Anda di halaman 1dari 20

Penggunaan Strategi Pembelajaran Pada Materi IPS Kelas 6

Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa


Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Strategi Pembelajaran

Dosen pengampu : Dr. Dra. Aisyah Ma’awiyah, M.Ag

Oleh kelompok 6

Anggota:

Darmin 202126045

Jufrizal 202126043

Dosen pengampu : Dr. Dra. Aisyah Ma’awiyah, M.Ag

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LHOKSEUMAWE
2023

1
KATA PENGANTAR

Puji beserta syukur atas kehadirat Allah SWT yang maha pengasih lagi
maha penyayang yang telah memberikan kesehatan kepada kita. Atas rahmat
Allah dan hidayah-Nya dengan ini penulis bisa menyelesaikan makalah.
Shalawatberangkaikan salam tak lupa pula kita hadiahkan kepada junjungan
kita baginda Rasulullah SAW. Makalah ini disusun untuk memenuhi tuga mata
kuliah Strategi Pembelajaran yang berjudul “Penggunaan strategi pembelajaran
pada materi IPS kelas 6 untuk meningkatkan keaktifan bealajar siswa” selain itu
untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan penulis. Kami juga
menyadari bahwasannya makalah kami ini jauh dari kata sempurna dan masih
banyak kekurangan yang harus kami perbaiki.

Maka dari itu kami mohon atas saran dan kritikan yang bertujuan untuk
membangun potensi diri kami dari berbagai pihak. Mungkin hanya sekiain yang
dapa kami sampaikan, sekali lagi mohon maaf atas kekurangan dan kesalahan
dalam tugas kami ini. Sekian terimakasih.

Lhokseumawe, 14 Mei 2023

Penulis

I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................I
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
A. Latar belakang.........................................................................................................................1
B. Rumusan masalah....................................................................................................................2
C. Tujuan masalah.......................................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
A. Pengertian Keaktifan Belajar.................................................................................................3
B. Faktor Keaktifan Belajar........................................................................................................4
C. Upaya Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa....................................................................5
D. Proyek Pembelajaran..............................................................................................................7
BAB III...............................................................................................................................................16
PENUTUP..........................................................................................................................................16
A. Kesimpulan............................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................17

II
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Belajar adalah proses transformasi progresif. Perubahan-perubahan itu tidak
hanya berupa perubahan lahiriah-jasmaniah tetapi juga aspek batiniah-ruhaniah,
tidak hanya perubahan tingkah laku yang nampak, tetapi dapat juga perubahan-
perubahan yang tidak dapat diamati. Transformasi progresif tersebut bukanlah
perubahan yang negatif, melainkan perubahan yang positif; ke arah kemajuan dan
perbaikan diri individu. Dalam belajar, ada tujuan yang hendak dicapai berupa
diperolehnya pengetahuan, keterampilan dan penanaman sikap mental atau nilai-
nilai yang hendak dibangun dalam diri peserta didik.1
Dengan menggunakan strategi pembelajaran, seorang pendidik akan memiliki
pedoman dalam bertindak yang terkait dengan berbagai alternatif pilihan yang
mungkin dapat/harus ditempuh guna memudahkan dalam melaksanakan tugas
pendidikan agar tujuan dapat tercapai secara optimal. Dengan kata lain, kunci
utama keberhasilan dalam suatu proses pembelajaran terletak pada seorang
pendidik dalam ketepatan memilih strategi pembelajaran yang selaras dengan
kondisinya dan tujuan yang hendak dicapai.
Oleh karena itu, diperlukan suatu kegiatan pembelajaran dengan adanya
interaksi timbal-balik antara siswa dan guru, sehingga dari hal tersebut akan
tercipta kegiatan pembelajaran yang terarah dan aktif. Maka dari itu, tugas guru
sebagai pendidik memiliki keharusan mampu mengolah dan memilih metode
serta strategi pembelajaran yang sesuai dalam menciptakan suasana belajar
yang dinamis. Maka dari itu, sebagai pendidik dan pengajar guru wajib
merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran secara matang.
26 Salah satu cara agar pembelajaran yang dilakukan berdampak dalam
menanamkan nilai-nilai karakter yang terintegrasi dengan pembelajaran IPS, yaitu
dengan menerapkan model Cooperative Learning. Model pembelajaran
kooperatif adalah bentuk model pembelajaran yang digunakan dalam
menciptakan kegiatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student
oriented), terutama dalam mendorong partisipasi peserta didik dalam

