Anda di halaman 1dari 21

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar belakang kegiatan yang telah dilakukan


Konsep kepemimpinan murid atau yang dikenal juga dengan istilah student
agency merujuk pada kemampuan dan kesempatan bagi siswa untuk mengambil
inisiatif dan tanggung jawab atas proses belajar mereka sendiri. Konsep ini
mengakui bahwa siswa memiliki potensi dan keterampilan yang dapat
dikembangkan untuk menjadi pemimpin dalam kehidupan mereka, baik di
lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah.
Dalam konteks pendidikan, konsep student agency mengacu pada memberikan
kekuasaan atau otonomi kepada siswa dalam proses pembelajaran mereka. Artinya,
siswa diberikan kebebasan untuk memilih dan mengatur cara mereka belajar, serta
mengambil tanggung jawab atas proses belajar mereka sendiri. Konsep ini
menempatkan siswa sebagai subjek belajar, bukan sebagai objek belajar yang
hanya menerima informasi dari guru.
Konsep kepemimpinan murid atau student agency adalah konsep yang
mengedepankan peran aktif siswa dalam mengembangkan potensi, kemampuan,
dan kepemimpinan dirinya sendiri. Dalam konsep ini, siswa dipandang sebagai
individu yang mampu mengambil tanggung jawab atas pembelajaran dan
pengembangan dirinya, serta mampu memimpin dirinya sendiri untuk mencapai
tujuan yang diinginkan.
Konsep ini berangkat dari pandangan bahwa siswa bukan hanya sebagai objek
belajar yang harus menerima pengetahuan dari guru, tetapi juga sebagai subjek
belajar yang mampu mengambil peran aktif dalam proses pembelajaran. Dengan
memberikan kesempatan pada siswa untuk aktif dalam belajar dan mengambil
inisiatif dalam menentukan tujuan pembelajaran, diharapkan dapat membantu
siswa membangun kemampuan kepemimpinan, kemandirian, serta pengambilan
keputusan yang baik. Dalam praktiknya, konsep kepemimpinan murid dapat
diwujudkan dalam berbagai bentuk seperti memberikan kesempatan pada siswa
untuk membuat keputusan terkait pembelajaran, mengajak siswa untuk aktif
berpartisipasi dalam kegiatan di sekolah atau lingkungan sekitar, atau memberikan

1
kesempatan pada siswa untuk mengembangkan proyek-proyek inovatif yang
bermanfaat bagi dirinya dan lingkungan sekitar.
Pendampingan individu dan pendampingan kelompok dalam lokakarya juga
sangat berperan penting karena peserta dapat saling berbagi pengalaman dan
pemikiran dengan rekan-rekan yang lain dalam pengembangan program sekolah.
Hal ini dapat membuka wawasan dan ide baru serta dapat memperkuat kerjasama
dalam mencapai tujuan yang sama. Selain itu, peserta juga dapat memperoleh
umpan balik dan saran dari rekan-rekan yang lain untuk memperbaiki dan
mengembangkan program sekolah.
Dalam pelaksanaan Pendidikan Profesi Guru dalam jabatan tahun 2023,
terdapat perbedaan dalam proses pembelajaran antara mahasiswa Pendidikan
Profesi Guru (PPG) lulusan Pendidikan Guru Penggerak dan mahasiswa PPG
Kategori 1. Atas dasar hal tersebut di atas, sebagai mahasiswa lulusan Pendidikan
Guru Penggerak, penulis menyusun laporan ketiga dengan materi Pendidikan
Profesi Guru, khususnya dalam bentuk Praktik Pengalaman Lapangan. Dalam
laporan ini, penulis menguraikan keterkaitan materi dan aksi nyata yang telah
dilakukan dalam program pendidikan guru penggerak.

2. Tujuan kegiatan
Kegiatan dan aksi nyata yang telah dilakukan dalam pendidikan guru
penggerak memiliki beberapa tujuan sebagai berikut:
a. Pendampingan individu bertujuan untuk memberikan dukungan dan
bimbingan khusus kepada guru penggerak dalam upaya meningkatkan
kualitas pembelajaran dan hasil belajar murid.
b. Lokakarya atau pendampingan kelompok bertujuan untuk meningkatkan
pengalaman bekerja sama, meningkatkan pengetahuan baru, mendorong
kolaborasi dan meningkatkan motivasi serta percaya diri
c. Pengelolaan program yang berdampak untuk murid bertujuan untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran, mendorong keterlibatan dan motivasi
murid, mengembangkan kemampuan hidup dan mengembangkan hubungan
yang positif kepada murid.

