KONSEP DESENTRALISASI
KELOMPOK :5
Kami tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
kami menyelesaikan makalah ini. Terutama kepada dosen mata kuliah yang bersangkutan yang
telah membimbing kami agar dapat mengerti tentang materi yang di bahas.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Dalam penulisan makalah ini kami
merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang kami miliki, untuk itu kami mengharapkan dukungan dari pembaca sekalian
demi menyempurnakan tugas makalah berikutnya. Terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
Cover
Kata pengantar.......................................................................................................
Daftar isi..................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Desentralisasi ...................................................................................................
2.1.1 Defenisi Desentralisasi...............................................................................
Desentralisasi merupakan sebuah alat untuk mencapai salah satu tujuan bernegara,
khususnya dalam rangka memberikan pelayanan umum yang lebih baik dan menciptakan
proses pengambilan keputusan publik yang lebih demokratis. Desentralisasi dapat
diwujudkan dengan pelimpahan kewenangan kepada tingkat pemerintahan di bawahnya
untuk melakukan pembelanjaan, kewenangan untuk memungut pajak (taxing power),
terbentuknya Dewan yang dipilih oleh rakyat, Kepala Daerah yang dipilih oleh DPRD, dan
adanya bantuan dalam bentuk transfer dari Pemerintah Pusat. Desentralisasi tidaklah
mudah untuk didefinisikan, karena menyangkut berbagai bentuk dan dimensi yang
beragam, terutama menyangkut aspek fiskal, politik, perubahan administrasi dan sistem
pemerintahan dan pembangunan sosial dan ekonomi. Secara umum, desentralisasi
mencakup aspek-aspek politik (political decentralization); administratif (administrative
decentralization); fiskal (fiscal decentralization); dan ekonomi (economic or market
decentralization).
Pelaksanaan desentralisasi fiskal akan berjalan dengan baik kalau didukung faktor-faktor
berikut:
Creema dan Rondinelli (1983) membagi desentralisasi menjadi empat tipe yaitu :
Menurut Bird dan Vaillancort (2000), ada tiga variasi desentralisasi dalam kaitannya
dengan derajat kemandirian pengambilan keputusan yang dilakukan daerah. Pertama,
desentralisasi berarti pelepasan tanggung jawab yang berada dalam lingkungan pemerintah
pusat ke instansi vertikal di daerah atau ke pemerintah daerah. Kedua, delegasi berhubungan
dengan suatu situasi, yaitu daerah bertindak sebagai perwakilan pemerintah untuk
melaksanakan fungsi-fungsi tertentu atas nama pemerintah. Ketiga, devolusi (pelimpahan)
berhubungan dengan suatu situasi yang bukan saja implementasi tetapi juga kewenangan
untuk memutuskan apa yang perlu dikerjakan, berada di daerah. Beberapa ahli lainnya seperti
Siedentopf (1987), Davey (1983), Ichlasul Amal dan Nasikun (1989), dan Mills (1991) juga
menggunakan istilah desentraliasi untuk pengertian yang luas. Menurut mereka istilah
desentralisasi mencakup baik desentralisasi administratif maupun desentralisasi politik.
Argumentasi Desentralisasi
1) Argumen Positif tentang Desentralisasi Administratif
Desentralisasi (baik yang vertikal maupun horizontal) akan mempercepat pengambilan
keputusan dengan mengurangi informasi yang berlebihan. Pengambilan keputusan yang
lebih cepat dianggap lebih esien.Desentralisasi berarti bahwa pengambilan keputusan-
keputusan dilakukan lebih dekat pada pengguna/konsumen sebuah produk atau
pelayanan. Itu bisa berarti bahwa pilihan (atas keputusan) tersebut menjadi lebih
responsif terhadap kebutuhan pengguna.Desentralisasi dapat meningkatkan kemampuan
organisasi untuk mempertimbangkan perbedaan antara kondisi lokal yang satu dengan
yang lainnya. Pelayanan bisa lebih baik bila sesuai dengan kondisi lokal (masing-masing
tempat)Desentralisasi bisa digunakan sebagai sebuah cara untuk mengurangi intervensi
politik bila manajer/pimpinan terbaiknya memang benar-benar bekerja diluar
politik.Desentralisasi mendorong adanya inovasi (karena ide-ide baru tidak lagi harus
atas persetujuan pusat)Desentralisasi dapat meningkatkan motivasi dan kemampuan
pegawai dalam mengidentikasi sesuatu
2) Argumen Positif tentang Desentralisasi Politik
Devolusi kekuasaan politik akan membuat organisasi menjadi lebih dekat pada warga
Negara. Devolusi kekuasaan politik membuat kontrol politisi (pimpinan politik) menjadi
lebih lemah, sehingga menjadi lebih transparan dan lebih akuntabel. Devolusi kekuasaan
akan mendorong warga negara untuk lebih berpartisipasi aktif dalam proses demokrasi
(bisa melalui voting, ikut hadir dalam pertemuan-pertemuan dan lain-lain). Devolusi
kekuasaan politik akan meningkatkan legitimasi ditingkat lokal bahkan regional
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan