Anda di halaman 1dari 6

A.

Pengertian Bilangan cacah


Bilangan cacah adalah himpunan bilangan bulat yang nilainya tidak negatif, yaitu 0, 1, 2,
3, 4, 5. dst. Anggota bilangan ini bisa didefinisikan sebagai himpunan bilangan asli, yaitu 1, 2,
3, 4, 5. dst ditambah 0. Ciri utamanya yang paling mudah dikenali adalah nilainya yang selalu
positif dan memiliki angka 0.
Dalam notasi matematika, bilangan ini biasanya disimbolkan dengan huruf C. Hal ini
untuk membedakannya dengan himpunan bilangan lain yang juga diberi simbol huruf yang
spesifik, misalnya:
 C. Bilangan cacah
 N Bilangan asli (N = natural), kadang-kadang dapat ditulis dengan notasi A (A = asli)
 Z. Bilangan bulat (Z = zahlen, Bahasa Jerman untuk "bilangan")
DENGAN LINDUNGAN
 Q Bilangan rasional (Q = quociente, Bahasa Italia untuk "pembagian"
 R Bilangan riil (R = real)
Jadi, himpunan bilangan cacah dapat ditulis sebagai berikut C = (0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10,
11, 12, 13, 14, 15)1
B. Penerapan Operasi Hitung pada Bilangan Cacah
1. Penjumlahan
 Sifat tertutup, yaitu penjumlahan sesama bilangan ini juga menghasilkan bilangan cacah
Contoh 4+5=9
4, 5, dan 9 merupakan anggota himpunan bilangan cacah Penjumlahan seperti ini disebut
penjumlahan tertutup
 Sifat komutatif (pertukaran), dapat dituliskan sebagai a + b = b + a
Contoh:
3+5=5+3
8=8
 Sifat Asosiatif (pengelompokan), dapat dituliskan sebagai a + (b + c) = (a + b) + c
Contoh
2+(3+4)= (2+3)+4
2+7=5 +4
9=9
 Sifat identitas yaitu penjumlahan dengan 0 menghasilkan angka yang sama Contoh
4+0=4
2. Pengurangan
 Pada operasi pengurangan, bilangan ini tidak memiliki sifat komutatif dan asosiatif.
 Jika angka di depan lebih besar, pengurangan sesama bilangan cacah tetap menghasilkan
bilangan cacah.
Contoh: 5 4 1
5, 4, dan 1 merupakan anggota himpunan bilangan cacah.

1
Titin Hatma, “pengertian, sifat dan contoh bilangan cacah”
 Jika angka di depan lebih kecil, pengurangan sesama bilangan cacah tidak menghasilkan
bilangan yang sama karena angkanya negatif. Contoh: 4-6=-2
4 dan 6 adalah anggota himpunan bilangan cacah, sedangkan -2 adalah anggota
himpunan bilangan bulat.
3. Perkalian
 Sifat tertutup, yaitu perkalian sesama bilangan cacah menghasilkan bilangan cacah
Contoh
4x10=40
4, 10, dan 40 adalah anggota himpunan C
 Sifat komutatif (pertukaran), dapat dituliskan sebagai axb=bxa.
Contoh:
6x3=3x6
18 = 18
 Sifat asosiatif (pengelompokan), dapat dituliskan sebagai a x (bx c) = (axb)xc
Contoh
2x (3 x 4) = (2x 3) x 4
2x12=6x4
24 = 24
 Sifat distributif (penyebaran), terbagi dua, yaitu terhadap penjumlahan a x (b + c) = (a x
b) + (a x c) dan terhadap pengurangan ax (b-c) = (axb)-(axc)
Contoh
2x (3-4)= (2x 3) - (2 x 4)
2x7=6+8
14=14
 Sifat identitas, yaitu perkalian dengan angka 1 menghasilkan angka yang sama:
50 x 1 = 50 Perkalian dengan 0 menghasilkan 0.
Contoh:
50 x 0 = 0
4. Pembagian
Pada pembagian, bilangan ini tidak memiliki sifat komutatif, asosiatif, dan distributif
 Pembagian bilangan cacah dengan faktornya menghasilkan bilangan cacah.
Contoh 50 : 5=10
50, 5, dan 10 adalah anggota himpunan C 5 merupakan salah satu faktor dan 50 atau bisa
juga disebut 50 merupakan salah satu kelipatan dan 5
 Pembagian bilangan cacah dengan angka yang bukan faktornya tidak menghasilkan
bilangan cacah, tetapi menghasilkan bilangan rasional
Contoh : 2 : 4 = 0. 5
2 dan 4 merupakan anggota himpunan C, sedangkan 05 merupakan anggota Q . Angka 0
dibagi angka apapun hasilnya tetap 0
Contoh 0 : 1000 = 0
 Bilangan apapun dibagi angka 0 hasilnya adalah tak terbatas atau infinity yang
disimbolkan Contoh 2 : 0= 00
5.000 : 0 =00
C. Contoh Bilangan Cacah
Dibawah ini adalah contoh bilangan cacah secara umum yang dimulai dari angka 0 dan selalu
bertambah {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10,….}

Agar lebih jelas tentang contoh bilangan cacah disini akan diberikan contoh-contoh yang lainnya

 Contoh bilangan cacah kurang dari 10

C = {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9}

 Contoh bilangan cacah kurang dari 13

C = { 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12 }

 Contoh bilangan cacah kurang dari 15

C = { 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14 }

 15 bilangan cacah yang pertama

C = { 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14 }

 Contoh bilangan cacah kuadrat

{0², 1², 2², 3², 4², 5², 6², …} = {0, 1, 4, 9, 16, 25, 36, …}

Keterangan : Didapatkan dari himpunan bilangan diatas dipangkatkan ²

 Contoh Bilangan cacah kelipatan 2

{2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, 20, 22, 24, 26 …}

Keterangan : Didapatkan dari angka 2 diawal yang ditambahkan dengan angka 2 dengan
berurut.