2
Dengan mencapai tujuan-tujuan ini, guru penggerak dapat memberikan dampak
yang positif terhadap pembelajaran dan perkembangan murid, membantu mereka
mencapai potensi maksimal mereka.

3. Manfaat Kegiatan
Kegiatan dan aksi nyata yang telah dilakukan dalam pendidikan guru
penggerak memiliki beberapa manfaat sebagai berikut:
a. Penulis sebagai guru penggerak dapat menerima bimbingan langsung dan
umpan balik tentang praktik pengajaran mereka. Hal ini dapat membantu
mengidentifikasi area kekuatan dan kelemahan dalam pengajaran penulis,
sehingga dapat fokus pada pengembangan keterampilan yang diperlukan.
b. Lokakarya memungkinkan penulis sebagai guru penggerak untuk bekerja
bersama dalam lingkungan yang kolaboratif. Hal Ini membantu memperkuat
hubungan dan kerja tim di antara pendidik, yang dapat mendukung pertukaran
ide dan praktik terbaik.
c. Pendidik dapat memberikan pengalaman belajar yang menarik dan relevan,
sehingga dapat meningkatkan keterlibatan murid dalam proses pembelajaran.
Murid menjadi lebih aktif dan terlibat dalam pembelajaran, yang dapat
meningkatkan pemahaman dan retensi materi.
Melalui program guru penggerak maka penulis dapat memberikan dampak positif
terhadap pembelajaran dan perkembangan murid, membantu mereka mencapai
potensi maksimal mereka dalam lingkungan belajar yang mendukung dan
memotivasi.

3
BAB II PEMBAHASAN

1. Pendampingan Individu
Pendampingan individu pertama oleh pengajar praktik (PP) Aries Afandri,S.Pd,
pengajar praktik menyampaikan bahwa PP akan berkunjung ke sekolah beberapa
kali untuk melakukan proses pemantauan kepada penulis yang saat itu menjadi
calon guru penggerak. PP menjelaskan beberapa hal terkait pendampingan, dalam
pertemuan tersebut kami membahas tentang kekuatiran dan harapan selama
mengikuti program guru penggerak, dukungan yang diberikan oleh sekolah. Lebih
jauh penulis dan PP membahas tentang filosofi Ki Hajar Dewantara dimana
pendidik sebagai pembimbing untuk mengarahkan peserta murid melalui
pembelajaran yang menyenangkan dan mengasah talenta murid. PP juga
menghimbau dalam pembuatan portofolio digital sebagai sarana untuk menampung
setiap karya yang telah dibuat oleh penulis. Penulis memutuskan untuk membuat
portofolio digital menggunakan google site, sehingga setiap karya yang telah dibuat
dapat langsung dimasukkan dalam google site. Dalam pertemuan tersebut PP juga
membahas terkait rencana pengembangan diri, hal - hal yang sudah dilakukan, yang
akan ditingkatkan dan rencana perubahan ke depan.
Pendampingan individu kedua, penulis mengumpulkan perwakilan guru, murid,
wali murid dan kepala sekolah yang tentunya dihadiri oleh PP. Dalam pembahasan
tersebut, penulis memberikan kalimat rumpang untuk dibahas bersama - sama,
selain itu terdapat sesi diskusi yang menarik sehingga dapat diberikan contoh -
contoh nyata terkait visi sekolah. Menurut penulis visi sekolah sudah sesuai dengan
profil pelajar pancasila yang disertai dengan nilai - nilai keagaman ciri khas sekolah
sehingga penulis melanjutkan dan mengembangkan program sesuai dengan visi dan
budaya sekolah.
Pendampingan individu ketiga, pembahasannya terkait dengan pembelajaran
yang berpihak kepada murid disertai dengan rencana pembelajaran
sosial-emosional, sehingga dalam pembelajaran tidak hanya mengutamakan
pemahaman secara akademik, namun juga proses penanaman karakter yang baik
perlu ditumbuhkan dan ditingkatkan. Selain itu pembahasan dilanjutkan dengan

4
penerapan susunan BAGJA yang telah dirancang telah sesuai dengan realisasi atau
terdapat beberapa perubahan dan rancangan tersebut. PP juga mengingatkan untuk
pengisian dan pengumpulan angket yang telah diisi oleh kepala sekolah, rekan
sejawat dan murid. Dari angket tersebut, penulis dapat mengevaluasi diri untuk
dapat menjadi pendidik yang lebih baik dari sebelumnya.
Pendampingan individu keempat, merupakan pendampingan yang berbeda dari
biasanya dikarenakan dalam pendampingan ini dilaksanakan coaching dan
observasi kelas. Dalam observasi kelas merupakan pengalaman yang sangat
menarik dikarenakan PP melihat pembelajaran secara langsung dan dapat
mengamati keaktifan murid, beserta inovasi yang telah siswa presentasikan di depan
kelas. Dalam pra-observasi, PP dilaksanakan pembahasan terkait dengan RPP yang
telah dibuat beserta informasi yang akan dilakukan PP selama observasi
pembelajaran dilakukan. Pada tahap pasca observasi, PP memberikan umpan balik
terkait proses pembelajaran, secara menyeluruh PP sangat kagum dengan inovasi
yang telah dilakukan murid, namun PP juga memberikan masukan terkait dengan
durasi presentasi. Kegiatan ini ditutup dengan rencana aksi pengembangan diri yang
harus ditulis dan dikumpulkan.
Pendampingan individu kelima dilaksanakan bersama dengan rekan sejawat yang
telah menjadi coachee, hasil pembahsan dalam pengembanagn diri adalah sebagai
berikut:
a. Mengikuti Pelatihan/workshop/seminar pengembangan kompetensi
Lebih efektif dalam membantu siswa dalam mengatasi masalah pribadi, sosial,
akademik, dan karir, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dan prestasi
siswa. Selain itu, pengembangan kompetensi juga dapat membantu guru BK
untuk terus mengikuti perkembangan dan perubahan yang terjadi di lingkungan
sekolah dan masyarakat, sehingga dapat memberikan pelayanan yang relevan
dan sesuai dengan kebutuhan siswa.
b. Peningkatan Keterampilan Teknis
Memperkuat kualitas layanan bimbingan dan konseling yang diberikan oleh
guru BK. Dengan menguasai alat bantu dalam bimbingan dan konseling, guru
BK dapat memberikan pelayanan yang lebih efektif dan terarah kepada siswa.

5
Selain itu, pengolahan data dan analisis statistik dapat membantu guru BK
dalam memahami masalah siswa secara lebih mendalam, sehingga dapat
memberikan solusi yang lebih tepat dan efektif. Dengan demikian, penggunaan
keterampilan teknis dalam bimbingan dan konseling dapat membantu
meningkatkan efektivitas layanan bimbingan dan konseling yang diberikan
oleh guru BK.
Pendampingan individu keenam, penulis diberikan banyak pertanyaan terkait
pendampingan yang telah dilakukan oleh PP selama ini, yaitu: umpan balik yang
konsisten diberikan oleh kepala sekolah, rekan sejawat dan murid, kompetensi yang
telah mengalami peningkatan, kompetensi mana yang perlu ditingkatkan, tindak
lanjut yang perlu dilakukan dan dukungan yang perlu diberikan untuk mewujudkan
tindak lanjut.
https://sites.google.com/guru.smp.belajar.id/liskefebi/profil

2. Pendampingan Kelompok (LOKAKARYA)


Calon Guru Penggerak merupakan salah satu proses pengembangan diri, salah
satunya dapat mengikuti lokakarya dapat memberikan manfaat dalam hal
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, serta memperluas jaringan dan
hubungan dengan orang-orang yang memiliki minat dan tujuan yang sama.
Namun, terdapat beberapa hambatan atau kesulitan yang muncul, seperti
kurangnya pemahaman tentang materi dan kesulitan dalam berkomunikasi dengan
peserta lain.Untuk mengatasi kendala tersebut, penulis dapat mencoba bertanya
kepada pengajar praktik atau peserta lain untuk mendapatkan penjelasan yang lebih
jelas tentang materi atau berpartisipasi aktif dalam diskusi untuk meningkatkan
kemampuan berkomunikasi.
Beberapa hal yang dapat menjadi pengalaman positif dalam mengikuti lokakarya
adalah meningkatkan pemahaman tentang proses refleksi dan bagaimana melakukan
perbaikan untuk kedepannya, berinteraksi dengan para peserta lainnya dan berbagi
pengalaman serta ide, mendapatkan pengetahuan baru tentang strategi dan praktik
yang efektif dalam peningkatan kompetensi guru.

6
Sedangkan, beberapa hambatan atau kesulitan yang mungkin terjadi dalam
mengikuti lokakarya adalah kurangnya konsistensi dalam menerapkan perbaikan
setelah melakukan refleksi, keterbatasan waktu dan sumber daya untuk
mengimplementasikan perubahan yang direncanakan dan masalah dalam
mengkomunikasikan ide dan rencana perbaikan kepada pihak terkait.
Untuk mengatasi kendala-kendala tersebut, dapat dilakukan beberapa tindakan
seperti membuat jadwal dan strategi yang jelas dalam melaksanakan perbaikan,
melibatkan pihak terkait dalam proses perencanaan dan pelaksanaan perbaikan dan
menjalin komunikasi yang efektif dan terbuka dengan para pihak terkait untuk
memastikan rencana perbaikan dapat berjalan dengan lancar.
Dalam mengikuti lokakarya, Penulis merasa terdorong untuk memikirkan tentang
bagaimana dapat meningkatkan kompetensi diri. Hal ini dapat membawa dampak
positif pada perkembangan pribadi dan profesional Penulis, serta dapat membantu
mendorong perubahan positif di sekolah dan lingkungan sekitar.
Salah satu hal baik adalah kemampuan untuk merumuskan rencana konkret
untuk penguatan kompetensi diri. Proses ini dapat membantu Penulis untuk
memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai kekuatan dan kelemahan diri,
serta membuat rencana tindakan untuk meningkatkan keterampilan yang diperlukan.

3. Pengelolaan Program yang Berdampak Kepada Murid


Konsep kepemimpinan murid atau yang dikenal juga dengan istilah student
agency merujuk pada kemampuan dan kesempatan bagi siswa untuk mengambil
inisiatif dan tanggung jawab atas proses belajar mereka sendiri. Konsep ini
mengakui bahwa siswa memiliki potensi dan keterampilan yang dapat
dikembangkan untuk menjadi pemimpin dalam kehidupan mereka, baik di
lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah.
Mendorong dan mempromosikan suara, pilihan, dan kepemilikan murid di dalam
kelas dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain: Memberikan kesempatan
kepada murid untuk berbicara dan berpendapat secara terbuka di depan kelas. Guru
dapat mengajukan pertanyaan terbuka atau memberikan topik diskusi yang relevan
dengan materi pelajaran yang sedang dibahas. Selain itu, guru juga perlu memastikan

7
bahwa setiap murid memiliki kesempatan yang sama untuk berbicara dan
didengarkan oleh teman-temannya, Memberikan pilihan tugas atau proyek kepada
murid dapat mendorong mereka untuk memilih topik yang sesuai dengan minat dan
bakat mereka. Dalam hal ini, guru dapat memberikan beberapa opsi tugas yang dapat
dipilih oleh murid atau memperbolehkan murid untuk mengusulkan topik tugas yang
mereka ingin kerjakan, Memberikan tanggung jawab kepada murid dalam
mengambil keputusan dan melaksanakan tugas tertentu dapat meningkatkan rasa
kepemilikan dan kemandirian mereka. Guru dapat memberikan tugas yang
membutuhkan kerjasama tim dan mempercayakan murid untuk mengatur waktu dan
tanggung jawab masing-masing anggota tim. Setiap murid memiliki keunikan dan
kelebihan masing-masing. Guru dapat memberikan umpan balik yang konstruktif
dan positif untuk membantu murid memahami potensi diri mereka sendiri dan
meningkatkan rasa percaya diri mereka. Memberikan kesempatan pada siswa untuk
mengekspresikan minat, bakat, dan keahlian mereka dalam pembelajaran. Guru
dapat menyediakan berbagai jenis tugas atau proyek yang memungkinkan siswa
untuk mengekspresikan minat mereka. Menggunakan teknologi untuk memfasilitasi
partisipasi aktif siswa, seperti platform diskusi online atau polling. Hal ini dapat
mempermudah siswa untuk menyampaikan pendapat mereka tanpa merasa
canggung. Mendorong siswa untuk bekerja sama dan saling mendukung dalam
pembelajaran. Hal ini dapat meningkatkan rasa kepemilikan dan kebersamaan siswa
dalam proses pembelajaran.
Untuk mewujudkan 7 karakteristik lingkungan yang menumbuhkembangkan
kepemimpinan murid di sekolah, beberapa hal yang dapat dilakukan adalah: sekolah
dapat memberikan kesempatan pada murid untuk memimpin di berbagai bidang,
seperti dalam kelompok proyek, organisasi siswa, kegiatan ekstrakurikuler, dan
sebagainya. Dengan memberikan kesempatan ini, murid dapat belajar dan
mengembangkan keterampilan kepemimpinan, Sekolah dapat menyelenggarakan
pelatihan atau workshop untuk murid yang ingin belajar lebih banyak tentang
kepemimpinan. Pelatihan ini dapat meliputi keterampilan komunikasi,
kepemimpinan tim, pengambilan keputusan, dan lain sebagainya, Sekolah dapat
memberikan model peran yang baik dalam hal kepemimpinan. Ini dapat dilakukan

