Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

Materi “ Strategi Pembelajaran Aktif ( active Learning)”

Disusun Oleh:
Kelompok 2

A.Rahim 10156121098

Anil Apwan 10156122193

Muh Alwi 10156122182

Suardi 10156122193

Dariana 10156122165

Nurhana 10156122162

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI MAJENE

PENDIDIDKAN AGAMA ISLAM TARBIYAH DAN KEGURUAN

TAHUN AKADEMIK 2023/2024


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami sampaikan atas kehadirat Allah SWT, karena atas
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjuduI ”Strategi Pembelajaran Aktif ( active Learning) Shalawat serta
salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi besar
Muhammad saw. Dan makalah ini kami ambil referensi dari buku sejarah
peradaban islam .Nabi akhir zaman pembawa rahmat bagi seluruh alam.
Tidak lupa kami sampaikan terimakasih kepada dosen pengampu mata
kuliah studi Strategi pembelajaran pai yang telah membimbing kami
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.

Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua
pada umumnya dan bagi kami sendiri pada khususnya. Tak ada gading yang
tak retak, begitulah adanya makalah ini. Dengan segala kerendahan hati,
saran-saran dan kritik sangat kami harapkan guna untuk peningkatan
pembuatan makalah kami pada tugas yang lain pada waktu mendatang.

Majene, 17 Maret 2024

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................i

BAB I Pendahuluan...................................................................................1

1. Latar belakang..................................................................................1
2. Rumusan Masalah.............................................................................2
3. Tujuan Penulisan Makalah...............................................................2

BAB II Pembahasan .................................................................................3

1. Pengertian Active Learning..............................................................3


2. Macam-Macam Strategi Active Learning........................................5
3. Implementasi Strategi Active Learning............................................13
4. Kelebihan dan Kekurangan Strategi Active Learning......................17

BAB III Penutup........................................................................................18

1. Simpulan ..........................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA................................................................................19

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam kehidupan
manusia. Maju mundurnya suatu bangsa tergantung mutu pendidikan. Melalui
pendidikan warga negara dapat dididik dan dibina kepribadiannya supaya
mempunyai masa depan, tanggung jawab antar sesama, antar keluarga,
masyarakat dan pemerintah. Oleh karena itu, kualitas pendidikan harus terus
ditingkatkan baik kurikulum belajar, tenaga pendidikan, maupun strategi dalam
melaksanakan proses pembelajaran.
Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara pendidik dengan
peserta didik yang berlangsung dalam lingkungan tertentu. Interaksi ini disebut
interaksi pendidikan, yaitu saling mempengaruhi antara pendidik dengan peserta
didik untuk mencapai tujuan tertentu, yaitu tujuan pendidikan.
Guru mempunyai peranan penting dalam melaksanakan pendidikan dan
pembinaan, dimana pelaksanaannya guru harus mempunyai berbagai macam
strategi dan metode dalam pencapaian pendidikan dan membina terhadap anak
didiknya.
Oleh karena itulah dibutuhkan tenaga pengajar yang siap dalam membina
dan mendidik generasi yang lebih kompoten dan mampu bersaing di era
globalisasi. Selain itu, strategi yang digunakan guru dalam mengajar juga
mempengaruhi keberhasilan belajar anak didik yakni perlunya strategi yang tepat
dalam mengajar. Dalam hal ini pembelajaran active learning merupakan strategi
mengajar yang dibicarakan atau kajian khusus.
Untuk itu diperlukan seorang guru yang mampu menerapkan pendekatan
saintifik dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
active learning untuk menciptakan generasi yang aktif serta dapat bersaing dan
dapat tercapainya tujuan pembelajaran.1
1
Main aksi, riki, “Penerapan Model Active Learning Untuk Meningkatkan Partisipasi Peserta
Didik Dalam Proses Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA 1 Simeulue Tengah”, Skripsi: Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan UIN Al-Banjar, 2020, hal.1-3.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang diatas, melahirkan beberapa rumusan
masalah yaitu:
1. Pengertian Active Learning
2. Macam-Macam Strategi Active Learning
3. Implementasi Srategi Active Learning
4. Kelebihan dan Kekurangan Strategi Active Learning
C. Tujuan Penulisan Makalah
Dapat memahami serta membangkitkan semangat dalam hal mengetahui
setia strategi yang terdapat dalam pembelajaran, terkhusus pada strategi yang akan
kami bahas dalam makalah ini.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Active Learning

