PENDAHULUAN
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Hasil kajian yang lain yang sangat popular sampai sekarang adalah
pembedaan bilangan prima dan bilangan komposit.Bilangan prima adalah
bilangan bulat positif lebih dari satu yang tidak memiliki Faktor positif
kecuali 1 dan bilangan itu sendiri. Bilangan positif selain satu dan selain
bilangan prima disebut bilangan komposit.
Awal dari algoritma dikerjakan oleh Euclid. Pada sekitar abad 4
S.M, Euclid mengembangkan konsep-konsep dasar geometri dan teori
bilangan. Buku Euclid yang ke VII memuat suatu algoritma untuk mencari
Faktor Persekutuan Terbesar dari dua bilangan bulat positif dengan
menggunakan suatu teknik atau prosedur yang efisien, melalui sejumlah
langkah yang terhingga. Kata algoritma berasal dari algorism.
Pada zaman Euclid, istilah ini belum dikenal. Kata Algorism
bersumber dari nama seorang muslim dan penulis buku terkenal pada
tahun 825 M., yaitu Abu Jafar Muhammed ibn Musa Al-Khowarizmi.
Bagian akhir dari namanya (Al-Khowarizmi), mengilhami lahirnya istilah
Algorism. Pada abad ke 3 S.M., perkembangan teori bilangan ditandai
oleh hasil kerja Erathosthenes, yang sekarang terkenal dengan nama
Saringan Erastosthenes (The Sieve of Erastosthenes). Dalam enam abad
berikutnya, Diopanthus menerbitkan buku yang bernama Arithmetika,
yang membahas penyelesaian persamaan didalam bilangan bulat dan
bilangan rasional, dalam bentuk lambang (bukan bentuk/bangun geometris
seperti yangdikembangkan oleh Euclid). Dengan kerja bentuk lambang ini,
Diopanthus disebut sebagai salah satu pendiri aljabar.
4. Teori Bilangan pada Masa Sejarah (Masehi)
Awal kebangkitan teori bilangan modern dipelopori oleh Pierre de
Fermat (1601-1665), Leonhard Euler (1707-1783), J.L Lagrange (17361813), A.M. Legendre (1752-1833), Dirichlet (1805-1859), Dedekind
(1831-1916), Riemann (1826-1866), Giussepe Peano (1858-1932),
Poisson (1866-1962), danHadamard (1865-1963). Sebagai seorang
pangeran matematika, Gauss begitu terpesona terhadap keindahan dan
kecantikan teori bilangan, dan untuk melukiskannya, ia menyebut teori
bilangan sebagai the queen of mathematics.
Pada masa ini, teori bilangan tidak hanya berkembang sebatas
konsep, tapi juga banyak diaplikasikan dalam berbagai bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi. Hal ini dapat dilihat pada pemanfaatan konsep
bilangan dalam metode kode baris, kriptografi, komputer, dan lain
sebagainya.
Lambang
10
(deka)
Mesir
H (Hskaton)
1000
X (Khilioi)
10000
M (Myrlon)
Contoh
Attic :
Penulisan
5 = IIIII
50 =
5000 = XXXX X
50000 = MMMMM
Bilangan
oleh dua pusat peradaban tertua di kawasan Asia Barat (timur Tengah),
yakni Mesir dan Mesopotamia. Sedangkan bangsa Tionghoa di
kawasan Timur Jauh tetap mempertahankan sistem perlambangan
gambar (pictografis-ideografis) dalam penulisan mereka, bahkan
sampai saat ini.
Kira-kira tahun 450 SM. bangsa Ionia dari Yunani telah
mengembangkan suatu sistem angka, yaitu alphabet Yunani sendiri
yang terdiri dari 27 huruf. Bilangan dasar yang mereka pergunakan
adalah 10.
Adapun sistem ionik sebagai berikut :
11
1.
2.
3.
4.
5.
12 = 10 + 2 =
21 = 20 +1 =
247 = 200 +40 + 7 =
5000 =
3567 = 3000 + 500 +60 +7 =
Sebagaimana kita lihat pada contoh-contoh di atas sampai
ratusan, system angka alphabet yunani ini mempunyai lambang
tersendiri. Untuk menyatakan ribuan, di atas sembilan angka dasar
yang pertama (dari sampai ) dibubuhi tanda aksen () sebagai
contoh = 1000, = 5000. Sedangkan kelipatan 10.000 dinyatakan
dengan menaruh angka yang bersangkutan di atas tanda M.