1
Mustaqim dan Abdul Wahib, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm. 62-63.

1
pembelajaran.2 Hal tersebut sesuai dengan apa yang telah diungkapkan
Martati mengenai tujuan pembelajaran kooperatif yang sedikitnya memiliki
tiga tujuan penting, yaitu: pertama, meningkatkan kegiatan atau partisipasi
peserta didik; kedua, membiasakan terjalinnya sikap toleransi; dan ketiga
membiasakan peserta didik untuk melakukan perilaku kerja sama satu sama lain.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan keaktifan belajar siswa pada pelajaran IPS kelas
VI SD/MI?
2. Bagaimana cara meningkat keaktifan belajar siswa pada pelajaran IPS kelas
VI SD/MI?
3. Apa saja strategi, metode, pendekatan, teknik, model dan media yang
digunakan untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa pada pelajaran IPS
kelas VI
SD/MI?
C. Tujuan masalah
 Untuk memahami pengertian keaktifan belajar siswa kelas VI pelajaran
IPS
 Untuk mengetahui cara yang dilakukan untuk meningkatkan belajar siswa
kelas VI pelajaran IPS
 Untuk mengetahu strategi, metode, pendekatan, teknik, model dan media
yang akan digunakan untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas VI
pelajaran IPS

26

2
Isjoni. (2009). Cooperative learning mengembangkan kemampuan belajar bekelompok. Bandung: Alfabeta.
Hlm. 43-45

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Keaktifan Belajar


Menurut Dimiyati siswa merupakan makhluk yang aktif. Siswa
memiliki dorongan untuk melakukan sesuatu, memiliki kemauan dan
keinginan. Belajar pada hakekatnya adalah proses aktif dimana seseorang
melakukan kegiatan untuk merubah suatu perilaku, terjadi kegiatan merespon
terhadap setiap proses pembelajaran. Siswa yang belajar tidak dapat
dilimpahkan kepada orang lain, belajar hanya akan terjadi apabila seorang
siswa aktif mengalami sendiri. John dewey menyatakan bahwa “belajar adalah
menyangkut apa yang harus dikerjakan siswa untuk dirinya sendiri, maka
inisiatif harus datang dari siswa sendiri”. Dalam proses belajar siswa harus
aktif sendiri dan guru hanyalah membimbing dan mengarahkan.
Sifat siswa yang paling menonjol adalah gerak perbuatannya. Bagi
siswa gerak merupakan penyaluran tenaga yang tersimpan dalam dirinya.
Siswa-siswa di sekolah dasar mempunyai kecenderungan banyak bergerak.
Begitu pula untuk siswa kelas tinggi, mereka juga masih sangat menyukai
gerak. Gerak fisik merupakan salah satu pertanda adanya keaktifan. Gerak
fisik yang berlangsung dalam pembelajaran merupakan gerak fisik yang
disertai pemikiran-pemikiran mengenai kegiatankegiatan selama proses
pembelajaran berlangsung. Keaktifan siswa yang memberikan hasil
memuaskan bagi siswa akan berdampak positif bagi siswa dalam belajarnya.
Dalam melaksanakan keaktifan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS) dapat dilakukan dengan menyelesaikan tugas dengan membaca
26 langsung bahan yang aktual, mengamati, dapat juga melakukan sebuah
eksperimen. Dengan melakukan kegiatan melalui sebuah diskusi dalam
pembelajaran juga merupakan sarana untuk siswa dapat mengembangkan
aktivitas siswa. Keaktifan siswa pada proses pembelajaran menurut Nana
Sudjana dapat dilihat melalui :
a. Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya
b. Terlibat dalam pemecahan masalah

3
c. Bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak memahami
persoalan yang dihadapinya
d. Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk
pemecahan masalah
e. Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru
f. Menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya
g. Melatih diri dalam memecahkan atau menerapkan apa yang telah
diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang
dihadapinya.