2
Pembelajaran aktif atau active learning dapat diartikan sebagai
pembelajaran yang mengarah pada optimalisasi yang melibatkan aspek
intelektual dan emosional siswa dalam proses pembelajaran yang mengarah
pada pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai.2
Active learning adalah strategi belajar-mengajar yang menuntut
peserta didik agar terlibat secara aktif. Tujuannya agar siswa dapat
memahami pokok-pokok materi pelajaran dan bisa mengaplikasikannya untuk
memecahkan persoalan yang ada di kehidupan nyata.
Melalui pembelajaran aktif, Bapak/Ibu guru dapat membantu peserta
didik dalam mendapatkan pengalaman pembelajaran secara nyata, alih-alih
sekadar teori belaka. Bukan hanya itu, pada model belajar ini Bapak/Ibu guru
atau pendidik tidak begitu dominan melainkan bertugas sebagai fasilitator
agar peserta didik dapat merangsang keaktifannya, baik dari segi fisik,
mental, emosional, dan sosial.3
Teori pengajaran Active Learning merupakan konsekuensi logis dari
hakikat belajar dan hakikat mengajar. Hampir tidak pernah terjadi proses
belajar tanpa adanya keaktifan individu atau siswa yang belajar.
Permasalahannya hanya terletak dalam kadar atau bobot keaktifan belajar
siswa. Ada keaktifan belajar kategori rendah, sedang dan ada pula keaktifan
belajar kategori tinggi. Dengan demikian hakikat Active Learning pada
dasarnya adalah cara atau usaha mempertinggi atau mengoptimalkan kegiatan
belajar siswa dalam proses pengajaran.
Metode Active Learning, juga merupakan cara pandang yang
menganggap belajar sebagai kegiatan membangun makna atau pengertian
terhadap pengalaman dan informasi yang dilakukan oleh si pembelajar, bukan
oleh si pengajar, serta menganggap mengajar sebagai kegiatan menciptakan
suasana yang mengembangkan inisiatif dan tanggung jawab belajar si

2
Dewi Santosa, Agus dan Azzahida Dewi Izdaharo, ”Implementasi Active Learning Tipe
Everyone Is A Teacher Here Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa”, SALAMIYA:Jurnal Studi
Ilmu Keagamaan Islam, vol.3, no.3, September 2022, hal.5.
3
Nurhakim, Ahmad, “Pengertian Pembelajaran Aktif (Active Learning), Funfsi, Tujuan,
dan Prosesnya, Quipper, Januari 2023,
https://www.quipper.com/id/blog/info-guru/pembelajaran-aktif.

3
pembelajar sehingga berkeinginan terus untuk belajar selama hidupnya, dan
tidak tergantung kepada guru atau orang lain bila mereka mempelajari hal-hal
yang baru.
Dapat disimpulkan bahwa, Active Learning merupakan pembelajaran
yang harus membuat siswa aktif dalam proses belajar. Tidak hanya itu Active
Learning juga mengoptimalkan peserta didik yang tidak aktif menjadi aktif
dalam proses belajar. Proses aktivitas belajar harus melibatkan seluruh aspek
psikofisis peserta didik, baik jasmani maupun rohani sehingga akselerasi
perubahan perilakunya dapat terjadi secara cepat, tepat, mudah dan benar,
baik berkaitan dengan aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik.4
B. Macam-Macam Strategi Active Learning
1. Active knowledge Sharing (saling tukar pengetahuan)
Strategi pembelajaran Active Knowledge sharing (berbagi
pengetahuan secara aktif) adalah suatu strategi yang dapat digunakan oleh
guru untuk menarik para peserta didik kepada materi pelajaran. Guru dapat
mengukur pengetahuan siswa, pada saat yang sama, melakukan beberapa
pembentukan tim Sehingga siswa dapat bekerja sama dengan teman yang
lain untuk bertukar pengetahuan dan akan termotivasi untuk belajar
dengan melakukan aktivitas-aktivitas pembelajaran sehingga keaktifan
belajamya meningkat (Silberman, 2007: 82). Strategi Active Knowledge
sharing adalah salah satu strategi yang dapat digunakan untuk melihat
kemampuan pengetahuan siswa disamping untuk membentuk kerja sama
tim pada saat proses pembelajaran (Sabri, 2010: 123).
Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
strategi pembelajaran Active Knowledge Sharing merupakan suatu strategi
yang melahirkan ketrampilan berfikir, memecahkan masalah dan
komunikasi. Meningkatkan keterlibatan siswa secara kreatif dalam proses
pembelajaran, mengajarkan siswa untuk berani dalam mengemukakan

4
Himmawan, Didik dan Ibnu Rusydi, ”Pelaksanaan Metode Active Learning Dalam
Pembelajaran Bahasa Arab di MTS Al-Ghozali Jatibarang Kabupaten Indramayu”, Journal Islamic
Pedajogja, Vol.1, no.2, 2022, hal.4.

