka p1 ½(a - p1 . p2 . p3 . ….pn ) atau p1 ½1, tentu hal ini tidak
Dengan demikian ada suatu bilangan a yang tidak terbagi oleh bilangan prima
manapun dengan pengambilan suatu n. Dalam hal ini a adalah bilangan prima
yang besarnya ditentukan oleh n. Nilai n dapat membesar sampai tak hingga.
atau zaman batu tua sekitar 30.000 tahun yang lalu.Tanda yang digunakan untuk
mewakili suatu angka pada zaman tersebut yakni irisan-irisan atau ukiran yang
digoreskan pada dinding gua atau pada tulang, kayu, atau batu.Satu irisan
menandakan satu benda, oleh karena itu sepuluh rusa kutub ditandai oleh sepuluh
yang dihitung. Karena sistem yang digunakan sangat tidak praktis untuk mewakili
suatu angka,
tali. Pada abad ketiga belas, suku Inca menggunakan sistem yang sama dengan
mengembangkan quipu, suatu tali yang disusun secara horizontal dimana dari tali
panjang dari tali, dan warna serta posisi benang menandakan tingkatan
11
sistem bilangan untuk merepresentasikan banyaknya obyek yang berbeda-beda
yang menggunakan batu tanah liat yang disebut calculibahasa latin dari calculi
yakni calculus. Tanah liat bangsa Sumeria tersebut digunakan pada abad keempat
sebelum masehi.Batu tanah liat kecil yang berbentuk kerucut mewakili banyaknya
satu obyek, yang berbentuk bola mewakili banyaknya sepuluh, dan batu tanah liat
A. Penemuan Angka
yang juga menggunakan sistem bilangan yang sama dengan bangsa Babylonia.
Bangsa Maya misalnya menggunakan garis sebagai representasi dari angka lima
dan titik yang mewakili angka satu. Mereka menuliskan 19 dengan tiga garis dan
empat titik.Bangsa Mesir kuno menggunakan garis untuk mewakili satuan, bentuk
pegangan keranjang untuk puluhan, bentuk gulungan tali untuk ratusan, dan
bentuk bunga lotus untuk mewakili ribuan. Sistem bilangan tersebut adalah
contoh sistem bilangan penjumlahan, karena nilai dari suatu angka sama dengan
jumlah nilai dari simbol yang mewakilinya. Bangsa Romawi yang menemukan
romawi ini yakni, apabila menempatkan angka yang lebih kecil di depan sebelum
12
bilangan yang lebih besar maka akan menandakan pengurangan misalnya IX
berarti 10 – 1 = 9.
Pada sistem bilangan yang telah dituliskan di atas, nilai digit hanya
mempunyai sedikit hubungan bahkan tidak sama sekali terhadap posisi di mana
MCI berarti seribu seratus satu.Bilangan yang bergantung pada tempat yang
merupakan ciri khas dari sistem bilangan sekarang merupakan gagasan penting
sistem perkalian.
Contohnya yakni digit 2 pada kolom kedua dari kiri menandakan dua kali
sepuluh, tetapi apabila ditempatkan pada kolom ketiga dari kiri berarti dua kali
namun ide dari angka 0 pada saat itu belum ditemukan. Gabungan angka yang
bergantung tempat dan ide dari angka 0 di India pada abad kelima setelah masehi,
dalam perjalanannya dari Arab ke Eropa, menghasilkan sistem bilangan baru yang
Ibn Musa al-Khwarismi menulis suatu buku yang berjudul “Buku Penjumlahan
dan Pengurangan dengan Cara Bangsa India” melahirkan ide baru. Buku tersebut
13
abad ke-12 yang melahirkan kolom aritmetika, yakni menggunakan sistem simpan
dan pinjam pada metode perhitungan. Dari waktu ke waktu kolom aritmetika
dikenal sebagai algorism – nama latin dari al-Khwarismi. Dan sekarang ini, kita
oleh bangsa Mesopotamia (kini Iraq) sejak permulaan Sumeria hingga permulaan
daripada 400 lempengan tanah liat yang digali sejak 1850-an. Lempengan ditulis
dalam tulisan paku ketika tanah liat masih basah, dan dibakar di dalam tungku
rumahan.