B. Faktor Keaktifan Belajar


Keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran dapat merangsang
dan mengembangkan bakat yang dimilikinya, siswa juga dapat berlatih untuk
berfikir kritis, dan dapat memecahkan permasalahan-permasalahan dalam
kehidupan sehari-hari. Selain itu, guru juga dapat merekayasa sistem
pembelajaran secara sistematis, sehingga merangsang keaktifan siswa dalam
proses pembelajaran.
Syah menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi keaktifan belajar
siswa dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu faktor internal (faktor dari
dalam siswa), faktor eksternal (faktor dari luar siswa), dan faktor pendekatan
belajar (approach to learning). Secara sederhana faktor-faktor yang
mempengaruhi keaktifan belajar siswa tersebut dapat diuraikan sebagai
berikut:
1. Faktor internal siswa, merupakan faktor yang berasal dari dalam diri
siswa itu sendiri, yang meliputi:
26 a. Aspek Fisiologis, yaitu kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan
otot) yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-
sendinya, dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam
mengikuti pelajaran.
b. Aspek Psikologis, belajar pada hakikatnya adalah proses psikologis.
Oleh karena itu, semua keadaan dan fungsi psikologis tentu saja
mempengaruhi belajar seseorang. Adapun faktor psikologis siswa yang
mempengaruhi keaktifan belajarnya adalah sbegai berikut:

4
1) inteligensi, tingkat kecerdasan atau inteligensi (IQ) siswa tidak
dapat diragukan lagi dalam menentukan keaktifan dan
keberhasilan belajar siswa. Ini bermakna bahwa semakin tinggi
tingkat inteligensinya maka semakin besar peluangnya untuk
meraih sukses, begitu juga sebaliknya;
2) sikap, adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa
kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang
relatif tetap terhadap objek orang, barang, dan sebagainya, baik
secara positif maupun negatif;
3) bakat, adalah potensi atau kecakapan dasar yang dibawa sejak
lahir yang berguna untuk mencapai prestasi sampai ke tingkat
tertentu sesuai dengan kapasitas masing-masing;
4) minat, adalah kecenderungan atau kegairahan yang tinggi atau
keinginan yang besar terhadap sesuatu; dan
5) motivasi, adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang
untuk melakukan sesuatu. Jadi motivasi belajar adalah kondisi
psikologis yang mendorong seseorang untuk belajar.
2. Faktor Eksternal Siswa, merupakan faktor dari luar siswa yakni kondisi
lingkungan di sekitar siswa. Adapaun yang termasuk dari faktor ekstrenal
di anataranya adalah:
a. lingkungan sosial, yang meliputi: para guru, para staf administrasi,
dan teman-teman sekelas; serta
b. lingkungan non sosial, yang meliputi: gedung sekolah dan letaknya,
rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar,
keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa.
26 3. Faktor Pendekatan Belajar, merupakan segala cara atau strategi yang
digunakan siswa dalam menunjang keefektifan dan efisiensi proses
pembelajaran materi tertentu.

C. Upaya Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa.


Berdasarkan pendapat Jamal Ma’mur Asmani menggambarkan siswa
yang aktif dalam pembelajaran ditandai dengan siswa aktif dalam membangun
konsep bertanya, bertanya, bekerja, terlibat, dan berpartisipasi, menemukan

5
dan memecahkan masalah, mengemukakan gagasas ertamemperta nyakan
gagasan.
Seperti telah dibahas sebelumnya, pembelajaran yang baik adalah
pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif, baik fisik maupun mental.
Daya keaktifan yang dimiliki anak secara kodrat itu akan dapat berkembang
ke arah yang positif bilamana lingkungannya memberikan ruang yang baik
untuk tumbuh suburnya keaktifan itu. Membangun dan mengembangkan
keaktifan belajar siswa bukanlah hal yang mudah. Hal ini tergantung dari
lingkungan belajar siswa. Jika lingkungan memberikan kebebasan pada siswa
untuk mengembangkan potensinya, bukan tidak mungkin jika keaktifan siswa
akan berkembang pula.
Keaktifan siswa tidak hanya dipengaruhi oleh lingkungan tempat siswa
berada. Guru memiliki peranan penting dalam membangun keaktifan siswa
dalam belajar karena guru adalah subjek utama yang berhubungan langsung
dengan siswa selama proses pembelajaran. Oleh sebab itu, siswa perlu
dilibatkan secara optimal dalam pembelajaran agar kemampuan dan potensi
yang dimilikinya dapat berkembang. Salah satu cara melibatkan siswa secara
aktif dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan mendesain kegiatan belajar
mengajar semenarik mungkin dan penuh kebermaknaan bagi siswa. Model
pembelajaran yang digunakan harus disesuaikan dengan karakteristik siswa
dan menimbulkan keingintahuan siswa, misalnya dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif.3
Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu upaya untuk
mewujudkan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
Dalam pembelajaran kooperatif, siswa dapat mengembangkan keaktifannya
26 dalam belajar. Hal ini terjadi karena model pembelajaran ini memberikan
kesempatan pada siswa untuk saling berinteraksi dengan teman kelompoknya
dan saling bertukar pendapat satu sama lain.4
Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran
yang memiliki berbagai pilihan tipe pembelajaran, salah satunya Course
Review Horay. Course Review Horay merupakan salah satu tipe dari

