Anda di halaman 1dari 12

PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN MELALUI

SUPERVISI BERBASIS KOLABORASI

Disusun Oleh :

Miftahul Hidayah Zakariah


Ghina Syafiyah Ishma Qonita

Dosen Pengampu :
Aria Nur Faridah Muslic, S.Pd.I, M.Pd
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH MUHAMMADIYAH
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TANJUNG REDEB
2023
KATA PENGANTAR
‫ِبْس ِم ِهَّللا الَّرْح َمِن الَّرِح يم‬
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat,
taufik dan hidayah-Nya berupa kesehatan. Dan tak lupa juga Shalawat serta salam
semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW,
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Peningkatan Kualitas Pendidikan Melalui Supervisi Berbasis Kolaborasi”
Dalam kesempatan ini perkenankan penulis untuk menyampaikan
ucapatan terima kasih kepada sejumlah pihak yang mendukung bagi terlaksananya
tugas ini. Pertama Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ketua Sekolah
Tinggi Ilmu Tarbiyah (STITM) Muhammadiyah Tanjung Redeb Berau, Dr.
Damsuki, M.Pd yang telah memberikan fasilitas (tempat) penulis untuk menimba
ilmu pengetahuan selama ini. Terima kasih pula kepada dosen pengampu mata
kuliah supervisi Pendidikan Ibu Aria Nur Faridah Muslicha, S.Pd.I, M.Pd yang
telah memberikan pengarahan kepada penulis dalam penyusunan makalah ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada orang tua penulis yang tak
pernah berhenti mendoakan kebaikan bagi penulis. Kemudian terimakasih kepada
teman-teman yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terakhir penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan tugas makalah ini karena kurangnya pengetahuan dan pengalaman
penulis. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Apa bila ada kata
yang tidak berkenaan , penulis meminta maaf yang sebesar-besarnya.

Tanjung Redeb, 07 November 2023

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................
A. Latar Belakang.............................................................................................................................
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................................
C. Tujuan Masalah...........................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................................
A. Pengertian Supervisi Pendekatan Kolaborasi........................................................................
B. Tujuan Pendidikan Kolaborasi..............................................................3
C. Proses Pendekatan Kolaborasi................................................................................................
D. Karakteristik Pembinaan Guru Dengan Pendekatan Kolaboratif......................................
BAB III PENUTUP...............................................................................................................................
A. Kesimpulan................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara efektif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlaq mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara. Semakin baik pendidikan suatu bangsa, semakin baik pula kualitas
bangsa itu, itulah asumsi secara umum terhadap program pendidikan suatu
bangsa. Pendidikan yang maju memberikan implikasi terhadap majunya
suatu bangsa.
Perkembangan guru pada supervisi perkembangan ini, dijabarkan
dari kondisi tiap guru pada tingkat abstraksi dan komitmennya masing-
masing. Berdasarkan dua kemampuan tadi maka guru dapat dikelompok-
kelompokkan dan dengan pola pendekatan yang berbeda pula. Pendekatan
yang berbeda-beda itu diantaranya adalah pendekatan direktif, pendekatan
kolaboratif dan pendekatan non direktif. Dari tiga pendekatan tersebut,
makalah ini akan membahas pendekatan kolaboratif dalam pengawas
melakukan supervisi kepada guru.
B. Rumusan Masalah
Adapun pembahasan makalah ini dibatasi pada rumusan masalah
berikut ini:
1. Apa yang dimaksud dengan supervisi pendekatan kolaborasi?
2. Apa tujuan pendidikan kolaborasi?
3. Bagaimana proses pendekatan kolaborasi?
4. Bagaimana karakteristik pembinaan guru dengan pendekatan
kolaboratif?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian supervisi pendekatan kolaborasi.
2. Mengetahui tujuan pendidikan kolaborasi.
3. Memahami proses pendekatan kolaborasi.
4. Untuk mengetahui karakteristik pembinaan guru dengan pendekatan
kolaboratif
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Supervisi Pendekatan Kolaborasi


