MATEMATIKA
SEJARAH
SEJA
SEJARAH
BILANGAN
Di susun oleh:
Cliff Craine Philipus
10 311 585
Semester VII Kelas F
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas bimbingan dan
penyertaan-Nya, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Sejarah Bilangan
Real ini dengan baik
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai tugas untuk mata kuliah Sejarah Matematika.
Selain itu, makalah ini disusun juga untuk memberikan informasi kepada pembaca mengenai
sejarah bilangan real, sehingga kita boleh memperoleh pengetahuan yang lebih tentang apa dan
asal usul bilangan real.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, baik untuk menambah wawasan
pengetahuan atau juga dapat dijadikan bahan referensi untuk mata kuliah yang terkait.
Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran
yang membangun sangat kami harapkan untuk dapat memperbaiki kekurangan pada makalah ini.
Dan menjadi acuan juga bagi penulis dalam menyusun makalah selanjutnya.
Tondano,
Oktober 2013
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................1
DAFTAR
ISI
.........................................................................................................2
BAB
PENDAHULUAN
.........................................................................................................3
BAB
II
TEORI..
KAJIAN
5
A. Sejarah Bilangan.......................................................................5
B. Perhitungan primitive pada bilangan..................................................................6
C. Sistem
Bilangan..
D.
E.
F.
G.
H.
BAB
..................................................................................................6
Tokoh-Tokoh Sejarah Bilangan....................................................7
Perkembangan Sistem Bilangan................................................9
Penemuan Angka.......................................................................9
Perkembangan Bilangan-Bilangan.............................................10
Sifat-Sifat Aljabar dan Urutan Dalam .....................................14
III
PENUTUP
.........................................................................................................18
DAFTAR
PUSTAKA..
............................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Bilangan adalah suatu konsep matematika yang digunakan untuk pencacahan dan
pengukuran. Simbol ataupun lambang yang digunakan untuk mewakili suatu bilangan disebut
sebagai angka atau lambang bilangan. Dalam matematika, konsep bilangan selama bertahun-tahun
lamanya telah diperluas untuk meliputi bilangan nol, bilangan negatif, bilangan rasional, bilangan
irasional, dan bilangan kompleks.
Prosedur-prosedur tertentu yang mengambil bilangan sebagai masukan dan menghasil
bilangan lainnya sebagai keluran, disebut sebagai operasi numeris. Operasi uner mengambil satu
masukan bilangan dan menghasilkan satu keluaran bilangan. Operasi yang lebih umumnya
ditemukan adalah operasi biner, yang mengambil dua bilangan sebagai masukan dan
menghasilkan satu bilangan sebagai keluaran. Contoh operasi biner adalah penjumlahan,
pengurangan, perkalian, pembagian, perpangkatan, dan perakaran. Bidang matematika yang
mengkaji operasi numeris disebut sebagai aritmetika.
Bilangan selalu muncul akibat kebutuhan manusia. Bilangan yang pertama kali dikenal
adalah bilangan asli. Bilangan ini muncul akibat kebutuhan manusia untuk menghitung. Kemudian
muncul bilangan nol, suatu bilangan yang menyatakan kekosongan. Maka dikenalkan bilangan
cacah. Setelah operasi hitung dikenal, muncul bilangan negatif untuk mengatasi kebutuhan akan
hasil pengurangan dua bilangan asli yang bilangan pertama lebih kecil dari bilangan kedua, maka
dikenalkan bilangan bulat. Kemudian untuk mengatasi masalah pembagian dua bilangan yang
hasilnya bukan bilangan bulat, diperlukan bilangan rasional. Sedangkan bilangan irasional muncul
karena adanya operasi pangkat dua, ketika ternyata diketahui bahwa tidak selalu ada bilangan
rasional yang memenuhi a2 = b. Gabungan Bilangan Rasional dan Irasional kemudian disebut
1, 15 , 8,
akar negatif
Selanjutnya, bilangan yang terbentuk dari bilangan real dan bilangan imajiner disebut bilangan
kompleks.
Di dalam makalah ini saya akan membahas tentang sejarah bilangan real, sifat-sifat
bilangan real dan sebagainya yang berhubungan dengan bilangan real
1.2 Rumusan masalah
a. Apakah sejarah bilangan itu ?
b. Bagaimana proses perkembangan bilangan?
1.3 Tujuan pembelajaran
a. Untuk memahami tentang sejarah bilangan
b. Untuk memahami proses perkembangan bilangan
BAB II
PEMBAHASAAN
A. SEJARAH BILANGAN
memuat penulisan simbol bilangan oleh bangsa Hindu-Arab Kuno dan cara penulisan inilah yang
menjadi cikal bakal penulisan simbol bilangan yang kita pakai hingga saat ini, seperti yang
tampak dalam gambar berikut:
menghitung kita memulai dengan 1, maka himpunan bilangan asli juga dimulai dari 1, 2, 3,
4,.dan seterusnya. Simbol yang sering digunakan untuk himpunan bilangan asli adalah A
atau N. Bilangan asli dibagi menjadi 2 kelompok yaitu bilangan genap dan bilangan ganjil.
Bilangan genap adalah bilangan yang habis dibagi 2, sedangkan bilangan ganjil tidak habis
dibagi 2.
Himpunan bilangan genap adalah G= { 2, 4, 6, 8,}
10
11
digunakan
untuk
menggambarkan
bilangan
seperti
1, 15, 8 .
Unit imajiner (disimbolkan i) didefinisikan sebagai berikut: i =
dan i2 = -1. Selanjutnya didefinisikan akar dari bilangan negatif sebagai berikut: jika a > 0,
i a
=
8. Bilangan kompleks
Setiap bilangan yang berbentuk a+bi, dimana a dan b adalah bilangan real dan i
adalah unit imajiner, disebut bilangan kompleks.
Contohnya 4i, 3+2i, 2i
12
, 7 dan 0.
kompleks a+bi dan c+di dikatakan sama, jika dan hanya jika a=c dan b=d.
13
Pada bab ini dibahas sifat-sifat penting dari sistem bilangan real , seperti sifat-sifat
aljabar, urutan, dan ketaksamaan. Selanjutnya, akan diberikan beberapa pengertian seperti
bilangan rasional, harga mutlak, himpunan terbuka, dan pengertian lainnya yang berkaitan dengan
bilangan real.
H. Sifat-sifat Aljabar dan Urutan dalam
14
1
a sedemikian hingga
( 1a )=1
dan
( 1a ) a=1
dan
15
(b) Menggunakan aksioma (M3), (M4), (M2), asumsi u b b , dan (M4), diperoleh
16
17
1
b , maka diperoleh a 0. Dengan
n1
-1
-n
1
a
()
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jika dilihat dari pembahasan di atas, maka pada sejarah telah membuktikan bahwa
matematika, khususnya sistem bilangan pada awalnya tidak seragam, berbeda di tiap suku
bangsa!! Jadi matematika dalam kasus ini sistem bilangan, sangat mirip dengan bahasa, yakni
berbeda di tiap suku bangsa, tapi pada prinsipnya bisa diterjemahkan satu sama lain.
18
DAFTAR PUSTAKA
Anglin, W.S. (1994).Mathematics: A Concise History and Philosophy, Springer-Verlag, New York.
Evans, P.J. (1970). Mathematics Creation and Study of Form California:Addison Wesley.
Suryadi,pena,2007,sejarah
bilangan,
diambil
http://id.shvoong.com/social-
sejarah
bilangan,di
ambil
http://adit38.wordpress.com/2010/05/19/asal-usul-sistem-bilangan.html.
2012
19
dari
28
september
20