6. Teori Bilangan pada Suku Bangsa Romawi
Menurut sejarah, angka romawi sudah ada sejak jaman romawi
kuno. Awalnya sistem perhitungannya diadaptasi dari sistem perhitungan
milik bangsa Etruscan. Begitu juga dengan angka-angkanya, mirip sekali
dengan angka- angka milik bangsa Etruscan (disimbolkan berdasarkan
huruf dan gambar).Namun, berhubung angka-angka Etruscan susah untuk
ditulis maupun di baca, akhirnya pada abad pertengahan angka romawi di
sederhanakan. Contoh dalam bahasa Etruscan tertulis angka- angka : I ^ X
8 . Sedangkan dalam deretan angka romawi yang baru angka angka
itu berubah menjadi : I V X L C M.
Sistem penomoran bilangan romawi ini memakai huruf Latin untuk
melambangkan angka numerik:
13
Buwono X.
3. Desi menonton film bersama teman-temannya di Cinema XXI.
14
1) IV = V I = 5 1= 4 , Jadi IV dibaca 4
2) IX = X I = 10 1= 9, Jadi IX dibaca 9
3) XL = L X= 50 10= 40 , Jadi XL dibaca 40
3. Aturan Gabungan
15
16
b) Cara Membaca
Belasan
Angka belasan adalah 10 ( sh ) + satuan
Contoh :
Puluhan
Angka puluhan adalah satuan + 10 ( sh ) + satuan
Contoh :
Ratusan
Angka ratusan adalah 100 ( bi ) ratusan + puluhan + satuan
17
Contoh :
18
19
20
10
1
10
2
10
3
10
4
2
1
2
2
ditulis
10 2
ditulis
, dan seterusnya. Basis ini amat luas
penerapannya dalam teknologi modern yang lebih dikenal dengan
istilah teknologi digital.
a. Mengubah Bilangan Basis Dua ke Basis Empat Secara
Langsung
21
4
1
ditulis
4
2
ditulis
100 4
, dan seterusnya.
100112
Contoh 1 : Ubahlah
ke dalam basis empat secara
langsung!
100112
Penyelesaian :
dikelompokkan dua angka dimulai dari
1 00 112
satuan sehingga didapatkan
12 1 2 0 1
dalam basis 10.
1
00 2 0 2 0 2 0 0
dalam basis 10
112 1 2 1 1 2 0 3
Karena itu
100112 103 4
Contoh 2 : Ubahlah
secara langsung!
dalam basis 10
111111111112
ini
12 110
. Perhatikan bahwa
111111111112 133333 4
112 310
, dan
Karena itu
(Petunjuk : Bandingkan
hasilnya melalui basis 10). Dengan melihat pola pada Contoh
1 dan Contoh 2, dapat dikatakan bahwa; untuk mengubah
bilangan basis dua ke basis empat secara langsung, kurang
lebih caranya demikian, kelompokkan bilangan dalam basis
dua, dua angka dimulai dari satuan, kemudian ubah ke
dalam basis sepuluh dan urutkan hasilnya.
22
3214 .... 2 ?
3 4 112
2 4 10 2
14 012
. Karena itu
3214 1110012
.
2. Basis Delapan (Octal)
Basis delapan menggunakan hanya angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6,
dan 7 saja. Disebut basis delapan karena pengelompokannya
delapan delapan. Maksudnya setiap 8 satuan dikelompokkan
10 8
menjadi 1 delapanan
ditulis
, setiap 8 delapanan
8
2
100 8
10 011
satuan sehinga ditulis seperti ini
10 2 1 2 1 0 2 0 2
=
dalam basis 10
2
1
0112 0 2 1 2 1 2 0
=
= 3 dalam basis 10
23
100112 238
Karena itu
1111111112
Contoh 5 : Ubahlah
ke dalam basis delapan
secara langsung!
Penyelesaian : Bila dikelompokkan tiga angka menjadi seperti
1111111112
ini
1112 7 10
. Perhatikan bahwa
. Karena itu
1111111112 777 8
. Dengan melihat pola pada Contoh 4 dan
Contoh 5, dapat dikatakan bahwa; untuk mengubah bilangan
basis dua ke basis delapan secara langsung, kurang lebih
caranya demikian, kelompokkan bilangan dalam basis dua,
tiga angka dimulai dari satuan, kemudian ubah ke dalam
basis sepuluh dan urutkan hasilnya.
b. Mengubah Bilangan Basis Delapan ke Basis Dua Secara
Langsung
1111111112 777 8
Perhatikan
contoh
ini
.
Kalau
777 8 .... 2 ?
pertanyaannya dibalik, kurang lebih menjadi
Dengan melihat pola yang sudah ada tentunya pembaca sudah
dapat memperkirakan jawabannya. Caranya, tuliskan tiap
angka dalam basis delapan ke dalam basis dua dengan tiga
angka, kemudian tuliskan hasilnya dalam basis dua secara
berurutan.
Contoh 6 : Ubahlah bilangan-bilangan berikut ke dalam basis
756 8
dua!
405 8
a.
b.
756 8 .... ? 7 8 1112 58 1012 6 8 110 2
Penylesaian : a.
