(RPP)
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran, gotong royong),
santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya;
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata;
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, danmengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolahdan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
D. Materi Pembelajaran
Soekarno mengulas pemikiran bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah
takdirBangsa Indonesia lahir dan bangkit melalui sejarah perjuangan bangsa yang pernah dijajah
oleh Belanda dan Jepang. Akibat penjajahan, bangsa Indonesia sangatmenderita, tertindas lahir
dan batin, mental dan materiil, mengalami kehancuran dibidang ekonomi, politik, sosial, budaya,
dan pertahanan keamanan hingga sisa-sisa kemegahan dan kejayaan Nusantara seperti Sriwijaya
dan Majapahit yang dimiliki rakyat di bumi pertiwi, sirna dan hancur tanpa sisa. Sejarah Indonesia
meliputi suatu rentang waktu yang sangat panjang dimulai sejak zaman Prasejarah berdasarkan
penemuan ”Manusia Jawa”. Secara geologi, wilayah Nusantara merupakan pertemuan antara tiga
lempeng benua, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik. Para
cendekiawan India telah menulis tentang Dwipantara atau kerajaan Hindu Jawa Dwipa di pulau
Jawa dan Sumatera sekitar 200 SM. Bukti fisik awal yang menyebutkan mengenai adanya dua
kerajaan bercorak Hinduisme pada abad ke-5, yaitu Kerajaan Tarumanagara yang menguasai Jawa
Barat dan Kerajaan Kutai dipesisir Sungai Mahakam, Kalimantan. Pada abad ke-4 hingga abad ke-
7, di wilayah Jawa Barat terdapat kerajaan bercorak Hindu-Budha, yaitu Kerajaan Tarumanagara
yang dilanjutkan dengan Kerajaan Sunda sampai abad ke-16. Pada masa abad ke-7 hingga abad
ke-14, Kerajaan Buddha Sriwijaya berkembang pesat di Sumatera yang beribu kota di Palembang.
Pada puncak kejayaannya, Sriwijaya menguasai daerah sejauh Jawa Barat dan Semenanjung
Melayu. Selanjutnya, abad ke-14 juga menjadi saksi bangkitnya sebuah kerajaan Hindu di Jawa
Timur, Majapahit. Patih Majapahit antara tahun 1331 hingga 1364, GajahMada berhasil
memperoleh kekuasaan atas wilayah yang kini sebagian besarnya adalah Indonesia beserta hampir
seluruh Semenanjung Melayu. Kejayaan Sriwijaya dan Majapahit merupakan sejarah awal
pengenalan wilayah kepulauan Nusantara yang merupakan tanah air bangsa Indonesia. Sebutan
nusantara diberikan oleh seorang pujangga pada masa Kerajaan Majapahit, kemudian pada masa
penjajahan Belanda, sebutan ini diubah oleh pemerintah Belanda menjadi Hindia Belanda. Dalam
buku Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara (2012) dijelaskan bahwa Indonesia berasal
dari bahasa latin indus dan nesos yang berarti India dan pulau-pulau. Indonesia merupakan sebutan
yang diberikan untuk pulau-pulau yang ada di Samudra India dan itulah yang dimaksud sebagai
satuan pulau yang kemudian disebut dengan Indonesia.
Sebelumnya, kalian telah mempelajari bagaimana pendiri negara berjuang merebut dan
mempertahankan kemerdekaan. Selanjutnya, marilah kita merefleksi diri masing-masing apakah
kita termasuk orang yang bersemangat dalam mengejar cita-cita? Janganlah kita sebagai pelajar
berharap sesuatu itu terjadi tanpa ada usaha untuk mendapatkanya. Semangat mengandung arti
tekad dan dorongan hati yang kuat untuk menggapai keinginan atau hasrat tertentu. Para pendiri
negara bersemangat berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Pelajar bersemangat belajar untuk
menyongsong masa depan dan untuk pembangunan bangsa Indonesia. Artinya, bahwa embrio nilai
itu sudah ada dari zaman kerajaan, hanya belum muncul dan dirumuskan. Barulah tercapainya titik
kulminasi atau titik puncak pada tahun 1945 nilai-nilai itu disepakati sebagai
dasar/landasan/kekuatan dan daya dorong bagi para pendiri Republik Indonesia. Untuk
memperoleh gambaran tentang nilai-nilai 45 yang berkembang pada setiap zamannya, diadakan
periodisasi sebagai berikut.
