Anda di halaman 1dari 5

Aksi Nyata – Nilai-Nilai dan Peran Guru Penggerak

Oleh:

Boni Mariska Ratnawati

A. Latar Belakang

Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara merupakan usaha manusia untuk


memerdekakan batin serta lahir sehingga tidak tergantung pada orang lain akan tetapi berdiri
dengan kekuatan sendiri sehingga mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang
setinggi-tingginya. Untuk mewujudkannya diperlukan pendidik yang terampil serta berkompeten
untuk menuntun murid dalam mencapai kodratnya. Ki Hajar Dewantara menekankan bahwa
pendidikan harus berpusat pada murid, pendidikan yang dilakukan harus berhamba pada murid
yang diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan bakat
dan minatnya.

Guru Penggerak adalah pemimpin pembelajaran yang mampu mendorong tumbuh


kembang murid secara holistik sesuai dengan kodrat yang ada dalam dirinya serta mampu secara
aktif dan proaktif mengembangkan pendidik lainnya untuk mengimplementasikan pemikiran Ki
Hajar Dewantara yaitu pembelajaran yang berpusat pada murid, serta mampu menjadi teladan
dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan "Merdeka Belajar".

Peran dari seorang Guru Penggerak akan maksimal apabila memiliki nilai diri yang
sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Seorang Guru Penggerak mampu memunculkan nilai
mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif dan tentunya berpihak kepada murid. Nilai-nilai itu harus
dijadikan sebagai pedoman dalam berperilaku sehari-hari. Nilai-nilai tersebut diharapkan akan
tumbuh serta terus lestari dan berkembang dalam diri guru sehingga mampu mendukung peran
Guru Penggerak yaitu sebagai pemimpin pembelajaran, penggerak komunitas praktis, menjadi
pelatih bagi guru lain, mendorong kolaborasi antar guru serta mewujudkan kepemimpinan murid
sehingga profil Pelajar Pancasila akan terwujud.

Pandemi Covid-19 yang terjadi sejak awal tahun 2020 sungguh sangat berdampak di
segala aspek kehidupan, khususnya pendidikan. Pola pembelajaran tatap muka tidak dapat
dilakukan di masa pandemi ini, sehingga sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau biasa dikenal
sebagai pembelajaran dalam jaringan (daring) menjadi pilihan yang dianggap paling cocok di
masa sekarang ini.
Pandemi membukakan mata kita bahwa guru memiliki peran yang besar dalam proses
belajar murid-muridnya, sekaligus membuka mata hati bahwa orangtua pun juga punya peran
yang tak kalah penting dalam pendidikan anak-anaknya di rumah. Hal yang menjadi tantangan
terbesar bagi guru dalam pembelajaran jarak jauh ini adalah bagaimana mendesain pembelajaran
yang bermakna namun menyenangkan yang dapat dilakukan di rumah namun tetap mendukung
terwujudnya profil pelajar Pancasila yang beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia,
berkebhinekaan global, mandiri, gotong-royong, kreatif, dan berpikir kritis. Untuk menghadapi
tantangan tersebut, guru dituntut untuk lebih mandiri, kreatif dan inovatif dalam melakukan
pembelajaran sesuai kebutuhan murid saat ini. Beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain:
 Mendesain pembelajaran yang menyenangkan dengan beragam metode pengajaran
 Melakukan inovasi dengan membuat media pembelajaran yang menarik
 Memberikan penugasan yang bervariasi dan sesuai dengan minat dan bakat murid

Kegiatan yang saya lakukan kali ini merupakan suatu aksi nyata terhadap nilai-nilai dan
peran guru penggerak. Nilai diri guru penggerak yang diterapkan pada kegiatan ini adalah nilai
mandiri, reflektif, inovatif dan berpihak kepada murid. Sedangkan peran yang tercermin pada
aksi nyata ini yaitu sebagai pemimpin pembelajaran dan mewujudkan kepemimpinan murid.

B. Tujuan

Adapun tujuan dilakukannya aksi nyata ini adalah untuk menerapkan nilai dan peran guru
penggerak pada pembelajaran di kelas dalam upaya mewujudkan profil Pelajar Pancasila.

C. Kegiatan Aksi Nyata

Aksi nyata yang dilakukan berbentuk penugasan berbasis proyek dengan metode Project
Based Learning (PjBL) pada materi Sistem Koloid. Tugas proyek ini berjudul “KOLOID
DISEKITARKU”. Murid diberikan tantangan untuk menganalisis pembuatan koloid yang ada
disekitarnya.