3
Jamal Ma’mur Asmani. (2012). 7 Tips Aplikasi PAKEM: Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan. Yogyakarta: Diva Press.
4
Agus Suprijono. (2011). Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

6
pembelajaran kooperatif yang dalam pelaksanaannya tidak sekedar menuntut
anak untuk belajar bersama, namun siswa juga diajak untuk berkompetisi dan
bermain. Pembelajaran yang menggunakan strategi permainan biasanya
menjadikan siswa termotivasi untuk melakukannya, apalagi permainan itu
bersifat kompetitif, semua siswa akan mencoba untuk menjadi pemenang.
Melalui tipe pembelajaran ini, diharapkan dapat mengembangkan keaktifan
dan keterlibatan siswa dalam belajar serta dapat mengurangi kejenuhan siswa
dalam belajar.

D. Proyek Pembelajaran
RPP

Satuan Pendidikan : SD N Banyuraden


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas / Semester : VI (Enam) / I (Satu)
Hari / Tanggal :
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi
1. Mengenal kenampakan alam dan keadaan social benua-benua di Dunia
B. Kompetensi Dasar
1.2. Mengenalkan kenampakan buatan, kenampakan Alam, benua-benua,
dan samudra, serta menggambarkan peta benua dan samudra
C. Indikator
1.2.1. Mengidentifikasi kenampakan alam dunia, benua, dan samudra
26 D. Tujuan Pembelajaran
Setelah siswa melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
media gambar, siswa dapat:
1. Menjelaskan pengertian benua dan samudra
2. Mengidentifikasi penampakan alam dunia, benua dan samudra
E. Materi Pokok
Kenampakan Alam dan Keadaan Sosial Benua-Benua di Dunia
F. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan: PAIKEM

7
2. Model: Cooperative Learning (picture and picture)
3. Metode:
1) Diskusi kelompok
2) Ceramah
3) bervariasi
4) Demonstrasi
5) Tanya jawab
6) Pembelajaran berbasis masalah
G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Awal
a. Guru mengawali pelajaran dengan salam dan berdoa.
b. Guru memeriksa kesiapan siswa untuk melakukan kegiatan
pembelajaran.
c. Guru mengaitkan apersepsi dengan materi yang akan dipelajari
serta menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti
a. Guru menjelaskan materi
b. Guru menunjukkan gambar mengenai benua, samudra dan
kenampakan alam dunia.
c. Guru menjelaskan kegiatan pembelajaran menggunakan media
gambar
d. Siswa dibagi menjadi 3kelompok
e. Setiap kelompok diberikan gambar atau media yang akan
dikerjakan berdasarkan kelompok dan saling mencari tau apa
nama gambar yang diberikan, asalnya dan sejarahnya.
26 f. Siswa mempersentasikan gambar yang sudah dikerjakan dan
diidentifikasi nama gambar, asal dan sejarahnya didepan kelas
berdasakan kelompok masing-masing.
g. Siswa menjawab kuis yang diberikan oleh guru mengenai
kenampakan alam didunia.
h. Siswa diberikan kesempakata untuk bertanya mengenai hal-hal
yang belum dimengerti selama proses pembelajaran
berlangsung.
Kegiatan Akhir

8
a. Siswa dibimbing guru untuk menyimpulkan materi yang baru
saja dipelajari.
b. Guru memberikan pesan moral.
c. Guru mengakhiri pembelajaran dengan doa penutup dan
memberi salam
H. Alat dan Media Pembelajaran
Media gambar kenampakan alam dunia yaitu buatan dan alami, gambar
benua-benua dan samudra di Dunia
I. Sumber Belajar
1. Silabus KTSP SD kelas VI
2. Buku Sekolah Elektronik (BSE) kelas VI mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan IPS
J. Lampiran
1. Media Pembelajaran (gambar kenampakan alam dunia buatan dan
alami)
2. Kuis kegiatan pembelajaran