8
dengan menunjuk siswa-siswa yang memiliki keterampilan kepemimpinan yang baik
sebagai mentor atau pembimbing bagi murid lainnya, Penting bagi sekolah untuk
memberikan dukungan dan umpan balik yang positif pada murid yang memimpin.
Ini dapat meningkatkan motivasi dan kepercayaan diri murid dalam mengembangkan
keterampilan kepemimpinan mereka. Mendorong kolaborasi dan tim kerja:
Kepemimpinan juga melibatkan kemampuan untuk bekerja dalam tim dan
mengembangkan hubungan yang baik dengan orang lain. Sekolah dapat mendorong
kolaborasi dan kerja tim melalui kegiatan seperti proyek kelompok atau kegiatan
ekstrakurikuler. Memberikan tantangan dan kesempatan untuk mengambil risiko:
Penting bagi murid untuk diberikan tantangan dan kesempatan untuk mengambil
risiko dalam konteks yang aman. Ini dapat membantu murid mengembangkan
keterampilan kepemimpinan dan keberanian dalam mengambil keputusan, Sekolah
dapat mempromosikan penghargaan dan pengakuan untuk murid yang menunjukkan
keterampilan kepemimpinan yang baik. Ini dapat meningkatkan motivasi dan
memberikan contoh bagi murid lainnya untuk mengembangkan keterampilan
kepemimpinan mereka.

9
BAB III PENUTUP

1. Refleksi
Refleksi terhadap kegiatan materi guru penggerak yang dikaitkan dengan Praktik
Pengalaman Lapangan merupakan langkah penting untuk mengevaluasi sejauh mana
pendekatan ini dapat memaksimalkan pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip
berikut:
a. Dari proses lokakarya ini, Penulis mempelajari beberapa hal seperti bagaimana
cara menyusun rencana program sekolah yang efektif dan terukur untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan, cara mengidentifikasi di mana Penulis berada dalam
mencapai tujuan dan bagaimana membuat perbaikan, cara memperkuat kompetensi
diri dan meningkatkan kemampuan dalam mencapai tujuan dan cara
menindaklanjuti rencana program sekolah dan memastikan bahwa semua tindakan
diarahkan pada pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Setelah proses ini, Penulis
mengetahui lebih banyak tentang tujuan Anda dan seberapa jauh telah
mencapainya. Penulis mengetahui lebih banyak tentang kekuatan dan kelemahan
dalam mencapai tujuan tersebut. Selain itu, Penulis dapat memperoleh pandangan
baru tentang cara mengembangkan rencana program sekolah yang efektif dan
memperkuat kompetensi diri untuk mencapai tujuan tersebut.
b. Sebagai guru penggerak,Penulis harus mampu melakukan kepemimpinan
manajemen sekolah dan kepemimpinan pengembangan sekolah dengan baik.
Kedua hal ini saling terkait dan dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan
oleh sekolah dan meningkatkan kualitas pendidikan yang disediakan.
Pertama-tama, dalam menjalankan kepemimpinan manajemen sekolah, Penulis
harus mampu mengelola dan mengkoordinasikan kegiatan sehari-hari di sekolah,
memastikan efisiensi dan efektivitas sistem dan prosedur yang digunakan, dan
memantau kinerja staf sekolah dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Kedua, dalam menjalankan kepemimpinan pengembangan sekolah, Penulis harus
mampu mengidentifikasi kebutuhan pengembangan sekolah, merencanakan dan
mengkoordinasikan program pengembangan yang efektif, serta memastikan bahwa
program-program tersebut diimplementasikan dengan baik oleh staf dan anggota