,
,
,
756 8 111101110 2
. Karena itu
4058 .... ? 4 8 100 2 0 8 000 2 58 1012
b.
,
,
,
. Karena itu
4058 1000001012
3. Basis Enam belas (Hexagesimal)
Basis enambelas banyak digunakan dalam ilmu teknik.
Basis enambelas menggunakan karakter (angka) tambahan untuk
menuliskan bilangan 10, 11, 12, 13, 14, dan 15 dalam basis 10 ke
24
(161 )
enambelasan
ditulis
setiap
16
enambelasan
16
2
ditulis
10016
, dan seterusnya. Untuk membiasakan diri dalam basis 16 ada
baiknya memperhatikan tabel berikut :
Angka Dalam Basis Sepuluh
Angka Dalam Basis Enambelas
0
10
11
12
13
14
15
16
1016
Penyelesaian :
1111111112 ....16 ? 1111111112
a.
dikelompokkan empat
1111111112
angka dimulai dari satuan sehingga didapatkan
12 110 000116
.
1111111112 1FF16
. Karena itu
.
Dengan melihat pola pada Contoh 7, dapat dikatakan
bahwa; untuk mengubah bilangan basis dua ke basis
enambelas secara langsung, kurang lebih caranya
demikian, kelompokkan bilangan dalam basis dua, empat
angka dimulai dari satuan, kemudian ubah ke dalam
basis enambelas dan urutkan hasilnya.
b) Mengubah Bilangan Basis Enambelas ke Basis Dua Secara
Langsung
Contoh 8 : Ubahlah bilangan-bilangan berikut ke dalam basis
EFC16
dua! a.
Penyelesaian :
Caranya, tuliskan tiap angka dalam basis enambelas ke dalam
basis dua dengan empat angka, kemudian tuliskan hasilnya
dalam basis dua secara berurutan.
EFC16 .... 2 ?
E16 1110 2
F16 11112
C16 1100 2
,
,
,
.
EFC16 111011111100 2
Karena itu
26
2
1
, basis 4
, basis 8
, basis 16
, basis 3
, dan basis 9
. Masing-masing memiliki
hubungan perpangkatan, karena itu dapat diubah secara langsung.
Selain basis tersebut harus melalui perubahan ke basis 10 terlebih
dahulu kemudian diubah ke dalam basis yang diinginkan.
a. Mengubah Bilangan Basis Tiga ke Basis Sembilan Secara
Langsung
Basis tiga hanya menggunakan angka-angka 0, 1, dan 2,
sedang basis sembilan menggunakan angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,
3
0
3
1
, tigaan
sembilanan
dan
seterusnya.
Basis
sembilan
, sembilanan
, delapan-
puluh-satuan
, dan seterusnya.
Mengubah bilangan basis tiga ke basis sembilan secara
langsung dapat meminjam cara mengubah bilangan basis dua
ke basis empat secara langsung. Dengan kata lain, caranya
kurang lebih demikian, kelompokkan bilangan dalam basis
tiga, dua angka dimulai dari satuan, kemudian ubah ke dalam
basis sepuluh dan urutkan hasilnya.
Contoh 9 : Ubahlah bilangan-bilangan berikut ke dalam basis
1012013
sembilan!
1012013 .... 9 ?
Penyelesaian :
10 12 013 10 3 39 12 3 5 9
kelompok dua angka seperti ini
.
,
,
013 19
dan
1012013 3519
. Karena itu
27
19 013
.
39 10 3
,
8 9 22 3
,
. Karena itu
28
D16 314
,
6 DE 16 123132 4
29
E16 32 4
,
. Karena itu
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sejarah mengenai bilangan perlu kita ketahui, karena dalam kehidupan
sehari-hari kita tidak bisa lepas dari sesuatu yang bernama angka. Angka tersebut
merupakan salah satu kerabat dari bilangan. Selain menambah wawasan, kita bisa
sambil belajar kembali.
3.2 Saran
Setelah kita mengetahui sejarah salah satu ilmu tentang matematika ini,
diharapkan kita bisa mengamalkan pengetahuan kita ini kepada yang belum tahu.
30
DAFTAR PUSTAKA
https://zoneofmath.wordpress.com/teoribilangan/?
_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C1764875177
http://www.eventzero.org/2015/06/bilangan-basismatematika.html
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Angka_Romawi?
_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C6348762543
http://bambang1988.wordpress.com/matematika-yunani kuno.
https://lutfianaulfa7.wordpress.com/2015/04/14/sejarahbilangan-yunani/?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C8208855550
http://aboutmathika.blogspot.co.id/2014/06/sejarah-perkembanganangka-modern.html
http://annawalyeni.blogspot.co.id/2012/10/pgsd-i-sistem-numerasi-dannilai-tempat_28.html
31