1) Periode I: Masa sebelum Pergerakan Nasional Sejak dahulu, Nusantara dimiliki oleh
kerajaan yang merdeka dan berdaulat. Kehidupan dalam kerajaan juga diisi oleh kerukunan
dan kedamaian antara pemeluk agama, baik Hindu, Buddha, Islam, Katolik, Kristen,
Konghucu danPenganut Kepercayaan. Pada waktu itu, sudah mulai timbul jiwa,
semangat,dan nilai-nilai kejuangan, yaitu kesadaran harga diri, jiwa merdeka,
ketakwaankepada Tuhan Yang Maha Esa, dan kerukunan hidup umat beragama
sertakepeloporan dan keberanian.
2) Periode II: Masa Pergerakan Nasional Sebelum perjuangan di masa pergerakan nasional
perjuangan masih bersifatkedaerahan. Perlawanan di wilayah Nusantara yang bersifat
kedaerahan seperti dilakukan Sultan Hasanuddin (1633-1636), Kapitan Pattimura (1817),
PangeranDiponegoro (1825-1830), dan masih banyak lagi. Dalam masa pergerakan
nasional jiwa merdeka makin menggelora. Rasaharga diri bangsa yang tidak mau dijajah
menggugah semangat mereka danperlawanan seluruh masyarakat terhadap penjajah untuk
berusaha merebutkembali kedaulatan dan kehormatan bangsa. Timbullah jiwa, semangat,
dannilai-nilai kejuangan, nilai harkat dan martabat manusia, jiwa dan
semangatkepahlawanan, kesadaran antipenjajah/penjajahan, kesadaran persatuan dan
kesatuan perjuangan.Tahap awal perjuangan nasional ditandai dengan lahirnya Budi
Utomo(1908), Serikat Dagang Islam/Serikat Islam (1912). Pada Tahun 1928,
terjadilahSumpah Pemuda yang merupakan manifestasi tekad dan keinginan
bangsaIndonesia dalam menemukan dan menentukan identitas, rasa harga diri
sebagaibangsa, rasa solidaritas menuju persatuan dan kesatuan bangsa lalu menjuruspada
kemerdekaan dan kedaulatan bangsa
1) Periode III: Masa Proklamasi dan Perang KemerdekaanPada tanggal 17 Agustus 1945,
bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya. Lahirnya negara Republik
Indonesia tidak diterima pihak Belanda. Belanda ingin menjajah kembali. Mulailah bangsa
Indonesia melakukan perjuangan dalam segala bidang. Bangsa Indonesia mencintai
perdamaian tetapilebih mencintai kemerdekaan. Oleh karenanya, bangsa Indonesia
berjuangdengan mengangkat senjata, berjuang dalam bidang politik dan
melakukandiplomasiPerjuangan mempertahankan kemerdekaan melahirkan nilai-nilai
operasionalyang memperkuat jiwa, semangat, dan nilai-nilai kejuangan, terutama
rasaharga diri sebagai bangsa yang merdeka, semangat untuk berkorban demi tanahair,
bangsa dan negara. Perjuangan bangsa Indonesia sampai ke periode ketigaini diberi nama
sebagai Jiwa, Semangat, dan nilai-nilai 45.