10
komunitas sekolah. Dalam konteks kepemimpinan pengembangan sekolah,Penulis
harus mampu memimpin inovasi pendidikan, memperkenalkan teknologi dan
metode pengajaran terbaru, serta memfasilitasi pelatihan dan pengembangan
profesional bagi para guru dan staf sekolah.
Dengan cara-cara tersebut, sebagai guru penggerak,Penulis dapat melakukan
kepemimpinan manajemen sekolah dan kepemimpinan pengembangan sekolah
dengan baik, dan membantu meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah dan
masyarakat sekitar.

2. Tindak Lanjut
Berikut adalah beberapa tindak lanjut yang dapat dilakukan berdasarkan refleksi
terhadap kegiatan materi guru penggerak yang dikaitkan dengan Praktik Pengalaman
Lapangan
a. Sebagai seorang guru penggerak, terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan untuk
terus meningkatkan kepemimpinan manajemen sekolah, kepemimpinan
pengembangan sekolah, kepemimpinan pembelajaran, pengembangan diri, dan
pengembangan orang lain, yaitu: Terus meningkatkan keterampilan manajemen
sekolah, seperti membuat rencana kerja, mengorganisir waktu dan sumber daya,
serta mengevaluasi hasil kerja. Berpartisipasi dalam pelatihan dan workshop untuk
terus memperbarui pengetahuan tentang tren terbaru dalam pengembangan sekolah
dan manajemen pendidikan. Dengan melakukan hal-hal di atas secara konsisten,
seorang guru penggerak dapat terus meningkatkan kualitas kepemimpinan
manajemen sekolah, kepemimpinan pengembangan sekolah, kepemimpinan
pembelajaran, pengembangan diri, dan pengembangan orang lain. Hal ini tidak
hanya akan membantu meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah, tetapi juga
memberikan dampak positif pada kemajuan negara.
b. Dalam rangka meningkatkan efektivitas di masa depan, guru penggerak dapat
mempertimbangkan beberapa hal berikut yaitu menyusun agenda yang lebih
terstruktur dimana guru penggerak dapat menyusun agenda yang lebih terstruktur
dan jelas, memperluas interaksi dan kolaborasi dimana guru penggerak dapat
memperluas interaksi dan kolaborasi antara peserta lokakarya. Setelah

11
melaksanakan lokakarya, beberapa tindakan yang dapat dilakukan oleh Penulis
adalah menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dalam praktik
dimana Penulis dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh
dalam praktik mereka di sekolah atau lingkungan kerja mereka, membuat rencana
aksi dimana peserta dapat membuat rencana aksi untuk mengatasi masalah atau
tantangan tertentu yang dihadapi di lingkungan kerja mereka, berbagi pengetahuan
dan pengalaman dimana Penulis dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman yang
diperoleh dalam lokakarya dengan rekan kerja mereka untuk meningkatkan
keterampilan dan kemampuan mereka dan mengikuti pelatihan dan lokakarya
lainnya untuk terus meningkatkan keterampilan dan kemampuan mereka dalam
bidang tertentu.

12
DAFTAR PUSTAKA

Dharma, A. 2022. Modul 3.3 Pengelolaan Program Berdampak Positif Kepada


Murid. Jakarta: Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga kependidikan.
Nurcahyani, A. 2022. Modul 3.3 Pengelolaan Program Berdampak Positif Kepada
Murid. Jakarta: Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga kependidikan.
Simon Petrus.2020. Buku Panduan Pendidikan Guru Penggerak.Jakarta:
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga kependidikan.

13
LAMPIRAN

Modul 1.1

14
Modul 1.2

15
Modul 1.3

16
Modul 1.4

17
Modul 2.1

18
Modul 2.2

Modul 2.3

19
Modul 3.1

Modul 3.2

20
Modul 3.3

21

Anda mungkin juga menyukai