4
pendapat pertanyaan, serta dan membantu. Memunculkan ide atau gagasan
terhadap permasalahan yang muncul.5
Keterlibatan peserta didik secara aktif. Dalam proses pengajaran
yang diharapkan adalah kererlibatkan secara mental (intelektual dan
emosional) yang dalam beberapa hal diikuti dengan sebuah keaktifan fisik.
Sehingga peserta didik benar-benar berperan serta dan berpartisipasi aktif
dalam proses pengajaran dengan menempatkan kedudukan peserta didik
sebagai subyek dan sebagai pihak yang penting dan merupakan inti dalam
kegiatan belajar mengajar. “Pada hakikatnya, konsep ini adalah untuk
mengembangkan keaktifan proses belajar mengajar baik dilakukan guru
atau siswa (Ahmad Rohani,1995: 62).
Dalam strategi ini tampak jelas adanya guru aktif mengajar di satu
pihak dan siswa aktif di pihak yang lain. Konsep ini adalah kurikulum
yang berpusat pada anak, siswa mempunyai peran sangat penting dalam
proses pembelajaran. Sehingga siswa berperan lebih aktif dalam
mengembangkan cara-cara belajar mandiri, siswa berperan dalam
perencanaan, pelaksanaan dan penilaian proses belajar, pengalaman siswa
lebih ditutamakan dalam memutuskan titik tolak kegiatan.
Pengaruh active learning sendiri berdasarkan pada teori Gestalt
yang menekankan pentingnya belajar melalui proses untuk memperoleh
pemahaman”( Saiful Bahri Djamarah, 2002:19), Belajar yang terpenting
bukan mengulangi hal-hal yang harus dipelajari akan tetapi mengerti atau
memperoleh insight (wawasan). Belajar tidak hanya semata-mata sebagai
suatu upaya dalam merespon suatu stimulus akan tetapi lebih dari itu,
belajar dilakukan melalui kegiatan seperti mengalami, mengerjakan dan
memahami belajar melalui proses. Oleh karena itu hasil belajar akan dapat

5
Nurul Rahena Br. Padang, Strategi Pembelajaran Aktif Knowledge Sharing Dalam
Kemampuan Psikomotorik Pada Mata Pelajaran Fiqih Studi Pada Siswa MTs Al-Washliyah
Gedung Johor, Vol. 10 No. 2 , Jurnal Tausiah FAI UISU, Tahun 2020, hal. 139.

5
diperoleh dengan baik bila siswa aktif. Inilah yang diharapkan dari proses
belajar mengajar dengan menggunakan strategi active knowledge sharing.6
2. Critical Incident (Pengalaman penting)
Strategi critical incident (pengalaman penting) adalah strategi yang
digunakan untuk memulai kegiatan pembelajaran dengan melibatkan siswa
sejak awal pembelajaran dengan mengunakan pengalaman mereka.
Strategi ini dapat digunakan dengan maksimal dalam setiap mata
pelajaran, karena dengan adanya strategi ini mampu mengaktifkan siswa
sejak awal pembelajaran.7
Latar belakang dari munculnya Strategi critical incident
(pengalaman penting) adalah dari munculnya strategi pembelajaran aktif,
pembelajaran aktif itu sendiri berasal dari kata active artinya aktif dan
learning yang artinya pembelajaran. Menurut Melvin L silberman belajar
bukanlah merupakan konsekuensi otomatis dari penyampaian informasi
kepada siswa tetapi belajar membutuhkan keterlibatan mental dan tindakan
sekaligus. Pada saat belajar itu aktif, siswa melakukan sebagian pekerjaan
belajar, mereka mempelajari gagasan- gagasan, memecahkan berbagai
masalah-masalah dan menerapkan apa yang mereka pelajari.8
Teknik Critical Incident adalah satu cara yang digunakan untuk
mengumpulkan pengamatan langsung perilaku manusia yang secara kritis
dan prosedural yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Pengamatan
ini kemudian disimpan melacak sebagai insiden, yang kemudian
digunakan untuk memecahkan masalah praktis dan. Mengembangkan

6
Maulida Fitria, ZulfanZulfan, Anwar Yoesoef, Pegunaan Strategi Pembelajaran Active
Knowledge Sharing Terhadap Keaktifan Belajar sejarah siswa Kelas XI IPA 1 di SMA Negeri 4
Aceh Barat Daya, Vol. 5 No. 2 , Jurnal Ilmiyah Mahasiswa Pendidikan Sejarah, Tahun 2020, hal.
91.
7
Hisyam Zaini Dkk, Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka Insane
MadaniMadani), 2008, hal 16.
https://digilib.uinkhas.ac.id/9361/1/Imam%20Zamahsari%20Fathoni%20T20151126.pdf.
8
Malvin L Silberman, Active Learning 101 cara belajar siswa Aktif , (Bandung: Nusa
Media 2006, hal.9.