Supervisi dapat diartikan melihat bagian mana dari kegiatan di
sekolah yang masih negatif diupayakan untuk menjadi positif, dan yang
sudah positif agar menjadi lebih positif lagi dengan adanya pembinaan.
Sedangkan menurut Binti Maunah, Supervisi adalah suatu aktifitas
pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai
sekolah lainya dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif.
Sedangkan pendekatan kolaboratif adalah cara pendekatan yang
memadukan cara pendekatan direktif dan non–direktif menjadi pendekatan
baru. Pada pendekatan ini baik supervisor maupun guru bersama-sama,
bersepakat untuk menetapkan struktur, proses dan kriteria dalam
melaksanakan proses percakapan terhadap masalah yang dihadapi guru.
Pendekatan ini ditempuh sebagai bentuk upaya dalam memahami
orang yang disupervisi agar dalam melakukan supervisi dapat diperoleh
hasil yang memuaskan sebagaimana yang diharapkan. Selain itu
pendekatan ini juga mempunyai beberapa arti seperti misalnya, Proses,
perubahan, cara mendekati, Usaha dalam rangka aktifitas penelitian untuk
mengadakan hubungan dengan orang yang diteliti, atau metode-metode
untuk mencapai pengertian tentang masalah penelitian seterusnya.
Dari pengertian yang pertama dapat dipahami bahwa pendekatan
kolaboratif merupakan cara yang dipakai oleh seorang supervisor untuk
mendekati orang yang disupervisi agar terjadi hubungan yang baik antara
keduanya, sehingga dimungkinkan data yang diperoleh objektif serta
mampu memberikan solusi bagi permasalahan yang muncul secara tepat.

