“ASAS DESENTRALISASI”
Disusun oleh:
KELOMPOK 5
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Penulisan makalah ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu
tugas mata kuliah teori-teori pemerintahan.
Selama penyusunan makalah ini, penulis tidak luput dari kendala. Kendala
tersebut dapat diatasi penulis berkat adanya bantuan, bimbingan, dan dukungan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan rasa terima
kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu selama penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna.
Maka dengan kerendahan hati, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan untuk kesempurnaan makalah ini. Harapan penulis semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan pengembangan ilmu
pengetahuan.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENFAHULUAN
A. Latar Belakang
Prinsip desentralisasi adalah otonomi seluas-luasnya dalam arti daerah
diberikan kewenangan mengatur dan mengurus semua urusan pemerintahan di
luar yang menjadi urusan pemerintah. Daerah memiliki kewenangan membuat
kebijakan daerah untuk memberikan pelayanan, peningkatan partisipasi,
prakarsa dan pemberdayaan masyarakat yang bertujuan pada peningkatan
kesejahteraan rakyat.
Kebijakan otonomi daerah dalam Undang-Undang Nomor 32 tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah, secara eksplisit memberikan otonomi yang
luas kepada pemerintah daerah untuk mengurus dan mengelola berbagai
kepentingan dan kesejahteraan masyarakat daerah. Pemerintah daerah
harus mengoptimalkan pembangunan daerah yang berorientasi kepada
kepentingan masyarakat.
Melalui UU No. 32/2004, pemerintah daerah dan masyarakat di daerah
lebih diberdayakan sekaligus diberi tanggung jawab yang lebih besaruntuk
mempercepat laju pembangunan daerah. Pelaksanaan otonomi daerah di
Indonesiamenitikberatkan pada levelkabupaten/kota dirasakan sudah cukup
tepat dengan pertimbangan untuk lebih mendekatkan pelayanan kepada
masyarakat.
Namun penekanan utama otonomi daerah di tingkat kabupaten dan kota
yang lebih kompleks, seperti besarnya jumlah penduduk maupun luasnya
cakupan (converge) pelayanan. Masalah yang muncul antara lain, jauhnya
jarak (orbitasi) dan sulitnya akses (accesibility) masyarakat terhadap
pelayanan pemerintah kabupaten/kota. Hal ini menjadikantujuan
penyelenggaraan otonomi menjadi semu ketika tercipta akses masyarakat yang
rendah terhadap pelayanan pemimpinnya di daerah. Selama berlangsungnya
penyelengaraan otonomi daerah, terdapat dua pendekatan pembangunan
pelayanan terhadap masyarakat, pertama pendekatan“kewilayahan” seperti
1
wilayah propinsi, kabupaten maupun kota, kecamatan dan kelurahan. Kedua,
pendekatan “sektoral”, seperti sektor ekonomi, pendidikan, dan kesehatan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Desentralisasi?
2. Apa Perbedaan Sentralisasi dan Desentralisasi?
3. Apa Tujuan Asas Desentralisasi?
4. Apa Saja Asas Desentralisasi?
5. Bagaimana Kelebihan dan Kekurangan Desentralisasi?
6. Bagaimana Contoh Penerapan Sistem Desentralisasi?
7. Bagaimana Desentralisasi dalam Bidang Fiskal?
C. Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Desentralisasi
2. Mengetahui Perbedaan Sentralisasi dan Desentralisasi
3. Mengetahui Tujuan Asas Desentralisasi
4. Mengetahui Apa Saja Asas Desentralisasi
5. Mengetahui Kelebihan dan Kekurangan Desentralisasi
6. Mengetahui Contoh Penerapan Sistem Desentralisasi
7. Mengetahui Desentralisasi dalam Bidang Fiskal
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Desentralisasi
Desentralisasi adalah suatu bentuk pemberian kewenangan kepada unit-
unit atau pengelola-pengelola dengan tingkat kewenangan yang lebih rendah di
dalam suatu struktur organisasi.
3
pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk mengatur dan mengurus
rumah tangganya sendiri dalam sistem negara kesaturan Republik
Indonesia.
4
tidak perlu menunggu arahan langsung dari pemerintah pusat untuk
menangani atau mengatasi masalah tertentu.
2. Memperpendek Birokrasi
Karena sudah dikelola oleh pemerintah daerah, peran pemerintah pusat dapat
berkurang dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Asas desentralisasi dapat memicu paham keaderahaan yang kuat dan ini
dapat mengancam keutuhan nasional.
5
3. Perbedaan Kebijakan Tiap Daerah
2. Desentralisasi Fiskal
6
Dengan penerapan asas ini, diharapkan dapat lebih menyukseskan
pembangunan daerah serta meningkatkan kualitas layanan publik pada tiap
daerah. Tidak hanya itu, desentralisasi fiskal diharapkan dapat menjaga
kesinambungan kebijakan fiskal secara makro.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Prinsip desentralisasi adalah otonomi seluas-luasnya dalam arti daerah
diberikan kewenangan mengatur dan mengurus semua urusan pemerintahan di
luar yangmenjadi urusan pemerintah. Daerah memiliki kewenangan membuat
kebijakan daerahuntuk memberikan pelayanan, peningkatan partisipasi,
prakarsa dan pemberdayaan masyarakat yang bertujuan pada peningkatan
kesejahteraan rakyat.
8
DAFTAR PUSTAKA
https://www.online-pajak.com/tentang-pajak/asas-
desentralisasi#:~:text=Pengertian%20Desentralisasi&text=Sedangkan%20b
erdasarkan%20Pasal%201%20Undang,sistem%20negara%20kesatuan%20
Republik%20Indonesia.
https://www.academia.edu/7634466/MAKALAH_DESENTRALISASI