6
prinsip-prinsip psikologis secara luas. Suatu kritik insiden dapat
digambarkan sebagai salah satu hal yang memberi kontribusi positif
maupun negatif yang signifikan terhadap aktivitas atau fenomena. Insiden
kritis dapat dikumpulkan dalam berbagai cara, tetapi biasanya responden
diminta untuk bercerita tentang pengalaman mereka memiliki.9
3. Point Counterpoint (Debat pendapat)
Silberman mengatakan bahwa strategi ini merupakan kegiatan
dengan teknik hebat untuk merangsang diskusi dan mendapatkan
pemahaman yang lebih mendalam tentang berbagai isu komplek format
tersebut mirip dengan sebuah perdebatan namun kurang formal dan
berjalan dengan lebih cepat.8 Hal senada dikemukakan oleh Hisyam Zaini
dkk, bahwa strategi Pembelajaran Point Counterpoint adalah merupakan
pendekan dalam pembelajaran yang sangat baik digunakan untuk
melibatkan siswa dalam mendiskusikan isu-isu kelompok secara
mendalam.”10
Salah satu prioritas utama dalam proses pembelajaran adalah
bahwa siswa dapat menyerap informasi pengetahuan yang disampaikan
oleh guru karena hal ini memiliki tanggung jawab secara bersamaan.
Selain itu, dalam proses pembelajaran ada dua unsur yaitu belajar dengan
siswa dan mengajar oleh guru.” 10 Strategi Pembelajaran aktif tipe Point
Counterpoint merupakan strategi yang menggalakkan siswa secara aktif
dan positif dalam kelompok, sehingga siswa dapat melakukan pertukaran
ide sehingga memberikan dorongan pada siswa agar mengoptimalkan
potensi yang dimilikinya, merangsang diskusi dan debat yang aktif
sehingga siswa mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam.11

9
Sabri, Ahmad, Strategi Belajar Mengajar dan micro Teaching,
(Ciputat:Quantum Teaching, 2007,hal.65.
10
Melvin L. Silberman, Active Learning, (Bandung: Nusamenyediakan, 2006), h. 30.

11
Wina Fauziah dkk, Perbedaan Hasil Belajar Siswa Yang Proses Pembelajarannya
Menggunakan Model Kooperatif Tipe Inside Outside Circle Dengan Point-Counter-Point Pada
Materi Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan, vol.2, h.3.

7
Silberman menerangkan bahwa Strategi Point Counterpoint
merupakan sebuah tekhnik hebat untuk merangsang diskusi dan
mendapatkan pemahaman lebih mendalam tetang berbagai isu kompleks.
Format tersebut mirip dengan sebuah perdebatan namun kurang formal
dan berjalan dengan lebih cepat. Menurut Zaini mengemukakan bahwa
strategi pembelajaran aktif tipe Point Counterpoint sangat baik digunakan
untuk melibatkan siswa dalam mendiskusikan isu-isu kompleks secara
mendalam, strategi ini mirip dengan debat hanya saja dikemas dalam
suasan yang tidak terlalu formal. Berdasarkan keterangan tersebut dapat
disimpulkan bahwa strategi Point Counterpoint yaitu suatu pembelajaran
yang aktif dengan membentuk kelompok dan berdiskusi, hal ini bertujuan
agar siswa mendapatkan pemahaman yang lebih luas.12
Strategi Pembelajaran aktif tipe Point Counterpoint merupakan
strategi yang menggalakkan siswa secara aktif dan positif dalam
kelompok, sehingga siswa dapat melakukan pertukaran ide sehingga
memberikan dorongan pada siswa agar mengoptimalkan potensi yang
dimilikinya, merangsang diskusi dan debat yang aktif sehingga siswa
mendapatkan pemaharnan yang lebih mendalam.
Strategi Point counterpoint hampir sama dengan Aktive Debate
yaitu siswa secara katif mengemukan pendapat mereka. Tema yang
mereka debatkan merupakan peristiwa yang sering mereka lihat atau
bahkan mereka temui di lingkungan sekitar mereka.13
4. Inquiring Minds Want To Know (Bangkitkan Minat)
Menurut Hamruni strategi pempelajaran inquiring minds want to
know adalah teknik pembelajaran sederhana yang dapat merangsang rasa
ingin tahu. Peserta didik mengenai topik atau persoalan. Para peserta didik
diajak untuk berfikir, dan menduga dari jawaban tentang pertanyaan yang
12
Yulia Fitria Nita dkk, Peningkatan Minat Belajar Siswa pada Pendselajaron IPS
dengan Strategi pembelajaran Point Counterpoint SD Negeri 28 Batang Anai Palapa Saiyo, Vol.
1, h.4-5.
13
Wina Fauziah dkk, Perbedaan Hasil Belajar Siswa Yang Proses Pembelajarannya
Menggunakan Model Kooperatif Tipe Inside-Outside Circle Dengan Point-Counter-Point Pada
Materi Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan, vol.2, h.3.