2) Periode IV: Masa Perjuangan Mengisi Kemerdekaan. Perjuangan masa ini tidak terbatas
waktu karena perjuangan bermaksud mencapai tujuan akhir nasional seperti yang
tercantum dalam UUD 1945.Dalam periode ini, jiwa, semangat, dan nilai-nilai kejuangan
yang berkembangsebelumnya tetap lestari, yaitu nilai-nilai dasar yang terdapat pada
Pancasila,Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.Nilai yang mengalami perubahan
adalah nilai operasional. Dalam masaperjuangan mengisi kemerdekaan, kemungkinan
nilai-nilai semangat juangakan bertambah. Secara kualitatif, kemungkinan akan
mengalami perubahanperubahansesuai dinamika dan kreativitas dalam kehidupan
bermasyarakat,berbangsa, dan bernegara.Nilai-nilai yang terdapat dalam Pancasila,
Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus1945 dan UUD 1945 merupakan nilai dasar dari jiwa
dan semangat 45. Nilai-nilai45 lahir dan berkembang dalam perjuangan bangsa Indonesia
dan merupakan dayadorong mental spiritual yang kuat untuk mencapai kemerdekaan
Jiwa dan semangat para pendiri negara yang dioperasionalkan dalam jiwa dan semangat 45
dimaksudkan untuk menjaga tetap tegaknya negara kesatuan RepublikIndonesia. Pasal 1 ayat (1)
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan ”Negara Indonesia ialah Negara
Kesatuan, yang berbentuk Republik” dan Pasal 37 ayat (5) menegaskan ”Khusus mengenai bentuk
Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat dilakukan perubahan”. Majelis Permusyawaratan
Rakyat telah membuat ketetapan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak boleh
diganggu gugat. Bentuk negara kesatuan bagi Indonesia sudah dianggap final. Bagaimana bentuk
kesatuan Indonesia, dapat diawali dengan pemahaman bahwa walaupun bangsa Indonesia terdiri
atas berbagai suku, bangsa Indonesia adalah satu kesatuan. Menurut data Badan Pusat Statistik
yang dilaksanakan pada tahun 2010, di Indonesia terdapat 1.128 suku bangsa. Kesatuan itu dapat
dipandang dari 4 segi, yaitu politik, pertahanan keamanan, ekonomi, dan sosial budaya.
Permasalahan bangsa ke depan makin komplek baik dari ideologi, sosial, ekonomimaupun
pertahanan keamanan. Bangsa ini masih banyak pekerjaan rumah untuk menjadi bangsa yang besar
dan bermartabat. Tantangan yang makin besar ini menuntut seluruh komponen anak bangsa
bersatu, bahu-membahu untuk mengejarharus mempunyai peranan untuk ikut berkontribusi
memajukan bangsa sesuai dengan jabatan dan kompetensinya. Jika bangsa ini terus berseteru di
internal, akan sulit untuk unjuk gigi dalam percaturan dunia yang sangat kompetitif. Konflik hanya
akan membuat bangsa ini mengalami perpecahan dan jika dibiarkan, akan mengganggu stabilitas
negara. Pada gilirannya, itu mengguncang keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Ancaman adalah setiap upaya dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang dinilai
mengancamatau membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan Salah satu
caranya adalah kita sebagai warga negara berpartisipasi dalam upaya menjaga keutuhan wilayah
dan bangsa Indonesia. Berpartisipasi artinya turutserta atau terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang
dapat menjaga keutuhan wilayah dan bangsa Indonesia.
Metode Pembelajaran
Metode Pertemuan 1
Metode Pertemuan 2
Metode Pertemuan 3
Metode Pertemuan 4
Metode Pertemuan 5
E. Media Pembelajaran
1. Lembar Kerja Peserta Didik
2. Bahan Ajar
3. Power Point
4. Video pergerakan Indonesia
5. Gambar
6. Leptop
7. Infocus
8. Papan Tulis
9. Sepidol 3 Warna
10. Kertas HVS
F. Sumber Belajar
1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, (2017). Buku Guru Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan Kelas VIII SMP/MTs Edisi Revisi 2017. Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan
2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, (2017). Buku Siswa Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan Kelas VIII SMP/MTs Edisi Revisi 2017. Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan
3. Internet
4. Surat Kabar
G. Langkah-langkah pembelajaran
Pertemuan 1 (3 x 40 Menit)
Kegiatan Inti
1. Guru menyajikan materi sebagaimana biasa dengan menggunakan 22. 90
metode ceramah. (Artikulasi) Menit
2. Siswa mengamati dan mendengarkan penjelasan dari guru. (Scientific)
3. Siswa bertanya jika tidak paham mengenai materi. (Scientific)
4. Guru mencari tahu daya serap siswa mengenai materi yang akan
dipelajari. (Artikulasi)
5. Guru meberikan lembar kerja peserta didik untuk dikerjakan.
(Artikulasi)
6. Guru membentuk kelompok berpasangan dua orang.
7. Gurur melatih interaksi siswa didalam kelompok dalam mendiskusikan
materi. (Artikulasi)
8. Guru memberi siswa tugas terkait materi. (Artikulasi)
9. Guru meminta siswa menceritakan kembali materi yang baru saja
dijelaskan oleh guru. (Artikulasi)
10. Guru meminta salah satu pasangan dari kelompok untuk mendengarkan
dan membuat catatan kecil. (Artikulasi)
11. Guru menyuruh tiap kelompok melakukannya (Artikulasi)
12. Guru lebih banyak memperhatiakan kelompok-kelompok siswa yang
melapor dan perlu dimonitor. (Artikulasi)
13. Guru memberi siswa tugas secara bergiliran/ diacak. (Artikulasi)
14. Siswa menyampaikan hasil wawacancara dengan teman
sekelompoknya. (Artikulasi)
15. Guru menyuruh setiap kelompok melakukan sampai semua siswa
menyampaikan hasil wawancaranya (Artikulasi)
16. Guru melatih daya serap pemahaman masing-masing siswa. (Artikulasi)
17. Guru bertanya kepada siswa mengenai materi yang kurang jelas.
(Artikulasi)
18. Guru mengulangi kembali hasil materi. (Artikulasi)
19. Guru memberi kesempatan siswa agar memberi contoh bagaimana
pengimplementasian dari materi. (Scientific)
20. Guru menyuruh siwa membuat kesimpulan dari hasil materi. (Artikulasi)
21. Guru menyimpulkan hasil materi hari ini. (Artikulasi)
Kegiatan Penutup
1. Guru melakukan refleksi dengan peserta didik atas manfaat proses 15 Menit
pembelajaran yang telah dilakukan dan menentukan tindakan yang akan
dilakukan.
2. Guru menyampaikan materi pembelajaran pertemuan selanjutnya agar
siswa dapat memperispkan diri.
3. Pembelajaran diakhiri dengan doa dan/atau salam.
Pertemuan 2 (3 x 40 Menit)
Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Kegiatan Pendahuluan
Orientasi
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai 15 Menit
pembelajaran serta menyanyikan salah satu lagu wajib atau lagu nasional
bangun pemuda pemudi
Memeriksa kehadiran peserta didik dan kelengkapannya.
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
Apersepsi
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
Melakukan penjajakan kesiapan belajar siswa.
Mengkonfirmasi kompetensi yang akan dicapai.
Kegiatan Inti
1. Guru membagi kelas kedalam beberapa kelompok yang heterogen (TS) 90 Menit
2. Guru membagi anggota kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4-5
orang(TS)
3. Siswa membentuk kelompok yang sudah ditentukan (TS)
4. Guru menjelaskan maksud pembelajaran (TS)
5. Guru menampilkan power point dan video pembelajaran (TS)
6. Siswa mengamati video pembelajaran yang ditampilkan oleh guru
(Scientific)
7. Siswa bertanya tentang video dan maksud pembelajaran. (Scientific)
8. Guru menjelaskan tugas yang harus didiskusikan kelompok (TS)
9. Guru memanggil ketua kelompok untuk diberikan satu materi tugas dalam
lembar kerja peserta didik (TS)
10. Masing masing kelompok membahas meteri yang telah diberikan guru
11. Siswa mengumpulkan informasi dari berbagai sumber untuk
menyelesaikan tugas diskusi kelompok. (Scientific)
12. Guru mengamati proses diskusi dalam kelompok (TS)
13. Masing masing kelompok menyampaiakan hasil diskusi yang diwakili
oleh ketua kelompok. (Scientific)
14. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya (TS)
15. Siswa bertanya kepada kelompok yang prsentasi (Scientific)
16. Guru mengintruksikan agar siswa membentuk lingkaran untuk memulai
aktifitas talking stick (TS)
17. Guru memberikan tongkat kepada siswa (TS)
18. Guru memutar music untuk aktivitas talking stick (TS)
19. Siswa memulai talking stick. (TS)
20. Pada saat music berenti bagi siswa yang mendapatkan tongkat maka
diberikan sebuah pertanyaan. (TS)
21. Guru mengulangi aktivitas talking stick beberapa kali. (TS)
22. Guru memberikan penjelasan singkat (TS)
23. Guru meminta siswa menyampaikan kesimpulan hasil pembelajaran (TS)
Kegiatan Penutup
1. Guru bersama sama dengan peserta didik membuat kesimpulan atau 15 Menit
rangkuman dari pembelajaran.