B. Tujuan Pendidikan Kolaborasi


Tujuan paling utama adanya kolaborasi antar guru ini adalah untuk
meningkatkan kompetensi setiap guru. Kompetensi tidak hanya
menyangkut keahlian akademik saja, tetapi juga termasuk keterampilan.
Tujuan ini juga difungsikan agar nantinya setiap guru mampu memberikan
dampak yang optimal kepada setiap peserta didik di dalam maupun di luar
kelas.
Namun perlu diketahui juga, bahwa guru juga perlu terus untuk
mengembangkan diri serta tetap belajar tentang apapun terlebih berkaitan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan peserta didik. Dengan
adanya kolaborasi antar guru memungkinkan setiap guru untuk saling
berdiskusi dan berbagai praktik cerdas terkait pengajaran dan dunia
pendidikan.
C. Proses Pendekatan Kolaborasi
Pendekatan kolaborasi memiliki beraneka ragam situasi, proses,
bahkan sistem yang menjalankannya. Karena pendekatan kolaborasi pun
memiliki beberapa metode yang dapat mewujudkan keberhasilan
pendekatan tersebut. Berikut adalah beberapa rangkuman metode yang
dapat penulis lampirkan.
Metode pendekatan kolaboratif adalah pendekatan yang sangat
efektif dalam meningkatkan interaksi dan pembelajaran siswa di dalam
kelas. Di antara beberapa metode pembelajaran kooperatif yang tersedia,
Teams Games Tournament (TGT) adalah salah satu pendekatan yang
dikembangkan oleh Slavin pada tahun 1995. Metode ini dirancang untuk
membantu siswa dalam mereview dan menguasai materi pelajaran sambil
meningkatkan keterampilan dasar, interaksi positif, harga diri, dan
penerimaan terhadap siswa lain yang memiliki tingkat kemampuan
berbeda. TGT melibatkan pembentukan tim dengan anggota yang
memiliki kemampuan akademik beragam, yakni tinggi, sedang, dan
rendah. Proses pembelajaran TGT terdiri dari beberapa tahap, mulai dari
pembagian kelompok hingga skoring untuk menentukan pemenang.
Selain TGT, terdapat juga metode pembelajaran lainnya seperti
Team Assisted Individualization (TAI). TAI adalah sebuah program
pedagogik yang bertujuan untuk mengadaptasi pembelajaran dengan
memperhatikan perbedaan individual dalam aspek akademik. Metode ini
berfokus pada meminimalisir pengajaran individual yang kurang efektif
dengan membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok heterogen. Kriteria
penting dalam TAI adalah meminimalisir keterlibatan guru, melibatkan
guru dalam mengajar kelompok kecil yang heterogen, memotivasi siswa
untuk mempelajari materi dengan cepat dan akurat, serta memungkinkan
siswa bekerja sama dengan siswa lain yang memiliki tingkat kemampuan
berbeda. Proses pembelajaran TAI mencakup pembagian kelompok, tes
penempatan, mempelajari materi, belajar kelompok, skoring dan
pengakuan, serta kelompok pengajaran dan tes kemampuan.
Student Team Achievement Division (STAD) adalah strategi
pembelajaran yang menerapkan kerjasama antar kelompok kecil dengan
kemampuan akademik yang berbeda untuk mencapai tujuan pembelajaran.
STAD memiliki tahapan yang serupa dengan TGT dan TAI, yaitu
pembagian kelompok, pengajaran, tim studi, tes, serta pengakuan atau
penghargaan untuk tim yang mencapai skor tertinggi. Selanjutnya, metode
pembelajaran Numbered Head Together (NHT) merupakan varian dari
diskusi kelompok yang bertujuan untuk memberi kesempatan kepada
siswa untuk berbagi gagasan dan mempertimbangkan jawaban yang paling
tepat. Proses NHT mencakup penomoran siswa dalam kelompok,
pemberian tugas, diskusi kelompok, dan presentasi jawaban oleh siswa
yang terpanggil nomornya.
Terakhir, metode pembelajaran Jigsaw membutuhkan
kemampuan guru dalam memahami kemampuan dan pengalaman siswa
serta memberi banyak kesempatan pada siswa untuk mengolah informasi
dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi. Proses pembelajaran
Jigsaw meliputi pembagian topik, pengarahan dari guru, pembagian
kelompok, pembagian subtopik dalam kelompok, bekerja pada subtopik,
diskusi antar subtopik dalam kelompok, diskusi topik antar kelompok,
serta pembentukan kelompok ahli jika materi dianggap cukup sulit.
Dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif seperti TGT, TAI,
STAD, NHT, dan Jigsaw, diharapkan siswa dapat mengembangkan
keterampilan kerjasama, memahami materi secara lebih mendalam, dan
meningkatkan kemampuan berkomunikasi mereka.
D. Karakteristik Pembinaan Guru dengan Pendekatan Kolaboratif
Salah satu pendekatan dalam melaksanakan supevisi adalah
pendekatan kolaboratif. Pendekatan ini memiliki karakteristik sebagai
berikut:
1. Supervisor bertindak sebagai mitra atau rekan kerja.
2. Kedua belah pihak berbagi kepakaran.
3. Pendekatan yang digunakan merupakan pendekatan inkuiri yakni,
mencoba memahami apa yang dilakukan oleh orang yang amati.
4. Diskusi sebagai langkah lanjut dari pengalaman bersifat terbuka
atau fleksibel dan tujuannya jelas.
5. Tujuan supervisi ialah membantu guru dan kepala sekolah
berkembang menjadi tenaga-tenaga profesional melalui kegiatan-
kegiatan reflektif.
6. Ada data yang objektif yang diperoleh dari keadaan yang real.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan, penting bagi semua
pihak di sekolah, mulai dari guru hingga siswa, untuk berkomitmen dalam
menerapkan pendekatan kolaboratif. Pendekatan ini menggabungkan metode
pembelajaran kooperatif seperti TGT, TAI, STAD, NHT, dan Jigsaw untuk
menciptakan lingkungan pembelajaran yang interaktif dan efektif. Dengan
melakukan supervisi yang terarah dan membimbing para guru secara efektif, serta
mendorong kolaborasi antara guru dan siswa, kita dapat mencapai hasil yang
memuaskan dalam proses pembelajaran.

Pesan untuk seluruh pihak di sekolah adalah pentingnya kerjasama dan


komitmen dalam menerapkan pendekatan kolaboratif. Siswa diharapkan dapat
aktif berpartisipasi dalam pembelajaran, bersedia bekerja sama dengan teman-
teman sekelompok, dan berkomunikasi dengan guru secara terbuka. Sementara
itu, guru perlu senantiasa meningkatkan kompetensi profesional mereka dan
bersedia membimbing siswa dengan penuh dedikasi. Dengan demikian, kita dapat
menciptakan lingkungan belajar yang memotivasi, interaktif, dan memberikan
hasil yang optimal bagi kemajuan pendidikan. Mari bersama-sama berkomitmen
untuk meningkatkan kualitas pendidikan demi masa depan yang lebih baik.
Daftar Pustaka

http://www.rumpunsastra.com/2016/10/pendekatan-kolaboratif.html

Jaya surya, samsudi, Prihatin T. 2015 SUPERVISI AKADEMIK KOLABORASI


UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU
PRODUKTIF SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Anda mungkin juga menyukai