8
berhubungan dengan materi yang diberikan oleh pendidik pada awal
pembelajaran. Setelah sebagian besar peserta didik menjawab, pendidik
memulai pembelajaran dengan menggunakan jawaban dari peserta didik.
Dengan strategi pembelajaran inquiring minds want to know membantu
siswa dalam memahami materi pembelajaran.14
Strategi pembelajaran inquiring minds want to know merupakan
teknik sederhana yang bertujuan untuk membangkitkan rasa keingintahuan
siswa dengan meminta mereka untuk membuat perkiraan-perkiraan
tentang suatu topik atau suatu pertanyaan yang diberikan oleh guru.
Biasanya siswa cenderung diam dan pasif ketika diajak untuk membahas
materi-materi yang belum terpecahkan pada pertemuan sebelumnya atau
ketika memasuki materi baru. Jika mereka diminta untuk menjawab secara
bersama-sama satu kelas kebanyakan mereka terlalu pasif, bahkan mereka
hanya diam saja. Dengan strategi pembelajaran aktif tipe inquiring minds
want to know, siswa bisa dilatih untuk berani mengutarakan ide atau
pertanyaan dan bisa menambah keaktifan siswa dalam mengikuti
pelajaran.”15
5. Questions Students Have
Pembelajaran dengan strategi ini dapat menghilangkan rasa malu
siswa untuk bertanya serta sulit mengkomunikasikan pertanyaan secara
lisan. Strategi Question Students Have (QSH) adalah strategi pembelajaran
aktif yang mengharuskan peserta didik aktif bertanya dan mengemukakan
gagasan (Bahri, 2012:47), Menurut Nisa (2015:2) dalam strategi ini, siswa
diberikan potongan kertas kosong, kemudian siswa diminta untuk
menuliskan pertanyaan yang mereka miliki tentang materi pelajaran.
Setelah selesai membuat pertanyaan, siswa diminta untuk memberikan
pertanyaan kepada teman di sampingnya. Sesudah mendapat kertas
pertanyaan dari teman disampingnya, siswa diminta untuk memberi tanda
centang jika pertanyaan tersebut perlu untuk ditannyakan dan jika tidak

14
Hamruni, Strategi dan Model-model Pembelajaran, hal 269.
15
Hisyam Zaini, Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta Pustaka Insan Madani, 2008),
Hal.28.

9
perlu ditanyakan maka siswa diminta untuk memberi tanda strip. Setelah
kertas kembali kepada pemiliknya, guru meminta siswa untuk
mengumpulkan kertas tersebut. Kemudian guru meminta siswa
membacakan pertanyaan yang mendapat tanda centang paling banyak.
Untuk mengimplementasikan pembelajaran strategi Question Students
Have (QSH) di dalam kelas, peneliti menggunakan metode tode diskusi
yang bertujuan memberikan kesempatan kepada tiap-tiap siswa untuk
mengembangkan kemampuan memecahkan masalah sebelum mereka
bertanya (Vianata, 2012:3). Strategi Question Students Have (QSH) yang
diterapkan akan dapat menciptakan siswa yang aktif dalam belajar, sebab
pada strategi ini setiap siswa dituntut untuk membuat pertanyaan sehingga
perhatian siswa terpusat pada materi yang sedang dipelajari. Penerapan
strategi Question Students Have (QSH) dalam pembelajaran matematika
ini diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar matematika siswa.16
Strategi Question Student Have (QSH) merupakan suatu kegiatan
belajar kolaboratif yang dapat digunakan pendidik ditengah
pelajaransehingga menghindari cara pengajaran yang selalu didominasi
oleh pendidik dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) melalui kegiatan
kolaborasi (berkerja sama) diharapkan peserta didik memperoleh
pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara aktif. Aktifitas dalam strategi
Question Student Have ini merupakan salah satu cara yang digunakan
untuk mempelajari tentang keinginan dan harapan peserta didik sebagai
dasar untuk memaksimalkan potensi yang mereka miliki. Strategi ini
menggunakan sebuah teknik untuk mendapatkan partisipasi peserta didik
melalui tulisan, Hal ini sangat baik digunakan pada peserta didik yang
kurang berani dalam mengungkapkan pertanyaan, keinginan dan harapan
melalui percakapan.