2. Meluruskan segala kesalahan yang dilakukan siswa.
3. Menyampaikan rencana pembelajaran berikutnya yaitu jigsaw dan memilih
beberapa siswa menjadi tim asal dan membagi tentang topic apa yang harus
dikuasai oleh tim asal tersebut.
4. Berdoa dan salam.
Pertemuan 3 (3 x 40 Menit)
Kegiatan Inti
1. Siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok dengan anggota maksimal 8 90 Menit
siswatiapkelompok. (Jigsaw)
2. Guru membagi anggota kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5-7 orang
perkelompok. (Jigsaw)
3. Guru menjelaskan maksud pembelajaran. (Jigsaw)
4. Guru menampilkan power point dan video pembelajaran. (Jigsaw)
5. Siswa mengamati video pembelajaran yang ditampilkan oleh guru
(scientific).
6. Guru menjelaskan tugas yang harus didiskusikan dikelompok. (Jigsaw)
7. Guru memberikan tugas dalam Lembar Kerja Peserta Didik kepada siswa
berkaitan dengan materi yang telah disampaikan oleh guru. (Jigsaw)
8. Guru memberikan materi yang berlainan kepada masing-masing
kelompok. (Jigsaw)
9. Didalam satu kelompok guru memecah/membagi materi-materi tersebut
sehingga setiap orang didalam kelompok tersebut kebagian materi.
(Jigsaw)
10. Dari setiap kelompok akan dipilih 2 orang yang menjadi tim ahli dan yang
lainnya menjadi tim asal. (Jigsaw)
11. Masing-maing kelompok mengerjakan materi yang telah dibagi. (Jigsaw)
12. Siswa mengumpulkan informasi dari berbagai sumber untuk
menyelesaikan tugas materi yang telah dibagi. (scientific)
13. Guru mengamati proses diskusi siswa dalam setiap kelompok. (Jigsaw)
14. Tim ahli akan menjelaskan materi yang terkait kepada tim asal. (Jigsaw)
15. Selanjutnya tim ahli akan bertukar posisi kekelompok lain yang memiliki
materi yang berbeda. (Jigsaw)
16. Tim ahli kemudian menjelaskan materi kepada kelompok lain. (Jigsaw)
17. Seluruh tim ahli maju ke depan dan menjelaskan semua materi di depan
kelas. (Scientific)
18. Menunjuk salah satu siswa tim asal untuk kembali menjelaskan materi yang
disampaikan tim ahli. (Jigsaw)
19. Tim ahli dan tim asal kembali ke tempat duduknya masing masing.
(Jigsaw)
20. Guru menyampaikan secara garis besar tentang materi yang berkaitan.
(Scientific)
Kegiatan Penutup
1. Guru bersama sama dengan peserta didik membuat kesimpulan atau 15 Menit
rangkuman dari pembelajaran.
2. Meluruskan segala kesalahan yang dilakukan peserta didik.
3. Menyampaikan rencana pembelajaran berikutnya yaitu problem besed
learning sebelum nya siswa harus mecari berbagai permasalahan yang terjadi
dalam kehidupannya sesuai topic pertemuan selanjutnya dari berbagai
sumber yang ada seperti Koran, majalah, internet dsb.
4. Berdoa dan salam.
Pertemuan 4 (3 x 40 Menit)
Kegiatan Penutup
1. Guru bersama sama dengan peserta didik membuat kesimpulan atau 15 Menit
rangkuman dari pembelajaran.
2. Meluruskan segala kesalahan yang dilakukan peserta didik.
3. Menyampaikan rencana pembelajaran berikutnya.
4. Berdoa dan salam.
Pertemuan 5 (3 x 40 Menit)
Kegiatan Inti
1. Guru membagi kelas kedalam 2 kelompok. (DEBAT) 90 Menit
2. Guru membagi anggota kelompok, dengan jumlah yang bersamaan antar
kelompok. (DEBAT)
3. guru memilih mana yang menjadi kelompok pro dan kelompok kontra.