Mengetahui
Mengetahui

Kepala sekolah Guru Kelas


VI

26

9
LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Lampiran media
a. Media gambar penampakan alam buatan

Gambar 1. piramida

Gambar 1. Taj Mahal-India

Gambar 3 Machu Picchu – Cuzco, Peru

10
Gambar 4 Petra – Yordania

Gamabar 5 Colosseum – Roma, Italia

Gambar 6 Candi Borobudur-Indonesia

11
Gambar 7 ka’bah- Arab
b. Penampakan alami

Gambar penampakan alami

Gambar penampakan alami dan buatan di pulau Jawa


2. Kuis

12
a. Kenampakan alami
1. Apa yang dimaksud dengan penampakan alami?
2. Sebutkan ciri-ciri penampakan alami?
3. Sebutkan contoh penampakan alami?
4. Sebutkan keistimewaan penampakan alami?
b. Kenampakan buatan
1. Apa yang dimaksud kenampakan buatan?
2. Sebutkan contoh kenampakan buatan?
3. Dimana saja kita bisa menemuka kenampakan buatan?
4. Apakah kamu sering melihat kenampakan buatan?

Hasil Persentasi

1. Sesi tanya jawab


Pertanyaan pertama
Penanya : Ninda Fazila
Pertanyaan : Bagaimana cara meningkatkan kekatifan anaka yang kurang menyulai
pembelajaran IPS?
Jawaban : adapun cara kita sebagai guru untuk meningkatkan keaktifan belajar
siswa yang kurang minat pembelajaran IPS adalah guru harus tahu
apasih sebenarnya kebutuha siswa terhadap materi yang akan
disampaikan selain itu guru juga harus pahan betul karakter ansiswa
supaya bisa menyampaikan pembelajaran dengan mudah mereka
memahami pelayaran tersebut dan guru juga haru bisa membuat anak
untuk suka atas pelajaran IPS dengan mengkolaborasikan
pembelajaran yang sedemikian menarik untuk menarik perhatia siswa
terhadap mpelajaran itu jangan guru hanya berfokus menyampaikan
26 materi saja tetapi guru harus paham betul karakter siswa, kebutuhan
siswa dan tingkat pemahaman siswa.
Pertanyaan kedua
Penanya : Salsa Adhira Ahyar
Pertanyaan :Bagaimana cara guru melatih dalam kreativitas siswa dalam
pembelajaran IPS?
Jawaban : dalam hal ini guru harus menyesesuaikan dengan model yang akan
digunakan dalam proses pembelajaran supaya kreativitas siswa bisa

13
dilatih sesuai sintak model tersebut. Sikap guru yang dapat membantu
mengembangkan kreativitas siswa yaitu dengan mendorong motivasi
intrinsik siswa. Jika guru memberikan kebebasan pada siswa dalam
memberikan gagasan, mencari alternatif-alternatif jawaban dan
menyelesaikan suatu masalah, maka motivasi intrinsik
pada siswa dapat tumbuh.
Pertanyaan ketiga
Penanya : Mira Alfiani
Pertanyaan : metode apa yang dipakai dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa
terhadap materi IPS?
Jawaban : berdasarkan dari pembahasan makalah dia atas kami memakai
metode ceramah, diskusi kelompok, demonstrasi, tanya jawab dan
pembelajaran berbasih masalah. Yanga dimana dalam penggunaan
metode seseorng pendidik akan lebih mudah dalam memahami apa
yang disampaikan oleh pendidik. Tujuan pokok metode pembelajaran
adalah untuk lebih memudahkan proses dan hasil belajar siswa
sehingga apa yang telah direncanakan bisa diraih dengan sebaik dan
semudah mungkin oleh peserta didik.
Pertanyaan keempat
Penanya : Nahzatun Ukhra
Pertanyaan : apa saja yang menjadi kendala dalam pembelajaran IPS?
Jawaban : dalam setiap pembelajaran memang pasti ada kendala apapun itu hal
atau kejadian memang pasti kendala maka dari itu kita harus bisa dan
pandai mencari solusi terhadap kendala itu adapun bahwa
permasalahan pembelajaran IPS dapat dikelompokkan menjadi:
26 Perilaku Disruptif Siswa.
Kurangnya Sarana Dan Prasarana Pembelajaran.
Kesulitan Memahami Materi Diluar Bidang Ilmu.
Metode Pembelajaran Yang Kurang Variatif.
Ini semua adalah sebuah kendala yang dihadapi dalam proses
pembelajaran IPS .

Pertanyaan kelima

Penanya :Fathahul Ghina

14
Pertanyaan :strategi apa digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam
pelajaran IPS?

Jawaban : adapun strategi yang digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa


yaitu dengan cara kita menguji mereka terhadap materi yang kita
smapaikan setelah proses pembelajaran baik itu soal maupun tes-tes
lainnya nah disini laha kita melihat sejauh mana siswa telah memahami
materi yang telah dijelaskan kepada siswa namun ini bukan strategi ini
adalah slah satu tugas akhir guru yaitu mengevaluasi dan menilai
siswanya.

Pertanyaan keenam

Penanya : Diah Septiana

Pertanyaan : media apa yang cocok untuk pembelajaran IPS?

Jawaban : dalam menyediakan media pembelajaran guru harus bisa


mengkondisikan dengan siswanya dan media harus bisa dipakai oleh
guru itu. Namun kami tidak bisa memastikan apa media yang cocok
untuk pembelajaran IPS semua media bisa dipakai hanya saja media itu
apakah sesuai dengan materi atau tidak. Dalam membuat media
pembelajaran yang baik harus jelas dan rapi dalam tampilannya.
Mencakup layout atau pengaturan format sajian, suara, tulisan dan
ilustrasi gambar. Ini penting dalam proses penarikan sikap siswa dalam
proses belajar sehingga manfaat media itu sendiri maksimal dalam
perbaikan pembelajaran, Bersih dan menarik

2. Kesan yang Dihasilkan


Berdasarkan pemaparan materi kami dan proses pembelajaran yang telah kami
laksanakan mengenai judul kami yaitu penggunaan strategi pembelajaran pada materi IPS
26 pada kelas 6 untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa sudah sesuai sebagaimana
mestinya yang dimana dalam proses pembelajaran kami kami menyampaikan materi baik
dan jelas dan kami juga menggunakan media bahkan pembelajaran IPS yang identik
dengan membosankan kini menjadi menyenangkan berkat strategi, model, metode, dan
media yang kami gunakan cocok dan sesuai dengan kebutuha siswa terhadap materi yang
disampaikan.

15
Siswapun senang dan gembira dalam proses belajar ini bisa kami lihat mereka
antusias mengikuti pembelajaran dengan bertanya, mengasih pendapat, bahkan saling
berdiskusi untuk memecahkan suatu masalah. Bukan itu saja kami menggabungkan
proses pembelajaran ini bervariasi sehingga tidak membuat anak bosan dan suntuk
siswapun terus menumbuhkan keatifannya dengan seiring materi yang kami berikan.
Maka dari itu kami sangat-sangat terharu dan kesan yang kami dapat kan terhadap
pembelajaran diatas sangat luara biasa dan membuat kami untuk terus membedah diri
untuk mengembangkan kompetsi pada anak didik.

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Keaktifan belajar siswa adalah suatu kegiatan pembelajaran yang melibatkan mental
maupun fisik siswa dalam menanggapi pelajaran selama proses pembelajaran
berlangsung. keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akan dapat merangsang dan
mengembangkan bakat yang dimilikinya, berfikir kritis, dan dapat memecahkan masalah-
masalah dalam kehidupan sehari-hari. Guru dalam mengajar dapat menginovasikan
pembelajaran sehingga dapat merangsang siswa dalam proses pembelajaran. Dalam
keaktifan belajar juga memiliki beberapa faktor diantaranya faktor internal siswa, faktor
eksternal siswa dan Faktor Pendekatan Belajar.

26

16
DAFTAR PUSTAKA

Mustaqim dan Abdul Wahib, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta,


2010)
Isjoni. (2009). Cooperative learning mengembangkan kemampuan belajar
bekelompok. Bandung: Alfabeta.

Jamal Ma’mur Asmani. (2012). 7 Tips Aplikasi PAKEM: Pembelajaran Aktif,


Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Yogyakarta: Diva Press.

Agus Suprijono. (2011). Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM.


Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

17

Anda mungkin juga menyukai