16
Yunita Army Wahyuningtias, Dkk, ”Penerapan Steategi Question Students
Have (QHI) Terhadap Prestasi Belajar)”, Raistek (Jurnal Terapan Sains
Teologi), Vol. 2 No. 2, Tahun 2020 hal. 137.

10
Strategi Question Student Have (OSH) merupakan salah satu cara
yang paling efektif dan meningkatkan kegiatan belajar aktif. Karena
strategi Question Student Have (QSH) dikembangkan untuk melatih
peserta didik agar ampuan dan keterampilan bertanya produktif,
keterampilan bertanya produktif yang dimaksudkan disini adalah yang
mengarahan peserta didik untuk berbuat atau melakukan sesuatu dan
merangsang kegiatan produktif atau kegiatan yang Ilmiah.17
C. Implementasi Srategi Active Learning
Implementasi adalah pelaksanaan dari strategi dan penetapan sumber
daya.Implementasi merupakan unsur penting dalam proses perencanaan.
Untuk menilai efektivitas atau perencanaan dapat dilihat dari
implementasinya.
Menurut Wina Sanjaya, “Prores memberikan pengalaman belajar pada
siswa, secara umum terdiri dari tiga tahap, yakni tahap permulaan
(prainstruksional), tahap pengajaran (instruksional), dan tahap
penilaian/tindak lanjut”. Ketiga tahapan tersebut memiliki hubungan erat
dengan pelaksanaan strategi active learning. Oleh karena itu, setiap
penggunaan strategi active learning harus ditempuh pada setiap saat
melaksanakan pembelajaran. Jika, satu tahapan tersebut ditinggalkan, maka
pengalaman belajar siswa tidak akan sempurna.
1. Tahap Pendahuluan (Prainstruksional).
Tahap prainstruksional adalah tahapan yang ditempuh guru
pada saat ia memulai proses belajar mengajar. Beberapa kegiatan yang
dapat dilakukan oleh guru atau oleh siswa pada tahapan ini:
a. Guru menanyakan kehadiran siswa, dan mencatat siapa
yang tidak hadir. Kehadiran siswa dalam pembelajaran,
dapat disajikan salah satu tolak ukur kemampuan guru
mengajar.

17
Mel Silbeman , Active Learning (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani 2017),
hal. 144, https://repository.radenintan.ac.id/6139/1/SKRIPSI%20NANDA%20OXI.pdf.

11
b. Bertanya kepada siswa, sampai di mana pembahasan
pelajaran sebelumnya. Dengan demikian, guru mengetahui
ada tidaknya kebiasaan belajar siswa di rumahnya sendiri.
Setidak-tidaknya kesiapan siswa mengahadapi pelajaran
hari itu.
c. Mengajukan pertanyaan kepada siswa di kelas, atau siswa
tertentu tentang bahan pelajaran yang sudah diberikan
sebelumnya. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sampai di
mana pemahaman materi yang telah diberikan.
d. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
mengenai bahan pejalaran yang belum dikuasainya dari
pembelajaran yang telah dilaksanakan sebelumnya.
e. Mengulang kembali bahan pelajaran yang lalu (bahan
pelajaran sebelumnya) secara singkat tapi mencakup semua
bahan aspek yang telah dibahas sebelumnya (appersepsi).
Hal ini dilakukan sebagai dasar bagi pelajaran yang akan
dibahas hari berikutnya nanti, dan sebagai usaha dalam
menciptakan kondisi belajar siswa.

Tujuan tahapan ini, pada hakikatnya adalah mengungkapkan


kembali tanggapan siswa terhadap bahan yang telah diterimanya, dan
menumbuhkan kondisi belajar dan hubungannya dengan pelajaran hari
ini. Tahap prainstruksional dalam strategi mengajar mirip dengan
kegiatan pemanasan dalam olahraga. Kegiatan ini akan mempengaruhi
keberhasilan siswa.