 Contoh bilangan cacah genap

{0, 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, 20…}

 Contoh Bilangan cacah ganjil

C = { 1, 3, 5, 7, 9, 11, 13, 15, 17,19 ….. }

Itulah beberapa contoh bilangan cacah yang dapat disampaikan, nanti dibagian akhir artikel
diberikan contoh soal agar lebih memahaminya.
D. Operasi Bilangan Cacah
Setelah anda melihat pengertian bilangan cacah dan juga contoh dari bilangan cacah sekarang
kita beralih ke operasi bilangan cacah agar anda lebih jauh memahami tentang bilangan cacah,
dan anda bisa menjadi semakin pintar mari kita simak mulai dari pengurangan, pembagian,
perkalian , dan juga penjumlahan bilangan cacah yang sudah ditulis dibawah ini

1. Operasi Penjumlahan
Didalam penjumlah bilangan cacah terdapat beberapa ciri atau sifat, diantaranya adalah :

1. Komulatif (Sifat Pertukaran) sebagai contohnya x+y = y+x


2. Asosiatif (Sifat Pengelompokan) sebagai contohnya (x+y)+z = x +(y+z)
3. Unsur Identitas (Sifat Identitas) sebagi contohnya x+0 = 0+x
4. Tertutup adalah penjumlahan 2 buah bilangan cacah yang akan mendapatkan hasil
bilangan cacah juga

2. Operasi Pengurangan
Dan ini adalah operasi kebalikan dari pengurangan x-y=z yang memiliki arti sama dengan y+z=
x yang membuat sifatnya sama dengan penjumlahan

3. Operasi Perkalian
Dan konsep perkalian bilangan cacah itu adalah proses penjumlahan yang berulang-ulang dari
bilangan cacah yang sedang dikalikan

Contoh:
3×4=4+4+4
4×2=2+2+2+2
5×3=3+3+3+3+3

Dan didalam operasi perkalian juga berlaku beberapa sifat :

A X B = B X A (komutatif)
(A X B) x C = A x (B X C) (Asosiatif)
A x (B+C)= (A X B)+(A x C)= (A X B) – (A x C) (distributif)
Unsur identitas perkalian adalah 1 : A X 1=A dan B X 1=B
Dan semua bilangan cacah apabila dikalikan dengan angka nol maka hasilnya sama dengan nol

4. Operasi Pembagian
Di bilangan cacah operasi pembagian itu merupakan kebalikan dari operasi perkalian A:B=C
maka B:C= A, dan pembagian bilangan cacah jika dengan nol maka tidak didefinisikan namun
apabila nol dibagi dengan bilangan cacah maka hasilnya adalah Nol 2

2
Abdillah, “Bilangan cacah-pengertian, himpunan, operasi dan contoh soalnya.” 2021,
Contoh Soal Bilangan Cacah
Contoh Soal 1

Hitunglah 500 + 200 : 5 = Berapakah Hasilnya ?

Jawab :

500 + 200 : 5 = 500+40 = 540

Perhatian : Pembagian dikerjakan terlebih dahulu, setelah itu baru penjumlahannya.

Contoh Soal 2

2. Hitunglah berapa hasil dari (50-20) x 10 = …?

Jawab :

(50-20) x 10 = 30 x 10 = 300

Perhatian : Bilangan yang ada didalam tanda kurung dikerjakan terlebih dahulu, setelah itu baru
perkaliannya.

Contoh Soal Cerita

Didesa Tanjung Seneng Kec. Tanjung Raya, terdapat sebuah “Kelompok Tani”. Mendapatkan
bantuan benih bibit padi merek pioneer 22 dari pemerintah sebanyak sejumlah 10 kantong bibit.

Pada tiap kantong bibit padi beratnya 5 kg. bibit padi tersebut akan dibagikan kepada 5 orang
petani yang dilihat kurang mampu disisi ekonomi. Pertanyaanya ialah berapa kilogram bagian
yang akan didapat masing -masing petani tersebut ?

Jawab :

Langkah 1 :

Diketahui : Ada 10 kantong bibit padi merek pioneer 22, dan tiap kantong beratnya 5 kg. Bibit
padi tersebut akan dibagikan kepada 5 orang petani

Langkah 2 :

Biibit padi merek pioneer 22 yang akan diperoleh untuk tiap petani ialah 10 dikalikan 5
kemudian dibagi 5.

Jadi : 10 x 5 :5 =…?

50:5 = 10 Kg

Jadi masing-masing petani mendapatkan benih bibit padi sebanyak 10 Kg

Anda mungkin juga menyukai