Berikut ini adalah aksi nyata yang saya lakukan dalam proses pembelajaran kimia di
masa pandemi.

1) Tujuan Tugas Proyek

Adapun tujuan dilakukannya aksi nyata ini adalah:


 Untuk mengetahui tingkat pemahaman murid terkait konsep yang dipilih
 Untuk meningkatkan kemandirian murid
 Untuk melatih murid untuk bernalar kritis dalam memecahkan masalah
 Untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi murid
2) Tolak Ukur

Terwujudnya profil pelajar Pancasila yang kreatif, berpikir kritis dan mandiri melalui
tugas proyek kimia bertema “KOLOID DISEKITARKU”.

3) Langkah Pelaksanaan

Tindakan aksi nyata ini akan dilaksanakan dengan rincian sebagai berikut:
 Menuntaskan materi sistem Koloid
 Guru mensosialisasikan tugas proyek tentang “KOLOID DISEKITARKU” sebagai
pengayaan terhadap materi sitem koloid
 Guru membuat kesepakatan tentang bentuk laporan, waktu pengumpulan dan presentasi
hasil tugas proyek dengan murid (kesepakatan kelas)
 Murid melakukan riset dan mengumpulkan data melalui berbagai sumber maupun
referensi pendukung secara mandiri, untuk menyelesaikan tugas proyek
 Murid membuat laporan sesuai bentuk dan waktu pengumpulan yang sudah disepakati
yaitu laporan tertulis dan mengunggahnya ke dalam Google Classroom maupun Youtube
 Murid mempresentasikan hasil tugas proyek masing-masing secara virtual dalam bentuk
powerpoint melalui video conference dengan aplikasi Google Meet
 Guru melakukan refleksi terkait hasil proyek murid
 Guru berperan sebagai pemimpin pembelajaran yang menciptakan suasana belajar yang
nyaman dan menjadikan murid sebagai yang utama pada pembelajaran
 Guru berperan dalam mewujudkan kepemimpinan murid yaitu dengan membantu para
murid untuk mandiri dalam belajar, mampu memunculkan motivasi murid untuk belajar,
juga mendidik karakter murid di kelas

4) Dukungan yang Dibutuhkan

Untuk melancarkan pelaksanaan tindakan aksi nyata yang telah dibuat tentunya
memerlukan dukungan dari berbagai pihak. Adapun dukungan tersebut berasal dari kepala
sekolah, rekan-rekan guru di sekolah dan dukungan serta kerjasama orangtua murid.

D. Hasil Aksi Nyata

Hasil dari aksi nyata yang dilakukan adalah tumbuhkan sikap kemandirian, kreaktivitas,
dan bernalar kritis dari seorang murid. Hal itu terlihat dari hasil tugas proyek berupa laporan
tertulis dan Powerpoint presentasi masing-masing murid serta hasil observasi sikap dan evaluasi.
E. Kesimpulan

Aksi nyata dengan penugasan proyek berbasis Project Based Learning dapat dilakukan pada
materi Sistem Koloid.

 Kelemahan
o Waktu yang singkat, sehingga tidak semua murid dapat mempresentasikan
laporan tugas proyeknya.
o Ada sebagian murid yang masih merasa malu dan ragu untuk memberanikan diri
dalam melakukan presentasi.

 Keunggulan
o Membiasakan murid untuk mandiri dalam mengerjakan tugas
o Melatih murid untuk berpikir kritis dalam memecahkan masalah
o Memberikan ruang yang cukup luas bagi murid untuk mengembangkan
kreativitasnya
o Meningkatkan rasa percaya diri dan menumbuhkan keberanian murid untuk
menampilkan hasil karyanya

F. Rencana Tindak Lanjut

 Menerapkan bentuk penugasan proyek di topik lainnya


 Memperbaiki pengelolaan waktu dalam melakukan presentasi hasil
 Mensosialisasikan penugasan dalam bentuk proyek kepada rekan-rekan guru di sekolah
dengan harapan konsep ini bisa di terapkan di pembelajaran yang lain

G. Tanggapan Positif
H. Dokumentasi Kegiatan

 Pengumpulan laporan proyek di Google Classroom

 Pelaksanaan Presentasi secara Virtual melalui Google Meet

Anda mungkin juga menyukai