2. Tahap Pelaksanaan (Instruksional).


Tahap kedua adalah tahap pelaksanaan pembelajaran atau
tahap inti, yakni tahap memberikan pengalaman belajar pada siswa.
Tahap instruksional akan sangat tergantung pada strategi
pembelajaran yang akan diterapkan, misalnya strategi active learning,
inkuiri, cooperative learning dan lain-lain.
Secara umum dapat didefinisikan beberapa kegiatan yang
terjadi dalam tahap instruksional sebagai berikut:

12
a. Menjelaskan kepada siswa tujuan pembelajaran yang
harys dicapai siswa.
b. Menuliskan pokok materi yang akan dibahas hari ini.
c. Membahas pokok materi yang telah diruliskan tadi.
Dalam pembahasan materi itu dapat ditempuh dua cara
yakni: pertama, pembahasan dimulai dari gambaran
umum materi pengajaran menuju kepada topik secara
lebih khusus. Cara kedua dimulai dari topik khusus
menuju topik umum.
d. Pada setiap pokok materi yang dibahas sebaiknya
diberikan contoh-contoh konkret. Demikian pula siswa
harus diberikan pertanyaan atau tugas untuk
mengetahui tingkat pemahaman dari setiap pokok
materi yang telah dibahas.
e. Penggunaan alat bantu pengajaran untuk memperjelas
pembahasan setiap pokok materi sangat diperlukan.
f. Menyimpulkan hasil pembahasan dari pokok materi.
Kesimpulan ini dibuat oleh guru dan sebaiknya
pokokpokoknya ditulis dipapan untuk dicatat siswa.
Kesimpulan dapat pula dibuat oleh guru bersama-sama
siswa, bahkan kalau mungkin kesimpulan diserahkan
sepenuhnya kepada siswa.
3. Tahap Evaluasi dan Tindak Lanjut.
Tahapan yang ketiga atau yang terakhir dari strategi active
learning adalah tahap evaluasi atau penilaian dan tindak lanjut dalam
kegiatan pembelajaran. Tujuan tahapan ini, ialah untuk mengetahui
tingkat keberhasilan dari tahapan kedua (instruksional). Setelah
melalui tahap instruksional, langkah seelanjutnya yang ditempuh guru
adalah mengadakan penilaian keberhasilan belajar siswa dengan
melakukan posttest.
Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan guru dalam tahap ini,
antara lain:
a. Mengajukan pertanyaan pada siswa tentang materi
yang telah dibahas.
b. Mengulas kembali materi yang belum dikuasi
siswa.
c. Memberi tugas atau pekerjaan rumah pada siswa.
d. Menginformasikan pokok materi yang akan dibahas
pada pertemuan berikutnya.

13
Hasil penilaian dapat dijadikan pedoman bagi guru untuk
melakukan tindak lanjut baik perbaikan maupun pengayaan. Ketiga
tahapan yang telah dibahas di atas, merupakan satu rangkaian kegiatan
yang terpadu, tidak dipisahkan satu sama lain.18

D. Kelebihan dan Kekurangan Strategi Active Learning


Thabrany mengemukakan kelebihan atau keuntungan menggunakan
strategi pembelajaran active learning yaitu:
a. Dapat mengurangi rasa kantuk dibanding belajar sendiri.
b. Dapat merangsang motivasi belajar.
c. Ada tempat bertanya.
d. Kesempatan melakukan resitasi oral.
e. Dapat membantu timbulnya asosiasi dengan peristiwa lain yang mudah
diingat.

Thabrany mengemukakan kekurangan atau kelemahan menggunakan


strategi pembelajaran active learning yaitu:

a. Bisa menjadi tempat mengobrol atau gosip.


b. Sering terjadi debat sepele di dalam kelompok.
c. Bisa terjadi kesalahan kelompok.
d. Terbatasnya waktu pembelajaran dan banyak menyita waktu.
e. Kemungkinan bertambahnya waktu untuk persiapan pembelajaran.19

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Pembelajaran aktif atau active learning dapat diartikan sebagai


pembelajaran yang mengarah pada optimalisasi yang melibatkan aspek intelektual
dan emosional siswa dalam proses pembelajaran yang mengarah pada
pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai.
Active learning adalah strategi belajar-mengajar yang menuntut peserta
didik agar terlibat secara aktif. Tujuannya agar siswa dapat memahami pokok-
18
Main aksi, riki, “Penerapan Model Active Learning Untuk Meningkatkan Partisipasi Peserta
Didik Dalam Proses Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA 1 Simeulue Tengah”, Skripsi: Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan UIN Al-Banjar, 2020.
19
Main aksi, riki, “Penerapan Model Active Learning Untuk Meningkatkan Partisipasi Peserta
Didik Dalam Proses Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA 1 Simeulue Tengah”, Skripsi: Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan UIN Al-Banjar, 2020, hal.26-29.