Bukti terdini matematika tertulis adalah karya bangsa Sumeria, yang membangun
sejak tahun 3000 SM. Dari kira-kira 2500 SM ke muka, bangsa Sumeria
menuliskan tabel perkalian pada lempengan tanah liat dan berurusan dengan
Babilonia juga merujuk pada periode ini.Sebagian besar lempengan tanah liat
14
yang sudah diketahui berasal dari tahun 1800 sampai 1600 SM, dan meliputi
bilangan regular, invers perkalian, dan bilangan prima kembar. Lempengan itu
juga meliputi tabel perkalian dan metode penyelesaian persamaan linear dan
jam, dan 360 (60 x 6) derajat untuk satu putaran lingkaran, juga penggunaan detik
dan menit pada busur lingkaran yang melambangkan pecahan derajat. Juga, tidak
seperti orang Mesir, Yunani, dan Romawi, orang Babilonia memiliki sistem nilai-
tempat yang sejati, di mana angka-angka yang dituliskan di lajur lebih kiri
Bilangan Bulat adalah bilangan yang terdiri atas bilangan positif, bilangan
Misal : ….-2,-1,0,1,2….
Bilangan asli adalah bilangan bulat positif yang diawali dari angka 1(satu)
Misal : 1,2,3….
Bilangan cacah adalah bilangan bulat positif yang diawali dari angka 0
Misal : 0,1,2,3,….
15
Bilangan prima adalah bilangan yang tepat mempunyai dua faktor yaitu
Misal : 2,3,5,7,11,13,…..
bilangan prima.
Misal ; 4,6,8,9,10,12,….
i2= -1
16
perbendaharaan simbol dan kata yang tepat untuk mendefinisikan bilangan,
bahasa matematika ini menjadi sesuatu yang penting dalam setiap perubahan
kehidupan.Tak pelak lagi, bilangan senantiasa hadir dan dibutuhkan dalam sains,
teknologi dan ekonomi bahkan dalam dunia musik, filosofi dan hiburan.
pepohonan disekitar gua atau berburu untuk sekali makan, kehadiran bilangan,
mereka mulai hidup untuk persediaan makanan, mereka harus menghitung berapa
banyak ternak miliknya dan milik tetangganya atau berapa banyak persediaan
menghitung.
kelompok ayam yang berbeda banyaknya seperti pada gambar 1.2, mereka hanya
tetapi, kepastian jumlah tentang milik seseorang atau milik orang lain mulai
pada tali, jari jemari, atau ranting pohon untuk menyatakan banyaknya hewan dan
maka dalam benaknya telah tertanam pengertian terdapat benda sebanyak dua
17
buah.Misalnya, dalam gambar 1.3 terdapat dua buah katak dan dua buah kepiting
contoh benda tersebut di atas dirasakan tidak cukup praktis, maka orang mulai
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jika dilihat dari pembahasan di atas, maka pada sejarah telah membuktikan
berbeda di tiap suku bangsa!! Jadi matematika dalam kasus ini sistem bilangan,
sangat mirip dengan bahasa, yakni berbeda di tiap suku bangsa, tapi pada
dunia, maka sistem bilangan basis 10 adalah yang paling banyak disepakati suku
bangsa dan menjadi sistem bilangan internasional.Tapi seperti bahasa juga, sistem
bilangan basis 10 (desimal), 1 tahun tetap 12 bulan dan 1 jam tetap 60 menit.
Dan juga penulis berharap kreitik dan saranya dari pembaca sebagai
19
DAFTAR PUSTAKA
Wesley.
http://adit38.wordpress.com/2010/05/19/asal-usul-sistem-bilangan.html.
28 september 2012
20
21