(DEBAT)
4. setiap kelompok akan bergiliran sebagai kelompok pro maupun kelompok
kontra. (DEBAT)
5. Siswa membentuk kelompok yang sudah ditentukan. (DEBAT)
6. Guru menjelaskan maksud pembelajaran. (DEBAT)
7. Guru menampilkan power point dan video pembelajaran. (DEBAT)
8. Siswa mengamati video pembelajaran yang ditampilkan oleh guru
(scientific).
9. Siswa bertanya tentang video dan maksud pembelajaran. (scientific)
10. Guru menjelaskan topic ataupun judul dari materi yang berkaitan.
(Scientific)
11. Guru memberikan tugas dalam Lembar Kerja Peserta Didik kepada siswa
berkaitan dengan materi yang telah disampaikan oleh guru.(DEBAT)
12. Guru menentukan jenis debat yang akan dilaksanakan sesuaidengan tujuan
pembelajaran. (DEBAT)
13. Memberikan pengarahan kepada peserta didik sebelum mengadakan sesi
debat. (DEBAT)
14. Guru mengarahkan siswa untuk membaca buku dari materi yang berkaitan.
(Scientific)
15. Guru menjelaskan secara garis besartentang materi yang dibahas.
(Scientific)
16. Melaksanakan debat sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. (DEBAT)
17. Menunjukbeberapa siswa untuk membaca kan hasi diskusinya. (DEBAT)
18. Memberikan kesempatan yang sama kepada setiap peserta debat untuk
mengeluarkan gagasan dan ide idenya. (DEBAT)
19. Kelompok lain akan bertanya maupun menyanggah. (DEBAT)
20. Mengambil alih dan mengendalikan kepada pokok persoalan yang
sedangdibahas. (DEBAT)
21. Setelah debat selesai, guru meluruskan kembali hasil debat yang telah
dilakukan oleh kelompok pro dan kontra. (DEBAT)
Kegiatan Penutup
1. Guru bersama sama dengan peserta didik membuat kesimpulan atau 15 Menit
rangkuman dari pembelajaran.
2. Meluruskan segala kesalahan yang dilakukan peserta didik.
3. Menyampaikan rencana pembelajaran berikutnya.
4. Berdoa dan salam.
H. Penilaian Pembelajaran
1. Penilaian Sikap Spritual
a. Teknik Penilaian : Observasi
b. Bentuk Penilaian : Lembar Observasi (terlampir)
2. Penilaian Sikap Sosial
a. Teknik Penilaian : Observasi
b. Bentuk Penilaian : Lembar Observasi (terlampir)
3. Penilaian Pengetahuan
a. Teknik Penilaian : Kuis, Tes tertulis, Penugasan
b. Bentuk Penilaian : Lembar Kuis, Lembar tes tertulis, Lembar Penugasan (terlampir)
4. Penilaian Keterampilan
a. Teknik Penilaian : Keterampilan
b. Bentuk Penilaian : Rubrik Keterampilan (terlampir)
5. Kriteria Ketuntasan Minimal
KKM adalah kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan.
KKM ditetapkan di tahun ajaran baru oleh satuan pendidikan berdasarkan hasil
musyawarah Guru Mata Pelajaran di Satuan Pendidikan. KKM mata pelajaran PPKn kelas
VIII di SMP....................... adalah 75 (tujuh puluh lima).
6. Remedial
Remedial dilakukan apabila nilai peserta didik kurang dari KKM. Kegiatan yang akan
dilakukan dalam pembelajaran remedial dapat dilakukan dalam bentuk alternatif kegiatan
berikut:
Pembelajaran ulang
Bimbingan Perorangan
Belajar kelompok
Pemanfaatan tutor sebaya
Bagi peserta didikyang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai dengan hasil analisis
penilaian, pilihan kegiatan tersebut dapat disesuaikan dengan kondisi capaian hasil belajar
peserta didik.
7. Pengayaan
Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang nilainya melebihi dari KKM atau sudah
mencapai KKM. Pengayaan dilaksanakan dengan tujuan memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk memperdalam penguasaan materi (kompetensi) pelajaran yang
berkaitan dengan tugas belajar yang sedang dilaksanakan sehingga tercapai tingkat
perkembangan yang optimal.