14
pokok materi pelajaran dan bisa mengaplikasikannya untuk memecahkan
persoalan yang ada di kehidupan nyata.
Strategi Active Learning ini memiliki beragam macam. Namun, dalam
makalah ini menjelaskan 5 macam strategi active learning meliputi: 1) Active
knowledge Sharing(saling tukar pengetahuan); 2) Critical Incident (Pengalaman
penting) ; 3) Point Counterpoint (Debat pendapat); 4) Inquiring Minds Want To
Know (Bangkitkan Minat); serta 5) Questions Students Have.
Dalam strategi ini memiliki beberapa tahap tersendiri sebagai
implementasi dari strategi active learning ini, yaitu : 1) Tahap Pendahuluan
(Prainstruksional); 2) Tahap Pelaksanaan (Instruksional); dan 3) Tahap Evaluasi
dan Tindak Lanjut.

DAFTAR PUSTAKA

Dewi Santosa, Agus dan Azzahida Dewi Izdaharo, ”Implementasi Active


Learning Tipe Everyone Is A Teacher Here Dalam Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa”, SALAMIYA:Jurnal Studi Ilmu Keagamaan Islam, vol.3,
no.3, September 2022

Himmawan, Didik dan Ibnu Rusydi, ”Pelaksanaan Metode Active Learning


Dalam Pembelajaran Bahasa Arab di MTS Al-Ghozali Jatibarang
Kabupaten Indramayu”, Journal Islamic Pedajogja, Vol.1, no.2, 2022

Hisyam Zaini Dkk, Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka Insane


MadaniMadani), 2008

Hamruni, Strategi dan Model-model Pembelajaran

15
Hisyam Zaini, Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta Pustaka Insan Madani,
2008)

Main aksi, riki, “Penerapan Model Active Learning Untuk Meningkatkan


Partisipasi Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam di SMA 1 Simeulue Tengah”, Skripsi: Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Al-Banjar, 2020

Maulida Fitria, ZulfanZulfan, Anwar Yoesoef, Pegunaan Strategi Pembelajaran


Active Knowledge Sharing Terhadap Keaktifan Belajar sejarah siswa
Kelas XI IPA 1 di SMA Negeri 4 Aceh Barat Daya, Vol. 5 No. 2 , Jurnal
Ilmiyah Mahasiswa Pendidikan Sejarah, Tahun 2020

Malvin L Silberman, Active Learning 101 cara belajar siswa Aktif , (Bandung:
Nusa Media 2006

Mel Silbeman , Active Learning (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani 2017),

Nurhakim, Ahmad, “Pengertian Pembelajaran Aktif (Active Learning), Funfsi,


Tujuan, dan Prosesnya, Quipper, Januari 2023,
https://www.quipper.com/id/blog/info-guru/pembelajaran-aktif

Nurul Rahena Br. Padang, Strategi Pembelajaran Aktif Knowledge Sharing


Dalam Kemampuan Psikomotorik Pada Mata Pelajaran Fiqih Studi Pada
Siswa MTs Al-Washliyah Gedung Johor, Vol. 10 No. 2 , Jurnal Tausiah
FAI UISU, Tahun 2020

Sabri, Ahmad, Strategi Belajar Mengajar dan micro Teaching, (Ciputat:Quantum


Teaching, 2007

Wina Fauziah dkk, Perbedaan Hasil Belajar Siswa Yang Proses


Pembelajarannya Menggunakan Model Kooperatif Tipe Inside Outside
Circle Dengan Point-Counter-Point Pada Materi Pencemaran Dan
Kerusakan Lingkungan

16
Yulia Fitria Nita dkk, Peningkatan Minat Belajar Siswa pada Pendselajaron IPS
dengan Strategi pembelajaran Point Counterpoint SD Negeri 28 Batang
Anai Palapa Saiyo

Yunita Army Wahyuningtias, Dkk, ”Penerapan Steategi Question Students Have


(QHI) Terhadap Prestasi Belajar)”, Raistek (Jurnal Terapan Sains
Teologi), Vol. 2 No. 2, Tahun 2020

17

Anda mungkin juga menyukai